Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KESEHATAN

MASYARAKAT
(PKM)
 

Oleh :
DI PROYEK MASS RAPID MUHAMMAD
TRANSIT(MRT) FARHAN
SMCC-HK JO CP 106 STASIUN
DUKUH ATAS - BUNDARAN HI (165059056)
L/O/G/O TAHUN 2018
Latar
Belakang
Derajat kesehatan dan keselamatan yang tinggi di tempat kerja
merupakan hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan
disamping hak-hak normatif lainnya. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja harus dikelola sebagaimana dengan aspek lainnya dalam
perusahaan seperti operasi, produksi, logistic, sumber daya
manusia, keuangan dan pemasaran.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu aspek


yang terus menjadi prioritas bagi Sumitomo – Mitsui – Hutama
Karya Join Operation (SMCC – HK JO) untuk Stasiun Dukuh Atas
dan Bundaran Hotel Indonesia dalam mengerjakan proyek kereta
bawah tanah pertama di Indonesia ini.

Dalam kegiatan K3 di proyek MASS RAPID TRANSIT (MRT)


SMCC-HK JO CP 106 stasiun Dukuh Atas dan Bundaran Hotel
Indonesia ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian demi
terselenggaranya proyek yang "zero accident".
Kegiatan
PKM

Tanggal : 5 Maret s/d 6 April 2018


Waktu : Senin s/d Kamis Pukul 08.00-17.00,
Waktu
Jum’at pukul 08.00-13.00.

Jl. Sungai Gerong No.22, RT.10/RW.20, Kb. Melati,


Tempat Tanah Abang, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10230.
Metode PKM

1 Learning By Doing

2 Observasi

3 Studi Dokumen

4 Wawancara dan Diskusi


Gambaran Umum Proyek MRT
SMCC-HK JO CP 106

Pembangunan konstruksi fase 1 proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT)


Jakarta dimulai pada 10 Oktober 2013. Pada koridor 1 ini, telah dibangun jalur
kereta sepanjang 16 kilometer yang meliputi 10 kilometer jalur layang dan 6
kilometer jalur bawah tanah. Tujuh stasiun layang tersebut adalah Lebak Bulus
(lokasi depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan
Sisingamangaraja. Sedangkan enam stasiun bawah tanah dimulai dari
Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel
Indonesia.
Pengerjaan konstruksi dibagi dalam enam paket kontrak yang
dikerjakan oleh kontraktor dalam bentuk konsorsium (joint operation),
yaitu:
•CP101 – CP102 oleh Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO)
untuk area Depot dan Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, dan Cipete
Raya.
•CP103 oleh Obayashi – Shimizu – Jaya Konstruksi (OSJ) untuk area
Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
•CP104 – CP105 oleh Shimizu – Obayashi – Wijaya Karya – Jaya
Konstruksi Joint Venture (SOWJ JV) untuk area transisi, Senayan,
Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi.
•CP106 oleh Sumitomo Mitsui Construction Company – Hutama Karya
Join Operation (SMCC – HK JO) untuk area Dukuh Atas dan
Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 2,021 kilometer, Status
pengerjaan sedang berlangsung.
Lokasi Kantor SMCC-HK JO
Lokasi dan Daerah Operasi
Proyek
Struktur Organisasi SMCC-HK JO CP 106
Project Manager

Deputy Project
Deputy Project
Manager (HK-
Manager (SMCC)
Scope)

Tunnel Cut and Over


QS, QA/QC Chief Architect
Construction Contruction Design Manager
(Building,
Manager M&E)
Manager Manager

Dokumen
SEM HSE
Kontrol dan
Adm

Koordinator Safet Patrol Document


Surveyor Control

Planner & Safety Officer Checker


Evaluasi Biaya

QA/ QC House Administrasi


Coordinator Keeping/ Kontrol
Waste Control

Monitoring dan
Pengendalian

Drawing dan
Method

Peralatan

Keterangan:
Merah : SMCC-HK-JO
Biru : SMCC Logistik
Hijau : HK-SCOPE
Struktur Organisasi HSE SMCC-HK JO CP 106

Suhartono
HSE Manager

Rizky Raditya Ardiansyah


HSE Supervisor/Administrator

Ferdiansyah Alfi Syafira Bambang


Deputy HSE Manager Environmental Supervisor Deputy HSE Manager

Tyo Janahar Ahmad Baihaqi Jayeng


Joko Suryono
HSE Supervisor HSE Supervisor HSE Supervisor HSE Supervisor
HSE Supervisor
Hutama Karya

Hutama Karya

M Nanang A Agus Supriadi Duloh Kunto Ari


HSE Supervisor HSE Supervisor HSE Crew HSE Supervisor
Sarana, Prasarana dan Alat

Safety Helmet

Sarung Tangan

Safety Shoes
Baju Safety

Rompi Safety

Full Body Harness


Masker

Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Penutup Telinga (Ear Plug)

Pelindung Wajah (Face Shield)


Hasil Kegiatan PKM
Learning By
Doing

Mandatory Training Meeting HSE Toolbox Meeting (TBM)

Meninjau lokasi proyek MRT


Emergency Respone Inspeksi bersama MRT dan JMCMC Safety Patrol

Wawancara Trainning on site Penggunaan Fullbody Harness


Observasi

pemakaian scaffolding yang tidak layak


Dari 50 scaffolding yang ada di stasiun Dukuh Atas hanya 40
scaffolding yang berlabel warna hijau atau dengan kata lain bisa di
gunakan, dan 10 scaffolding masih berlabel warna merah. Scaffolding
yang masih berlabel warna merah disebabkan karena kurang
lengkapnya bagian scaffolding seperti tidak ada platform, cross brace,
dan U head. Ada pula scaffolding yang berlabel merah dikarenakan
sudah tidak di pakai lagi.

penggunaan fullbody harness dengan satu lanyard.


Dari 90 pekerja yang bekerja diketinggian yang menggunakan
fullbody harness dengan dua lanyard hanya sekitar 60 pekerja, dan
30 pekerja masih menggunakan fullbody harness dengan satu
lanyard.
Wawancara

Wawancara dengan pembimbing lapangan


Dari hasil wawancara dengan pembimbing lapangan seputar program Working at
Height yaitu bagaimana cara penerapan program Working at Heigh dan kendala apa
saja yang yang dihadapi saat menerapkan program Working at Height, dan
pembimbing lapangan menjawab bahwa dalam penerapan program Working at Height
lebih kearah penyediaan dan pengawasan APD seperti Scaffolding dan Fullbody
Harness dan kendala dalam penerapan program ini adalah kurangnya pengetahuan
para pekerja yang disebabkan oleh latar belakang pendidikan pekerja itu sendiri karna
pendidikan para pekerja berbeda-beda. Faktor lain yang menghambat program ini
adalah perilaku dan kesadaran pekerja yang kurang safety.

Wawancara dengan pekerja dilapangan

Dari hasil wawancara dengan pekerja dilapangan seputar penerapan program Working at
Height yaitu pekerja yang bekerja diketinggian belum mengetahui bahaya bekerja diketinggian
jika tidak menggunakan APD yang sesuai standart, Dan pekerja memiliki berbagi alasan
mengapa tidak mau menggunakan APD. Alasannya antara lain tidak disediakan oleh Tim HSE
dan menganggu ruang gerak saat bekerja karena belum terbiasa.
Studi Dokumen

Kunjungan pasien prolanis DM dari bulan Januari sampai


dengan Maret tahun 2018

Hasil pemeriksaan pasien prolanis DM dari bulan


Januari sampai dengan Maret tahun 2018

Jumlah pasien DM di Poli Penyakit Tidak Menular


(Januari-Maret Tahun 2018).
Hasil Studi Dokumentasi
Data jumlah karyawan di
proyek MRT SMCC-HK JO
CP 106 Per Hari Periode
Januari – Maret 2018
6,080,000

6,060,000

6,040,000

6,020,000
6,067,890

6,000,000

5,980,000 5,997,180

5,960,000
Januari-Februari Februari-Maret

/Hari
Data jumlah karyawan di
proyek MRT SMCC-HK JO
CP 106 Per Bulan Periode
Januari – Maret 2018

20,000

18,000

16,000

14,000

12,000

10,000
17,656
8,000

6,000

4,000
7,071
2,000

0
Januari-Februari Februari-Maret

/Bulan
Form Tangging untuk Scaffolding
Permasalahan

penggunaan scaffolding dengan tagging warna merah


yang berarti tidak boleh digunakan masih banyak
digunakan oleh para pekerja.

Masih terdapat beberapa para pekerja yang bekerja


di ketinggian tidak mengetahui tentang bahaya
kerja diketinggian tanpa menggunakan APD yang
sesuai standar aman.

Masih banyak pekerja yang menggunakan


APD fullbody harness dengan
menggunakan satu lanyard.
Pembahasan

• Scaffolds harus diinspeksi minimum setiap 14 hari.


• Ketika scaffold dalam konstruksi, label Merah JANGAN
GUNAKAN / DO NOT USE harus ditempatkan pada tiap sisi akses.
• Sampai dengan tag HIJAU dipasang, hanya scaffolders yang
dapat menaiki scaffold.

Kurangnya kedisiplinan pekerja untuk mengikuti program-program


seperti HSE training dan toolbox meeting yang bertujuan
memberikan informasi tentang bahaya bekerja diketinggian menjadi
satu alasan mengapa masih ada pekerja yang tidak mengetahui
bahaya apa saja yang ada dan alat pelindung diri apa yang harus
digunakan ketika bekarja diketinggian .

Fullbody harness dengan dua lanyard sebenarnya sudah


disediakan oleh tim HSE yang ada, namun para pekerja lebih
sering diam atau tidak meminta fullbody harnes dengan dua
lanyard kepada tim HSE dikarenakan pada saat penggunaan
fullbody harness ini membuat pekerja merasa tidak nyaman
karena sedikit mengganggu pergerakan dari pekerjaan yang
sedang dilakukan.
Alternatif Pemecahan
Masalah
Dengan membongkar ulang scaffolding yang sudah tidak
digunakan,sehingga scaffolding yang masih di beri tagging/label merah
dapat dilengkapi bagian bagian yang kurang sehingga tagging dapat
berubah warna menjadi hijau, dengan kata lain scaffolding dapat
digunakan dengan aman.

Peran leader, foreman atau supervisor untuk memberikan pemahaman


pentingnya menggunakan fullbody harness saat toolbox meeting atau
melalui teguran langsung kepada mekanik. Bagaimanapun
keselamatan mekanik merupakan tanggung jawab atasannya.

Dibutuhkan list bagi para pekerja yang bekerja diketinggian yang belum
memiliki full body harness dengan dua Lanyard. Dan untuk pekerja
yang sudah menggunakan body harnes dengan satu Lanyard
sebaiknya supervisor menggantinya dengan full body harness dengan
dua Lanyard.
Kesimpulan

SMCC-HK JO merupakan kontraktor yang bersifat joint


operation sehingga saat SMCC atau HK-Scope membutuhkan
tenaga kerja maka keduanya akan berbagi. Apabila SMCC
mendapatkan reward atau citra yang baik maka HK-Scope
akan ikut terbawa, begitupun sebaliknya. Struktur organisasi
proyek MRT Jakarta CP 106 yang dikelola oleh SMCC-HK JO.
terdapat 10 program HSE yang sudah berjalan diantaranya : a).
Mandatory Training, b). HSE Training, c). Meeting, d). Inspection,
e). Emergency Response, f). Audit and Evaluation, g).
Communication and Campaign, h). Investigation and Incident/
Accident Report, i). Reward and Punishedment, j). Housekeeping
(simultaneously).

Kurangnya pengetahuan para pekerja tentang penggunaan


alat pelingdung diri apa saja yang harus digunakaan saat
bekerja diketinggian.

Para pekerja yang bekerja diketinggian masih belum sadar


akan bahaya yang ada, sehingga mengabaikan tentang
pentingnya penggunaan APD seperti full body harness dan
penggunaan scaffolding yang baik dan benar.
Saran

Pekerja yang melakukan pekerjaan diketinggian


Bagi
diharapkan lebih meningkatkan rasa
Para
kepeduliannya akan keselamatan dalam
Pekerja
melakukan pekerjaan baik untuk dirinya sendiri
maupun untuk rekan kerjanya.

Diharapkan Tim HSE dapat bertindak lebih cepat


terhadap adanya temuan para pekerja yang dapat
Bagi Tim mengakibatkan kecelakaan kerja baik dirinya
HSE maupun orang disekitar serta menjalakan
punishmen yang berlaku jika terdapat pekerja
yang lalai dalam penggunaan APD.
Thank You!

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai