Anda di halaman 1dari 25

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

ISLAM DAN SISTEM


KEPERCAYAAN/AQIDAH

OLEH:
OPI IRAWANSAH
POKOK BAHASAN
• DEFINISI AQIDAH

• FUNGSI DAN PERANAN AQIDAH

• RUKUN IMAN

• MACAM-MACAM TAUHID
• KESALAHAN-KESALAHAN DAN AQIDAH
DEFINISI AQIDAH
Secara bahasa Aqidah berasal dari kata
aqada yang artinya ikatan dua utas tali
dalam satu buhul sehingga menjadi
tersambung. Aqidah berarti pula janji
karena janji merupakan ikatan
kesepakatan antara dua orang yang
mengadakan perjanjian.
Akidah menurut terminologi adalah
sesuatu yang mengharuskan hati
membenarkannya, yang membuat jiwa
tenang dan menjadi kepercayaan yang
bersih dari kebimbangan dan keraguan.
Pengertian akidah menurut al-Quran
adalah keimanan kepada Allah SWT yakni
mengakui kemujudan-Nya. Akidah dalam
Islam disebut juga dengan Iman
FUNGSI AQIDAH
1. Sebagai pondasi untuk mendirikan
bangunan Islam.
2. Merupakan awal dari akhlak yang mulia.
Jika seseorang memiliki aqidahyang kuat
pasti akan melaksanakan ibadah dengan
tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan
bermu’amalat dengan baik.
3. Semua ibadah yang kita laksanakan jika
tanpa ada landasan aqidah maka ibadah
kita tersebut tidak akan diterim
PERAN AQIDAH
• Aqidah merupakan misi pertama yang
dibawa para rasul Allah.
Allah berfirman:Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): “Sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah Thaghut itu” (QS. An-
Nahl: 36).
PERAN AQIDAH
• Manusia diciptakan dengan tujuan
beribadah kepada Allah. Allah
berfirman:”Dan tidaklah aku menciptakan
jin dan manusia kecuali untuk
menyembah-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56).
PERAN AQIDAH
• Aqidah yang benar dibebankan kepada
setiap mukallaf. Nabi bersabda:”Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka bersaksi bahwasanya tiada
sesembahan yang sebenarnya selain Allah
dan bahwasanya Muhammad adalah rasul
utusan Allah.” (Muttafaq ‘alaih).
PERAN AQIDAH
• Aqidah yang benar dibebankan kepada
setiap mukallaf. Nabi bersabda:”Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka bersaksi bahwasanya tiada
sesembahan yang sebenarnya selain Allah
dan bahwasanya Muhammad adalah rasul
utusan Allah.” (Muttafaq ‘alaih).
PERAN AQIDAH

• Berpengang kepada aqidah yang benar


merupakan kewajiban manusia seumur hidup.
Allah berfirman:”Sesungguhnya orang-orang
yang mengatakan Tuhan kami ialah Allah
kemudian merkea beristiqomah (teguh dalam
pendirian mereka) maka para malaikat akan
turun kepada mereka (seraya berkata) :
“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah
kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu
dengan (memperoleh) surga yang dijanjikan
Allah kepadamu.”(QS. Fushilat: 30).
PERAN AQIDAH

• Aqidah merupakan akhir kewajiban


seseorang sebelum meninggalkan dunia
yang fana ini. Nabi Muhammad SAW
bersabda:“Barangsiapa yang akhir
ucapannya “Tiada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah niscaya dia
akan masuk surga”. (HSR. Al-Hakim dan
lainnya).
PERAN AQIDAH

• Aqidah yang benar telah mampu


menciptakan generasi terbaik dalam sejarah
umat manusia, yaitu generasi sahabat dan
dua generasi sesusah mereka.
Allah berfirman: ”Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kamu
menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar dan beriman
kepada Allah.” (QS. Ali-Imran: 110).
PERAN AQIDAH

• Kebutuhan manusia akan aqidah yang


benar melebihi segala kebutuhan lainnya
karena ia merupakan sumber kehidupan,
ketenangan dan kenikmatan hati
seseorang. Dan semakin sempurna
pengenalan serta pengetahuan seorang
hamba terhadap Allah semakin sempurna
pula dalam mengagungkan Allah dan
mengikuti syari’at-Nya.
RUKUN IMAN
1. IMAN KEPADA ALLOH
2. IMAN KEPADA MALAIKAT
3. IMAN KEPADA KITAB ALLOH
4. IMAN KEPADA NABI & RASUL
5. IMAN KEPADA HARI KIAMAT
6. IMAN KEPADA TAKDIR
MACAM-MACAM TAUHID

