Anda di halaman 1dari 71

MIKRO TEACHING

MICRO TEACHING

Proses pembelajaran dengan cara latihan /


mempraktekkan metode pembelajaran
terhadap salah satu materi inti
mata diklat.
TUJUAN PEMBELAJARAN
(TPU)
Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu
mempresentasikan / mengajarkan salah satu materi inti /
bahan ajar Pelatihan TOT

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


( TPK )
Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu :
– Melakukan persiapan mengajar
– Melakukan praktek / latihan mengajari dengan efektif
POKOK BAHASAN MICRO TEACHING
1. Persiapan Mengajar
2. Praktek / latihan mengajar
PERSIAPAN MENGAJAR

Proses penyiapan materi / bahan ajar oleh


peserta latih yang akan melakukan praktek mengajar.

Penyiapan meteri mencakup :

- Penyusunan Satuan Acara Pemb /SAP, Diambil dari Modul


- Penyusunan bahan ajar / overhead, - GBPP
- Uraian materi
Taransparansi/ power point,
- Penyiapan proyektor, atau LCD.
- Pengetahuan Teknik Presentasi Efektif
GBPP DAN SAP

Penting buat syarat micro-teaching secara


umum

1. Persyaratan teknis kesiapan mengajar


(diserahkan dan dinilai tim penilai sebelum melakukan
praktek mengajar / dinilai apakah layak dan memenu
hi syarat mengajar )

2. Bahan / Indikator penilaian penguji ketika peserta latih


sedang melakukan praktek mengajar
(kesesuaian penampilan / presentase peserta latih
dengan ruang lingkup / keluasan / kedalaman materi)
SAP

Penting buat TOT – AKMS


Syarat micr. teching

1. Persyaratan teknis kesiapan mengajar


(diserahkan dan dinilai tim penilai sebelum melakukan
praktek mengajar / dinilai apakah layak dan memenu
hi syarat mengajar )

2. Bahan / Indikator penilaian penguji ketika peserta latih


sedang melakukan praktek mengajar
(kesesuaian penampilan / presentase peserta latih
dengan ruang lingkup / keluasan / kedalaman materi)
M E N D A S A R
HAL A K AN
E M B E D
YANG M
A P D N G G BPP
S
adalah a n f as ilit a t o r
g h a r us d ilakuk
m en g aj a r yan e s e rt a la t ih.
- Kegiatan a r u s diikuti p
laj a r yan g h
a ta n b e
- Kegi n tuk
d a la m b e
y a d it ua n g kan
g ia ta n in i b isan e l a ja r an
Ke n g kah p e m b
lan g k a h - la
PERBEDAAN SAP DENGAN GBPP

No. GBPP SAP

1 ? ?
Yang buat Yang buat

2 ? ?
Beda isi Beda isi

3 ? ?
Syarat apa Syarat apa
PERBEDAAN SAP DENGAN GBPP

No. GBPP SAP


1 Diminta oleh fasilitator Dibuat oleh fasilitator
Ke Panitia
2 Tidak ada langkah-2 Ada langkah-2
pembelajaran pembelajaran
3 Acuan menyusun SAP Diserahkan pada
penguji Micr Teaching
SAP

SAP singkatan Satuan Acara Pembelajaran

1. Fasilitator Wajib memiliki SAP


2. Acuan dari proses pembelajaran
3. Cara awal menguasai materi, karena
- ada tujuan pembelajaran
- ada pokok bahasan
- sub pokok bahasan
- langkah-langkah pembelajaran
- dll
PENYUSUNAN SAP
DEFINISI SAP

SAP adalah
Rumusan pokok kegiatan belajar- mengajar yang dibuat
oleh fasilitator dalam satu kali atau lebih,
yang komponennya mencakup :
1. TPU
2. TPK
3. Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan
4. Kegiatan Belajar Mengajar
5. Media Pembelajaran
6. Alat Bantu Pembelajaran
7. Estimasi waktu
8. Evaluasi
9. Sumber Kepustakaan
PENYUSUNAN SAP

CARA PENULISAN SAP

Umumnya penulisan SAP seperti tersebut diatas


( dari atas kebawah ),
akan tetapi jika dituangkan dalam bentuk tabel,
maka lebih jelas terlihat relevasi antara komponen-
komponen, sehingga memudahkan koreksi jika ada
kekeliruan.

Apa artinya ini


PENYUSUNAN SAP
TAHAPAN PENYUSUNAN SAP

1. Temukan Kurikulum Diklat, Cari GPPP


2. Perhatikan komponen SAP
3. Catat Mata Diklat
4. Prakirakan dan tentukan jumlah Jam Pelajaran
5. Rumuskan kegiatan / proses pembelajaran yang
dilakukan fasilitator dan peserta latih
6. Rumuskan TPU dan TPK,
7. Tentukan Pokok Bahasan & Sub pokpk Bahasan
8. Metode, Alat bantu
9. Prakiiraan Waktu, Kepustakaan,
10. Cantumkan Cara Evaluasi
PENYUSUNAN SAP

CONTOH PENULISAN SAP

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )


Mata Diklat : …………………………
Jumlah Jam Pembelajaran : ……Jp
Tujuan ;
- TPU : …………………………
- TPK : …………………………
Pokok Bahasan : …………………………
Subpokok Bahasan : …………………………
Kegiatan Belajar mengajar : ( lihat tabel berikut )
PENYUSUNAN SAP
PENULISAN SAP

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Diskusi


Kelompok
Tahap Kegiatan Kegiatan Media & Alat Estimasi
Fasilitator Peserta Pengajaran waktu

Pendahuluan ? ? ? ?

Penyajian ? ? ? ?

Penutup ? ? ? ?
( Kegiatan belajar mengajar )

Kegiatan Kegiatan Metode & Estimasi


Tahap Peserta waktu
Fasilitator Alat Pemb
- Salam hangat -Penyiapan per- - Ceramah 3 – 5 mnt
Pendahu- - Bina situasi kelas hatian - Dll
luan - Perkenalan - Penyiapan - Mic
- Menyampaikan alat tulis
ruang lingkup - Mendengar &
bahasan / gali mencatat
persepsi - Bertanya jika
diminta

- Penyampaian materi - Mengajukan - CTJ


Penyajian - Diskusi 15 – 20
sesuai metode pertanyaan yg
- Memberi kesemptan - Penugasan menit
diajukan
bertanya fasilitator - Demon-
- Menjawab - Mendengar & strasi
pertanyaan peserta mencatat - Dll
- Memberikan - Mic
jawaban yg
diminta

Penutup Lihat Slide berikutnya 2 – 3 mnt


( Kegiatan belajar mengajar )

Kegiatan Kegiatan Metode & Estimasi


Tahap Peserta waktu
Fasilitator Alat Pemb

- Meminta peserta - Mengajukan - Ceramah 2 – 3 mnt


Penutup menanyakan hal-2 pertanyaan yg - Dll
penting / yg krg jelas diminta - Mic
Sambil tayangkan fasilitator
tujuan pemb khusus - Menuliskan
- Memberikan komentar
jawaban atas yang diminta
pertanyaan peserta
- Perlu komentar
objektif peserta
dlm secarik kertas
- Tutup sesi dengan
permohonan maaf
atas tutur kata dan
- Salam perpisahan
PENYUSUNAN SAP
MATA DIKLAT

Mata Diklat adalah


judul materi / bahan ajar yang akan dipresentasikan
pada saat micro teaching.

Mata Diklat merupakan


- Judul modul
- Judul materi dalam jadwal.
Cara memprakirakan
alokasi waktu PENYUSUNAN SAP

1. Waktu sudah ditetapkan


( Waktu penyajian 20 menit )
- pembukaan 3 – 5 menit
- Penyajian 15 – 20 menit
- Penutup 2 – 3 menit
2. Sebaiknya, memperhitungkan banyaknya bahan ajar yang
disampaikan dikaitkan dengan :
a. Metode pembelajaran
- Jika ceramah, berapa jumlah slide,
( biasanya 1 JP berapa slide, prakirakan waktu )
- Jika penugasan, prakirakan waktu diskusi , penyajian & tanggapan
- Jika kognisi < cepat dari attitude < cepat psikomotor
b. Penggunaan energizer untuk semangat belajar
PENYUSUNAN SAP

Cara memprakirakan
alokasi waktu

1. …………..
2. …………………
PENYUSUNAN SAP
Syarat untuk merumuskan
TPU

1. Dalam bentuk kalimat


2. Kalimat terdiri dari ; Subjek, predikat, objek, keterangan
3. Susunan kata ; keterangan, subjek, predikat dan ojek
Predikat ; disesuaikan dengan internal ability / kemampuan
internal “ Tax Bloom ”
kecuali dalam keadaan khusus, memakai operasional ability
terkait dengan objective ( tujuan akhir pembelajaran )
4. Contoh :
Setelah pembelajaran ini, peserta latih mampu memahami
teknik presentasi yang efektif.
PENYUSUNAN SAP
PRINSIP MERUMUSKAN TPU

3. Cara penulisan dalam kalimat, (Baker, 1971)


- Subjek ( yang akan meraih tujuan, yaitu peserta latih )
- Verb ( behavior or product of behavior,
mampu …..objek, dapat ……objek)
…….. Kemampuan internal / internal ability
( memahami, mengetahui )
( kecuali spesifik dikaitkan dengan objective ( tujuan aklhir pembela
jaran ..... melaksanakan)
- Given Condition
Tdk ( keadaan kemampuan, memahami diluar kepala
dipakai tidak dipakai,dll, tapi di Diknas dipakai)
- Standart ( tingkat kemampuan, dengan baik, dll )
PENYUSUNAN SAP

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational ability


1 pengetahuan mengetahui mengidentikasikan
menyebutkan
menunjukkan
memberi nama pada
menyusun daftar
menggaris bawahi
PENYUSUNAN SAP

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational ability


1 pengetahuan mengetahui Menjodohkan
Memberikan definisi
Menyatakan
PENYUSUNAN SAP

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational ability


2 pemahaman menerjemahkan menjelaskan
menafsirkan menguraikan
memperkirakan merumuskan
menentukan merangkum
mengubah
memberikan contoh
tentang
RANAH KOGNITIF

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational word


2 pemahaman memahami menyadur
meramalkan
menyimpulkan
memperkirakan
menerangkan
PENYUSUNAN SAP
SYARAT UNTUK MERUMUSKAN TPK

1. Dalam bentuk kalimat


2. Kalimat terdiri dari ; Subjek, predikat, objek, keterangan
3. Susunan kata ; keterangan, subjek, predikat dan objek
( pertama ) ( kedua ) ( ketiga ) ( keempat )
Predikat ; dapat dilihat dari operational word “ Tax Bloom ”
4. Contoh :
Setelah pembelajaran ini, peserta latih mampu menerangkan SAP
( keterangan ) ( subjek ) ( predikat ) ( objek )
PENYUSUNAN SAP
PRINSIP MERUMUSKAN TPK

CARA PENULISAN DALAM KALIMAT


Struktur kalimat ( susunan kata, mengikuti / dikonversikan
Kedalam format ABCD
- A = Audiens ( peserta latih )
- B = Behavior = kemampuan, sesuai dengan ranah Bloom
Kemampuan operasional / operational word, seperti :
menerangkan, menjelaskan, dll
- C = Condition ( keadaan spesifik kemampuan .........
menjelaskan pengertian SAP, cara menyusun SAP )
- D = Degree ( tingkat kemampuan ............
menjelaskan pengertian SAP dengan sempurna )

Setelah sesi ini, peserta latih mampu menjelaskan pengertian SAP


PENYUSUNAN SAP

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational ability


1 pengetahuan mengetahui mengidentikasikan
menyebutkan
menunjukkan
memberi nama pada
menyusun daftar
menggaris bawahi
PENYUSUNAN SAP

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational ability


1 pengetahuan mengetahui Menjodohkan
Memberikan definisi
Menyatakan
PENYUSUNAN SAP

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational ability


2 pemahaman menerjemahkan menjelaskan
menafsirkan menguraikan
memperkirakan merumuskan
menentukan merangkum
mengubah
memberikan contoh
tentang
RANAH KOGNITIF

RANAH KOGNITIF

No Variabel Internal Ability Operational word


2 pemahaman memahami menyadur
meramalkan
menyimpulkan
memperkirakan
menerangkan
PENYUSUNAN SAP

4 Syarat untuk merumuskan


TPK

1. Ada subjek ( yaitu peserta )


2. Ada Kata kerja
3. Ada kata sambung ( Teruskan )
PENYUSUNAN SAP
PRINSIP UNTUK
MENENTUKAN POKOK
BAHASAN

1. Penjabaran Modul / materi / bahan ajar


( anak modul / bahan ajar )
2. Dapat dilihat pada GBPP pada kurikulum diklat
( dapat juga pada modul diklat)
PENYUSUNAN SAP
PERTIMBANGAN MEMILIH
METODE PEMBELAJARAN

1. Alokasi waktu penyajian ( 20 Menit ).


- pembukaan 3 menit
- Penyajian 15 menit
- Penutup 2 menit
2. Sebaiknya mempertimbangkan ;
a. Sasaran ( peserta siapa )
- orang dewasa -----------
- orang muda --------------
b. Sarana dan prasarana yang tersedia
( ceramah cepat tapi daya serap sedikit, perlu resitasi atau diskusi )
c., dll
PENYUSUNAN SAP

Prinsip untuk menentukan


sub pokok bahasan

1. Penjabaran pokok bahasan


2. Dapat dilihat pada kurilulum
PENYUSUNAN SAP

Pertimbangan memilih alat


bantu pembelajaran

1. Menguasai cara mengoperasikannya


2. Minimal yang lagi jadi mode,
Kalau bisa yang lebih canggih
3. Penggunaaannya bervariasi,
(pemakaian LCD, diselingi dengan flifchart atau
white board)
BAHAN AJAR

Bahan ajar adalah


struktur substansi materi berupa narasi, table grafik dan
symbol -simbol lain yang ditata dan dituangkan dalam media,
sehingga materi tersebut dapat dengan mudah diserap oleh
peserta latih.
Struktur dan susunan substansi materi dibuat sistematis
khronolologis yang memancing minat ingin tahu dan ingin
terus memperhatikan selama penyajian.
Oleh karenanya penulisan kata-kata / kalimat
setengah formal ( bahasa tulis ), mungkin menyerupai
bahasa lisan, sehingga cepat dan mudah ditangkap.
BAHAN AJAR

Variasi penggunaan huruf. table, grafik dan simbol simbol


Akan memperjelas maksud yang terkandung dalam
substansi materi,
demikian pula polesan warna kontras membuat pandangan
lebih fress.
1. Mengemukakan Tujuan Pemb Umum dan Tujuan P Khusus
2. Mengutarakan ruang lingkup bahasan ( misalnya ; pengertian .. )
3. Mengutarakan manfaat ( misalnya ; dengan pekerjaan )
4. Mengutarakan dan menyimpulkan pengertian
( pandangan pakar dikemukakan tapi disimpulkan )
5. Menyajikan dan membedakan jenis
6. Menyajikan dan menguraikan metodologi ( persiapan & lak )
7. Membahas prosedur
8. Mengemukan contoh-contoh
9. Memberikan latihan atau diskusi
10. Melakukan evaluasi
BAHAN AJAR
HAL INI PERLU DICAMKAN

Seseorang narasumber/fasilitator,
hendaknya memahami betul substansi materi
sebelum ia tampil dihadapan peserta latih,

Ia dituntut menguasai keterampilan presentasi


yang efektif dan senantiasa melakukan
latihan bagi pemula.
DISKUSI KELOMPOK
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Proses Diskusi. ( 30 Menit )


a. Kelas dibagi dalam 3 kelompok, ( 2 Menit )
b. Masing-2 kelompok memilih penyaji, ( 2 menit )
c. Pelaksanaan diskusi & Penulisan hasil diskusi ( 15 menit )
d. Presentasi hasil kelompoknya didepan kelas, ( 3 x 5 menit )
e. Tanggapan dari masing-2 anggota kelompok, ( 3 x 5 menit )
f. Pandangan Nara sumber & Penutup ( 3 x 2 menit )
l ua s i
Eva n materi
e r a pa
Peny

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


( TPK )
Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu :
– Melakukan persiapan mengajar / SATPEL
– Melakukan praktek / latihan mengajari dengan efektif
P IL A N ME N GA J AR
7 KETERAM

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran


2. Keterampilan menjelaskan,
3. Keterampilan bertanya,
4. Keterampilan mengadakan variasi,
5. Keterampilan memberi semangat,
6. Keterampilan manajemen kelas
7. Keterampilan membimbing diskusi
TAMAT

MOHON MAAF
PENGARUH KESUNGGUHAN
DISERAHKAN 4 PILIHAN

Berdoa
menurut
agama
dan
keperca-
yaan
masing-
masing
KETERAMPILAN PERTAMA
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
A. Keterampilan membuka pelajaran
1. Kegiatan narasumber/ fasilitator untuk menciptakan
sikap mental positif dan menimbulkan perhatian
peserta latih terfokus pada substansi materi yang
akan disampaikan.

2. Aktifitas sikap mental positif dilakukan dengan


merangsang niat dan tekat sebagai berikut :
- Sampaikan salam hangat
- Perkenalkan diri
- Utarakan keinginan berkenalan yang simpatik serta
- Titipkan salam buat keluarga mereka.
- Buka pelajaran dengan cara :
Mengkaitkan materi pelajaran dengan pekerjaan
mereka, apa relevansi & manfaat bagi mereka.
KETERAMPILAN PERTAMA

- Jika yang dibawakan salah satu bagian dari materi,


tanyakan relevansi sub meteri dengan materi yang
sedang dibahas.
- Tanyakan atau utarakan TPU dan TPK
- Tanyakan Ruang lingkup bahasan
- Upayakan payakan variasi gaya, volume,
nada suara (lambat-cepat, lembut-keras)
- Mimik dan gerak tubuh ( berubah )
- Memberikan kesempatan keadaan senyap,
sunyi agar peserta latih dapat bernafas,
merenggangkan syaraf pendengaran dan
syaraf penglihatan
- Kontak pandang yang penuh perhatian
- Posisi berdiri, duduk bergantian, bergerak
kesamping dan kebelakang dan kembali kedepan.
KETERAMPILAN PERTAMA

B. Keeterampilan menutup pelajaran


* Kegiatan narasumner / fasilitator untuk mengakhiri
pelajaran.
* Hal-hal yang perlu disampaikan sebelum
menutup pelajaran :
- Merangkum / meringkas isi pembelajaran, atau
- Mengevaluasi, menanyakan inti-inti materi yang
disampaikan
- Menyampaikan pesan-pesan
- Menyampaikan salam
KETERAMPILAN KE - 2

KETERAMPILAN MENJELASKAN

A. PENGERTIAN MENJELASKAN:
- Menceritakan bahan / materi pelajaran dan mengorganisir
materi pelajaran secara sistematis sehingga materi yang
disampikan mudah difahami dan diingat.
- Penjelasan hendaknya bersifat logis ( rasional ), realistis
atau berdasarkan suatu landasan hukum, teori atau
penelitian resmi. ( terutama dalam pembelajaran orang dewasa )
B. PRINSIP PRINSIP MENJELASKAN
KETERAMPILAN KE - 2

B. PRINSIP-PRINSIP MENJELASKAN
1. Penjelasan dilakukan dengan sikap yang santun dan tutur kata yang
sopan, tidak memandang remeh, tidak melecehkan penanya.
2. Sebelum penjelasan, hendaknya nara sumber menawarkan pendapat /
uraian kepada 1 atau 2 peserta latih yang lain.
3. Landasan penjelasan harus berdasarkan argumen / alasan logis
( rasional ), realistis, hukum, teori atau penelitian resmi.
• Logis / rasional maksudnya dapat diterima akal sehat
• Realistis artinya sesuai dengan kenyataan umum yang terjadi
( sesuai hukum alam )
– Induksi = menarik kesimpulan berdasarkan berbagai kenyataan
– Deduksi = menarik kesimpulan berdasarkan kenyataan global.
• Hukum maksudnya peraturan resmi yang dikeluarkan Tuhan dan
Pemerintah
• Teori maksudnya teori para ahli yang up to date
• Penelitian, maksudnya hasil-hasil penelitian resmi yang
dikeluarkan Pemerintah dan Badan-badan resmi.
KETERAMPILAN KE - 2

4. Cara penyampaiaan penjelasan hendaknya disesuaikan dengan


latar belakang dan tingkat pengetahuan peserta latih.
5. Ruang lingkup penjelasan boleh melebar, akan tetapi perlu
dipersempit sehingga penjelasan lebih spesifik.
Misalnya mengemukakan analogi, illustrasi dan contoh-contoh,
tetapi harus disimpulkan.
6. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran.
7. Materi penjelasan harus bermakna bagi peserta latih.
KETERAMPILAN KE – 3

KETERAMPILAN BERTANYA
A. Pengertian bertanya.
Meminta pendapat / uraian tentang materi pelajaran
pada saat pembelajaran berlangsung
B. Manfaat :
- Suasana kelas akan menjadi hening dan hangat,
- Memandu peserta latih untuk berkonsenterasi
pada pelajaran,
- Jawaban yang fit ( betul ) & kesimpulan fasilitator,
akan memperjelas pemahaman materi.
KETERAMPILAN KE – 3

C. Prinsip-prinsip keterampilan bertanya.


1. Isi atau materi pertanyaan harus singkat dan jelas
2. Materi utama yang ditanyakan menyangkut pemahaman out line
( agar mengerti makro ), rumus dan aturan agar jelas secara spesifik )
3. Pertanyaan hendaknya diorganisir sejak awal pembelajaran, sehingga
pokok-pokok penting materi dapat ditanyakan
4. Pertanyaan dapat diajukan sebelum menjelaskan, akan tetapi pertanyaan
segera diajukan bila situasi kelas riuh atau tidak bersemangat.
5. Hendaknya jawaban pertanyaan diminta kepada kelas ( hati-hati menunjuk
individu, ingat pembelajaran orang dewasa )
6. Memberikan kesempatan berfikir kepada peserta latih yang akan menjawab
pertanyaan
7. Sebelum menunjukkan jawaban yang betul, nara sumber / fasilitator
memberi kesempatan kepada 2, 3 peserta latih.
8. Upayakan semua peserta latih mendapat giliran menjawab.
KETERAMPILAN KE – 3

.
9. Sebaiknya tidak menyalahkan dan mengecilkan jawaban
peserta latih, tetapi tunjukkan jawaban yang tegas dan
jelas.
( sangat santun bila menunjukkan literatur atau slide )
KETERAMPILAN KE – 4
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI,
A. Pengertian variasi mengajar
Penggantian gaya mengajar, penggunaan media dan pola interaksi
mengajar untuk menghindari rasa bosan, apatis dan ngantuk.
B. Jenis-jenis variasi mengajar
Gaya mengajar :
- Variasi volume suara lemah lembut dan keras
- Gerakan badan
- Ekspressi wajah
- Posisi berdiri
Variasi menggunakan media
- Narasi diselingi gambar, grafik, tabel, karikatur atau benda asli
- Tayangan warna kontras, beda dengan latar belakang, hiasi fill-effect
Variasi pola interaksi
- Beri kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat
- Kalau perlu merubah susunan tempat duduk
- Menghibur, peserta disuruh nyanyi
KETERAMPILAN KE – 5

KETERAMPILAN MEMBERI SEMANGAT,


• Berikan pujian ikhlas terhadap peserta latih,
jika memang sepatutnya dipuji sehingga ia merasa bangga
dan bersemangat.
2. Sebaiknya pujian tidak langsung, tapi dirasakan.
Karena semua orang punya kelebihan, maka puji kelebihan
itu,
misalnya, bersih, rapi, rajin, tapi, disiplin, terbuka, dll
3. Penghargaan dengan simbol-simbol non verbal lebih
berkesan dibanding ucapan,
misalnya acungkan jempol, tunjuk dahi, senyum, dll.
KETERAMPILAN KE – 6
KETERAMPILAN MANAJEMEN KELAS
A. Pengertian
Kegiatan memberdayakan seluruh sumberdaya kelas
sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif
dalam menyerap materi pelajaran dengan baik.
B. Prinsip-prinsip
1. Narasumber / fasilitator menerapkan sikap & perilaku tela-
dan, dan komitmen kelas menjadi acuan displin.
2. Narasumber jeli menilai iklim pembelajaran dikelas, jika
perlu lakukan energizer,
3. Narasumber hendaknya menguji tampilan media
tayangan, sehingga jelas bagi seluruh peserta latih
4. Nara sumber memperhatikan lingkungan kelas
- Tataletak tempat ( pola berbaris,disk kelompok, dll )
- Penataan suara, cahaya, ventilasi dan gangguan,
KETERAMPILAN KE – 7

KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI


A. Pengertian
Keterampilan merencanakan tugas diskusi, mengkoordinir &
memandu pelaksanaan diskusi dan memberdayakan
kemampuan peserta latih sehingga proses pemahaman
materi semakin mantap.
B. Prinsip-prinsip
1. Menetapkan tujuan diskusi pada awal penyelenggaraan
2. Menyatakan masalah yang harus diperhatikan dan
dan memberi masukan jika tidak sesuai tujuan diskusi.
3. Merangkum hasil-hasil diskusi pada tahap-tahap tertentu,
sebelum dilanjutkan pada tahap berikutnya.
KETERAMPILAN KE – 7
4. Meningkatkan kontribusi peserta latih, sehingga diskusi
menjadi hidup dan semangat, dimana semua anggota tertarik
untuk berpartisipasi.
5. Menambahkan informasi atau acuan pada pendapat
peserta latih, sehingga menguatkan pendapat tersebut
6. Menganalisis bagian-bagian, baik yang disetujui maupun
yang tidak disetujui dengan mengajukan argumen
7. Memberikan dukungan terhadap kontribusi peserta latih
dengan mendengarkan penuh perhatian, komentar yang
positif, dengan gerakan-gerakan yang memberi semangat
8. Menutup diskusi, dengan merangkum dengan cermat dan
jelas pokok-pokok penting diskusi atau meminta peserta latih
merumuskan rangkumannya,
TAMAT

MOHON MAAF
PENGARUH KESUNGGUHAN
DISERAHKAN 4 PILIHAN

Berdoa
menurut
agama
dan
keperca-
yaan
masing-
masing
PENGARUH KESUNGGUHAN
PENYUSUNAN GBPP

Definisi GBPP

GBPP adalah
Rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata diklat
yang berisi komponen-komponen dengan
susunan sebagai berikut :
– Tujuan Pembelajaran Umum ;
– Tujuan Pembelajaran Khusus ;
– Pokok Bahasan ;
– Sub Pokok Bahasan ;
– Metode ;
– Media ;
– Estimasi waktu ;
– Sumber kepustakaan.
PENYUSUNAN GBPP

Cara Penulisan GBPP

Umumnya penulisan GBPP seperti tersebut diatas


( dari atas kebawah ),
akan tetapi jika dituangkan dalam bentuk tabel,
maka lebih jelas terlihat relevasi antara komponen-
komponen, sehingga memudahkan koreksi jika ada
kekeliruan.
PENYUSUNAN GBPP

Contoh Penulisan GBPP

No TP Pok Sub Metode Alat Est Kepus


Bah Pok Bah Bantu Waktu takaan

1 TPU
-
TPK
-
-
2
PENYUSUNAN GBPP

Tahapan Penyusunan

1. Temukan Kurikulum Diklat


2. Rumuskan TIU dan TIK
3. Tentukan Pokok Bahasan & Sub pokpk Bahasan
4. Pilih Metode pembelajaran,
5. Pilih Alat bantu yang digunakan,
6. Prakirakan Alokasi Waktu,
7. Susun Daftar Kepustakaan,
8. Cantumkan cara Evaluasi ?

Anda mungkin juga menyukai