Anda di halaman 1dari 9

DDKT kelas X FKK

RESEP

By:
Hani Yuniati, S.Pd., S.Farm
Definisi
Resep (Formulae medicae) adalah permintaan
tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter
hewan yang diberi ijin berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku kepada
apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan
menyerahkan obat-obatan bagi penderita.
Resep dibagi menjadi 2 a.l formulae officinalis
(yaitu resep yang tercantum dalam buku
farmakope atau buku lainnya dan merupakan
standar) dan formulae magistralis (yaitu resep
yang ditulis oleh dokter)
 Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe
(ambilah). Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera
nama dan jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam bahasa
latin.
 Suatu resep yang lengkap harus memuat :
 Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi
atau dokter hewan
 Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi
obat
 Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
 Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
 Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik
hewan
 Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung
obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.
Contoh bentuk resep dokter
Resep untuk pengobat segera
Untuk penderita yang memerlukan pengobatan
segera dokter dapat memberi tanda :
Cito : segera
Urgent : penting
Statim : penting
P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila
ditunda.
pada bagian atas kanan resep, apoteker harus
mendahulukan pelayanan resep ini termasuk
resep antidotum .
Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka
dalam resep ditulis Iteratie. Dan ditulis berapa kali
resep boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya
resep dapat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X .

Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak


dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.
Komponen Resep Menurut Fungsi
1. Remidium Cardinal, adalah obat yang
berkhasiat utama
2. Remidium Ajuvans, adalah obat yang
menunjang bekerjanya bahan obat
utama
3. Corrigens, adalah zat tambahan yang
digunakan untuk memperbaiki warna,
rasa dan bau dari obat utama.
4. Constituens / Vehiculum / Exipiens,
merupakan zat tambahan.
Corrigens dapat kita bedakan sebagai berikut :
 Corrigens Actionis, untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat
utama. Contoh: pulvis doveri terdiri dari kalii sulfas,
ipecacuanhae radix, dan opii pulvis.
 Corrigens Odoris, untuk memperbaiki bau dari obat. Contoh:
oleum Cinnamommi dalam emulsi minyak ikan.
 Corrigens Saporis, untuk memperbaiki rasa obat. Contoh:
saccharosa atau sirupus simplex untuk obat - obatan yang pahit
rasanya.
 Corrigens Coloris, untuk memperbaiki warna obat . Contoh:
obat untuk anak diberi warna merah agar menarik untuk
diminum.
 Corrigens Solubilis, untuk memperbaiki kelarutan dari obat
utama. Contoh: Iodium dapat mudah larut dalam larutan pekat
KI / NaI
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai