Kebijakan Ekonomi
di Era Industri 4.0
Contoh: Contoh:
Contoh: Contoh: Otomatisasi
Mesin Mekanik: Produksi Massal: Komputerisasi Fintech (crowdfunding, P2P
• Industri Textil (Alat tenun) Industri Mamin (Mie Instan) Industri Elektronik Lending)
• Pertanian (Mesin Bajak) Percetakan (Koran) Otomotif Consumer Digital (GO-JEK)
• Industri Indonesia mayoritas masih menggunakan teknologi revolusi industri 1.0 – 3.0. Industri 4.0 harus
dimanfaatkan sebagai lokomotif menarik industri 1.0 – 3.0 dalam mencapai pertumbuhan yang lebih
optimal.
• Dengan demikian, Indonesia perlahan-lahan akan ‘naik kelas,’ meninggalkan industri 1.0 – 3.0, dan seutuhnya
masuk ke revolusi industri 4.0
• Dengan pengoptimalan ini, dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sebesar 30-50% dari penambahan
tenaga kerja di tahun 2030* 2
Transformasi Ekonomi Kunci Dari Kemajuan Bidang Ekonomi
Strategi kebijakan pembangunan pada masa Presiden Jokowi, transformasi struktural ekonomi diarahkan
pada supply side yang sejalan demand side. Jika supply side dan demand side seimbang maka kemajuan
ekonomi akan terwujud dalam transformasi ekonomi.
Supply Side Demand side
Pembangunan
Infrastruktur
Meningkatkan
Investasi
Peningkatan SDM
Meningkatkan
Meningkatkan
Bantuan Sosial Ekspor
Ekspor
Dilaksanakan Melalui
Pengembangan Transformasi Kebijakan Ekonomi
3
Transformasi Kebijakan di Era Revolusi Industri 4.0
Transformasi kebijakan ekonomi difokuskan untuk merubah Ekonomi berbasis Sumber Daya Alam ke Ekonomi
Berbasis Nilai Tambah berbasis industri manufaktur dan jasa.
Ekonomi Berbasis SDA (primer) Ekonomi Berbasis Nilai Tambah
Diperlukan transformasi untuk meningkatkan daya
saing, merespon pergeseran struktur ekonomi ke jasa,
perkembangan teknologi, dan tantangan lainnya
1
Tidak termasuk Program Pemerataan Ekonomi yang telah berjalan
dan akan dilaporkan secara terpisah
2
Sumber: Laporan PLN (31 Januari 2019)
Sumber: KPPIP 5
Infrastruktur: Kawasan Industri Yang Terintegrasi di Indonesia
Kuala Tanjung Landak Ketapang Tanah Kuning Jorong Morowali Buli, Halmahera Timur Bintuni
Tanjung Buton Tanggamus Wilmar Serang Kendal Gresik Batulicin Bantaeng Konawe
6
Target Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
17
Pengembangan KEK
Hingga Tahun 2017
12 KEK
(8 KEK Industri dan 4 KEK
Pariwisata)
5 KEK
7
Capaian Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
Pada 2018 telah diresmikan beroperasinya 2 (dua) KEK, yaitu KEK Galang
Batang pada 8 Desember 2018, dan KEK Arun Lhokseumawe pada 14
Desember 2018.
Sehingga, pada akhir 2018 telah ada 6 (enam) KEK yang telah beroperasi
Saat ini telah masuk komitmen Investasi sebesar Rp 104 triliun dan
menciptakan tenaga kerja hingga 10.700 orang
8
Pengembangan 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) - 10 ‘Bali Baru’
9
Infrastruktur Ekonomi Digital: Palapa Ring
Untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas akses broadband, pemerintah melaksanakan proyek Palapa Ring
(saat ini paket barat dan tengah telah selesai 100%, sedangkan paket timur telah mencapai 89,6%)
Reforma Agraria (RA) merupakan kebijakan afirmatif pemerintah dalam rangka pemerataan ekonomi
RA dilakukan melalui legalisasi aset tanah masyarakat, redistribusi lahan, pemberian akses pemanfaatan lahan
kehutanan dengan skema perhutanan sosial dan moratorium perkebunan kelapa sawit
RA bukan hanya bagi-bagi lahan tetapi juga diberikan program pemberdayaan ekonomi seperti bantuan sarana
produksi, modal, pemasaran, dan keterampilan usaha.
REFORMA AGRARIA
LEGALISASI ASET REDISTRIBUSI ASET Legalisasi Akses Kelola Evaluasi Izin Pelepasan Kawasan Hutan
(4,5 Juta Ha) (4,5 Juta Ha) (12,7 juta Ha) untuk Kebun Kelapa Sawit
Realisasi / Capaian
Legalisasi Aset Redistribusi Aset Akses Kelola Hutan Evaluasi dan Penundaan Izin Baru
• Sertifikasi Tanah Rakyat melalui • Ex-HGU dan Tanah Terlantar • Pulau Jawa (hutan yang • Penundaan pelepasan bagi permohonan
PTSL sebanyak 7,12 juta sebanyak 270.300 bidang (202.311 dikelola Perhutani) seluas baru/belum lengkap/tidak ada persetujuan prinsip
ha)* 67.442,96 ha*** • Evaluasi atas pelepasan yang sudah terbit
bidang* (1,78 juta ha)
• Pelepasan kebun sawit rakyat sepanjang
• Pelepasan Kawasan Hutan (PPTKH) • Luar Pulau Jawa seluas
• Sertifikasi tanah transmigrasi memenuhi persyaratan dalam rangka peremajaan
seluas 994.761 ha** 2.000.568,85 ha*** sawit rakyat
sebanyak 26.904 bidang*
(38.255 ha)
*) Sumber data Dirjen Penataan Agraria, update realisasi hingga juli 2018
**) Sumber data Dirjen Planologi Kehutanan, update realisasi hingga Juni 2018
***) Sumber data Dirjen PSKL, update realisasi hingga Oktober 2018
11
Peningkatan Kualitas SDM Melalui Vokasi
Untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0, ditetapkan strategi perbaikan pendidikan dan pelatihan Vokasi yang
difokuskan melalui 3 Lembaga Vokasi terutama untuk mendukung sektor prioritas Pemerintah
Fokus:
1 2 3 4 5
MEREFORMASI LEMBAGA MENGEMBANGKAN MEMBAKUKAN MODEL MEMBAKUKAN MENINGKATKAN
PENDIDIKAN & PELATIHAN BERBAGAI STANDAR KERJASAMA SARANA & MEKANISME PENDANAAN & KOORDINASI
VOKASI KOMPETENSI PRASARANA DENGAN PEMAGANGAN Insentif pajak bagi Industri
INDUSTRI Menyusun Skema Pendanaan
Menyusun Kurikulum bersama Menyusun & menetapkan
Menetapkan
industri berbagai kompetensi Menetapkan beberapa model yang sustainable
template/model peran
Membakukan kerjasama dengan industri Membentuk komite vokasi di
ToT Guru/Dosen dunia usaha
pusat & daerah
langkah/mekanisme Mengoptimalkan Keterlibatan ToT Instruktur Menyusun informasi pasar
akreditasi Industri Pemagangan kerja (online job plattform)
12
5 Sektor Utama Telah Dipilih Sebagai Sektor Fokus Untuk “Making Indonesia 4.0”
1 Makanan
Menuju kekuatan besar makanan minuman di ASEAN
& Minuman
2 Tekstil Menuju produsen functional clothing terkemuka
& Busana
3
Otomotif Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor ICE dan EV
4
Kimia Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia
5
Elektronik Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik
SISTEM PELAYANAN Sistem OSS Launching 9 Juli Validasi data identitas pelaku Operasional sistem OSS
2018 melibatkan 25 K/L, 34 usaha dalam tahap awal didukung oleh sistem Ditjen
ONLINE BERBASIS WEB
Provinsi, 514 Kab/Kota, 12 dilakukan melalui konfirmasi AHU, Ditjen Dukcapil, Ditjen
24/7
KEK, 4 FTZ, dan 87 Kawasan ke sistem: Ditjen AHU, Ditjen Pajak, Ditjen Bea & Cukai, BKPM,
Industri. Dukcapil, dan Ditjen Pajak. Kemendag, INSW, Kementan, dan
Kemen PUPR.
* Penyederhanaan KBLI
Tax Holiday
Transis Tidak 50% selama 2 ** Penambahan Sektor Usaha , meliputi:
diatur tahun
i Mini Tax Holiday 25% selama 2 tahun • penambahan dua sektor usaha (1. industri pengolahan
berbasis hasil pertanian, perkebunan, atau kehutanan; dan 2.
ekonomi digital) dan
Cakupan 8 cakupan Industri 18 cakupan Industri • penggabungan dua sektor usaha dalam PMK
Pionir 35/PMK.010/2018 (1. industri komputer; dan 2. industri
Industri Pionir smartphone)
15
Kebijakan Perdagangan
Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di era Industri 4.0 diperlukan Kebijakan Perdagangan yang dilakukan melalui
mendorong pertumbuhan ekspor dan pengendalian Impor, terutama pada bahan baku industri. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan industri
penunjang didalam negeri.
1
Menentukan sektor/komoditas unggulan yang berorientasi
Pemilihan ekspor
Mendorong Ekspor Komoditas a. Sektor Prioritas IR 4.0: 1) Industri Makanan dan Minuman,
2) Tekstil dan Produk Tekstil, 3) Elektronika, 4) Otomotif, dan
Ekspor
5) Kimia.
• Insentif fiskal untuk industri berorientasi Unggulan
ekspor b. Sektor non-IR 4.0: 1) Industri Perikanan, 2) Permesinan
• Percepatan pembangunan destinasi wisata Umum, dan 3) lainnya (Produk Kayu, Karet, Furniture).
prioritas nasional
• Kemudahan pelayanan untuk mendorong
kinerja ekspor
Simplifikasi prosedural untuk menekan biaya dan waktu dilakukan
• Kemudahan pembiayaan untuk industri 2
berorientasi ekspor dengan cara:
• Fasilitas SVLK bagi IKM kehutanan Mengurangi a. Mengurangi Komoditi yang Wajib LS (Laporan Surveyor)
Biaya dan b. Mengurangi Lartas Ekspor lainnya (ET, TPP, SPE)
Simplifikasi
c. Memfasilitasi penerbitan Certificate of Origin/SKA (tidak perlu
Prosedural legalisasi Kemenlu)
Ekspor Efisiensi logistik (sistem DO online, relaksasi prosedur ekspor otomotif,
dan otomotif center)
Mengendalikan Impor
3
• Penjadwalan ulang PSN Diplomasi • Diplomasi pengenaan Tarif Preferensi (FTA)
• Pemenuhan TKDN bagi proyek yang ekonomi • Penyelesaian sengketa dagang
berjalan dan • Peningkatan akses pasar ekspor (non-tradisional market)
• Implementasi mandatori biodiesel B20
peningkatan • Penguatan Market Intelligence di luar negeri
• Peningkatan tarif PPh Impor barang
konsumsi akses pasar
16
TERIMAKASIH