Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS GINJAL

Kelompok 1A
1. Dia Indah Sari (2015.04.3.0021)
2. Adinda Kumala Sari (2016.04.3.0003)
3. Andini Wulan Agustin (2016.04.3.0017)
4. Daris Salamah (2016.04.3.0039)
5. Dwi Kurniawati (2016.04.3.0048)
KASUS I

Pasien Tn.A, usia 50 tahun, TB 168 cm, BB 65


Kg, masuk rumah sakit tanggal 4 Nopember
2019, dengan keluhan sesak, mual, nyeri
persendian tangan dan kaki, demam. Riwayat
penyakit hipertensi selama 10 tahun. Riwayat
obat amlodipin 5 mg, bisoprolol 2,5 mg. Pasien
didiagnosis hipertensi std II + CKD std IV + OA
Data Klinik
Tanda Vital
Parameter 4/11 5/11 6/11 7/11 8/11
Tek. Darah 160/90 150/90 150/90 140/80 130/80
Nadi 95 90 90 88 90
Suhu 36 36 36
RR 22 20 20

Kondisi Klinik
Kondisi 4/11 5/11 6/11 7/11 8/11
Sesak ++ + + +/- +/-
Mual + + + - -
Demam + +/- - -
Nyeri sendi
+ + + +/- +/-
tangan dan kaki
Data Lab

Tanggal
Parameter
4/11 5/11 6/11 7/11 8/11
WBC 15.000 18.000
HB 9,7 10,4
BUN 94 90
Cr 3,2 3,0
Na 132 134
K 5,5 4,9
Terapi

Nama Obat Aturan Pakai 4/11 5/11 6/11 7/11 8/11

O2 3 lpm √ √ √ 2 lpm 2 lpm


Infus Kidmin 15 tts/mnt √ √ √
Kalsium Polistiren
3x1 sach √ √ - - -
Sulfonat
Kandesartan 8 mg 1x8 mg √ √ √ √ √
Cefoporazon
3x1,5 mg √ √ √
Sulbactam
Parasetamol 3x500 mg prn √ √ √
Meloksikam 1x7,5 mg √ √ √ √ √
Domperidone Sirup 3xC1 √ √ √
Omeprazole Inj 2x1 √ √ √
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

Sesak RR pada Acut lung O2 • Sesak


tanggal oedema • RR
4/11 : 22 (ALO) Edema pulmonal pada kasus ini - normal: 12 -
merupakan hasil dari resusitasi 20
cairan yang berlebihan sehinga
terjadi perpindahan cairan dari
vaskular paru ke interstisial dan
alveoli paru. Oleh karena itu
suplementasi oksigen merupakan
terapi intervensi yang penting
untuk meningkatkan pertukaran
gas dan menurunkan kerja
pernapasan, mengoptimalsasi
unit fungsional paru sebanyak
mungkin, Serta mengurangi
overdistensi alveolar.
Pemberian oksigen untuk
mengurangi kondisi sesak pada
pasien.
Pada tanggal 7 dan 8 sesak mulai
berkurang, maka dari itu
pemakaian dikurangi 2 lpm
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

- BUN CKD Infus Kidmin 15 tts/mnt - BUN


Tgl 4/11: normal (8-
94 Kidmin adalah larutan infus - 20 mg/dL)
Tgl 6/11: asam amino 7.2%, yang
90 mengandung sejumlah besar Cr normal
BCAA (Asam amino rantai (0,6-1,2
Cr cabang) yaitu leucine, mg/dL)
Tgl 4/11: isoleucine dan valine yang
3,2 dapat menghambat pemecahan
Tgl 6/11: protein otot dan meningkatkan
3,0 sintesa protein otot.
Kidmin diindikasikan untuk
memberikan asam amino pada
pasien gangguan ginjal baik
akut maupun kronik yang
mengalami Hipoproteinemia,
malnutrisi, dan sebelum dan
sesudah operasi.
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

- K ↑ pada Hiperkale Kalsium Polistiren Sulfonat - Kadar K


tanggal 4 mia kembali
Kalsium Polistiren Sulfonat - normal
merupakan terapi efektif (Normal
untuk mengendalikan 3,5-5
hiperglikemi ringan pada mmol/L)
pasien CKD. Terapi ini
sudah tepat diberikan pada
tanggal 4 sampai tanggal 5
karena pada tanggal 6
kadar K pasien sudah
menurun (normal).
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

- TD ↑ Hipertensi Kandesartan 8 mg - TD kembali


Pada normal
tanggal 4 Kandesartan merupakan obat - (Normal
sampai penghambat reseptor 120/800)
tanggal 8 angiotensin II (ARB) yang
digunakan untuk menurunkan
tekanan darah. ARB akan
berikatan dengan reseptor
angiotensin II pada otot polos
pembuluh darah, kelenjar
adrenal dan jaringan lain
sehingga efek angiotensin II
(vasokonstriksi dan produksi
aldosteron yang tidak terjadi
akan mengakibatkan terjadi
penurunan tekanan darah).
Terapi ini sudah tepat diberikan
pada pasien. Dapat dilihat dari
data klinik tekanan darah
pasien pada tanggal 4 sampai
tanggal 8 menurun atau mulai
normal. Dosis yang diberikan
sudah tepat.
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

Demam WBC tgl 4 Infeksi Cefoporazon Sulbactam 3x1,5 mg • Pemberian • WBC


15.000 dan antibiotik normal
tgl 6 Pasien mengalami infeksi - ini dapat 3.500-
18.000 diketahui dari WBC pasien dilakukan 10.500)
yang tinggi. Dipilih obat mulai awal
cefoporazon sulbactam karena MRS
obat tersebut tidak memerlukan karena
adjusment dosis pada pasien WBC
CKD. pasien
sudah
tinggi
• Dilakukan
kultur
bakteri
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

Suhu - Demam Parasetamol - • Suhu


tubuh tubuh
Pada terapi ini parasetamol - pasien
digunakan sebagai penurun
demam pasien.
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

Nyeri - Osteoarthri Meloksikam 1x7,5 mg Penggantian Nyeri sendi


sendi tis (OA) obat dengan tangan dan
tangan dan Pada kasus ini pasien Terdapat interaksi opioid lemah kaki
kaki sering kali mengalami obat antara (tramadol) berkurang.
keluhan nyeri pada meloksikam
persendian tangan dan dengan
kaki sehingga diberikan kandesartan
terapi meloksikam yang sehingga
bertujuan untuk dapat
mengatasi nyeri sendi. menurunkan
Meloksikam bekerja efektifitas
dengan cara menghambat kandesartan.
enzim prostaglandin
sehingga dapat
meredakan rasa nyeri.
Pemberian terapi
meloksikam pada pasien
ini sudah tepat
ditunjukkan dengan data
klinik pasien pada
tanggal 7 dan 8 nyeri
sudah berkurang.
Assesment Plan
Problema
Subjektif Objektif
Medik Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

Mual - CKD Omeprazole Inj 2x1 - Mual


Domperidone Sirup 3xC1
Omeprazole merupakan -
obat antiemetik yang
bekerja menekan sekresi
asam lambung dengan
menghambat H+/K+-
ATPase (pompa proton).
Pada pasien ini pemberian
omeprazole sudah tepat
karena ditujukan untuk
mengurangi sekresi asam
lambung .

Domperidone obat untuk


meredahkan rasa mual.
Pada pasien ini pemberian
domperidone sudah tepat
karena untuk mengurangi
mualnya dan oada tanggal
7/11 dihentikan karena
pasien sudah tidak mual lagi
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015,
Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edition., McGraw-Hill Education Companies,
Inggris.
Cano, N. J. M., Fouque, D., & Leverve, X. M. (2006). Application of Branched-
Chain Amino Acids in Human Pathological States: Renal Failure. The Journal
of Nutrition, 136(1), 299S–307S.
Nangaku, M., & Eckardt, K.-U. (2007). Hypoxia and the HIF system in kidney disease.
Journal of Molecular Medicine, 85(12), 1325–1330
Thank You

Anda mungkin juga menyukai