Anda di halaman 1dari 5

LANJUTAN 2

PENELITIAN KUALITATIF
Bercermin pada akar tradisi
Dalam ilmu-ilmu sosial, khususnya sosiologi dan antropologi,
penelitian kualitatif lebih di pandang sebagai suatu pendekatan yang
tidak berhenti pada dirinya sendiri. Penelitian kualitatif senantiasa
ditempatkan sebagai konsekuensi metodologis dari asumsi-asumsi di
tingkat ontologi dan epistemologi berkaitan dengan realitas sosial
(dunia sosial manusia). asumsi-asumsi di tingkat ontologi dan
epistemologi itulah yang lazimnya di sebut sebagai paradigma.
Pada tataran paradigma tersebut oleh para ahli lazim di kontraskan
antara kutub interpretivisme di satu pihak, dan kutub fungsionalisme di
pihak lain.kutub interpretivisme acapkali pula disebut kutub
subyektivisme, atau kutub defenisi sosial. Sedangkan kutub
fungsionalisme, lazim juga disebut kutub objektivisme, atau kutub
fakta sosial
Paradigma interpretisme subyektivisme atau defenisi sosial merupakan
langkah dari tradisi penelitian kualitatif dalam ilmu-ilmu sosial; suatu buah
dari tradisi jerman dalam perintisan ilmu sosial. Di lain pihak paradigma
fungsionalisme objektivisme atau fakta sosial merupakan akar dari tradisi
penelitian kuantitatif ; suatu buah dari tradisi prancis dan inggris dalam
perintisan ilmu sosial
Paradigma yang menjadi “kiblat” atau akar tradisi penelitian kualitatif pada
dasarnya menganggap bahwa fenomena sosial yang menjadi pusat perhatian
ilmu ilmu sosial (secara fundamental). Fenomena sosial, yang melibatkan
manusia sebagai pelaku praktis/aktivitas sosial, senantiasa sarat dengan
dunia makna yang melekat pada subjek (manusia) pelakunya; ia senantiasa
melibatkan interpretasi, kesadaran dan makna subyektif di tingkat individu
sang pelaku suatu tindakan sosial.
Penelitian kualitatif bernaung di bawah kutub paradigma
interpretivisme,subyektif, defenisi sosial. Sedang penelitian kuantitatif
berda di bawah paradigma fungsionalisme, objektivisme, fakta sosial.
Saya sepakat dengan morgan dan smircich yang menyebutkan bahwa
kedua kutub paradigma tersebut berada pada garis kontinum. Di
sepanjang garis kontinum itulah terbesar berbagai rupa tradisi
penelitian, termasuk berbagai tradisi dalam penelitian kualitatif.
Dengan mengadopsi pendapat morgan dan smircich, berikut ini
ditunjukkan posisi masing masing aliran teori dalam tantangan garis
kontinum antara kedua kutub paradigma.
Gambar 1:
Posisi aliran teori dalam dua kutub paradigma
KUTUB KUTUB
INTERPRETATIVISME FUNGSIONALISME
SUBYEKTIVISME OBJEKTIVISME
DEFENISI SOSIAL FAKTA SOSIAL
Realitas Realitas Realitas Realitas Realitas Realitas
Hakikat Proyeksi dari Konstruksi Dunia wacana Dunia sistem Proses konkret Struktur
realitas imajinasi sosial simbolik informasi konkret

Manusia Manusia Manusia Manusia Manusia Manusia


Hakikat murni makhluk Konstruktor Aktor pemakai Pemeroses adaptor responder
manusia spritual sosial simbol informasi
fenomenologi etnometodologi Interaksionisme Teori Fungsionalisme
Aliran teori
simbolik pertukaran struktural
sosiologi
sosial
Kognitivisme simbolisme Adaptasionis Adaptasinisme
Teori me fungsional
antropologi interpretative
transedental Permainan teater Sibernetik Organisme Mesin
kias bahasa
Verstehen Analisis Analisis simbolik etnografi Survei Eksperimen
Metode Analisis tema percakapan eksperimen survei
penelitian budaya

Anda mungkin juga menyukai