Anda di halaman 1dari 35

OLEH

Sri Wulan Lindasari, M.Kep, Ners


 Eliminasi urine normalnya adalah
pengeluaran cairan.
 Proses pengeluaran ini sangat bergantung

pada fungsi-fungsi organ eliminasi urine


seperti ginjal, ureter, bladder dan uretra.
 Ginjal memindahkan air dari darah dalam

bentuk urine.
 Ureter mengalirkan urine ke bladder.
 Bladder urine menampung sampai mencapai

batas tertentu yang kemudian dikeluarkan


melalui uretra
 Ginjal adalah organ berbentuk kacang,
jumlahnya ada dua kiri dan kanan.
 1 ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron

yang merupakan unit pembentuk


urine.Proses filtrasi, absorbsi dan sekresi
dilakukan di nefron.
 Filtrasi terjadi di glomerulus yang merupakan

yang merupakan gulungan kapiler dan


dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda
yang disebut kapsul bowman.
 Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan sisa
nitrogen, toksin, ion dan obat-obatan,
mengatur jumlah dan zat-zat kimia dalam
tubuh, mempertahankan keseimbangan antara
air dan garam-garam serta asam dan basa,
menghasilkan renin, enzim untuk membantu
pengaturan tekanan darah, menghasilkan
hormon eritropoitin yang menstimulasi
pembentukan sel-sel darah merah di sum-
sum tulang dan membantu dalam
pembentukan vitamin D.
 Setelah urine terbentuk kemudian akan di
alirkan ke pelvis ginjal lalu ke bladder melalui
ureter. Panjang ureter pada orang dewasa
antara 26 - 30 cm dengan diameter 4 -6 mm.
 Setelah meninggalkan ginjal, urine menuju ke
ureter berjalan ke bawah dibelakang
peritoneum ke dinding bagian belakang
kandung kemih.
 Lapisan tengah ureter terdiri atas otot-otot
yang di stimulasi oleh transmisi impuls elektrik
berasal dari saraf otonom.
 Akibat gerakan peristaltik ureter maka urine di
dorong ke kandung kemih.
 Kandung kemih merupakan tempat
penampungan urine, terletak di dasar panggul
pada daerah retroperitoneal terdiri atas otot-
otot yang dapat mengecil
 Kandung kemih terdiri atas dua bagian fundus
atau body yang merupakan otot lingkar,
tersusun dari otot detrusor danbagian leher
yang berhubungan langsung dengan uretra.
 Pada leher kandung kemih terdapat spinter
interna. Spinter ini di kontrol oleh sistem saraf
otonom. Kandung kemih dapat menampug 300
sampai 400 ml urine.
 Merupakan saluran pembuangan urine yang
langsung keluar dari tubuh.
 Kontrol pengeluaran urine terjadi karena

adanya spinter kedua yaitu spinter eksterna


yang dapat di kontrol oleh kesadaran kita.
 Panjang uretra wanita lebih pendek yaitu 3,7

cm sedangkan pria 20 cm. Sehingga pada


wanita lebih sering beresiko terjadinya infeksi
saluran kemih.
 ada tiga proses dasar yang berperan dalam
pembentukan urine : filtrasi glomerulus,
reabsorpasi tubulus, dan sekresi tubulus.

1. Filtrasi glomerulus
Proses ini terjadi karena permukaan eferen
lebih besar dari permukaan deferen sehingga
terjadi penyerapan darah.
2. Reabsorpsi tubulus.
Pada tubulus bagian atas, terjadi penyerapan
kembali sebagian zat-zat penting, seperti
glukosa, natrium,klorida,sulfat, dan ion
bikarbonat.

3. sekresi tubulus.
Mekanisme ini merupakan cara kedua bagi
darah untuk masuk ke dalam tubulus
disamping melalui filtrasi glomerulus.
 jumlah dalam 24 jam ±1.500 cc, bergantung
pada banyaknya asupan cairan
 Warna urine kuning terang karena adanya

pigmen urochrome
 Berbau khas amoniak yang merupakan hasil

pemecahan urea oleh bakteri.


 PH urine 4,5 – 8
 Berat jenis : 1.010 – 1.025
1.pertumbuhan dan perkembangan
2.asupan cairan dan makanan.
3. Kebiasaan/gaya hidup
4.faktor psikologis
5.Aktivitas dan tonus otot
6.Kondisi penyakit
7.medikasi /pengobatan.
8.prosedur pembedahan.
9.pemeriksaan diagnostik.
 Pola eliminasi urine sangat tergantung pada
individu, biasanya miksi setelah bekerja,
makan atau bangun tidur.
 Normalnya miksi dalam satu hari sekitar 5

kali.
 Perubahan pola eliminasi urine merupakan

keadaan seseorang yang mengalami


gangguan pada eliminasi urine, disebabkan
oleh multiple (obstruksi anatomis), kerusakan
motorik sensorik dan infeksi saluran kemih.
 yaitu adanya penumpukan urine didalam
kandung kemih dan ketidak sanggupan
kandung kemih untuk mengosongkan diri. 
 Penyebab : baru mendapat anestesi,
pembengkakan perineum, kurang privacy tmpt
berkemih
Tanda dan Gejala
1). Ketidak nyamanan daerah pubis.
2). Distensi dan ketidaksanggupan untuk
berkemih.
3). Urine yang keluar dengan intake tidak
seimbang.
4). Meningkatnya keinginan berkemih dan resah
5). Ketidaksanggupan untuk berkemih
 yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen
otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya
urine dari kandung kemih.
 Penyebab : infeksi KK, kesulitan ke toilet

Tanda dan Gejala

1). pasien tidak dapat menahan keinginan BAK


sebelum sampai di WC
2). pasien sering mengompol
 Adalah urinasi involunter, sering terjadi pada anak-
anak, umumnya terjadi pada malam hari (nocturnal
enuresis), dapat terjadi satu kali atau lebih dalam
semalam. Selain itu juga enuresis dapat terjadi
pada siang hari (enuresis diurnal) yang disebabkan
oleh kondisi patologis

 Penyebab : riwayat enuresis dlm klg, kesulitan


mengakses fasilitas toilet dan tekanan di rumah
 perasaan seseorang untuk berkemih.

 Urgency menyertai stress psikologis dan


iritasi pada trigonum dan uretra.

 Urgency sering terjadi pada anak-anak yang


kurang memiliki kontrol sfingter eksternal
 adanya rasa sakit atau kesulitan dalam
berkemih
 Dapat terjadi karena striktur uretra, cedera

pada kandung kemih dan uretra


 Biasanya pasien merasa harus mendorong

untuk berkemih atau terdapat rasa terbakar


pada saat dan setelah berkemih
 Frekuensi merupakan banyaknya jumlah
berkemih dalam sehari. Peningkatan
frekuensi berkemih dikarenakan
meningkatnya jumlah cairan yang masuk.
Frekuensi yang tinggi tanpa suatu tekanan
asupan cairan dapat disebabkan oleh
sistitis/ISK. Frekuensi tinggi dapat ditemukan
juga pada keadaan stres atau hamil.
 Nokturia : berkemih > dua kali pada malam

hari
 Produksi urine abnormal dalam jumlah besar
oleh ginjal,seperti 2.500 ml/hari, tanpa
adanya peningkatan intake cairan
 Poliuri dapat terjadi karena asupan cairan

yang berlebihan/polidipsia atau penyakit DM


dan meminum minuman yg beralkohol dan
mengandung kafein
 Poliuri dapat menyebabkan kehilangan cairan

yg berlebihan, rasa haus berat, dehidrasi dan


penurunan BB
 Oliguri : haluaran urine yg sedikit < 500ml/hr
atau 30ml/jam
 Oliguri dpt terjadi krn kehilangan cairan yg

berlebihan atau kurang asupan cairan


 Oliguri mengindikasikan adanya gangguan

aliran darah ke ginjal/gagal ginjal


 Anuri : tidak ada produksi urine
a.Intake cairan Jumlah dan type makanan
b.Aktivitas
c.Obstruksi
d.Infeksi
e.Kehamilan
f. Penyakit; pembesaran kelenjar ptostat
g.Trauma sumsum tulang belakang
h.Operasi pada daerah abdomen bawah,
pelviks, kandung kemih,urethra.
i. Umur  
j. Penggunaan obat-obatan
1.Pemeriksaan USG
2.Pemeriksaan foto rontgen
3.Pemeriksaan laboratorium urin dan feses
1.Riwayat keperawatan eliminasi
 Pengkajiannya meliputi:
a.Pola eliminasi
b.Gambaran urin dan perubahan yang terjadi
c.Masalah eliminasi
d.Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti :
penggunaan alat bantu,diet, cairan, aktivitas dan
latihan, medikasi dan stress.
2.Pemeriksaan fisik
Pada abdomen perlu diperiksa pembesaran, pelebaran
pembuluh darah vena, distensi bladder, pembesaran
ginjal, nyeri tekan, tenderness, bising usus.
Pada genitalia wanita perlu dilakukan pemeriksaaan
inflamasi, nodul, lesi, adanya sekret dari meatus,
keadaan atropi jaringan vagina.
Pada genitalia laki-laki periksa kebersihan, adanya
lesi, tenderness, adanya pembesaran skrotum.
 Lakukan pengkajian intake dan output cairan
dalam satu hari, kebiasaan minum di rumah
dan intake, cairan infus, oral, makanan, NGT
kemudian kaji perubahan volume urine untuk
mengetahui ketidak seimbangan cairan.
Lakukan pengkajian output urine dari urinal,
cateter bag, drainage, ureterostomi,
sistostomi dan periksa karakteristik urine
seperti : warna, kejernihan, bau dan
kepekatan.
 Untuk data yang lebih lengkap dan akurat
perhatikan pemeriksaan diagnostik pada
urine, seprti warna normalnya adalah jernih
kekuningan, penampilan urine normalnya
jernih, bau beraroma, Ph normalnya 4,5-8,0,
berat jenis normalnya 1,005-1,030, glukosa
normalnya tidak terdapat pada urine dan
tidak terdapat keton pada urine normal.
1.Perubahan dalam eliminasi urine berhubungan
dengan retensi urine,inkontinensi dan enuresis
2.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
adanya inkontinensi urine
3.Perubahan dalam rasa nyaman berhubungan
dengan dysuria, nyeri saat mengejan
4.Resiko infeksi berhubungan dengan retensi
urine, pemasangan kateter 
5.Perubahan konsep diri berhubungan dengan
inkontinensi
6.Self care defisit : toileting jika klien
inkontinesi
7.Potensial defisit volume cairan berhubungan
dengan gangguan fungsisaluran urinary
akibat proses penyakit
Tujuan
 Memahami eliminasi urin nomal
 Meningkatkan pengeluaran urin yang normal
 Mencapai pengosongan kandung kemih yg

lengkap
 Mencegah infeksi
 Mempertahankan integritas kulit
 Mendapatkan rasa aman
 Peningkatan kesehatan untuk memelihara
serta melindungi fungsi sistem kemih
 Penyuluhan klien : latihan kegel
 Meningkatkan perkemihan normal
 Menstimulasi reflek berkemih :
 Mempertahankan kebiasaan eliminasi
 Mempertahankan asupan cairan yg adekuat
 Meningkatkan pengosongan kandung kemih

scr lengkap.
 Pencegahan infeksi
 Pemeliharaan perineum yg baik
Kateterisasi
 Memasukkan selang plastik aau karet mll uretra

ke kandung kemih.
 Meredakan rasa tidak nyaman akibat distensi

kandung kemih
 Mengambil spesimen urin steril

 Mengkaji residu urin setelh pengosongan kandung

kemih
 Penatalaksanaan jangka panjang klien yg

mengalami cidera medula spinalis


  
 Menguatkan otot panggul
 Meningkatkan kontraksi otot dasar panggul.
 Mempertahankan integritas kulit
 Cuci kulit yg teriritasi urin dgn sabun dan air

hangat
 Pakai pelembab
 Bladder training
 Melatih kembali kandung kemih untuk

mengembalikan pola normal perkemihan


 Klien mampu berkemih secara normal tanpa
mengalami gejala-gejala ggn perkemihan
 Karakteristik urin : kekuningan, jernih, tidak
mengandung unsur yg abnormal
 Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yg
mempengaruhi eliminasi
 Tidak terjadi komplikasi akibat perubahan
pola eliminasi

Anda mungkin juga menyukai