Anda di halaman 1dari 23

BAB VII.

TATA GUNA AIR PADA TINGKAT


USAHA TANI DAN KEORGANISASIAN
PETANI PEMAKAI AIR
DEFINISI-DEFINISI
Sistem irigasi adalah sistem yg meliputi prasarana irigasi, air
irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan
sumber daya manusia

Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari


satu jaringan irigasi.

Tata Guna Air:


Tata laksana penggunaan sumberdaya air dari lokasi
pengambilan air sampai dengan pemanfaatannya tingkat lahan
usahatani dan pembuangan kelebihannya

Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per


satuan waktu yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu
daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai
dengan kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan
lainnya
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan
untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan
pembuangan air irigasi

Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi


yang terdiri dari bangunan utama, saluran induk/primer, saluran
pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan
sadap, dan bangunan pelengkapnya.

Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi


yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan
bangunan pelengkapnya.

Jaringan irigasi tersier


adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan
air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran
kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta
bangunan pelengkapnya.
Jaringan Irigasi
PENGELOLAAN IRIGASI

1 Operasi jaringan irigasi  upaya


pengaturan air irigasi dan pembuangannya,
termasuk kegiatan membukamenutup pintu
bangunan irigasi, menyusun rencana tata
tanam, menyusun sistem golongan,
menyusun rencana pembagian air,
melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan,
mengumpulkan data, memantau, dan
mengevaluasi.

2 Pemeliharaan jaringan irigasi  upaya menjaga dan


mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi
dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan
mempertahankan kelestariannya.
3 Rehabilitasi jaringan irigasi  kegiatan perbaikan
jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan
irigasi seperti semula
KELEMBAGAAN IRIGASI
1 PEMERINTAH  Penyelenggara pemerintahan (pusat,
provinsi, kabupaten)

2 KOMISI IRIGASI  lembaga koordinasi dan komunikasi


antara wakil pemerintah, wakil perkumpulan petani pemakai
air tingkat daerah irigasi, dan wakil pengguna jaringan irigasi

3 PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR 


Kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani
pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang
dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis,
termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN
PEMERINTAH PUSAT
1
 Pengeloaan (operasi, pemeliharaan, rehabilitasi) dan
pengembangan irigasi pada daerah irigasi > 3000 Ha atau lintas
provinsi

PEMERINTAH PROVINSI
2
 Pengeloaan dan pengembangan irigasi pada daerah irigasi
1000 - 3000 Ha atau lintas kabupagten

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
3
Pengeloaan dan pengembangan irigasi pada daerah irigasi
< 1000 Ha

4 PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR


 Pengeloaan dan pengembangan irigasi pada jaringan dan
petak tersier
TANGGUNG JAWAB
- Jaringan primer dan sekunder  PEMERINTAH
- Jaringan Tersier  P3A
Perkumpulan petani pemakai air (P3A)

Adalah kelembagaan yang ditumbuhkan oleh petani


yang mendapat manfaat secara langsung dari
pengelolaan air pada jaringan irigasi, air
permukaan, embung/dam parit dan air tanah.
termasuk kelembagaan Kelompok tani ternak,
perkebunan dan hortikultura yang memanfaatkan
air irigasi/air tanah dangkal/air permukaan dan air
hasil konservasi/embung.
Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai
Air (GP3A)
Adalah gabungan beberapa kelembagaan P3A
yang bersepakat bekerjasama memanfaatkan air
irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan
blok sekunder,gabungan beberapa blok sekunder,
atau satu daerah irigasi yang bertujuan untuk
mempermudah pola koordinasi dan
penyelenggaraan irigasi sekunder serta
memperkuat posisi tawar petani pada usaha
pertaniannya.
Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A)

Adalah kumpulan beberapa GP3A pada daerah


layanan blok primer, gabungan beberapa blok
primer atau satu daerah irigasi yang bertujuan
untuk mempermudah pola koordinasi dan
penyelenggaraan irigasi primer serta memperkuat
posisi tawar petani
pada usaha pertaniannya.
Hak dan tanggung jawab masyarakat petani dlm
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi
Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan
sistem irigasi tersier
Menjaga efektifitas, efisiensi dan ketertiban
pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistem
irigasi tersier yang menjadi tanggung jawabnya
Memberikan persetujuan pembangunan,
pemanfaatan, pengubahan dan atau pembongkaran
bangunan dan/ atau saluran irigasi pada jaringan
irigasi tersier berdasarkan pendekatan partisipatif.
Dasar Hukum
UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Perda Kab. Deli Serdang No. Tahun tentang Irigasi
Permen PU No. 33 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
Permentan No. 79 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulan Petani
Pemakai Air
FUNGSI DASAR P3A
a) mendistribusikan air irigasi secara adil dan
efisien;
b) mengelola konflik yang terjadi antara pemakai
air secara adil;
c) memelihara jaringan irigasi tersier/tingkat
usaha tani, baik irigasi teknis maupun irigasi
desa secara baik dan berkesinambungan.
Sumber dana
PERMASALAHAN TATA GUNA AIR IRIGASI
Kerusakan jaringan irigasi

Kualitas SDM

Alih fungsi lahan pertanian


Organisasi pemakai air tidak
efektif

Menurunnya jumlah air irigasi


(krn perubahan iklim, rendahnya
konservasi air)
Pemberdayaan P3A

Penguatan
mencakup kegiatan fasilitasi pembentukan P3A
secara demokratis dan mendorong P3A sebagai
badan hukum otonom.

Peningkatan kemampuan P3A


melalui pelatihan, bimbingan, pendampingan
penyuluhan dan kerjasama pengelolaan
(bantuan dan fasilitasi dengan memperhatikan
prinsip kemandirian).
SASARAN AKHIR P3A
 Aspek Organisasi
meningkatkan status organisasi
memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga;
meningkatnya kemampuan managerial pengelolaan,
tertib administrasi
aktif dalam pertemuan dan kegiatan
mengembangan Profil Sosial Ekonomi, Teknis dan
Kelembagaan (PSETK); dan
dapat mengatasi masalah organisasi,
SASARAN AKHIR P3A
 Aspek Teknis Pertanian
 meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang usaha tani
 meningkatkan dan mempertahankan Intensitas Pertanaman (IP)
dan produktivitas pada tingkat yang optimal dengan pengaturan
pemanfaatan air secara efisien; dan
 mengoptimalkan ketersediaan air irigasi untuk pertanian dan
memperkecil perbedaan produktivitas

 Aspek Teknis Irigasi


 peningkatan dan penguasaan keterampilan praktis pada bidang
keirigasian
 mampu membuat Rencana Tata Tanam Detail dan Rencana
Pembagian air
 dapat memberi rasa keadilan dalam pembagian air kepada anggota
baik di daerah hulu, tengah dan hilir;
 dapat memecahkan masalah, meredakan konflik pembagian air
SASARAN AKHIR P3A
 Aspek Keuangan
terwujudnya P3A yang dapat membiayai seluruh kebutuhan
untuk pengembangan dan pengelolaan irigasi tersier;
dapat menggerakkan minimal 70% untuk memberi kontribusi
iuran pengelolaan air irigasi; dan
dapat memfasilitasi penyediaan sarana produksi pertanian
Aspek Bidang Usaha
 terbentuknya unit-unit usaha yang dapat membantu
peningkatan pendapatan bagi anggota dan lembaga P3A;
 terwujudnya jejaring kerjasama/kemitraan
 terwujudnya akses terhadap pemasaran hasil pertanian dan
informasi pasar serta harga.
Terima Kasih
dan
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai