Anda di halaman 1dari 31

Pendekatan

Klinis Anemia Kelompok H


Muhammad Caesario Liazmi 2018012033
Samintola Dolok Saribu 20
Brenda Widya Kencana 2018012092
Aradila Irsalina 2018012069
Chika Tania 2018012119

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI
LAMPUNG
2021
Table of Contents

Quick Review Klasifikasi


Hemopoiesis dan lifespan

Anemia Pendekatan Diagnosis


Quick Review
You could enter a subtitle here if you need it
Hemopoiesis
Erythrocyt Lifespan
Anemia
You could enter a subtitle here if you need it
Definisi
● Penurunan jumlah eritrosit sehingga ● Dikatakan anemia jika :
tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen ○ Laki-laki : Hb < 13 g/dL
jaringan perifer ○ Wanita tidak hamil : Hb < 12 g/dL
● Bukan merupakan diagnosis, tapi ○ Wanita hamil : Hb < 11 g/dL
presentasi dari kondisi yang ● Untuk keperluan klinis : Hb < 10 g/dL atau
mendasarinya (symptoms of underlying Hct < 30%
disease) ● Derajat Anemia :
○ Ringan sekali : Hb 10 g/dl-cut off
point
○ Ringan : Hb 8 g/dl-Hb 9,9 g/dl
○ Sedang : Hb 6 g/dl - Hb 7,9 g/dl
○ Berat : Hb < 6 g/dl
Gejala Anemia
Khas
Penyakit
Umum penyerta • Anemia defisiensi besi
Disfagia, atrofi papil lidah,
koilonychia
Infeksi cacing tambang
Lemah, lesu, cepat lelah, • Anemia megaloblastic
(telapak kuning, kelenjar
tinnitus, mata berkunang, Glositis, gangguan pada neurologi
parotis membesar, sakit
kaki dingin, sesak nafas, • Anemia hemolitik
perut
dyspepsia, konjungtiva Ikterus, splenomegaly,
anemis, mukosa dan telapak hepatomegaly
tangan pucat • Anemia aplastic
Perdarahan dan tanda infeksi
Pendekatan Klinis
Sifat gejala
anemia

Kecepatan
timbulnya Hasil
penyakit laboratorium

Derajat
keparahan
anemia
Pemeriksaan
Laboratorium

Tes Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Skrining darah serial sumsum khusus
tulang
Pemeriksaan Khusus
● Anemia defisiensi besi : ● Anemia aplastik :
○ serum iron ○ Biopsi sumsum tulang
○ total iron binding capacity (TIBC)
○ saturasi transferin
○ protoporfirin eritrosit ● Pemeriksaan non-hematologik :
○ feritin serum ○ fungsi hati
○ reseptor transferin ○ fungsi ginjal
○ Perl’s stain (pengecatan zat besi) ○ fungsi tiroid
● Anemia Megaloblastik :
○ folat serum
○ tes Coomb
○ elektroforesis Hb
Klasifikasi
You could enter a subtitle here if you need it
Berdasarkan
morfologi

Mikrositik Normositi Makrositi


Anemia defisiensi Anemia karena Megaloblastik
besi, anemia k
perdarahan, (anemiak
defisiensi
karena penyakit anemia aplastic, asam folat dan
kronis anemia hemolitik B12) dan non
megaloblastik
Berdasarkan Etiologi
Defisiensi bahan

Gangguan pembentukan Gangguan penggunaan besi

Gangguan sumsum tulang

Perdarahan akut
Etiologi
Hemoragik
Perdarahan kronik

Intracorpuscular
Hemolitik
Ekstracorpuscular
Pendekatan Diagnosis
Anemia Mikrositik
Hipokrom

Ditandai dengan nilai (MCV < 80 fl; MCH <27 pg)


Pendekatan Diagnosis
Anemia Normositik
Normokrom

Ditandai dengan nilai (MCV 80-100 fl)


Pendekatan
Diagnosis
Anemia Makrositik

Ditandai dengan nilai (MCV >100 fl)


Pendekatan
Diagnosis
Pendekatan Terapi
Pengobatan Pemberian Pengobatan
berdasarkan hematinic harus anemia darurat,
diagnosis definitif indikasi jelas suportif, khas,
kausal

Pengobatan Transfusi pada


percobaan anemia hemoragik
Anemia
Defisiensi
Asam Folat
Anemia
Defisiensi
Vit- B 12
Anemia
Hemolitik
Anemia Hemolitik Autoimun (AIHA)
Suatu anemia hemolitik yg timbul karena terbentuknya autoantibodi terhadap eritrosit sendiri sehingga menimbulkan destruksi
(hemolisis) eritrosit. Berdasarkan sifat reaksi antibodi:

1. AIHA tipe panas (warm AIHA): reaksi antigen-antibodi terjadi maksimal pada suhu tubuh (37 C)
2. AIHA tipe dingin (cold AIHA): reaksi antigen-antibodi terjadi maksimal pada suhu tubuh rendah (4 C)
Anemia
Aplastik
Anemia
Defisiensi
Besi
Thalassemia
Anemia
karena
penyakit
kronis

Anda mungkin juga menyukai