Anda di halaman 1dari 48

Laporan Kasus

ANATOMI
PENDAHULUAN
Menurut PERKI tahun 2020 edisi ke 2 definisi gagal
jantung adalah abnormalitas dari struktur jantung untuk
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh
ETIOLOGI
DIAGNOSIS Pemeriksaan Fisik

• RR>24x/menit, takikardi
Anamnesis
• peningkatan pada vena
keluhan sesak saat aktivitas jugularis, refluks
(dyspneu on effort), berbaring hepatojungular, edema perifer.
(ortopneu), saat malam hari • ronkhii dan suara jantung
sampai terbangun (paroxysmal tambahan
nocturnal dyspneu), cepat lelah, • batas jantung melebar
tidak tahan dengan aktivitas • Edema biasanya muncul dari
berat, riwayat bengkak di tungkai. edema pada ankle kemudian
berkembang menjadi edema
anasarka, asites, dan efusi
pleura.
MAYOR MINOR

• Paroksismal nokturnal • Edema ekstremitas


dyspnea (PND) • Batuk malam hari
• Ronki paru • Dispnea d’effort
• Kardiomegali • Hepatomegali
• Edema paru akut • Efusi pleura
• Gallop S3 • Penurunan kapasitas vital 1/3
• Peningkatan tekanan vena dari normal
jugularis • Takikardia (lebih dari 120 kali
• Refluks hepatojugular per menit

memenuhi 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dengan 2 kriteria minor


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Rontgen toraks

• Level B-type natriuretic peptide • Adanya kongestif pulmonal


• Darah perifer lengkap dan udema interstisial paru
(hemoglobin, leukosit, trombosit) • kardiomegali (CTR >50%).
• Elektrolit
• Tes fungsi hati dan ginjal,
urinalisis dan pemeriksaan
hormon tiroid
• Troponin I atau
EKG Echocardiography (ECG)

• Tujuan: untuk mengetahui • Tujuan: menentukan kelaian


penyakit yang mendasari anatomis dan fungsi Jantung.
gagal jantung.
• Perubahan EKG yang dapat
ditemukan:left branch bundle
block (LBBB), left ventriculer
hypertrophy (LVH), infark
miokard akut atau kronis dan
atrial fibrilasi
PENATALAKSANAAN Farmakologi
ACE-Inhibitor
Non-Farmakologis Indikasi : Gagal jantung
•Strategi pencegahan simptomatik dengan fraksi ejeksi
•Pengurangan Berat Badan ventrikel kiri ≤ 40% yang tidak
memiliki kontraindikasi maupun
•Asupan Cairan
intoleransi harus diberikan ACE-I.
•Latihan Fisik
Kontraindikasi:
•Pengaturan diet
•riwayat angioedema
•stenosis renal bilateral
•kadar kalium serum >5,0 mmol/L
•kadar kreatinin serum >2,5 mg/dL
•stenosis aorta berat
Diuretik
Indikasi:
pasien gagal jantung yang disertai dengan overload cairan yang memiliki
tanda klinis khas (edema tungkai) atau gejala kongesti (ronkhi paru)

Diuretik terdiri atas 3 jenis:


•Diuretik kuat
•Diuretik Thiazide
•Diuretik hemat kalium
Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
Indikasi :
•Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
•Sebagai pilihan alternatif pada pasien dengan gejala ringan sampai
berat (kelas fungsional II - IV NYHA) yang intoleran ACE-inhibitor
•ARB dapat menyebabkan perburukan fungsi ginjal, hiperkalemia, dan
hipotensi simtomatik sama sepert ACE-inhibitor, tetapi ARB tidak
menyebabkan batuk
β-blocker
Indikasi:
•gejala ringan hingga berat (kelas fungsional II-IV NYHA)
•telah diberikan obat ACE-I/ARB dan pasien stabil secara klinis
Kontraindikasi:
•Asma
•Blok AV derajat 2 dan 3, sinus bradikardi < 50 x/i.
Antagonis Aldosteron (MR Antagonist)
Indikasi:
•pasien gagal jantung NYHA kelas III-IV dengan fraksi ejeksi ≤ 35%
Kontraindikasi:
•konsentrasi serum kalium >5,0mmol/L
•hiperkalemia, hipersensitivitas gangguan fungsi ginjal dan pemberian
bersamaan dengan diuretik hemat kalium
Hydralazine dan Isosorbide Dinitrate (H-ISDN)
Indikasi:
• fraksi ejeksi ≤ 40%
• kombinasi H-ISDN dapat digunakan sebagai alternatif jika pasien
memiliki intoleransi terhadap obat ACE-I dan ARB.
• terapi pada pasien dengan gejala menetap walaupun sudah diterapi
dengan ACE-I, β-blocker dan ARB atau antagonis aldosteron

Digoksin
Tujuan : memperlambat laju ventrikel yang cepat
Indikasi :
gagal jantung dengan fibrilasi atrial (dengan irama ventricular saat
istirahat >80 x/ menit atau saat aktivitas 110-120 x/menit)
LAPORAN KASUS

Nama Pasien : Tn. M


Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 64 Tahun
Alamat : Jl. Paus Gg. Sembilang Indah/Bukit Raya Pekanbaru
Nomor RM : 01066784
Tanggal Masuk : 29 Juli 2021

ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Kedua kaki bengkak sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit sekarang
1 minggu SMRS pasien mengeluhkan kedua kaki terasa semakin
membengkak. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 3 bulan terakhir.
keluhan sering dirasakan tiba-tiba dan hilang timbul. keluhan
mengganggu aktivitas pasien, dikarenakan pasien merasakan nyeri pada
kaki yang bengkak tersebut. keluhan memberat ketika pasien banyak
bergerak, dan berkurang dengan istirahat. Keluhan disertai dengan
perut membengkak, perut membengkak secara perlahan dan menetap
beberapa minggu dan menghilang 2 minggu belakangan ini. Keluhan
berkurang jika pasien bersandar ataupun tidur dengan bantal yang
tinggi. Mual (-), muntah (-).
1 bulan SMRS pasien mengeluhkan sesak napas yang semakin
lama semakin memberat sejak 1 minggu SMRS. Sesak yang dirasakan
pasien tidak dipengaruhi oleh cuaca, makanan, dan debu. Sesak dirasakan
semakin memberat jika berbaring tanpa bantal dan berkurang saat
duduk. Keluhan sesak napas disertai dengan keluhan nyeri dada. Nyeri
dada dirasakan seperti tertimpa beban yang berat. Nyeri dada dirasakan
tidak menjalar, batuk (-), nafsu makan pasien baik dan tidak ada
penurunan berat badan. BAK pasien normal 6-7x sehari, berwarna kuning
dan tidak disertai darah. BAB jarang, konsistensi padat, dan tidak disertai
darah maupun lendir.
3 bulan SMRS, pasien pernah mengeluhkan keluhan yang sama,
dibawa pertama kali ke RS Syafira, dikatakan pasien mengalami
pembesaran jantung, pasien dipulangkan dan dikasi obat namun pasien
lupa nama obatnya. Setelah 2 bulan mengkonsumsi obat dari RS Syafira,
pasien berobat kembali ke klinik dokter spesialis penyakit dalam didekat
rumah pasien, kemudian pasien diberikan beberapa obat serta di
anjurkan untuk ke RSUD AA untuk pengobatan lebih lanjut.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat DM (+) baru diketahui 2 • Tidak ada anggota keluarga yang


minggu SMRS mengalami keluhan yang sama.
• Pembesaran jantung (+) sejak 3 • Riwayat Penyakit Jantung (-).
bulan terakhir
• Riwayat Hipertensi (-).
• Riwayat penyakit kolesterol (+)
baru diketahui 2 minggu SMRS • Riwayat DM (-)
• Riwayat Hipertensi (-). • Riwayat Asma (-).
• Riwayat Asma (-). • Riwayat TB (-).
• Riwayat TB (-).
• Riwayat Penyakit Ginjal (-).
• Riwayat penyakit hati (-).
Riwayat pekerjaan,
Riwayat sosial dansosial ekonomi,dan kebiasaan
ekonomi
• Pasien seorang petani, saat ini tidak bekerja lagi.
• pasien memiliki 7 orang anak
• Pola makan teratur 3 x sehari, suka makan makanan yang berlemak
dan bersantan.
• Pasien tidak pernah berolahraga.
• Riwayat merokok (+) : jumlah batang rokok x tahun = 490 
sedang
• Riwayat meminum alkohol (-)
• Riwayat minum kopi (+)
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Composmentis • TB : 155 cm
cooperatif • BB : 48 kg
• KU : tampak sakit sedang • BMI : 20 (Normoweight)
• TD : 110/86 mmHg • SPO2: 98%
• HR : 88 x/menit, regular
• RR : 22 x/menit
• Suhu : 36,2 oC
Kepala dan Leher
▫ Mata :Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterus (-/-),
pupil isokor, ukuran 2 mm, reflek cahaya (+/+).
▫ Telinga dan hidung : cairan (-), darah (-)
▫ Mulut : bibir pucat (+), sianosis (-) atrofi papil lidah (-)
▫ Leher: JVP 5+4 cmH2O, distensi vena jugularis,
pembesaran KGB dan tiroid (-)
Paru-paru
• Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri,
penggunaan otot bantu nafas (-), retraksi iga (-) spider nevi (-).
• Palpasi : vokal fremitus sama kiri dan kanan. Melemah di basal
paru kanan
• Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, redup di basal paru kanan
• Auskultasi : vesikuler (+/+) melemah dibasal paru kanan, ronkhi
basah basal paru (+/-), wheezing (-/-).
Jantung
• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : iktus kordis tidak teraba
• Perkusi :
- Batas jantung kanan : linea parasternal dextra SIK IV
- Batas jantung kiri : linea axillaris anterior sinistra SIK VI
• Auskultasi : bunyi jantung S1 dan S2 normal, murmur (-/-) gallop
(-/-)
Abdomen
• Inspeksi : tampak membesar, venektasi (-), vena kolateral (-), massa
(-) striae alba (-) caput medusae (-).
• Auskultasi : bising usus (+) normal 10 x/menit.
• Palpasi: distensi, nyeri tekan (-), murphy sign (-), hepar dan lien
tidak teraba, ballotement (-/-). Refleks hepatojungular (-), shifting
dullness (+)
• Perkusi : timpani pada seluruh region abdomen
Ekstremitas
• Ekskremitas atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, kuku pucat,
koilonikia (-) edema (-/-), motorik (5/5), sensorik baik.
• Ekskremitas bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, kuku pucat,
pitting edem (+), sianosis (-), motorik (5/5), sensorik baik
Pemeriksaan Penunjang
Darah (29-07-2021)
• Hemoglobin : 13,6 gr/dL (L)
• Hematokrit : 39,8 %
• Leukosit : 8200/ulx
• Trombosit : 200.000 /ul
Kimia Darah (29-07-2021) • Asam urat : 7,7 mg/dL (H)
• Ureum : 32 mg/dL (H) • HDL : 33 mg/dL (L)
• Kreatinin : 1,00 mg/dL • LDL : 84,0 mg/dL
• GDS : 213 mg/dL (H) • Kolesterol total : 169 mg/dL
• AST : 39 U/L • Trigliserida : 264 mg/dL (H)
• ALT : 40 U/L (L) • CK NAC : reagen habis
• CKMB : 20,0 U/L
Elektrolit (29-07-2021) Imunologi (29-07-2021)
• Na+ : 136 mmol/L (L) Troponin I kuantitatif : 414,8 ng/L (HH)
• K+ : 4,2 mmol/L Anti SARS-COV2 : non reaktif
• Kalsium : 0,96 mmol/L HbsAg Kualitatif : non reaktif
Interpretasi EKG
Irama sinus EKG
Frekuensi : 90 x/menit.
Axis : normoaxis
Gelombang P : durasi 0,08 s, tinggi
0,04 s
PR interval : 0,16 s
Kompleks QRS : 0,08 s, tinggi 0,16 s
ST elevasi di lead V3
Gelombang T: T inverted (-)
LVH/RVH : (-/-)
RBBB/LBBB: (-/-)

Kesan : Sinus Rhytm, 90x/menit, poor


r wave progression
Rontgen Thoraks
Identitas sesuai
Marker R
Foto diambil secara PA
Kekerasan foto cukup
Trakea ditengah
Tulang Scapula, clavicula, costae,
vertebrae intak dan tidak ada tanda-
tanda fraktur.
Jaringan lunak <2 cm
Sudut kostofrenikus kanan tumpul & kiri
lancip.
Diafragma licin.
Cor: CTR 58,9%
Pulmo: Infiltrat (-/-)

