Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

OSTEOARTHRITIS

Oleh :
Suriyani Januwarsih J510215119

PEMBIMBING :
dr. Farhat, Sp.OT, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU BEDAH


RSUD DR. HARJONO S PONOROGO - FK UMS
Pendahuluan
Osteoarthritis (OA) adalah kondisi kronis yang mengakibatkan terjadinya rasa sakit, kelelahan, keterbatasan fungsional,
terjadinya peningkatan pemanfaatan layanan kesehatan dan biaya ekonomi yang tinggi bagi masyarakat. Penyakit sendi
degeneratif dan progresif ini mempengaruhi sekitar 250 juta orang di seluruh dunia.
Lansia (sekitar 35% dari pasien berusia di atas 65 tahun) perempuan, pasien dengan obesitas adalah populasi dengan risiko
tertinggi.

Klasifikasi :
1. Osteoarthritis primer / idiopatik
2. Osteoatrhritis sekunder
FAKTOR RESIKO OA
Systemic Local biomechanical Bone mineral density
predisposition factors
 Genetik • Bentuk dan ukuran • Belum jelas, bias
 Usia sendi yang tidak karena factor local
 Gender normal atau factor sistemik
 Diet dan obesitas • Trauma
• Permasalahan
neuromuscular
• Obesitas
• Faktor pekerjaan
Knee
Lutut adalah sendi sinovial terbesar pada manusia,
terdiri dari struktur tulang (femur distal, tibia
proksimal, dan patela), tulang rawan (tulang rawan
meniskus dan hialin), ligamen dan membran
sinovial.
Knee osteoarhtritis
OA adalah penyakit degeneratif tulang rawan,yang melibatkan
beberapa faktor penyebab seperti trauma, kekuatan mekanis,
peradangan, reaksi biokimia, dan gangguan metabolisme.

Oleh karena itu, sumber nyeri terutama berasal dari perubahan


pada komponen sendi non-kartilaginous, seperti kapsul sendi,
sinovium, tulang subkondral, ligamen, dan otot periartikular.

Dalam OA, cairan sinovial ditemukan mengandung beberapa


mediator inflamasi termasuk protein plasma (protein C-reaktif,
diusulkan sebagai penanda untuk perkembangan dan progresi
OA), prostaglandin, leukotrien , IL, faktor pertumbuhan, oksida
nitrat, dan komponen pelengkap.
Epidemiologi
Perempuan memiliki
prevalensi lebih tinggi
daripada laki-laki (11,4%
vs 6,8%).

Metaanalisis juga
melaporkan bahwa
perempuan cenderung
memiliki gambaran
radiografi OA lutut
yang lebih parah
daripada laki-laki dan
meningkat pada usia >
55 tahun.
Etiologi

01 02
Usia Trauma Sendi

03 04
Obesitas Beban Kerja
Gejala dan Tanda
Gejala Tanda
Nyeri (sifat dan tingkat keparahannya sangat Kelemahan sendi
bervariasi)
Kekakuan sendi (Kekakuan saat awal Pembengkakan tulang
gerakan / saat mulai beraktivitas)
Kelelahan Berkurangnya ROM yang disertai nyeri pada
akhir gerak
Gangguan tidur Krepitasi pada pergerakan sendi
Depresi Kelemahan otot yang bekerja pada sendi

Berkurangnya kemampuan dan aktivitas Tanda-tanda peradangan (biasanya cukup


fungsional ringan)
Deformitas dan ketidakstabilan pada kasus
berat
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Diagnosis
Nyeri sendi Krepitasi tulang pada
pergerakkan

Timbul ketika bergerak Nyeri tekan

Berkurang ketika istirahat Nyeri gerak

Kekakuan Ketidak-segarisan (mal-


alignment) sendi

Keterbatasan gerak Deformitas


Instabilitas sendi Pembengkakan sendi setempat

Keterbatasan gerak sendi


Pemeriksaan Klinis
 Pasien berdiri terlentang cari efusi, nyeri tekan ROM, dan ketidakstabilan ligamen
 Menilai gaya berjalan dari bidang anteroposterior & mediolateral
 Gaya berjalan antalgik dengan fleksi lutut terdapat ada deformitas fleksi
 Menilai deformitas tungkai saat berdiri (menunjukkan proses yang berlangsung lama)
 Varus dengan keterlibatan kompartemen medial
 Valgus dengan keterlibatan kompartemen lateral
 Menilai ROM secara aktif/pasif
 Varus/valgus stress test
 Assessment of cruciates
 Pemeriksaan pinggul dan tulang belakang
Pemeriksaan Radiologi
1. Foto polos (gold standar)
 Weight bearing Anteroposterior (AP) view

 Non weight bearing Lateral view dengan fleksi lutut 45 o


2. MRI
Tatalaksana
Tatalaksana

Farmakologis Terapi Manual


Non- farmakologis

Pembedahan
Pengobatan Regeneratif
Injeksi Kortikoid dan
Non-kortikoid
Terapi Non-farmakologis
Tujuan nya untuk mengontrol nyeri, meningkatkan fungsionalitas dan
kualitas hidup pasien.
Ada berbagai modalitas latihan yang terbukti memiliki efek
menguntungkan
untuk pasien OA, rutinitas harus dilakukan 3x seminggu
Terapi Farmakologis

Asetaminophen NSAID
Terapi Manual

Tapping Elektroterapi
Perekat lutut melibatkan pita pengikat Transcutaneous Electrical
kaku berperekat ke patela dan/atau Nerve Stimulation (TENS)
struktur jaringan lunak terkait.
01 02 03 04

Latihan
Bentuk Terapeutik
aktivitas fisik yang diberikan di Penguatan dan Peregangan
bawah pengawasan tenaga profesional
kesehatan yang sesuai untuk tujuan
perawatan tertentu.
Injeksi Kortikoid dan Non Kortikoid

Injeksi Kortikoid Non - Kortikoid


• Methylprednisolone Acetate (MA), Triamcinolone Viskosuplementasi dengan asam hialuronat Asam
Acetate (TA), Triamcinolone Hexacetonide (TH), hialuronat (HA), adalah glikosaminoglikan alami
Betamethasone Acetate (BA), Betamethasone Sodium yang disintesis oleh sel sinovial tipe B, kondrosit,
Phosphate (BSP), dan Dexamethasone dan fibroblas dan disekresikan ke dalam cairan
sinovial.
Pengobatan
Regeneratif
Bertujuan untuk menghentikan dan
mengembalikan degenerasi yang terkait
dengan OA, injeksi IA dari autolongus
conditioned serum (ACS), platelet rich
plasma (PRP), dan mesenchymal stem cell
(MSC) telah diuji.
Pembedahan

JOINT
• Arthroscopy
SPARING
• Osteotomy
PROCEDURE

• Arthroplasty patello-femoral JOINT


• Unicompartmental Knee Replacment REPLACING
• Total Knee Replacement PROCEDURE
THANKS

Anda mungkin juga menyukai