Anda di halaman 1dari 19

Proses Berfikir dan Pemecahan

Masalah ( Problem Solving )


Pengertian Berfikir

Berfikir adalah sebuat representasi simbol dari


beberapa peristiwa atau item (Khodijah, 2006 : 117 ).

,Menurut Drever ( dalam Walgito, 1997 dikutip


Khodijah, 2006 : 117 ), “ Berfikir adalah melatih ide-ide
dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan
adanya masalah.”
Lanjutan
Solso (1988) mengatakan bahwa berfikir merupakan proses yang
menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi
informasi yang melibatkan interaksi yang kompleks antara
berbagai proses mental, seperti penilaian, abstraksi, penalaran,
imajinasi, dan pemecahan masalah

Mayer (1988)  mengatakan bahwa berfikir meliputi 3 komponen


pokok, yaitu:
1. Berfikir merupakan aktifitas kognitif
2. Berfikir merupakan proses yang melibatkan beberapa
manipulasi pengetahuan di dalam sistem kognitif
3. Berfikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan
masalah
Kesimpulan Pengertian
Berfikir

Jadi, Berfikir adalah suatu kegiatan


psikologis yang melibatkan kerja otak secara
kompleks untuk menyelesaikan suatu
masalah yang dihadapi.
Langkah-Langkah dalam Berfikir

1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di
bentuk melalui tiga tingkatan, yaitu:
a) Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis.
b) Membanding – bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan
ciri – ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang
selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki
dan mana yang tidak hakiki.
c) Mengabstraksikan
Yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki,
menangkap ciri-ciri yang hakiki.
Lanjutan
2. Pembentukan Pendapat.
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan
antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang
dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri
dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau
predikat.

Pendapat
Pendapat
Modalitas atau
Positive Kebarangkalian
Pendapat
Negative
Lanjutan
3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan
Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk
membentuk pendapat baru berdasarkan
pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3
macam keputusan, yaitu:

Keputusan Analogis
Keputusan Induktif Keputusan  Deduktif
Yaitu Keputusan yang
yaitu keputusan Keputusan deduktif
diperoleh dengan
yang diambil dari ditarik dari hal yang
jalan
pendapat – umum ke hal yang
membandingkan
pendapat khusus khusus , Jadi
atau menyesuaikan
menuju ke satu berlawanan dengan
dengan pendapat-
pendapat umum keputusan induktif
pendapat khusus
yang telah ada
Macam-Macam Berfikir

1. Berfikir asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang
timbulnya ide lain. Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan
atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas

Asosiasi Asosiasi
Melamun
Bebas Terkontrol

Berpikir
Mimpi
Artistik
Lanjutan
2. Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah
ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada sesuatu, biasanya
diarahkan pada pemecahannya persoalan. Berpikir terarah
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Berfikir analitis
Berfikir analitis adalah berfikir konvergen atau cenderung
menyempit dan menuju jawaban yang tunggal.
b. Berfikr kreatif
Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-
hubungan baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan
baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan
bentuk artistik baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih
dari satu jawaban.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses
Berfikir

1.Pendidikan

2. Media

3.Usia
Pengertian Pemecahan Masalah
( Problem Solving )

, Masalah adalah suatu kondisi yang memilioki potensi


untuk menimbulkan kerugian atau menghasilkan
keuntungan yang luar biasa.
Pemecahan masalah ( Problem Solving ) merupakan salah
satu bentuk proses representasi kognitif, akan tetapi disisi
lain dalam pemecahan masalah juga diperlukan adanya
suatu proses belajar. Pemecahan masalah juga diartikan
sebagai suatu tindakan memberi respon dan solusi. ( Sobur,
2003 : 129 )
Kesimpulan Pengertian Pemecahan Masalah

Jadi, Pemecahan Masalah adalah “


tindakan memberi respon terhadap masalah
untuk menekan akibat buruknya atau
memanfaatkan peluang.”
Proses Pemecahan Masalah

1. Mengatasi dengan pemecahan yang rutin misalnya: mobil


mogok, anda starter berkali-kali.
2. Menggali memori untuk mengetahui cara apa saja yang
efektif pada masa lalu.

3. Mencoba segala kemungkinan cara yang ada, ini biasa disebut


pemecahan mekanis.
4. Menggunakan lambang-lambang verbal dan grafis untuk mengatasi
masalah.

5. Introspeksi diri, ini biasa disebut dengan Aha Erlebnis ( pengalaman ),


atau insight solution ( solusi tidak terlihat )
Strategi Pemecahan
Masalah

Ada dua macam strategi dalam pemcahan


masalah yaitu :
1. Strategi Menyeluruh
Di sini persoalan dipandang sebagai suatu
keseluruhan dan dipecahkan untuk
keseluruhan itu.
2. Strategi Detailistis
Di sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-
bagian dan dipecahkan bagian demi bagian.
Strategi Pemecahan Masalah
yang Biasa Digunakan

1. Trial and Error

2. Informational Retrieval

3. Algoritma

4. Heuristic
 
Hal-Hal yang Mempengaruhi Kemempuan
Seseorang dalam Pemecahan Masalah

1. Faktor Fisik

2. Faktor Lingkungan

3. Faktor Psikologis

4. Faktor Spiritual
Penyebab Kesulitan dalam
Pemecahan Masalah

1. Pemecahan persoalan yang berhasil biasanya cenderung


dipertahankan pada persoalan-persoalan yang berikutnya.
Padahal belum tentu persoalan berikut itu dapat dipecahkan
dengan cara yang sama. Dalam hal ini akan timbul kesulitan-
kesulitan terutama kalau orang yang bersangkutan tidak mau
mengubah dirinya.
2. Sempitnya pandangan sering dalam memecahkan persoalan,
seseorang hanya melihat satu kemungkinan jalan keluar.
Meskipun ternyata kemungkinan yang satu ini tidak benar,
orang tersebut akan mencobanya terus, karena ia tidak
melihat jalan keluar yang lain. Tentu saja ia akan mengalami
kegagalan. Kesulitan seperti ini disebabkan oleh sempitnya
pandangan orang tersebut. Sehingga tidak dapat melihat
adanya beberapa kemungkinan jalan keluar.
Lanjutan

3. Kengganan seseorang untuk berfikir jernih, sehingga ia


merasa kesulitan dalam memecahkan masalahnya
4. Kurangnya Pengetahuan seseorang.
5. Ketidakmampuan seseorang dalam mengatur pola
hidupnya, sehingga ia merasa masalah datang bertubi-tubi
dan sangat sulit untuk dipecahkan.

Anda mungkin juga menyukai