Anda di halaman 1dari 47

FLUID

MECHANICS
HIDROSTATIC
09/08/2021

IV. PUSTAKA
 Chow V.T., 1988, Open Channel Hydraulics.
 Graf, H.W, 2003, Fluvial Hydraulics. John Wiley and Sons, Inc.,
Ontario,Canada.
 Sturn, W.T., 2001, Open Channel Hydraulics, McGraw- Hill Co.,
New York , N.Y.
 Triatmodjo, B., 2003, Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta.
 Roberson, dkk., 1997, Hydraulic Engineering, John Wiley and Sons,
Inc., New York.
 dll.

2
1.1. INTRODUCTION
• Mekanika fluida adalah bagian daripada mekanika
terapan (applied mechanics) yang mempelajari
statika dan dinamika dari cairan (fluida) dan gas.
• Fluida adalah benda yang tidak memberikan
perlawanan terhadap perubahan bentuk geometris.
Supaya bentuknya tetap fluida harus dibatasi
dengan dinding kedap, dan jika dinding ini diubah
maka bentuk geometri fluida akan berubah
menyesuaikan diri.
• Ketidak mampuan fluida mempertahankan bentuk
geometrisnya disebabkan oleh lemahnya gaya
kohesi antar molekul.
• Berdasarkan kohesinya fluida dibagi menjadi benda
gas dan benda cair (liquid).
1.2. DIMENSIONS, UNITS AND PHYSICAL QUANTITIES
(Symbol, units system –foot,metric,SI-)
– MASA (MASS)
M, slug, gram, kilogram
– GAYA (FORCE)
F, lbf, kgf, dyne, Newton (kgm/det2)
– KERAPATAN (MASS DENSITY)
ρ, slug/ft3, gm/cc, kg/m3
– BERAT SPECIFIC (SPECIFIC WEIGHT)
w = γ = ρg, lbf/ft3, dyne/cm3
– SPECIFIC GRAVITY (RELATIVE DENSITY)
ρ fluida /ρ water, tidak berdimensi
– KEKENTALAN KINEMATIK
µ, lbf.sec/ft2, dyne-sec/cm2, Newton sec/m2
– KEKENTALAN DINAMIK
υ = µ/ρ , ft2/sec, cm2 /sec, m2/sec
PERENCANAAN/PERHITUNGAN
KONSTRUKSI
• TANGKI AIR
• RESERVOIR BAWAH TANAH
• KOLAM RENANG
• TEBING SUNGAI
• PINTU AIR
• BENDUNG
• BENDUNGAN
P O T E N TIAL
M I K R O H Y D R O in WEST JAVA
SMALL WEIR ON IRRIGATION
CHANNEL
WEST JAVA
P O T E N TIAL
M I K R O H Y D R O in WEST JAWA
P O T E N TIAL
M I K R O H Y D R O in Yogyakarta
RETAINING WALL
SHEET PILE
CHAPTER 2 : FLUID STATIC
2.1. INTRODUCTION
2.2. PRESSURE AT A POINT
2.3. PRESSURE VARIATION
2.4. FLUID AT REST
1. PRESSURE IN LIQUID AT REST
2. PRESSURE IN THE ATMOSPHERIC
3. MANOMETER
4. FORCE ON PLANE AREAS
5. FORCE ON CURVED SURFACES
6. BUOYANCY
7. STABILITY
2.5. LINEARLY ACCELERATION CONTAINER
2.6. ROTATING CONTAINER
2.1. INTRODUCTION
• Fluid Static adalah ilmu yang
mempelajari fluida dengan kondisi
tidak ada pergerakan antar partikel dari
fluida tersebut.
• Kondisi ini bisa diartikan, jika tidak ada
pergerakan antara partikel maka tidak
akan timbul gaya geser (shear stress)
sehingga Tegangan yang ada hanyalah
normal stress dan tekanan (pressure).
Ada 3 situasi mengenai fluida diam yang
akan dipelajari lebih lanjut yaitu :
• 1.
Air yang menekan bangunan misalnya pintu
air, bendung, bendungan (dam)
• 2.
Cairan yang terletak pada suatu tempat, yang
mana tempat (wadah) tsb mengalami
pergerakan linier (linear acceleration)

