Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN

DIABETES MILITUS (DM)

Tamara febrita hanum


Tri astiti lestari
A. Pengertian
Diabetes mellitus merupakan suatu
gangguan kronis yang ditandai dengan
metabolisme karbohidrat dan lemak yang
diakibatkan oleh kekurangan insulin atau secara
relatif kekurangan insulin.
B. Etiologi
Beberapa faktor yang berkaitan dengan penyebab diabetes
mellitus pada lansia (Jeffrey) :
1. Umur yang berkaitan dengan penurunan fungsi sel pankreas
dan sekresi insulin.
2. Umur yang berkaitan dengan resistensi insulin akibat
kurangnya massa otot dan perubahan vaskuler.
3. Obesitas, banyak makan.
4. Aktivitas fisik yang kurang
5. Penggunaan obat yang bermacam-macam.
6. Keturunan
7. Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress
C. Gambaran Klinis
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia,
polifagia pada DM lansia umumnya tidak ada.
Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi
degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering


ditemukan adalah :
• Katarak
• Neuropati viseral
• Glaukoma
• Amiotropi
• Retinopati
• Ulkus Neurotropik
• Gatal seluruh badan
• Penyakit ginjal
• Pruritus Vulvae
• Penyakit pembuluh darah perifer
• Infeksi bakteri kulit
• Penyakit koroner
• Infeksi jamur di kulit Dermatopati
• Penyakit pembuluh darah otak
• Neuropati perifer
• Hipertensi
D. Komplikasi

1.Makroangiopati (aterosklerosis), mikroangiopati, dan


neuropati.
2.Koma hiperosmolaritas dimana glukosa darah didapatkan
sangat tinggi (>600 mg/dL)
3.Hipernatremia, osmolaritas tinggi (>350 m Osm/L)
E. Penatalaksanaan
Pedoman penatalaksanaan DM lansia adalah :
1. Menilai penyakitnya secara menyeluruh dan memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarganya.
2. Menghilangkan gejala-gejala akibat hiperglikemia (quality of
life) seperti rasa haus, sering kencing, lemas, gatal-gatal.
3. Lebih bersifat konservatif, usahakan agar glukosa darah tidak
terlalu tinggi (200- 220 mg/dl) post prandial dan tidak sampai
normal betul karena bahaya terjadinya hipoglikemia.
4. Mengendalikan glukosa darah dan berat badan sambil
menghindari resiko hipoglikemia.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Aktivitas/ Istirahat
Sirkulasi
Integritas
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian 6. Eliminasi
1.Riwayat Kesehatan 7. Makanan / Cairan
Keluarga Neurosensori
2.Riwayat Kesehatan 8. Nyeri / Kenyamanan
Pasien dan Pengobatan 9. Pernapasan
Sebelumnya 10. Keamanan
3. Aktivitas/ Istirahat
4. Sirkulasi
5. Integritas
B. Masalah Keperawatan
1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari
kebutuhan
2. Gangguan integritas kulit
3. Resiko terjadi injury
C. Intervensi
1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia,
mual, nyeri abdomen.
Intervensi :
a. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan
indikasi.

b.Tentukan program diet dan pola makan pasien dan


bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.

c.Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut


kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat
dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
d. Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan
elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui
oral.

e. Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan


indikasi.

f.Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran,


kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit
kepala.

g.Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.

h.Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.

i. Kolaborasi dengan ahli diet.


2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan
status metabolik (neuropati perifer).
a.Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan
discharge, frekuensi ganti balut.
b.Kaji tanda vital
c.Kaji adanya nyeri
d.Lakukan perawatan luka
e.Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
f.Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.
3. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan

a.Hindarkan lantai yang licin.


b.Gunakan bed yang rendah.
e.Orientasikan klien dengan ruangan.
f.Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
D.Implementasi E.Evaluasi
Implementasi keperawatan Evaluasi adalah tindakan
adalah serangkaian kegiatan intelektual untuk melengkapi
yang dilakukan oleh perawat proses keperawatan yg
untuk membantu klien dari menandakan seberapa jauh
masalah status kesehatan diagnosa keperawatan, rencana
yang dihadapi tindakan, dan pelaksanaannya
kestatuskesehatan yang baik sudah berhasil dicapai.Perawat
yang menggambarkan dapat memonitor kealpaan yg
kriteria hasil yang terjadi slm tahap pengkajian,
diharapkan. diagnosa, perencanaan, dan
pelaksanaan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai