SIPIL
Oleh:
Dr. Abdul Ma’in, M.Hum
HAK PROTOKOLER
ISTERI/SUAMI YANG MENDAMPINGI
SUAMI/ISTERI SEBAGAI PEJABAT
NEGARA ATAU PEJABAT PEMERINTAH
ATAU TOMASTU DALAM ACARA
KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI
MENDAPAT TEMPAT SESUAI DENGAN
URUTAN TATA TEMPAT/PRESEANCE
SUAMI/ISTERI.
PP NO. 62 TH 1990)
PETUNJUK PENEMPATAN TAMU
Apabila Menteri /Ketua Lembaga hadir bersama istri,
maka istri Menteri /Ketua Lembaga ditempatkan
sesuai kedudukan suami.
Apabila yang hadir mantan Menteri atau pensiunan
pejabat tinggi, maka beliau mendapat tempat
setingkat lebih rendah daripada sewaktu masih aktif.
Tetapi pada tempat setingkat lebih rendah tersebut,
ditempatkan pada tempat utama.
Apabila undangan diwakilkan, yang mewakili
mendapat tata tempat sesuai dengan jabatan yang
dimilikinya. Oleh karena itu yang bersangkutan tidak
dapat menduduki tempat yang telah disediakan untuk
pejabat yang diwakili.
DENAH TATA TEMPAT DALAM
UPACARA RESMI
UPACARA DALAM RUANGAN:
1. Jika menghadap meja, maka tempat
utama adalah yang menghadap ke pintu
(keluar) dan tempat terakhir adalah
tempat yang paling dekat dengan pintu
keluar. Tamu membelakangi pintu keluar.
2. Jika berjajar pada garis yang sama, maka
tempat yang paling utama adalah tempat
sebelah kanan luar.
3. Penyusunan kursi tergantung pada jumlah
undangan, macam upacara, keserasian
dan kelancaran keluar masuk.
TATA TEMPAT DALAM UPACARA RESMI
UPACARA DI LAPANGAN TERBUKA
Hal-hal yang harus memperhatikan
adalah:
1. Keadaan dan bentuk lapangan yang
dipakai
2. Macam dan sifat upacara
3. Pemasangan tenda dan kursi perlu
memperhatikan sinar matahari, arus
keluar masuk dan bentuk lapangan.
CONTOH
TATA TEMPAT PADA UPACARA BENDERA
PARA
PETUGAS
& MC Eselon Eselon Paduan
Eselon III Bina Up
Pengibar
I II suara
doa
bendera
Pim barisn esln III
CONTOH
TATA TEMPAT PADA UPACARA PELANTIKAN DAN SERTIJAB
UNTUK YANG BERAGAMA ISLAM
MC
Saksi-saksi
Pembaca Doa
Pj yg Mengangkat Rohaniwan Saat Peng.
Sumpah Sumpah
Rohaniwan
Undangan yg setaraf Sebelum/sesudah
Dg pengambil sumpah Peng. Sumpah
Dan yg setingkat lbh rendah Tempat Undangan Lainnya
CONTOH
TATA TEMPAT PADA UPACARA PELANTIKAN DAN SERTIJAB
UNTUK YANG BERAGAMA HINDU DAN BUDHA
MC
Rohaniwan
Undangan yg setaraf Sebelum/sesudah
Dg pengambil sumpah Peng. Sumpah
Dan yg setingkat lbh rendah Tempat Undangan Lainnya
CONTOH
TATA TEMPAT PADA UPACARA PELANTIKAN DAN SERTIJAB
UNTUK YANG BERAGAMA KRISTAN KATHOLIK DAN PROTESTAN
MC
Rohaniwan
Undangan yg setaraf Sebelum/sesudah
Dg pengambil sumpah Peng. Sumpah
Dan yg setingkat lbh rendah Tempat Undangan Lainnya
TATA UPACARA
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam
penyelenggaraan upacara, adalah:
Undangan
Kelengkapan upacara
Perlengkapan upacara
Urutan acara dalam upacara
Denah tempat upacara
Tempat duduk
Konsumsi
Kebersihan
Rapat koordinasi persiapan
Gladi kotor
Gladi bersih
KELENGKAPAN UPACARA
Kelengkapan Upacara MELIPUTI:
1. Penanggungjawab upacara
2. Pembina upacara
3. Pemimpin upacara
4. Pemimpin barisan
5. Pembawa acara
6. Pembaca naskah
7. Pembaca kitab Suci
8. Pembaca Do’a
9. Pemimpin lagu Kebangsaan Indonesia
Raya
10. Penerima tamu
11. Petugas keamanan
12. Pengerek bendera
13. Peserta upacara
PERLENGKAPAN UPACARA
BENDERA
Meliputi :
1. Tiang bendera dengan tali
2. Bendera
3. Mimbar upacara
4. Naskah yang akan dibaca
seperti: Teks Pancasila; Teks
Pembukaan UUD 45; Teks
Panca Prasetya KORPRI; Teks
Do’a.
5. Pengeras suara.
UKURAN BENDERA
• PERSIAPAN UPACARA
• PELAKSANAAN UPACARA
PERSIAPAN UPACARA
• Barisan disiapkan 30 menit sebelum pelaksanaan upacara.
Masing-masing kelompok merapikan / meluruskan
barisannya.
• Petugas-petugas upacara, menempati tempat yang telah
ditentukan.
• Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
• Pemimpin upacara mengambil alih pimpinan seluruh
barisan peserta upacara.
• Pemimpin upacara merapikan /menyempurnakan susunan
barisan peserta upacara (kalau perlu dapat melakukan
latihan –latihan penghormatan umum)
• Pembawa/ pengantar acara (protokol) membacakan
urutan-urutan upacara.
TATA URUTAN UPACARA
UPACARA RUTIN TANGGAL17
• 1). Pemimpin Upacara memasuki lapangan;
• 2). Penghormatan pemimpin barisan kepada pemimpin upacara,
• 3). Laporan pemimpin barisan kepada pemimpin upacara
• 4). Pembina Upacara memasuki lapangan upacara, barisan di siapkan;
• 5). Penghormatan kepada pembina upacara yang dipimpin oleh pemimpin upacara;
• 6). Laporan dari pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara dimulai;
• 7). Pengibaran bendera diiringi dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya
• 8). Mengheningkan cipta untuk mengenang arwah para pahlawan yang telah gugur,
• 9). Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara
• 10). Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945 oleh petugas;
• 11). Pembacaan teks Panca Prasetya KORPRI oleh petugas;
• 12). Sambutan Pembina upacara, barisan diistirahatkan oleh pemimpin upacara;
• 13). Pembacaan Doa;
• 14). Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara
• 15). Penghormatan kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara;
• 16). Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara;
• 17). Pemimpin upacara membubarkan barisan;
TATA UPACARA UMUM
PERSIAPAN:
1.PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN.
2.PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
3.LAPORAN PEMIMPIN BARISAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
4.PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN
5.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA UPACARA
6.LAPORAN PEMIMPIN UPACARA KEPADA PEMBINA UPACARA
7.PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH
8.PENGHORMATAN KEPADA SANG MERAH PUTIH DIDIRINGI LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA.
9.MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN OLEH PEMIMPIN UPACARA
10.PEMBACAAN TEKS PANCASILA OLEH PEMBINA UPACARA.
11.PEMBACAAN TEKS PEMBUKAAN UUD 1945, PANCA PRASETYA KORPRI, DAN KODE ETIK PEGAWAI.....
12.AMANAT PEMBINA UPACARA
13.PEMBACAAN DOA
14.LAPORAN PEMIMPIN UPACARA KEPADA PEMBINA UPACARA BAHWA UPACARA SELESAI
15.PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA UPACARA
16.PEMBINA UPACARA MENINGALKAN TEMPAT.
17.UPACARA SELESAI, BARISAN DIBUBARKAN
PELAKSANAAN UPACARA
• Penanggung jawab upacara (ketua panitia laporan kepada pembina
upacara bahwa upacara siap dimulai (biasanya pembina berada
diruangan vip) dengan bunyi laporan : ” lapor Upacara .... Tanggal....
Tahun .... Siap dimulai”.
• Pemimpin upacara menyiapkan barisannya dengan aba-aba :
siap..grak
• Pembina upacara memasuki lapangan upacara yang diantarkan oleh
ketua panitia upacara. (Pembina upacara didampingi oleh ajudan
untuk membawakan map atau teks pancasila)
• penghormatan umum kepada pembina upacara yang dipimpin oleh
pemimpin upacara dengan apa-aba : ”kepada pembina upacara,
hormat..grak” setelah dibalas oleh pembina upacara sampaikan
aba-aba lagi, tegak.....grak.
Laporan Pemimpin Upacara Kepada Pembina
Upacara
Pengertian
• Upacara khusus adalah suatu kegiatan upacara secara khusus yang
tidak memerlukan pejabat-pejabat upacara dan susunan acara
upacara secara lengkap seperti upacara umum.
Macam upacara khusus antara lain :
• upacara pengambilan sumpah jabatan dan serah terima
jabatan/pelantikan
• Apel pagi dan siang/sore
• Pelaporan kesiapan dan selesainya belajar dikediklatan.
Pada umumnya kegiatan upacara khusus dilakukan di ruangan, tetapi
ada yang dilaksanakan diluar ruangan, yaitu upacara appel.
APEL PAGI
Tata cara kegiatan apel pagi
•Apel pagi merupakan kegiatan berkumpul
untuk mengetahui kehadiran dan kondisi
personil dari suatu instansi perkantoran
atau lembaga pendidikan yang
dilaksanakan secara rutin.
•Apel yang lazim dilakukan adalah apel
pagi (masuk kerja) dan apel siang/sore
(selesai kerja).
Tata Upacara Apel
• Barisan dipimpin dan disiapkan oleh salah seorang dari barisan itu
(biasanya yang tertua atau yang ditunjuk). Setelah diluruskan dan
dirapikan, selanjutnya berdiri disamping kanan barisan, pemimpin
apel menerima laporan masing-masing barisan.
• Setelah penerima appel berdiri ditengah berhadapan dengan
barisan dan penerima appel mengucapkan ”appel
pagi/sore.....dimulai”, maka pemimpin barisan langsung
menyampaikan penghormatan umum dengan aba-aba ”kepada
penerima appel (atau disebut jabatannya) hormat....grak”, dan
selanjutnya pemimpin barisan bersama-sama dengan seluruh
peserta appel memberikan penghormatan.
• Setelah penghormatan dibalas oleh penerima appel, langsung
pemimpin barisan menyampaikan aba-aba ”tegak.......grak” dan
seluruh peserta appel serentak menghentikan penghormatan
bersama-sama serentak dengan pemimpin barisan.
• 4. Pemimpin barisan, maju menghadap 2 atau 3 langkah didepan penerima appel
dan selanjutnya langsung melaporkan situasi appel dengan kata-kata sebagai
berikut : ” Lapor, appel pagi/siang peserta prajabatan angkatan 1 jumlah 40 rang,
kurang 1, hadir 39, keterangan sakit, siap mengikuti appel pagi.
• 5. Setelah diterima laporan oleh penerima appel maka penerima appel
mengucapkan kata-kata, ”kembali ketempat” dan diulangi oleh pemimipin appel
”kerjakan/kembali ketempat”, selanjutkan langsung balik kanan kembali menuju
ketempat semula (disamping barisan)
• 6. Selanjutnya kalau ada diintruksi atau pengumuman yang akan disampaikan oleh
penerima appel maka penerima appel langsung mengistirahatkan barisan appel
dengan kata-kata ”istirahat ditempat....grak”, lalu menyampaikan instruksi atau
pengumuman, setelah kembali disiapkan dengan aba-aba ” siap....grak”
• 7. Terakhir penerima appel menyampaikan kata-kata ”appel pagi/sore selesai,
barisan dapat dibubarkan, kerjakan”. Langsung diulangi oleh pemimpin barisan
dengan kata ”kerjakan” dan penerima appel balik kanan, dan sesudah itu pemimpi
barisan membeubarkan barisannya.
Manfaat appel
1. Dapat selalu mengikuti perkembangan situasi dan
kondisi serta kesiapan personil.
2. Pada saat appel dapat disampaikan perhatian-
perhatian, instruksi-instruksi dan pengumuman-
pengumuman.
3. Menjalin rasa persaudaraan senasib sepenanggungan,
seperjuangan dan meningkatkan persatuan dan
kesatuan dilingkungan pekerjaan, kediklatan, institusi.
4. Memupuk rasa kebersamaan dan kesetiakawanan.
5. Meningkatkan pembinaan disiplin.
PELAPORAN DI KELAS
Tata cara kegiatan laporan dikelas
1. Setelah widyaiswara/pelatih memasuki ruangan kelas dan berdiri di muka
kelas, maka ketua kelas atau piket atau yang ditunjuk memimpin kelas,
menyiapkan kelas dengan aba-aba, ”duduk siap.....grak”.
•Selanjutnya menghadap 2 atau 3 langkah di muka widyaiswara langsung
menyampaikan penghormatan/menganggukkan kepala, setelah dibalas
kembali kesikap sempurna dan menyampaikan laporan dengan urutan-urutan
sebagai berikut.
•a. lapor
•b. peserta prajabatan gol II/III ..., angkatan I
•c. jumlah...40
•d. kurang...2
•e. hadir......38
•f. keterangan 1 sakit 1 ijin, siap menerima pelajaran /pembekalan (meterinya
apa disebutkan)
2. Sesudah itu Widyaiswara menyampaikan kat-kata ”laporan
saya terima, sebelum memulai pelajaran, pimpin doa
bersama, kerjakan” dan diulangi olah pelapor , “kerjakan”.
3. Tanpa penghormatan langsung balik kanan dan menghadap
kepada peserta, langsung memimpin doa dengan
menyampaikan kata-kata...”untuk mengawali pelajaran kita
pagi ini, marilah kita berdoa, berdoa.........mulai”. Selanjutnya
semua menundukkan kepala beberapa detik dan disudahi
dengan kata-kata ”selesai”, kembali kesikap sempurna.
4. Ketua kelas kemudian mengistirahatkan kelasnya dengan
aba-aba ” istirahat ditempat...grak”
• b. Laporan selesai belajar
• 1. setelah widyaiswara mengatakan pelajaran
selesai maka ketua kelas menyiapkan kelas
dengan aba-aba ”duduk siap......grak.
• 2. ketua kelas menghadap 2 atau 3 langkah
dimuka widyaiswara dan tanpa penghormatan
melaporkan dengan kata-kata ” telah menerima
materi pelajaran TUS, laporan selesai.
• 3. Sesudah itu widyaiswara menjawab ”bubarkan,
dan diulangi oleh palapor, ”bubarkan/kerjakan”.
• 4. ketua kelas menyampaikan penghormatan kepada
widyaiswara, setelah dibalas kembali kesikap sempurna
dan langsung balik kanan menghadap kepada peserta
langsung memimpin doa dengan menyampaikan kata-
kata ”untuk mengakhiri pelajaran kita, marilah kita
berdoa, berdoa....mulai” Selanjutnya semua
menundukakan kepala beberapa detik diakhiri dengan
kata-kata ”selesai” dan kembali kesikap sempurna.
• 5. Ketua kelas mengistirahatkan kelasnya dengan aba-
aba” istirahat ditempat.....grak
WASSALAMU ‘ALAIKUM
WARAHMATULLAH HIWABARAKATUH
APEL PAGI PESERTA DIKLAT
• Persiapan pasukan oleh masing-masing
pemimpin barisan
• Pemimpin apel mengambil tempat
• Penghormatan kepada pemimpin apel,
dipimpin oleh penjuru kanan
• Laporan.
• Pembina apel memasuki lapangan.
• Laporan
• 8. Pembacaan Panca Prasetya Korps Pegawai
Republik Indonesia dan Kode Etik Pegawai
Departemen Agama diikuti oleh peserta apel.
• 9. Amanat pembina upacara
• 10. Laporan
• 11. Penghormatan kepada pembina apel.
• 12. Pembina apel diperkenankan meninggalkan
tempat.
• 13. Penghormatan kepada pemimpin apel.
• 14. Apel pagi selesai, barisan dibubarkan
SKENARIO UPACARA
N PUKUL MATA ACARA POKOK PELAKSANAAN
O
1 07.30-08.00 PERSIAPAN MASING-MASING PEMIMPIN
BARISAN KEDEPAN BARISAN
DAN MENYIAPKAN
BARISANNYA
JIKA ANDA MELAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR… TIADA ORANG YANG AKAN MENGINGATNYA,
TAPI JIKA ANDA MELAKUKAN SUATU KESALAHAN… TAK ADA YANG AKAN PERNAH MELUPAKANNYA.
BAGAIMANA SIKAP PEJABAT/PETUGAS
UPACARA?
SMART
SIKAP YANG TENANG, TIDAK
MUDAH PANIK/GROGI
MATURE (SIKAP YANG
MATANG/DEWASA)
ABILITY & PRO-ACTIVE
(MAMPU DAN PROAKTIF)
RESPONSIVE (CEPAT
TANGGAP)
TANGGUNG JAWAB
(RESPONSIBLE)