1. TAUHID RUBUBIYAH

2. TAUHID ULUHIYAH

3. TAUHID ASMA’ WASSIFAT


KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Kesalahan Memahami Kalimat Lailahailallah
• Istihzaa’ (Memperolok) Perkara-Perkara Agama
• Ungkapan Sebagian Orang, “Ini sudah kehendak
takdir”, atau, “Jika zaman sudah berkehendak
maka akan menjadi begini dan begini”.
• Perkataan yang masyhur dari kalangan ilmuwan
atau pelajar yang mempelajari ilmu Biologi, Kimia
atau yang lain, “Partikel ini tidak mungkin bisa
hancur” atau “Tidak mungkin zat ini akan
terbentuk” dan ucapan-ucapan lain yang senada.
KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Mengeluh Dan Mencela Waktu.
• Ketika seseorang memperingatkan orang lain
dengan sunnah terutama yang menyangkut
perkara yang zahir seperti, “Pakailah jilbab !”
atau, “Peliharalah janggutmu” atau, “Naikkanlah
pakaianmu diatas mata kaki”, maka dia akan
menjawab, “Hal itu tidak penting karena taqwa
itu tempatnya di hati.”
• Do’a yang diucapkan sebagian orang kepada
sebagian yang lain, “Semoga Allah
memanjangkan umurmu” atau, “Semoga Allah
mengekalkan hari-harimu”.
KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Perkataan sebagian orang setelah terjadi satu
kejadian yang tidak di sukai, “Seandainya tadi ini
yang dikerjakan tentu terjadi begini dan begini”
• Salah memahami ‘Ibadah’.
• Munculnya syubhat, “Terkadang kecanggihan
teknologi bisa membantah nash (teks) dari Al-
Qur’an maupun dari Hadits.”
• Dugaan sebagian orang “Semua perkara itu
sudah ditakdirkan, maka kita tidak perlu berdo’a
kepada Allah.”
KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Jawaban seseorang ketika dilarang dari
penyimpangan, ia menjawab, “Karena
kebanyakan orang melakukannya.” Jelas ini
merupakan jawaban yang tidak berdasar
(hujjah) dan jauh dari kebenaran. Alloh
berfirman: “Dan jika kamu menuruti
kebanyakan orang-orang dimuka bumi ini,
niscaya mereka akan menyesatkanmu dari
jalan-Nya “. [Al-An’am: 116]
KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Sebagian orang menggantungkan tulisan
yang berlafadz Allah dan Muhammad secara
sejajar di dinding-dinding rumah, papan-
papan atau kitab-kitab dan lainnya.
• Persaksian ucapan dengan ‘Syahid’ terhadap
orang yang meninggal di jihad fisabilillah.
Maka semacam ini termasuk kesalahan juga.
Karena hanya Allahlah yang mengetahui
keadaan hati orang tersebut.
KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Merasa ada keberuntungan atau kesialan
berkaitan dengan mushaf (al-Qur’an).
Maksudnya, ketika membuka mushaf
kemudian menjumpai ayat yang didalamnya
ada kebaikan, maka optimis
mendapatkannya. Dan sebaliknya, ketika
membaca ayat yang didalamnya ada
keburukan (adzab), maka merasa pesimis
terhindar darinya. Oleh karena itu para
ulama melarang hal semacam ini.
KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Mencaci-Maki Syetan. Dari Abu Malik, dari seorang
laki-lak, dia berkata, “Aku membonceng Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka terantuklah
tungganganya.” Maka aku katakana, “Celakalah
setan.” Maka beliau n bersabda,“Janganlah engkau
katakan ‘celaka setan’. Jika engkau mengatakan hal
itu, setan akan merasa dirinya besar sampai sebesar
rumah dan dia akan berkata ‘dengan
kekuatanku !’akan tetapi katakanlah,’Bismillah’.
Maka jika engkau katakan demikian, dia akan merasa
kecil sekecil lalat.” [Dikeluarkan Abu Daud, dan
selainnya. Lihat Al-Kalam At-Thayib 237]
KESALAHAN2 DALAM AQIDAH
• Mengiringi doa dan masyi’ah (kehendak)
seperti doa sebagian orang “mudah-mudahan
Allah merahmatimu, Insya Allah!” atau
“semoga Allah memberikan rizqi kepadamu,
Insya Allah.
• Merasa akan mendapat sial pada bulan safar,
dengan berkeyakinan akan banyak terjadi
“bala” sehingga menunda safar (berpergian),
pernikahan dan lain-lainnya. Perhatikanlah
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
WALLOHU A’LAM BISH-SHOWAB
SEKIAN
SEMOGA BERMANFAAT
‫الحمد هلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai