EFEKTIF
Komunikan (receiver)
Media (channel)
Pesan (message)
Tanggapan (feedback)
5 prinsip komunikasi yang efektif
yang harus dipahami (REACH)
Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Ekspresi
emosi seperti sedih, senang, dan terharu dapat mempengaruhi orang
lain dalam berkomunikasi. Perawat perlu mengkaji emosi klien dan
keluarganya sehinnga perawat dapat memberikan asuhan
keperawataan yang tepat.
Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda. Menurut
Tanned (1990); dalam Nurjannah, I (2005), menyebutkan bahwa wanita dan
laki-laki mempunyai perbedaan gaya komunikasi.
Pengetahuan
Pasien yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit berespon dengan
pertanyaan mengandung bahasa verbal dibanding dengan orang yang
tingkat pengetahuannya tinggi. Jadi perawat perlu untuk mengetahui
tingkat pengetahuan klien agar bisa berinteraksi dengan baik.
Jarak
Jarak dapat mempengaruhi proses komunikasi, jarak
tertentu akan memberikan rasa aman, kejelasan
pesan, dan kontrol ketika berkomunikasi. Maka
perawat perlu memperhitungkan jarak berinteraksi
dengan klien.
Langkah-langkah untuk membangun
komunikasi yang efektif adalah sebagai
berikut:
a. Memahami Maksud dan Tujuan Berkomunikasi
b. Mengenali Komunikan
c. Menyampaikan Pesan dengan Jelas
d. Menggunakan Alat Bantu yang Baik
e. Memusatkan Perhatian
f. Menghindari Gangguan Komunikasi
g. Membuat Suasana yang Menyenangkan
h. Menggunakan Bahasa Tubuh( body language) yang Benar
Aspek dalam membangun komunikasi yang efektif
§ Kejelasan
Dalam komunikasi harus menggunakan bahasa secara jelas, sehingga mudah
diterima dan dipahami oleh komunikan.
§ Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan
kebenaran informasi yang disampaikan.
§ Konteks
Maksudnya bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai
dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
§ Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat
tanggap
§ Budaya
Aspek ini berkaitan dengan tatakrama dan etika. Dalam berkomunikasi harus
menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam
penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan
kesalahan persepsi.
Komunikasi SBAR
(Situation, Background, Assessment,
Recommendation),
Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan
untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi
penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi
terhadap eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien.
Keuntungan dari penggunaan metode SBAR adalah:
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif.
2. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat
paham akan kondisi pasien.
3. Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keamanan
pasien.