Bab 2 Pengukuran
1. Pengukuran Waktu
2. Pengukuran Sudut pada Jam
3. Pengukuran Sudut
4. Jarak dan Kecepatan
Matematika Aktif
Bab 5 Pecahan
1. Berbagai Bentuk Pecahan
2. Mengubah Bentuk Pecahan
3. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
4. Perkalian dan Pembagian Pecahan
5. Perbandingan dan Skala
Matematika Aktif
Cara yang sama bisa juga digunakan pada bilangan bulat negatif
-3 -4
- - -
- - - -
- - - Dengan merotasikan
-4 -12 akan diperoleh - - - - -12
- - - -3
Dapat disimpulkan - - - -
- - -
a x(- b) = (-b) x a = -ab (sifat komulatif)
4 x (-3) = -12 -3 x 4 = -12
positif x negatif = negatif + X - = -
1
Perkalian dan pembagian sama tingkatannya, perhitungan berurut dari kiri.
Penjumlahan dan pengurangan sama tingkatannya, maka perhitungan berurut dari kiri.
12 – (-5) + 8 = 12 - 3
= 25 =9
Perkalian dan pembagian pengerjaannya harus didahulukan dari penjumlahan dan pengurangan.
-12 = 18 6 – (-4) x 3 = 10 x 3
= 30
Bab 1.3 Pangkat dan Akar Sederhana
a x a = a2
a bilangan bulat
32 = 3 x 3 = 9
Perkalian
berulang 2 kali
62 = 6 x 6 = 36
92 = 9 x 9 = 81
9, 36, dan 81 termasuk bilangan bulat kuadrat.
Akar pangkat dua atau akar kuadrat
Contoh :
1 Kita akan menghitung √ 1.225
1. Pisahkan tiap dua angka mulai dari belakang, tanda dengan titik √ 12.25
2. Lihat angka paling kiri, yaitu 12. Carilah bilangan
kuadrat yang mendekati 12, yaitu 32 = 3 x 3 = 9. √ 12.25 = 3
Tulis 3 pada hasil, tulis angka 9 di bawah angka 12 3 x 3 = 9
√ 1.87 .69 = 1 3 7
1x1=1
87
23 x 3 = 69
1.869
26 7 x 7 = 1.869
0
Bab 1.4 FPB dan KPK
Faktor prima dan faktorisasi prima
Contoh :
24 32
2 12 2 16
2 2
Mencari FPB dengan cara sengkedan
Contoh :
Tentukan FPB dari 28 dan 32
2 28 32
7 14 21
2 1 3
3 1 1
21 35
3 3 5
7 1 5
5 1 1
KPK = 7 x 3 x 5 = 105
Jadi KPK dari 21 dan 35 adalah 105
Bab 2.1 Pengukuran Waktu
Contoh :
1. Erfan masuk sekolah pukul 07.00 dan pulang sekolah pukul 13.15. Berapa lama Erfan di
sekolah ?
2. Ardi pergi dari kota A ke kota B. Ia berangkat dari kota A pukul 09.00 pagi menggunakan
bus. Ia tiba di kota B pukul 12.00 siang. Berapa lama perjalanan ditempuh Ardi ?
Contoh :
12
11 1
10 2
Pada gambar di samping, jarum pendek menunjukkan angka 3.
9 3
Jarum panjang menunjuk angka 12.
Besar sudut yang terbentuk = 3 x 300 = 900
8 4
7 5
6
12
11 1
10 2
Besar sudut yang dibentuk kedua jarum jam di samping adalah
9 3 (2 x 30) + ( ½ x 30) = 60 + 15
8 4 = 75
7 5
6
Bab 2.3 Pengukuran Sudut
Contoh : C
A B
Mengenal kecepatan
Contoh :
Jarak yang ditempuh
Pada hari Minggu siswa kelas V Jawab : Kecepatan =
Waktu tempuh
bersepeda santai bersama keliling
kota. Mereka menempuh jarak 9 km 9 km
dalam waktu 3 jam. Berapa m/detik =
keepatan siswa kelas V bersepeda ? 3 jam
93 X 1.000 m
=
31 X 3.600 detik
30 m 5
= = 6 m/detik
36 detik
Bab 3.1 Menentukan Luas Trapesium
Contoh :
b
t l
a p
t
a d1
a
d2
t
Luas layang-layang = x d1 x d2
Bab 3.3 Pemecahan Masalah
Contoh :
1.Halaman kelas V berbentuk trapesium dengan panjang sisi-sisi sejajar berukuran 8
meter dan 6 meter. Jika tinggi trapesium 4 meter, berapa m 2 luas halaman kelas v ?
Jawab : Luas halaman = luas trapesium
Jumlah sisi sejajar
= X tinggi
2
(8m+6m) 2
= X4m
21
= 14 m x 2 m
= 28 m2
2. Toni sedang membuat layang-layang. Panjang bambu yang menjadi diagonal layang-
layang tersebut adalah 35 cm dan 28 cm.
a. Berapa luas kertas yang diperlukan Toni untuk sebuah layang-layang ?
b. Jika akan dibuat 15 layang-layang ukuran sama, berapa luas kertas yang diperlukan?
Jawab : a. luas kertas = luas layang-layang
14
= x d1 x d2 =
x 35 cm x 28 cm
1 = 490 cm2
tinggi
sisi
ar
l eb
is
si
panjang sisi
Balok Kubus
Volume balok besar dapat dianggap sebagai banyaknya kubus satuan penyusunan.
Banyak kubus pada lapisan terbawah dapat dianggap sebagai luas alas. Banyaknya lapisan penyusun
balok dapat diangap sebagai tinggi balok. Jadi, dapat disimpulkan :
Volume balok = banyak kubus satuan penyusunnya
= banyak kubus pada lapisan terbawah x banyak lapisan
= luas alas x tinggi
= panjang x lebar x tinggi
= p x l x t
Volume balok = panjang x lebar x tinggi
V=pxlxt
Contoh :
Volume balok = p x l x t
1. 4 cm = 8 cm x 3 cm x 4 cm
= 96 cm3
3 cm cm3 adalah satuan volume.
8 cm
Volume kubus = s x s x s
2. 1m = 1mx1mx1m
= 10 dm x 10 dm x 10 dm
1m = 1.000 dm3
Dengan demikian 1 m3 = 1.000 dm3 .
1m
Satuan volume baku
km3 = kilometer kubik
hm3 = hektometer kubik
• Tiap turun 1 tangga dikali 1.000
dam = dekameter kubik
3
kl
hl
dal
liter
10
1 m3 = 1 kilometer dl
x
ga
0
cl
ng
:1
ta
1 dm = 1 liter
ga
3
1
ml
ng
k
ai
ta
N
1
1 cm3 = 1cc = 1 liter
n
ru
Tu
Bab 4.2 Volume Gabungan Beberapa Bangun Ruang
Contoh :
Sebuah lemari berbentuk seperti 50 cm
gambar di samping.
Tentukan volumenya!
Jawab :
1m
50 cm
50 cm 1m
50 cm
Kalian dapat membagi lemari menjadi 2 bangun, yaitu :
Contoh :
Sebuah bak mandi mempunyai ukuran panjang 1 meter, lebar 8 dm, dan tinggi 60 cm.
a. Berapa liter air yang dapat ditampung dalam bak mandi ?
b. Mula-mula bak mandi terisi penuh. Kemudian dipakai bagian.
Berapa liter air yang tersisa di bak mandi?
Jawab :
Coba bandingkan persegi yang tidak diwarnai dengan persegi yang diwarnai!
bagian
Terlihat bahwa persegi yang tidak diwarnai adalah setengah bagian
dari persegi yang diwarnai
1 bagian
Dapat ditulis sebagai 1 dan atau 1 +
Bentuk 1 + dapat ditulis sebagai 1
0,75 = =
= 2 sisa 1 = 2
Mengubah pecahan campuran
2 = ++
2 =
2 =
2 =
2 = = = = 2 25%
Mengubah pecahan desimal
0,25 = = 25%
1 ,25 = = = = 1
0 ,25 = = =
Mengubah pecahan persen
• Mengubah pecahan persen menjadi pecahan biasa
Contoh :
Ingat % artinya per seratus
60 % = = =
150 % = = =
3% ==
30 % = = = 0,3
Nol di belakang bisa dihilangkan
12,5 % = =
2 50 % = =
Bab 5.3 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Penjumlahan pecahan
Contoh :
Ingat ! Pecahan campuran a dapat ditulis a +
1 + =
Jawab :
1 + = 1+ +
= 1+
= 1+
= 1
1 = =
2= =
2. Samakan penyebut kedua pecahan dengan mencari KPK 4 dan 3, yaitu 12.
3. Ubah kedua pecahan menjadi pecahan berpenyebut 12.
= =
= =
+ =
Jadi, 1 + =
Persepuluhan
1.253
375
1.628
Penjumlahan pecahan desimal juga diharuskan berdasarkan nilai tempatnya.
Contoh : 0,427 + 1,53 = ....
0,427
Penjumlahan pecahan desimal harus diliruskan
1,53
komanya.
1.957
Cara 1 =
+ 0,25 = +
=
= +
=
= =1
=
Cara 2
- = = -
2
• Pengurangan pecahan campuran 5
Contoh : 3 - 1
3 - 1
= -
=
• Pengurangan Pecahan Berbeda Bentuk
1. - = ...
Cara 1: Cara 2:
-= - -=
=
=
=
2. 0,37 - = ...
Cara 1: Cara 2:
= =
=
3. - = ... =
Cara 1: Cara 2:
- = - - =
= - =
=
=
Bab 5.4 Perkalian dan Pembagian Pecahan
Perkalian pecahan
• Perkalian bilangan bulat dengan pecahan
Contoh :
5x4 = 4+4+4+4+4
= 20
Jika 5 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4, maka
5x = + + + +
=
Jika dan adalah pecahan, maka
x =
• Perkalian pecahan berbeda bentuk
Contoh :
1. x 0,5 = ...
Jadi, x 0,5 =
2. x 25% = ...
Jadi, x 25% =
Pembagian pecahan
Contoh :
Panjang
sebuah pita 1 m. Pita tersebut dipotong-potong dengan panjang m.
Berapa banyak potongan pita didapat?
1m
m m m m
1- - - - = 0 Jadi, 1 : = 4.
4 kali pengurangan
Pembagin pecahan berbeda
Contoh :
1. : 0,3 = ...
1 5
: 0,3 = : = x = = 2
2 1
3. : 40% = ...
2. 1 : = ... 50
1
: 40% = : = =
3
1
1 : = : = x =
2 1 Ubah jadi pecahan biasa
Contoh :
1. 2 - : = ... 2. X
Jawab : Jawab :
2 - : = 2 - X X = X
1
= - = -
Kerjakan Kerjakan
4
dahulu dahulu
= - = = 1 =
Bab 5.5 Perbandingan Skala
Contoh :
Rina memiliki 12 buah kelereng. Kelereng Rina terdiri atas 3 buah kelereng biru, 4 buah
kelereng merah, dan 5 buah kelereng jingga.
Banyaknya kelereng biru adalah 3/12 bagian, banyaknya kelereng merah adalah
4/12 bagian, dan banyaknya kelereng jingga adalah 5/12 bagian
Perbandingan pada perhitungan suhu
Contoh :
Jawab :
12
1
12
1
Penggunaan skala
Contoh :
Skala pada sebuah peta tertulis 1 : 4.100.000. Jarak kota A dan B pada peta adalah 5 cm.
Berapa jarak kedua kota itu sebenarnya?
Jawab :
Skala 1 : 4.100.000, berarti 1 cm pada peta = 4.100.000 cm pada jarak sebenarnya. Jarak
kedua kota sebenarnya = 5 x 4.100.000 cm
= 20.500.000 cm
= 205 km
Bab 6.1 Bangun Datar
sisi
a. b. c. d.
sudut
Persegi segitiga Trapesium Belah ketupat
e. f. g. h.
a. b. c.
Balok
Tabung Kerucut
d. e.
f.
a. b.
Jaring-jaring balok
cm
Jaring-jaring kubus
22 cm
c. d.
10 cm
cm
Jaring-jaring tabung
Jaring-jaring limas
Bab 6.4 Sifat-Sifat Kesebangunan dan Simetri
Kesebangun Antarbangun Datar
Perhatikan gambar berikut!
N M Gambar (a) dan (b) sama-sama merupakan persegi
Panjang dengan 4 sudut siku-siku.
D C Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah :
6 cm
• AB = 2 cm, KL = 4 cm
3 cm Panjang masing-masing dibagi 2, didapat
perbandingan:
A 2 cm B K 4 cm L AB : KL = 1 : 2
(a) (b)
• AD = 3 cm, KN = 6 cm
Panjang sisi-sisinya masing-masing dibagi 3, didapat perbandingan:
AD : KN = 1 : 2
• Begitu pula untuk sisi BC dengan LM, dan CD dengan MN
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kedua persegi panjang itu sebangun.
Sudut-sudut yang terletak sama besar ( A = K, B = L, C = M, D = N ).