Anda di halaman 1dari 13

PENYIMPANGAN PERILAKU

PARA PELAKU JASA KONSTRUKSI


OLEH :
I GUSTI AGUNG ANANDA PUTRA (1681511019)
GDE BAYU MAHATMANDA SUDANA
(1681511021)
PENDAHULUAN
Faktor-faktor yang membuat sektor konstruksi mudah
berperilaku menyimpang yaitu :

1. Adanya persaingan kontrak yang ketat dan sengit


2. Sulitnya birokrasi untuk mendapatkan persetujuan pihak
legislatif
3. Banyaknya keunikan proyek sehingga menyulitkan dalam
membandingkan harga
4. Banyaknya kejadiaan keterlambatan dan keterlampauan
anggaran
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini yaitu: Untuk mengindentifikasi
bentuk–bentuk penyimpangan perilaku dalam
industri konstruksi di Yoyakarta.
Hasil penelitian sebelumnya
Agustinus (2002) :
1. Pengawasan buruk atas kualitas pekerjaan
2. Penyalahgunaan sumber daya perusahaan

Bowen, et al., (2007) :


kontraktor Afrika Selatan tampaknya memiliki
reputasi untuk melakukan penyimpangan
perilaku dalam industri konstruksi. Bentuk –
bentuk penyimpangan perilaku tersebut
diantaranya adalah : kolusi, penyuapan,kelalaian,
kecurangan
METODOLOGI PENELITIAN

Obyek Penelitian : kontraktor, konsultan dan


masyarakat pengguna jasa yang ada di Yogyakarta.

Proses Penelitian : pengambilan data empiris serta


opini tentang kebiasaan yang telah lama dialami
oleh para pelaku jasa konstruksi.

Pengumpulan data : menyebarkan kuisioner kepada


pihak-pihak yang terlibat langsung pada industri
Konstruksi
Profil Responden

Analisis Persentase dalam penelitian ini


digunakan untuk mengetahui identitas
karakteristik demografi responden,
identitas karakteristik demografi responden
dalam penelitian ini terdiri dari jabatan atau
pekerjaan, pengalaman kerja dan latar
belakang pendidikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kolusi
Tabel 1 Descriptive Statistics Variabel Kolusi
no Variabel Jawaban Persentase Ranking
1 Penawaran awal diluar tender Tidak 56.7 3
    Ya 43.3  
2 Pemotongan harga penawaran Tidak 68.3 4
    Ya 31.7  
3 Pemberian komisi supaya mendapat Tidak 16.7 1
  tender Ya 83.3  
4 Pemberian kompensasi supaya mendapat tender Tidak 31.7 2
    Ya 68.3  
Sumber: Penuntun 2011    
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyuapan
Tabel 2 Descriptive Statistics Variabel Penyuapan
  Variabel Jawaban Ranking
    Persentase  
1 Pemberian barang berharga / spesial Tidak 0 1.5
    Ya 100  
2 Pembayaran diluar perjanjian kontrak Tidak 33.3 3
    Ya 66.7  
3 Bantuan khusus (perijinan, dll ) tanpa prosedur Tidak 0 1.5
    Ya 100  
4 Perjanjian sepihak tanpa tender Tidak 63.3 4
    Ya 36.7  
Sumber: Panuntun 2011    
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelalaian
Tabel 3 Descriptive Statistics Variabel Kelalaian
  Variabel Jawaban Ranking

    Persentase  
1 Dokumentasi yang tidak sesuai ( kontrak, drawing ) Tidak 3.3 1

    Ya 96.7  
2 Kinerja yang tidak baik saat pelaksanaan proyek. Tidak 6.7 3

    Ya 93.3  
3 Mengambil keuntungan proyek dari ketidaktahuan Tidak 5.0 2

  masyarakat (kualitas material, overtime, over budget dll ) Ya 95.0  

4 Desain yang tidak baik Tidak 8.3 4

    Ya 91.7  
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kecurangan
Tabel 4 Descriptive Statistics Variabel Kecurangan
  Variabel Jawaban Ranking
    Persentase  
Bukti keuangan dan pembayaran
1 Tidak 6.7 2
   material tidak pernah menerima Ya 93.3  

Dengan sengaja menyesatkan dan


2 menyembunyikan Tidak 8.3 3
  informasi (misal ada perubahan spesifikasi) Ya 91.7  

3 Penggelapan material Tidak 3.3 1


    Ya 96.7  
4 Permohonan palsu untuk Tidak 13.3 4
   perpanjanganwaktu pelaksanaan Ya 86.7  
Sumber: Panuntun 2011    
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pihak-pihak yang Melakukan Kolusi


Tabel 5 Para pihak yang Melakukan Kolusi
no Uraian Jawaban Ya % Rangking
    Tidak %  
1 Kontraktor dengan kontraktor 33 55% 1
    27 45%  
2 Kontraktor dengan klien 20 33.3% 3
    40 66.7%  
3 Kontraktor dengan konsultan 9 15% 4
    51 85%  
4 Kontraktor dengan quantity surveyors 25 41.7% 2
    35 58.3%  
5 Kontraktor dengan perencana / arsitek 6 10% 6
    54 90%  
6 Perencana / arsitek dengan konsultan 8 13.3% 5
    52 86.7%  
Sumber: Panuntun 2011      
PENUTUP
Kesimpulan :
Terdapat empat penyimpangan perilaku yang paling sering dilakukan
oleh pelaku jasa konstruksi yaitu kasus kolusi berupa pemberian komisi
agar memenangkan tender, kasus penyuapan berupa pemberian barang
berharga/spesial dan bantuan khusus tidak sesuai prosedur, kasus
kelalaian berupa dokumentasi yang tidak sesuai (kontrak, drawing), dan
terakhir kasus kecurangan berupa pencurian material.

Saran:
Saran yang dapat penulis berikan mengenai permasalahan
penyimpangan perilaku ini antara lain, menerapkan kode etik profesi
secara ketat, menindak tegas pelaku jasa konstruksi yang melakukan
penyimpangan perilaku sesuai peraturan yang berlaku, melakukan
transparansi sistem dari proses persiapan lelang, proses lelang, sampai
dengan proses pelaksanaan konstruksi.
Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai