Anda di halaman 1dari 20

ANEMIA

KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH : Dian Asiah
Rizky Eka Nugroho L/O/G/O
ANEMIA
• Di Indonesia, anemia gizi masih merupakan
salah satu masalah gizi utama
• Anemia disebabkan oleh asupan yang tidak
adekuat :
 Zat besi
 Asam folat dan atau
 Vit B12
• Disebabkan juga karna ketersediaan hayati
rendah dan kecacingan yang masih tinggi

www.themegallery.com
ANEMIA

 Anemia zat besi lebih cenderung di


negara berkembang www.themegallery.com
DEFINISI ANEMIA

Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan


kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit)
sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah
dalam membawa oksigen. Prevalensi anemia pada pria lanjut
usia adalah 6-30%, sedangkan pada wanita lanjut usia adalah
10-22%. Akan tetapi, prevalensi tersebut meningkat secara
signifikan pada usia diatas 75 tahun.

www.themegallery.com
ZAT BESI

• Mineral mikro yang paling banyak dalam


tubuh : 0,1% dari mineral dalam tubuh
atau 3 – 5 gram
• Komponen utama dari
hemoglobin,myoglobin dan beberapa
enzim
DISTRIBUSI ZAT BESI DALAM TUBUH

• Hemoglobin 60-70% dari total


• Ferritin & Hemosiderin 15-30% dari
total
• Tissue enzymes 5-15% dari total
• Myoglobin 3-4% dari total
• Transferrin < 1% dari total
• Serum ferritin < 1% dari total
Asupan dan Serapan Tidak Adequat

• Makanan yang banyak mengandung zat


besi adalah makanan yang berasal dari
daging hewan, angka keterserapan 20-
30%
• Masalah di negara berkembang
• Kebiasaan mengkonsumsi kopi dan teh
secara bersamaan pada waktu makan
www.themegallery.com
HEMOGLOBIN

• Heme + Globin : Hemoglobin (Hb): suatu


oksigen yang mengantarkan eritrosit
berfungsi penting bagi tubuh
• Pembentukan Heme zat besi
• Pembentukan globin asam amino, vitamin
B12, asam folat, dan biotin.
• Zat besi yang cukup belum tentu
menghasilkan Hb cukup bila tidak
diimbangi zat gizi lain.
Klasifikasi anemia berdasarkan
berat–ringan 
Anemia berdasarkan berat ringannya dibagi atas 3 tingkatan yaitu:

Berat
2004
Sedang
`

`
Ringan

`
2.3 Mekanisme Terjadinya Anemia

1
Kehilangan darah, misalnya perdarahan

2
Menurunnya umur hidup sel darah merah
(eritrosit), misalnya anemia hemolitik

3 Kelainan pada pembentukan sel darah merah


(eritrosit), misalnya kelainan sintesis hemoglobin

4
Meningkatnya volume plasma, misalnya
kehamilan, splenomegali
2.4 Hubungan anemia dengan lansia

Anemia merupakan salah satu gejala sekunder dari sesuatu penyakit pada
lansia. Anemia sering dijumpai pada lansia dan meningkatnya insidensi anemia
dihubungkan dengan penurunan hemoglobin .

• Kebanyakan orang–orang lansia


mempunyai jumlah sel darah merah
normal, demikian juga dengan
hemoglobin dan hematokritnya
Berikut beberapa
alasan untuk
Kebanyakan pasien – pasien lansia yang
mempertimbangkan
menderita anemia dengan hemoglobin < 12
bahwa anemia pada gr / dL, penyakit dasarnya telah diketahui
lansia merupakan
tanda dari adanya
penyakit, yaitu:  Meningkatnya perasaan lemah, lelah dan adanya
anemia ringan janganlah dianggap hanya sebagai
manifestasi dari pertambahan usia. Oleh karena itu
keluhan tersebut merupakan gejala terjadinya
anemia pada lansia.
c. Penurunan sintesis eritropoietin

Kemampuan ginjal dalam berbagai fungsinya akan terus menurun


seiring proses penuaan, termasuk .kemampuannya dalam mensintesis
eritropoietin

Kompensasi tubuh hanya mampu menghasilkan 10 % eritropoietin


apabila ginjal tidak memproduksinya

Kekurangan eritropoietin yang merupakan faktor pertumbuhan sel darah


merah, mengakibatkan  progenitor eritroid tidak berdiferensiasi menjadi sel
darah merah. Kekurangan sel darah merah mengakibatkan kekurangan
hemoglobin, sehingga terjadi anemia.
2.8 Gejala-Gejala Anemia

2. Pucat
terutama pada
gusi dan
kelopak mata
1. Lemah, lesu, atau bawah
pusing, mudah 3. Jantung
kuku
marah atau sulit berdebar
konsentrasi nafas pendek

4. Sariawan mulut atau


6. Mual dan diare lidah, bilur-bilur atau
pendarahan tidak biasa
5. Mati rasa
atau
kesemutan di
daerah kaki
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ningsih
• Umur : 60 tahun.
• Jenis Kelamin : Perempuan.
• Alamat : Jln.Pondok Kelapa No.59
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Tinggi Badan : 152 cm
• Berat Badan : 43 kilo

www.themegallery.com
www.themegallery.com
Riwayat Kesehatan
• Riwayat kesehatan saat ini : mudah merasa lelah, mudah
mengantuk, dan sering merasakan pusing ketika bangun tidur
• Riwayat penyakit : Diabetes sejak tahun 2009, kolestrol
sejak tahun 2014
• - anemia mikrositik (ringan)
 
Pola Kesehatan
• Waktu beraktifitas : mulai jam 06:00-17.00 WIB
• Waktu istirahat : mulai jam 23.00-05.00 WIB
• Pola Makan : pasien mengikuti pola makan yang dianjurkan
untuk penderita diabetes, namun pasien mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi teh/kopi berbarengan dengan waktu makan.
• Pola Kesehatan : Pasien jarang melakukan olahraga

www.themegallery.com
KESIMPULAN
• Anemia pada lanjut usia dapat disebabkan
oleh berbagai macam faktor, antara lain
genetik, defisiensi vitamin, defisiensi besi, dan
penyakit lain.Sehingga dapat dikatakan
bahwa anemia pada lanjut usia bukan
disebabkan oleh proses menua yang
fisiologis, akan tetapi perlu diwaspadai
adanya penyakit yang mendasarinya.

www.themegallery.com
KESIMPULAN
• Dari hasil wawancara, penulis dapat menyimpulkan, anemia yang
diderita pasien karena kebiasaan mengkonsumsi teh atau kopi
disaat waktu makan, sehingga zat besi yang dibutuhkan tidak
terserap dengan baik oleh tubuh . Karena kandungan tannin dan
polifenol dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam
saluran cerna. Minum teh dengan selang waktu yang cepat setelah
makan jika dilakukan secara terus menerus bisa menyebabkan
penyerapan zat besi dalam darah akan terganggu. Hal inilah yang
dapat memicu anemia atau penyakit kurang darah. Karena zat
tannin yang terdapat pada teh mengikat zat besi pada makanan
yang dicerna, sehingga membuat penyerapan zat besi yang
dilakukan oleh sel darah merah berkurang

www.themegallery.com
Your Business Company slogan in here

www.themegallery.com L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai