,MH
ILMU NEGARA
Ruang Lingkup dan sistematika ilmu negara
Objek ilmu
negara
Ruang
Metode ilmu
lingkup ilmu
negara
negara
Sistematika
ilmu negara
OBJEK ILMU NEGARA
Objek Ilmu Negara adalah negara
Yaitu negara dalam pengertian yang abstak, umum dan universal.
Kajian Obyek Ilmu Negara adalah negara.
Pada hakekatnya Ilmu yang membicarakan negara itu tidak hanya Ilmu Negara, masih
banyak ilmu-ilmu lain yang obyeknya juga negara.
Misalnya, ilmu politik, ilmu hukum kenegaraan, ilmu hukum tata Negara, hukum
administrasi Negara, dan ilmu administrasi pemerintahan (Public Administration).
Semuanya menjadikan Negara sebagai pusat perhatiaannya.
Obyek Ilmu Negara memandang bahwa Negara dilihat dari sifat atau dari pengertiannya
yang abstrak, dimana obyek tersebut berada dalam keadaan terlepas dari tempat, keadaan,
dan. Dari sifat atau pengertian Negara yang abstrak tersebut maka perlu diperjelas kembali,
ada beberapa aspek mengenai Negara yang perlu diketahui lebih rinci, antara lain: …
(di bahas dalam bagian ruang lingkup)
RUANG LINGKUP ILMU NEGARA
b. Hakekat Negara
Hakekat Negara merupakan suatu keluarga yang besar, alat atau wadah, organisasi atau
perkumpulan.Dalam penertian secara umum syarat-syarat formil Negara antara lain :
ada daerah tertentu
ada rakyatnya
ada pemerintahan yang berdaulat
c. Bentuk – Bentuk Negara Dan Pemerintahan
Menurut pendapat para ahli bentuk Negara harus dipisahkan dari bentuk
pemerintahannya, Menurut M. Hutauruk Bentuk Negara dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bentuk, yakni :
Bentuk Negara atas dasar pimpinan
Bentuk Negara atas dasar kedaulatan
Bentuk Negara atas dasar ekonomi
Untuk bentuk pemerintahan ada dua teori yang banyak dikemukakan para sarjana,
yakni :
Teori Tua, meliputi monarchi, aristokrasi dan demokrasi.
Teori Modern, meliputi monarchi dan republic.
d. Sistematika ilmu negara
https://prezi.com/oprfyaugndw1/sistematika-ilmu-negara-oleh-george-jellinek/
Metode Ilmu Negara
Metode yang dipelajari dari ilmu negara adalah metode yuridis (metode
merupakan aliran yang dipimpin oleh Hans Kelsen)
Hans Kelsen berpendapat bahwa ilmu pengetahuan hukum telah merosot
disebabkan metode syncretismus (suatu metode yang mencampuradukkan
macam-macam metode), oleh karena metode yang dipakai seharusnya
ditentukan oleh sifat daripada objek yang diselidiki.
Jadi bagi ilmu pengetahuan negara dan hukum metode yang harus dipakai
adalah metode yuridis normative, metode lainnya tidak dapat dipergunakan.
Pandangan Hans Kelsen ini dikecam oleh E. Niemeyer, yang mengatakan
bagaimana orang dapat membuat ilmu pengetahuan negara tanpa negara dan
ilmu pengetahuan hukum tanpa hukum. Hukum dan negara mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan masyarakat dan tidak bisa diselidiki
dengan melepaskan diri dari faktor masyarakat.
UNSUR-UNSUR NEGARA
PASAL 1 MONTEVIDEO (PAN AMERIKA) CONVENTION ON RIGHT AND
DUTIES OF STATES OF 1933. UNSUR-UNSUR NEGARA DITENTUKAN
SEBAGAI BERIKUT :
1. A PERMANENT POPULATION;
2. A DEFINED TERRITORY;
3. A GOVERNMENT; AND
4. A CAPACITY TO ENTER INTO RELATIONS WITH OTHER STATES
1. PENDUDUK/RAKYAT
TERTENTU
Setiap negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan negara
menjangkau semua penduduk di dalam wilayahnya. Penduduk
dalam suatu negara biasanya menunjukkan beberapa ciri khas
yang membedakan dari bangsa lain. Perbedaan ini tampak
misalnya dalam kebudayaannya, nilai-nilai politiknya, atau
identitas nasionalnya. Kesamaan dalam sejarah
perkembangannya, Bahasa, kebudayaan, suku bangsa, dan
kesamaan agama merupakan faktor-faktor yang dapat
mendorong ke arah terbentuknya persatuan nasional dan
identitas nasional yang kuat
KEDUDUKAN WARGA
NEGARA
Status
Status
negativ
positif
e
Status Status
aktif pasif
KEWARGANEGARAAN
Asas Ius Sanguinis (Law of the blood),
yaitu berdasarkan suatu asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan
berdasarkan negara tempat kelahiran
Declatory
Constitutive
theory atau
theory ( teori
evidence
kontitusi)
theory
TUGAS :
negara mandate
Berikan contoh atau negara di
masing2 bawah
perwalian
****
Bersambung…