• 3.
Cairan yang terletak di silinder yang berputar
(rotating cylinder)
Pada ketiga kondisi tersebut cairan/fluida
dalam keadaan keseimbangan statis (static
equilibrium).
A. FLUIDA STATIS
1. Tekanan
Definisi tekanan sebagai gaya normal ( tegak lurus ) yang bekerja pada suatu bidang
dibagi dengan luas bidang tersebut.
F
Rumus tekanan : p – 1)
(7
A
– Aplikasi Tekanan dalam Keseharian
Untuk dapat meluncur diatas kolam es beku pemain ski menggunakan sepatu luncur.
Sepatu luncur memiliki pisau pada bagian bawahnya. Pisau ini memberi tekanan yang besar
pada lantai es beku, hingga es yang berada tepat dibawah pisau mencair, tetapi di kiri –
kanannya tidak. Cairan tepat dibawah pisau berfungsi sebagai pelumas, sedang es beku di
kiri dan kanan pisau tetap mencengkeram pisau, sehingga sepatu luncur beserta pemain
dapat meluncur diatas kolam beku. Seperti diketahui, bagian es yang mencair segera
membeku setelah tekanan pisau hilang karena pemain berpindah. Jika pemain ski
menggunakan sepatu luncur es, pisau memberi tekanan besar pada lapisan salju, sehingga
lapisan salju mencair dan pemain ski justru tidak dapat meluncur diatas salju. Pemain ski
justru harus menggunakan sepatu ski yang memiliki luas bidang cukup besar. Ini agar
tekanan yang diberikan pemain ski yang berdiri pada sepatu ski tidak membuat salju
mencair, sehingga pemain ski dapat meluncur di atas salju.
Ir.Darmadi,MM 09/08/2021

APLIKASI DALAM DUNIA NYATA


2. BIDANG PENGAIRAN

16
TEKANAN
Gaya tegak lurus bidang
F
P
A Luas permukaan bidang

Apakah gaya pada seluruh permukaan sama ?

Tekanan pada sebuah titik :

F dF
P  lim 
 A 0  A dA

Satuan tekanan (dalam SI) : pascal (Pa)

1 Pa  1 N m 2
PRESSURE BELOW FREE SURFACE
• dp/dz = - ρ g
z

free surface
air
p = 0 gage
liquid
h

z= -h
2.4.1. PRESSURE IN LIQUID
AT REST
• Fluid at rest means that no acceleration:
dp = ρ g dz
p =  ρ g dz
p =
 ρ g dz
p - ρ g z = const
p
- z = const
ρg
• Expressed that the pressure increases
with depth
• (p/ ρ g) +(z) = piezometric head
• p = ρ g h dan apabila p = 0 maka h = 0
Dengan demikian maka dapat dinyatakan sebagai berikut :

p= ρgz atau p= ρgh (2.6)

dimana :

p = tekanan pada kedalaman h dari permukaaan ( N/m 2 )

h = jarak vertikal (-z) diukur dari permukaan cairan ( m )

ρ = kerapatan cairan ( kg/m3 )

g = gaya gravitasi ( m/det2 )


Fluida Statik 12
Tangki-tangki pada gambar di bawah ini mempunyai luas dasar
yang sama, demikian pula dengan kedalaman cairannya.

h h h h

Luas = A Luas = A Luas = A Luas = A

Gambar 2.3.Tekanan hidrostatik pada dasar tangki-tangki yang


berbeda-beda bentuk tetapi luas dasarnya sama
Fluida Statik 13
STUDI KASUS
Tangki dengan ukuran panjang x lebar x tinggi (plt) = 4 m x 2 m x 2 m,
diisi air sedalam 1,5 m. Hitung dan gambar distribusi tekanan pada
dinding tangki. Hitung pula gaya yang bekerja pada dinding dalam arah
panjang dan lebar serta pada dasar tangki.

Penyelesaian :
Contoh soal ini diselesaikan dengan sistem satuan MKS
Distribusi tekanan dihitung dengan rumus :
P = γ.h
Distribusi tekanan di dinding,pada kedalaman ;
h = 0,5 m ; P0,5 = 1.000 x 0,5 = 500 kgf/m2
h = 1,0 m ; P1,0 = 1.000 x 1,0 = 1.000 kgf/m2
h = 1,5 m ; P1,5 = 1.000 x 1,5 = 1.500 kgf/m2
Distribusi tekanan di dasarkan adalah merata, yaitu :
P = 1.000 x 1,5 = 1.500 kgf/m2
Distribusi tekanan seperti terlihat dalam gambar

t = 2,0 m Fy Fz

h = 1,5 m
Fx

p = 4,0 m

Gaya pada dinding dalam arah panjang :


Fx = Luas distribusi tekanan x panjang
= 0,5 x P1,5 x h x p = 0,5 x 1.500 x 1,5 x 4 = 4.500 kgf

Gaya pada dinding dalam arah lebar :


Fz = Luas distribusi tekanan x lebar
= 0,5 x P1,5 x h x p = 0,5 x 1.500 x 1,5 x 2 = 2.250 kgf
Gaya pada dasar :
Fy = tekanan didasar x panjang x tinggi
= P x p x t = 1.500 x 4,0 x 2 = 12.000 kgf
STUDI KASUS
Suatu tangki dengan panjang 2,5 m, lebar 2 m dan tinggi 2 m, diisi air
sampai pada ketinggian 1,25 m dan sisanya diisi minyak sampai penuh
dengan rapat relatif S = 0,9. Tangki tersebut terbuka ke udara luar.
Hitung dan gambar distribusi tekanan pada dinding dan dasar tangki.
Hitung gaya tekanan yang bekerja pada sisi arah panjang dan lebar serta
dasar tangki.

Penyelesaian
Contoh soal ini diselesaikan dengan sistem satuan SI
S = ρ minyak = 0,9
ρair
ρ minyak= 0,9 ρair

P1 = ρ minyak.g.h minyak
= 0,9 x 1.000 x 9,81 x 0,75
= 6.621,75 N/m2 = 6,62175 kN/m2
Distribusi tekanan seperti terlihat dalam gambar

S = 0,9
minyak = 0,75 m
P1

h = 2,0 m
S=1
air = 1,25 m

P2

p = 2,5 m
P2 = P1 + ρ air.g.h air
= 6.621,75 + 1.000 x 9,81 x 1,25
= 18.884,25 N/m2 = 18,88425 kN/m2

Gaya tekanan pada sisi arah panjang:


F panjang= {1/2.P1.h minyak + (P1 + P2).1/2.h air } Panjang
= {1/2 x 6,62175 x 0,75 + (6,6217+ 18,88425) ½ x 1,25 } 2,5
= 46,0610 kN

Gaya tekanan pada sisi arah lebar:


F lebar = {1/2.P1.h minyak + (P1 + P2).1/2.h air } Lebar
= {1/2 x 6,62175 x 0,75 + (6,6217+ 18,88425) ½ x 1,25 } 2,0
= 36,8488 kN
Gaya tekanan pada dasar:
F dasar = P2x panjang x tinggi
= 18,88425 x 2,5 x 2
= 94,42125 kN
STUDI KASUS
Suatu bendung beton berbentuk trapesium dengan tinggi 10 m, lebar
puncak 1 m dan lebar dasar 6 m. Sisi hulu bendung adalah vertikal.
Selidiki stabilitas bendung terhadap penggulingan dan geser, jika muka
air hulu sama dengan puncak bendung dan dihilir tidak ada air (muka
air adalah sama dengan dasar sungai). Koefisien gesekan antara dasar
pondasi dengan bendung adalah 0,6. Berat jenis beton adalah 2.400
kgf/m3.
Penyelesaian
Tekanan hidrostatic pada dasar bendung:
PB = H . γ = 10 x 1.000 = 10.000 kgf/m2
Gaya tekanan hidrostatic pada sisi hulu bendung:
Fx = 1/2.PB .H x Lebar Puncak
= ½ x 10.000 x 10 x 1 = 50.000 kgf = 50 ton
Gaya angkat pada dasar bendung:
Fy = 1/2.PB x Lebar Dasar Bendung
= ½ x 10.000 x 6 = 30.000 kgf = 30 ton
Distribusi tekanan seperti terlihat dalam gambar
Lebar puncak = 1 m

W1
H = 10 m
Fx

W2

PB A
B

Fy
PB
Lebar dasar = 6 m
Berat sendiri bendung dibagi menjadi dua bagian yaitu W1 dan W2 :
W1 = Lebar Atas Bendung x Tinggi Bendung x Berat Jenis Beton
= 1 x 10 x 2.400 = 24.000 kgf = 24 ton

W2 = ½ (Lebar Dasar Bendung-Lebar Atas Bendung) x H x Berat


Jenis Beton
= ½ (6 - 1) x 10 x 2.400 = 60.000 kgf = 60 ton

W = W1 + W2 = 24 + 60 = 84 ton

Tahanan geser:
T = ( W – Fy ) x f
= (84 – 30 ) x 0,6 = 32,4 ton
Tinjauan Penggeseran
Oleh karena gaya penggeseran lebih besar dari gaya penahan geser
Fx = 50 ton > T = 32,4 ton
Berarti bendung tidak aman terhadap geseran

Tinjauan Penggulingan
Momen penggulingan terhadap titik A :
MPA = Fx . 1/3H + Fy . 2/3 Lebar dasar bendung
= 50 x 1/3 x10 + 30 x 2/3 x 6 = 286,67 tm (ton meter)

Momen penahan guling terhadap titik A :


MPGA = W1 x (Selisih lebar dasar dg lebar atas bendung + 1/2 lebar
atas bendung) + W2 x (2/3 x Selisih lebar dasar dg lebar
atas bendung)
= 24 x (5 + 0,5) + 60 x 2/3 x 5 = 332 tm (ton meter)

Oleh karena : MPA = 286,67 tm < MPGA = 332 tm


Maka bendung aman terhadap penggulingan
STUDI KASUS
Pintu air berbentuk segiempat dengan ukuran lebar 1 m, dan tinggi 2 m,
mempunyai sendi S pada tengah tingginya. Pusat berat pintu berada 10
m di bawah muka air (lihat gambar). Hitung gaya tekanan dan pusat
gaya yang bekerja pada pintu. Hitung pula gaya P yang diperlukan untuk
menahan pintu air supaya tidak membuka.

Penyelesaian
Digunakan sistem satuan MKS
Mencari gaya tekanan :
yo = ho = 10 m

Luas bidang pintu, A = lebar x tinggi = 1 x 2 = 2 m2


F = A.Po = A . γ . ho
= 2 x 1.000 x 10 = 20.000 kgf = 20 ton
Luas pusat tekanan,
Io = 1/12 x lebar x tinggi3
= 1/12 x 1 x 23 = 0,6667 m4

yp = yo + Io = 10 + 0,6667 = 10,03333 m
A.yo 2 x 10

Momen terhadap S ;
F(yp - ho) – P x 1 = 0
20 ( 10,03333 – 10 ) – P x 1 = 0
P = 0,6667 ton
Gambar Pintu Air

yo =ho=10 m

yp

1m
Tinggi = 2 m
F 1m

P
Lebar = 1 m

Anda mungkin juga menyukai