Jalan Karaja Lembah, BTN Kelapa Gading Blok Anggur No. 11-17, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah
PRE CONSTRUCTION MEETING
(PCM) ``
P E Y E L I D I K A N TA N A H
PEKERJAAN :PERENCANAAN JEMBATAN TAHUN 2022
SUMBER DANA :DAU TAHUN :2021 Pendahuluan • Pada umumnya, bangunan teknik sipil terdiri dari: bagian atas muka tanah (superstructure) dan bagian bawah tanah (substructure). Untuk keperluan desain dan pelaksanaan konstruksinya, perencana perlu mengetahui sifat lapisan fondasinya yang berupa tanah atau batuan. • Pengetahuan tersebut sangat penting khususnya bagi ahli geologi teknik dan juga bagi perencana (engineer) untuk memahami perilaku fondasi. • Informasi mengenai sifat material fondasi dan material bangunan dapat diperoleh dari hasil investigasi geoteknik terhadap fondasi dan material bangunan yang mencakup material timbunan dan agregat beton.
Your Coffee Shop 2
Informasi yang diperlukan • Data-data tentang jembatan, misalnya load dan material jembatan, lay out. • Pengetahuan tentang lokasi, bisa diperoleh dari peta geologi dan hasil foto udara • Data-data tanah
Your Coffee Shop 3
Sub-surface Investigation • Pengeboran dilakukan untuk menentukan jenis tanah pada kedalaman tertentu, dapat juga sekaligus untuk mengecek keadaan muka air tanah • Pengeboran bertujuan untuk tujuan penyelidikan lebih lanjut di laboratorium untuk mendapatkan informasi tentang parameter-parameter tanah yang lebih teliti • Di lingkungan Bina Marga, jembatan dengan bentang 25 m - 60 m, pengeboran dilakukan dengan menggunakan bor mesin yang kapasitasnya hingga kedalaman 40 m • Sedangkan untuk yang < 25 m, dilakukan pengeboran sesuai dengan kondisi. Dapat digunakan alat sondir dengan bor tangan hingga kedalaman tertentu sampai didapat tanah keras • penyelidikan tanah yang dibutuhkan pada masing-masing lokasi rencana pondasi harus sudah menetapkan penggunaan jenis bor dan posisi lubang bor yang direncanakan serta jumlah titik bor minimal satu titik boring, yaitu satu titik bor mesin atau satu set bor tangan dan sondir, tergantung bentang rencana jembatannya • Hal ini tergantung pada kondisi area (alam dan lokasi), kepentingan stuktur dan tersedianya peralatan pengujian beserta teknisinya.
Your Coffee Shop 4
Data yang di dapat dari hasil bor • Klasifikasi tanah • Tanah pondasi yang kompeten (Competent foundation soils) • Batuan dasar (Bedrock) • Air tanah (Ground water)
Your Coffee Shop 5
Standard Penetration Test (SPT) SPT (standard penetration test) adalah metoda pengujian di lapangan dengan memasukkan (memancangkan) sebuah Split Spoon Sampler (tabung pengambilan contoh tanah yang dapat dibuka dalam arah memanjang) dengan diameter 50 mm dan panjang 500 mm. Split spoon sampler Ketentuan Praktis Pengujian Tanah Jembatan 22 dimasukkan (dipancangkan) ke dalam tanah pada bagian dasar dari sebuah lubang bor. Uji Standard Penetration Test (SPT) dilakukan pada setiap lubang bor teknik dengan interval pengujian setiap 1,5/2,0 m. Pada uji SPT, indikasi tanah keras diartikan sebagai lapisan tanah dengan nilai SPT di atas 50 pukulan / 30,0 cm sebanyak 3 (tiga) kali pada 3 (tiga) kedalaman berturut turut. Prinsip pelaksanaan uji penetrasi standar (SPT) yaitu dengan memukul sebuah tabung standar ke dalam lubang bor sedalam 450 mm menggunakan palu 63,5 kg yang jatuh bebas dari ketinggian 760 mm. Yang dihitung adalah jumlah pukulan untuk melakukan penetrasi sedalam 150 mm. Jumlah yang digunakan adalah pada penetrasi sedalam 300 mm terakhir. Pengujian SPT mengacu pada SNI 4153:2008 dan ASTM D1586-67.