SOSIOLOGI
SOCIUS:
KAWAN LOGOS : ILMU
-Kajian ilmu sosilogi
-Struktur sosial
-Perubahan sosial
-PerilakuPerilaku sosial
-Dinamika Dinamika sosial
-Diferensiasi Diferensiasi sosial
-Rekayasa Rekayasa sosial
-dll
شوا ِفي ُ ْض َذلُواًل َفام َ ْه َُو الَّ ِذي َج َع َل َل ُك ُم اأْل َر
شو ُرُ ۖ َوإِ َل ْي ِه ال ُّن َم َنا ِك ِب َها َو ُكلُوا ِمنْ ِر ْز ِق ِه
] ٦٧:١٥[
DIALAH YANG MENJADIKAN BUMI ITU MUDAH
BAGI KAMU, MAKA BERJALANLAH DI SEGALA
PENJURUNYA DAN MAKANLAH SEBAHAGIAN
DARI REZEKI-NYA. DAN HANYA KEPADA-NYA-LAH
.KAMU (KEMBALI SETELAH) DIBANGKITKAN
APA ITU SOSIOLOGI
• Apakah sosiologi itu? Apakah manfaat belajar
sosiologi? Dimana letak sosiologi dalam deretan ilmu-
ilmu sosiologi? Profesi apa saja bisa diisi oleh para ahli
sosiologi? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selalu
menggoda siapa saja yang baru pertama kali belajar
sosiologi. Munculnya pertanyaan-pertanyaan tersebut
mudah sekali dipahami, terutama karena di dalam
masyarakat sendiri pengertian sosiologi memang tidak
sejelas pengertian disiplin-disiplin lain seperti ekonomi,
hukum, kedokteran, fisika atau biologi. Usaha
menjelaskan pengertian sosiologi lazimnya dengan
rumusan kalimat yang agak panjang, bahkan seringkali
harus didahului membuat perbandingan dengan ilmu-
ilmu lain.
Sociology is the systematic analysis of the structure of social behaviour
(sosiologi adalah analisis yang sistimatis tentang struktur perilaku sosial).
Dalam difinisi semacam ini paling tidak terdapat empat elemen penting.
1. Perilaku yang dikaji adalah dalam karakter sosioal (bukan individual). Perilaku sosial berati
perilaku yang ditunjukan untuk orang lain (bukan bagi dirinya sendiri) mempunyai konsekuensi
bagi orang lain atau merupakan konsekuensi dari perilaku orang lain (ada hubungan timbal
balik). Difinisi sosiologi yang menyebut suatu studi mengenai kelompok sosial atau masyarakat
dianggap kurang akurat. Mengapa? Karena dalam kelompok sosial atau masyarakat sebenarnya
ada bermacam-macam aspek perilaku. Lalu perilaku manakah yang tidak termasuk dalam kajian
sisiologi? Banyak sekali. Perilaku-perilaku yang bersifat reaktif dan spontan (seperti : menangis
karena kejatuhan benda) adalah diluar wilayah kajian sosiologi. Tetapi kebiasaan menangis yang
lazim dilakukan oleh para gadis-gadis desa di pedalaman ketika menyetujui pinangan bisa
dipelajari oleh sosiologi.
2. Perilaku sosial yang dipelajari oleh sosiologi tersebut adalah berstruktur. Struktur disini berarti
pola atau regulasi tertentu. Dalam konteks ini, sosiologi bukanlah, semata-mata hanya sebuah
penjelasan diskripsi tetapi berusaha memahami kaitan antara elemen-elemen perilaku sosial.
3. penjelasan sosiologi bersifat analitis. Ini berati bahwa dalam menjelaskan perilaku sosial
berlandaskan prinsip-prinsip metodologi penelitian tertentu, bukan berdasarkan konsensus-
konsensus dari berbagai intepretasi.
4. Penjelasan sosiologi adalah sistimatis, artinya dalam memahami perilaku sosial sosiologi
menempatkan dirinya sebagai suatu disiplin yang mengikuti aturan-aturan yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Sosiologi dan kesehatan
Berdasarkan konsep dasar di atas maka sosiologi Gizi merupakan suatu ilmu yang megkaji dan
menganalis prilaku sosial yang berkaitan dengan prilaku pola makan dan pemenuhan gizi yang baik.
Bagi muslim sistem pemenuhan gizi yang baik telah diatur dalam Al-Quran dan Hadist Nabi Saw
Al-Quran
1. Surah Al-Baqarah ayat 168 sd 172
2. Surah An-nisa ayat 29 sd 31
3. Surah Al-Mukminun ayat 51
4. Surah Abassa ayat 24
5. Surah At-Taha Ayat 81
Disamping itu Prilaku Mukmin Allah Atur juga Al
Surah Al-Mukminun ayat 1 sd 11
Kajian ilmu sosiologi
4. Diferensiasi sosial
5. Rekayasa sosial
Konsensus Pemb. Sosiologi
Sebenarnya telah terjadi perdebatan panjang diseputar hakekat dari aturan-
aturan sosiologi. Perdebatan itu terutama dalam usaha mencari kesepakatan
bagaimana ciri spesifikasi analisis sosiologi itu. Apakah harus seperti ilmu
fisika atau kimia yang mempunyai rumus-rumus tertentu yang dapat dibuat
generalasi? Atau, apakah sosiologi cukup hanya identifikasi dan menyajikan
variasi-variasi? Perdebatan itu belum menemukan solusi yang memuaskan.
Hanya saja ada satu aturan yang pada saat ini sama-sama disepakati yaitu
bahwa ada kaitan antara pernyataan – pernyataan mengenai perilaku sosial
dengan penjabarannya dalam bentuk data (atau dalam bentuk imformasi
yang lain) Di samping itu, para ahli sosiologi harus dapat menghindari
kemungkinan kemungkinan biasa dalam menyajikan dan menerangkan fakta-
fakta yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
• Dari uraian tersebut kelihatan bahwa sosiologi mempelajari
sesuatu yang sudah ada, dan sosiologi tidaklah mempunyai
perhatian terhadap sesuatu yang amat khusus. Tetapi cara
sosiologi mempelajari sesuatu yang sudah tersebut adalah
amat khas, artinya berpijak pada asumi-asumi dasar tertentu,
perspektif-perspektif tertentu dan metodologi tertentu yang
agak berbeda dengan ilmu-ilmu sosial lainya serta memiliki
beberapa paradigma dalam melihat setiap fenomenanya.
Dalam melihat fenomena yang terjadi dalam masyarakat,
sosiologi tidak semata-mata hanya memberitahukan apa yang
terjadi atau membuat diskripsi. Tetapi lebih daripada itu adalah
menerangkan, menafsirkan atau menyandrakan apa di balik
fenomena tersebut berdaarkan teori atau penelitian.
sosiologi dan ilmu lainnya
Karena itu perilaku sosial tertentu yang bagi orang awam
barang kali terasa agak aneh atau tidak wajar, melalui sosiologi
dapat menjadi sesuatu yang menarik dan dapat ditelusuri akar
munculnya. Dengan kekuatan semacam itu akan
mengisyaratkan sosiologi adalah disiplin akademik yang
mempunyai dasar teori (body of theory) yang kuat dan
mempunyai metodologi yang jelas sehingga mampu
menghasilkan informasi yang bermanfaat.
Dengan kekuatan semacam itu juga berati bahwa sosiologi
adalah ilmu pengetahuan sosial yang memiliki ciri-ciri tertentu
yang berbeda dengan psikologi, antropologi, ekonomi, sejarah,
ilmu politik dan sebagainya; sekaligus dapat diterapkan untuk
kepentingan-kepentingan praktis yang berkaitan dengan
perumusan atau implementasi suatu kebijaksanaan.
Sifat Sosiologi
Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya sosiologi sosiologi dinyatakan sebagai ilmu
pengetahuan karena memiliki sifat-sifat ilmiah berikut :
1. Sosiologi bersifat empiris, berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut
didadasrkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya
tidak bersifat spekulatif
2. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu sebagai pengetahuan yang selalu berusaha
menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi, abstraksi tersebut merupakan
kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab akibat secara kausalitas sehingga melahirkan
teori.
3. Sosiologi bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi di bangun
berdasarkan teori-teori dan berusaha memperbaiki, memperluas serta
memperhalus teori-teori dengan mengacu kepada paradigma-paradigmanya
4. Sosiologi bersifat non-ethis, yaitu suatu usaha yang dipersoalkan bukanlah
baik buruk fakta tertentu, akan tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut secara
analitis, dan tidak berkepentingan untuk merubah fakta, bagi sosiologi
masyarakat dapat dijelaskan melalui fakta-faktanya sesuai paradigma-
paradigmanya.
Perspektif Sosiologi
2. The sociological perspectif is begin with societal setting and then look at
the outcame of the person.
SOSIOLOGI dan ANTROPOLOGI
UNSUR
UNSUR
BEDA BEDA JENIS JENIS
ILMU ILMU
ANTROPOLOGI
ANTROPOLOGI SOSIOLOGI
SOSIOLOGI
1. PRINSIP
1. PRINSIP
UMUM UMUM Lebih Lebih
banyakbanyak
mempelajari
mempelajari
keunikan
keunikan
suatu suatu
budayabudaya Kebanyakan
Kebanyakan
mempelajari
mempelajari
tentang
tentang
tertentu
tertentu bahagian
bahagian
dari kehidupan
dari kehidupan
suatu suatu
kelompok
kelompok
masyarakat
masyarakat
ObjekObjek
Studi Studi 1. Kebanyakan
1. Kebanyakan
studinya
studinya
dalamdalam
masyarakat
masyarakat
yang yang Lebih Lebih
banyakbanyak
dalamdalam
masyarakat
masyarakat
yang yang
belumbelum
maju (Non-Industrial
maju (Non-Industrial
societies)
societies) telah menerima
telah menerima
pengaruh
pengaruh
dari luar
dari luar
2.Lebih
2.Lebih
banyakbanyak
dikalanagan
dikalanagan
masyarakat
masyarakat
primitif,
primitif,
terisolir
terisolir
dimanadimana
adat istiadat
adat istiadat
masihmasih
dijagadijaga
relatifrelatif Lebih Lebih
banyakbanyak
dalamdalam
masyarakat
masyarakat
pluralplural
ketat (Etnosentris)
ketat (Etnosentris)
dan diferensiasi
dan diferensiasi
struktural
struktural (Xenosentris)
(Xenosentris)
yang terbuka
yang terbuka
atau more
atau more
berjalan
berjalan
lanbanlanban advanced
advanced
civilization
civilization
societies
societies
Metodology
Metodology MetodaMetoda
penelitian
teknikteknik
penelitian
pengumpulan
lebih bersifat
pengumpulan
lebih bersifat
data lebih
kualitatif
data bersifat
kualitatif
dan dan Metoda
lebih bersifat
depthly
Metoda
penelitian
penelitian
depthly dan kuantitatif,
lebih bersifat
dan kuantitatif,
lebih bersifat
teknikteknik
pengumpulan
kualitatif
kualitatif
pengumpulan
data data
interview
interview
dan participant
dan participant
observation
observation
reasechreasech dengan
dengan
angketangket
dan interview
dan interview
guide.guide.
Memerlukan
Memerlukan
waktuwaktu
pengumpulan
pengumpulan
data yang
datalama
yang lama
RUMPUN
RUMPUN
ILMU ILMU Rumpun
Rumpun
Ilmu Ilmu
sastra/
sastra/
Humaniora
Humaniora Rumpun
Rumpun
Ilmu Ilmu
SosialSosial/politik
PARADIGMA SOSIAL DALAM SOSIOLOGI
Social BEHAVIOR/CHARACTER
1. KLASIFIKASI KEBUDAYAAN
A. MATERIAL CULTURAL=KEBENDAAN/RILL
YAITU HASIL KREASI DAN KECERDASAN MANUSIA YANG DICIPTAKAN SEBAGAI ALAT OLEH SUATU MASYARAKAT
TTT, PADA WAKTU TTT DALAM WILAYAH TTT, YANG DIJADIKAN SEBAGAI ALAT UNTUK BERADAPTASI DAN
MENGUASAI LINGKUNGAN
B. NON-MATERIAL CULTURAL = KEBUDAYAAN MENTAL/ABSTRAK
* Culture is the design for living of a group whose members
share a location, feel
responsible for one another, and call themselves by the
same name.
* Ide-ide yang amat komplek yang dikonsepsikan yang
dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam bertindak
bagi suatu masyarakat ttt, pada waktu ttt dalam wilayah ttt
yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Makna yang terkandung dalam tersebut adalah :
1.Adaption to the enveronment
2.Order keeping and defence
3.Socialization
4. Belief system
Ide-ide dalam kebudayaan Non-material di
klasifikasikan dalam 3 jenis
1. Knowledge = meaning ones aspect of live
2. Value : Bagaimana segala sesuatu seharusnya
ada
(Central principle of a cultural that provide a
standar for evaluation role and conduct)
3. Norm : Harapan-harapan tengtang bagaimana
segala sesuatu seharusnya ada.
* Prescription
* Proscription