Kesan:
Cor: kardiomegali
Pulmo: dalam batas normal
PCI (03 Agustus 2021)
Hasil:
•LM: stenosis 90% distal
•LAD: total oklusi setelah D1
•D1: baik
•D2: tidak dinilai
•LCx: Stenosis 80% proksimal
•RCA: Total oklusi setelah RV branch, RV branch
mengisi LAD
RESUME
Tn. M berusia 64 tahun datang dengan keluhan kedua kaki
bengkak sejak 1 minggu SMRS. Keluhan tersebut sudah dirasakan
sejak 3 bulan terakhir. Keluhan disertai dengan perut membengkak,
perut membengkak secara perlahan dan menetap beberapa minggu
dan menghilang 2 minggu belakangan ini. 1 bulan SMRS pasien
mengeluhkan sesak napas yang semakin lama semakin memberat
sejak 1 minggu SMRS. Nyeri dada dirasakan seperti tertimpa beban
yang berat. Nyeri dada dirasakan tidak menjalar. BAK pasien normal
6-7x sehari, berwarna kuning dan tidak disertai darah. BAB jarang,
konsistensi padat, dan tidak disertai darah maupun lendir.
RESUME
3 bulan SMRS, pasien pernah mengeluhkan keluhan yang sama,
dan dibawa ke RS Syafira, dikatakan pasien mengalami pembesaran
jantung. Setelah 2 bulan mengkonsumsi obat dari RS Syafira namun tidak
ada perbaikan, kemudian pasien berobat ke klinik dokter spesialis
penyakit dalam didekat rumah pasien, kemudian pasien diberikan
beberapa obat serta di anjurkan untuk ke RSUD AA untuk pengobatan
lebih lanjut. Riwayat DM (+) baru diketahui 2 minggu SMRS,
pembesaran jantung (+) sejak 3 bulan terakhir, riwayat penyakit
kolesterol (+) baru diketahui 2 minggu SMRS. Pola makan teratur 3 x
sehari, suka makan makanan yang berlemak dan bersantan. Pasien tidak
pernah berolahraga, riwayat merokok (+) : jumlah batang rokok x tahun =
490  sedang, riwayat minum kopi (+).
RESUME
Pemeriksaan fisik umum didapatkan: Kesadaran: Composmentis
cooperative, KU: tampak sakit sedang, TD: 110/86 mmHg, HR: 88 x/menit,
regular, RR: 22 x/menit, Suhu : 36,2 oC, TB: 155 cm, BB: 48 kg, BMI: 20
(Normoweight), SPO2: 98%. Pemeriksaan fisik Kepala dan Leher didapatkan
hasil: Konjungtiva anemis (+/+), JVP 5+4 cmH2O, distensi vena jugularis.
Pemeriksaan toraks (paru) didapatkan hasil: vokal fremitus sama kiri dan
kanan, melemah di basal hemitoraks kanan, saat perkusi sonor diseluruh
lapang paru namun redup di basal paru dextra, ronkhi basah basal paru (+/-).
Batas jantung kanan : linea parasternal dextra SIK IV, batas jantung kiri : linea
axillaris anterior sinistra SIK V, bunyi jantung S1 dan S2 normal, murmur (-/-)
gallop (-/-). Abdomen shifting dullness (+). Ekskremitas bawah : pitting edem
(+).
RESUME
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil: penurunan kadar
Hb, peningkatan GDS, asam urat, trigliserida, troponin I, pada EKG
ditemukan sinus rhytm, 90x/menit, poor r wave progression, pada foto
rontgen didapatkan kardiomegali serta efusi pleura dextra minimal, pada
tidakan kateterisasi (PCI) didapatkan stenosis 90% distal pada Left Main,
total oklusi di arteri Left Anterior Descending, stenosis 80% proksimal pada
Left Circumflex, dan total oklusi pada Right Coronary Artery.
Daftar Masalah
• Kedua kaki bengkak
• CHF Fc III-IV
• hipertrigliseridemia
• DM tipe 2
Tatalaksana
Non-medikamentosa Medikamentosa

• Bed rest • Inj. Furosemide 1x20 mg


• Posisi semifowler • Inj. Diviti 1x2,5 mg
• O2 nasal kanul 3-4 L/menit • Spironolakton 1x100 mg
• ISDN 3x5 mg
• CPG 1x75 mg
• Aspilet 1x80 mg
Pembahasan
Sekian Dan Terimakasih
Mohon Saran Dan Bimbingannya Dokter

Anda mungkin juga menyukai