Anda di halaman 1dari 56

KELAS 11 SMA IPA

SISTEM ENDOKRIN MANUSIA


Kelenjar endokrin
• Merupakan kelenjar buntu karena tidak memiliki
saluran sendiri
• Menghasilkan hormon, yaitu senyawa organik yang
memiliki sifat dapat mempengaruhi kerja organ
tubuh
• Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
beredar bersama aliran darah
• Hormon akan mempengaruhi organ target spesifik
maupun berbagai organ secara umum

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Senyawa pembawa pesan
• Parakrin: senyawa yang digunakan untuk komunikasi dengan
sel tetangga umumnya berpindah secara difusi. Misalkan
sitokin (interleukin dan interferon) yang dihasilkan oleh sel
darah putih untuk sistem pertahanan tubuh.
• Autokrin: senyawa yang mempengaruhi sel yang
mensekresikannya (mempengaruhi sel itu sendiri). Sebagian
besar autokrin juga berperan sebagai parakrin, contohnya
adalah histamin yang memicu respon peradangan lokal
• Neurotransmitter: senyawa kimia yang digunakan untuk Parakrin
komunikasi sinapsis, dihasilkan oleh ujung akson sel saraf
prasinapsis dan akan berikatan pada reseptor sel postsinapsis.
Contoh senyawa neurotransmitter adalah asetilkolin yang
dihasilkan saraf motorik memicu kontraksi otot.
• Hormon: senyawa yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin,
mengalir bersama darah menuju seluruh tubuh untuk
mencapai sel target.
• Neurohormon: hormon yang dilepaskan oleh sel saraf khusus
dengan mekanisme pelepasan seperti neurotransmiter Neurotransmitter
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Endokrin vs Saraf
• Sinyal pembawa perintah:
• Hormon vs. aliran arus listrik dan
neurotransmitter
• Perjalanan impuls dan efek:
• Lambat vs. Cepat
• Organ target:
• Khusus dan umum vs. Khusus
• Tanggapan:
• Lambat dan lama vs. Cepat dan singkat

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Neurohormon
• Beberapa jenis neuron mengalami spesialisi
berfungsi untuk menghasilkan senyawa yang
berperan sebagai hormon (neurohormon),
neuron ini disebut sel neurosekretori
• Neurohormon disekresikan mengikuti aliran
darah
• Contoh kelenjar yang bekerja dengan
menghasilkan neurohormon adalah
hipotalamus

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Tipe pengaturan hormon
Jalur Contoh Jalur Contoh Jalur Contoh
(a) Jalur endokrin sederhana. Kadar gula
Stimulus Stimulus Menyusu Stimulus Neurohormon
Adanya stimulus memicu rendah dilepaskan
kelenjar endokrin Protein reseptor sebagai respon
Saraf impuls saraf
mensekresikan hormon Pankreas Saraf sensorik
sensorik atau hormon
Sel melepas
menuju pembuluh darah endokrin glukagon ( ) Hipotalamus/
Hipofisis posterior Hypothalamus
kemudian mengalir ke seluruh
tubuh. Hormon akan memicu Pembuluh darah Sel neurosekretori Sel neurosekretori
Hipotalamus
organ-organ tertentu (organ Hipofisis posterior melepas prolactin-
melepas oksitosin releasing hormone
yang memiliki reseptor hormon ( ) PRH ( )
tersebut) untuk melakukan Organ Pembuluh
Hati Pembuluh
respon sebagai tanggapan target darah
darah
terhadap stimulus. Hipofisis
Pemecahan Organ Otot polos anterior
Respon glikogen, glukosa target pada melepas
(b) Jalur neurohormon dilepaskan ke payudara
Sel endokrin
prolaktin ( )
aliran darah
sederhana.
Pembuluh darah
Stimulus akan memicu sel (a) Jalur endokrin sederhana Respon Pelepasan ASI

sekretori melepaskan (b) Jalur neurohormon sederhana


neurohormon yang akan (c) Jalur neuroendokrin sederhana.
mengikuti aliran darah. Pada Stimulus akan memicu sel sekretori melepaskan
Organ
Kelenjar mamae
target
organ target tertentu neurohormon. Selanjutnya neurohormon akan
neurohormon akan menempel berperan sebagai stimulus terhadap sel endokrin Produksi ASI
pada reseptro kemudian sehingga sel endokrin mensekresikan hormon tertentu. Respon
memicu respon tertentu.
(c) Jalur neuroendokrin sederhana
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Jenis hormon
Berdasarkan derivatnya, dibedakan menjadi:
• Hormon Steroid (lipid)
Misal hormon yang dihasilkan gonad dan korteks
adrenal
• Hormon Asam amino
Contoh hormon tiroksin
• Hormon Peptida
Misalkan hormon insulin dan semua hormon yang
dihasilkan oleh hipotalamus

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Jenis hormon
SEL SEKRETORI
SEL SEKRETORI

> Hormon derivat protein. Hormon


menempel pada reseptor protein di
Molekul membran sel sebab molekulnya besar Molekul
hormon
sehingga tidak dapat menembus membran hormon

sel. Reseptor di membran sel menjadi


Aliran darah
aktif mengubah ATP menjadi cAMP Aliran darah

Reseptor pada (cyclic Adenosin Monophosphat) yang


membran sel target
akan mempengaruhi enzim kinase. Enzim
SEL TARGET kinase akan meningkatkan atau SEL TARGET
menghentikan aktivitas enzim sehingga
Jalur
transduksi metabolisme dimulai, ditingkatkan atau
signal
distop.
Reseptor di
> Hormon derivat asam amino dan dalam sel

ATAU steroid. Kedua hormon ini memiliki


DNA
Respon sitoplasmik molekul yang kecil sehingga dapat Transduksi signal

menembus membran sel untuk berikatan dan respon


mRNA
dengan reseptor di sitoplasma. Ikatan
DNA
hormon dan reseptor kemudian masuk ke NUKLEUS

Respon nukleus inti sel dan berikatan dengan gen untuk


NUKLEUS
mempengaruhi kerja gen. Sintesis protein spesifik

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon protein

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon steroid

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Jenis hormon
Berdasarkan targetnya, dibedakan menjadi:
• Hormon endokrin
Hormon yang dihasilkan mengalir bersama darah
menuju organ tubuh yang jauh dari organ penghasil
hormon
• Hormon parakrin
Hormon yang dihasilkan berfungsi untuk merangsang
sel lain di sekitar penghasil hormon
• Hormon autokrin
Hormon yang dihasilkan berfungsi untuk merangsang
sel penghasil hormon itu sendiri
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Mekanisme hormon
• Sekresi hormon dipengaruhi oleh stimulus:
• Humoral, misal kondisi internal dalam darah
• Neural, impuls dari saraf pusat
• Hormonal, stimulus dari hormon lain
• Mekanisme kerja hormon umumnya berupa
umpan balik negatif (negatif feedback)
• Sekresi hormon A meningkatkan sekresi hormon
B. Peningkatan hormon B akan memicu agar
sekresi hormon A dikurangi
• Hormon hanya akan mempengaruhi sel tubuh
yang memiliki reseptor khusus hormon
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Stimulus kelenjar endokrin
Stimulus Humoral Stimulus Neural Stimulus Hormonal
Hormon dilepas karena perubahan Hormon dilepas karena impuls saraf Hormon dilepas karena dipengaruhi oleh
kadar ion dan nutrien melewati garis sekresi hormon lain
ambang Hipotalamus
Medulla spinalis
Kapiler (kadar
kalsium darah
rendah)

Kelenjar tiroid
Kelenjar
paratiroid Kelenjar
hipofisis
anterior
Preganglion
serabut saraf
simpatik
Tiroid Korteks
Testis
adrenal
Medulla
Kelenjar adrenal
paratiroid
PTH
kapiler
Stimulus: rendahnya kadar kalsium
dalam darah
Respon: kelenjar paratiroid Stimulus: potensial aksi pada saraf Stimulus: hormon darihipotaalamus
melepaskan horom parathormon simpatik terhadap medulla adrenal Respon:hipofisis anterior melepaskan
(PTH) yang akan memicu peningkatan Respon: medulla adrenal melepaskan hormon yang akan memicu kelenjar hormon
kalsium darah epinefrin dan norepinefrin lain untuk mensekresikan hormon

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Reseptor hormon
Reseptor berbeda Respon berbeda

Epinefrin Epinefrin Epinefrin

a receptor b receptor b receptor


Timbunan
glikogen

Pembuluh darah Vessel


kontraksi dilates Glikogen
dipecah,
glukosa
dilepaskan
menuju darah

Pembuluh darah usus Pembuluh darah otot rangka Sel hati

Organ (jaringan) berbeda Respon berbeda

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Aktivitas kelenjar hormon
Berdasarkan masa kerjanya, dibedakan menjadi:
• Bekerja Sepanjang Hayat
Mempengaruhi metabolisme (insulin, glukagon,
adrenalin, dsb.)
• Bekerja Setelah Masa Tertentu
Mempengaruhi sistem reproduksi (testosteron,
progesteron, dll.)
• Bekerja Sampai Masa Tertentu
Mempengaruhi pertumbuhan (hormon
somatotropin)

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar hormon manusia
Hipotalamus

Hipofisis
Tiroid

Paratiroid
Timus

Pankreas
Adrenal

Ovarium

Testis

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hipotalamus
• Terletak di dasar otak besar
• Menghasilkan neurohormon yang berfungsi
sebagai faktor pelepas dan bukan faktor
pelepas
• Faktor pelepas, berfungsi memicu hipofisis
• Penggiat: TRF; GnRF; CRF; GRF
• Penghambat: PIF
• Bukan faktor pelapas
• Vasopresin; Oksitosin

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar hipotalamus & hipofisis

Kelenjar pinneal

Otak
Hipotalamus
Hipofisis Infundibulum
anterior

Kelenjar hipofisis Hipofisis


posterior

Sumsum tulang belakang


Hipotalamus & Hipofisis posterior
Nukleus supraoptikal (sel Sel neurosekretori
> Sel saraf pada hipotalamus mensintesis
pensekresi oksitosin) Nukleus paraventrikular dan mensekresikan dua hormon, ADH
(sel pensekresi ADH)
(antidiuretic hormone) dan oksitosin.
Badan sel dari neuron ini terletak pada
dua inti pada hipotalamus dan memiliki
akson yang memanjang di struktur
Hipotalamus memanjang yang disebut infundibulum
dan berakhir di kelenjar hipofisis
Arteri posterior. Hormon dilepaskan dari ujung
Aliran darah
masuk akson, berdifusi menuju kapiler dan
Infundibulum Ujung akson diedarkan ke seluruh tubuh bersama
(melepaskan
hormon ke kapiler)
aliran darah.
Hipofisis > ADH dan oksitosin adalah hormon peptida
Kapiler
anterior dan termasuk neurohormon karena
Hipofisis disekresikan oleh sel saraf. ADH berfungsi
posterior mengatur kadar air dalam tubuh
Vena
Aliran darah sedangkan oksitosin memicu kontraksi
keluar
uterus dan pelepasan air susu.
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Hipotalamus & hipofisis anteior
Sel neurosekretori > Hipotalamus mengontrol kerja kelenjar
hipofisis (pituitari) dengan melepaskan
hormon tropik yang berfungsi mengatur
sekresi hormon lain pada hipofisis.
Hipotalamus
> Hipofisis anterior bukan merupakan sel
saraf sekretori tidak seperti hipofisis
Arteri posterior yang memiliki sel saraf yang
langsung terhubung dengan hipotalamus.
Kapiler Aliran darah
masuk Hormon tropik dilepaskan oleh sel
Vena porta
neurosekretori pada hipotalamus dan
Hormon
mencapai hipofisis anterior dengan
Kapiler
mengikuti aliran darah pada sistem porta
Hipofisis
Hipofisis posterior hipotalamus-hipofisis.
anterior > Hormon tropik dari hipotalamus
Sel endokrin mempengaruhi sel sekresi pada hipofisis
Vena anterior, dengan cara memicu ataupun
Aliran darah keluar
menghambat sekresinya.

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon pelepas
Sel neurosekretori
Hipootalamus

Hormon tropik dari


Hipotalamus
Vena porta
hipofisis-hipotalamus

Hipofisis anterior

Hormon tropik dari


hipofisis anterior
Sistem peredaran darah

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon hipotalamus
• TRF (Thyrotrophic Releasing Factor)
• Merangsang sekresi TSH
• GnRF (Gonadotrophic releasing Factor)
• Merangsang sekresi LH &FSH
• CRF (Corticotrophic Releasing Factor)
• Merangsang sekresi ACTH
• GRF (Growth Releasing Factor)
• Merangsang sekresi STH/GH
• PIF (Prolactin Inhibiting Factor)
• Menghambat sekresi prolactin

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon hipotalamus
• Vasopresin/ADH (Anti Diuretic Hormone)
• Distimulus oleh impuls dari hipotalamus sebagai
respon atas peningkatan volume darah, rasa sakit,
beberapa jenis obat, serta penurunan tekanan
darah.
• Dihambat oleh peningkatan kadar air tubuh dan
minuman beralkohol.
• Berfungsi memicu reabsorbsi air di tubulus ginjal
• Kekurangan menyebabkan diabetes insipidus,
kelebihan menyebabkan SIADH (Syndrome of
inappropriate ADH)

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon hipotalamus
• Oksitosin
• Distimulus oleh impuls dari hipotalamus sebagai
respon atas pelebaran serviks/uterus dan adanya
rangsangan menyusu pada puting susu
• Dihambat oleh ketiadaan stimulus dari saraf pusat
• Berfungsi memicu/menstimulus kontraksi uterus
untuk proses melahirkan dan memicu keluarnya
air susu

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon hipotalamus
• Berperan menghasilkan hormon yang
mengontrol kegiatan kelenjar lain (Master of
Glands)
• Terdiri atas 3 lobus:
• Anterior, menghasilkan STH (GH); TH; ACTH; FSH;
LH; dan PRL
• Intermediet, mensekresikan MSH
• Posterior, menyimpan dan mensekresikan
Vasopresin; Oksitosin

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hipofisis (Pituitari)
• Berperan menghasilkan hormon yang
mengontrol kegiatan kelenjar lain (Master of
Glands)
• Terdiri atas 3 lobus:
• Anterior, menghasilkan STH (GH); TSH; ACTH; FSH;
LH; dan PRL
• Intermediet, mensekresikan MSH
• Posterior, menyimpan dan mensekresikan
Vasopresin; Oksitosin

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon hipofisis
• STH (Somatotrophic Hormone)/ GH (Growth
Hormone)
• Mengendalikan pertumbuhan
• TSH (Thyrotrophic Stimulating Hormone)
• Mengendalikan sekresi kelenjar tiroid
• ACTH (Adrenocorticotrophyc Hormone)
• Merangsang sekresi kelenjar korteks adrenal
• FSH (Folicle Stimulating Hormone)
• Mengatur perkembangan gonad dan
gametogenesis

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon hipofisis
• LH (Luteinizing Hormone)
• Mempengaruhi ovulasi dan pembentukan korpus
luteum
• Mengatur sekresi testosteron dan aldosteron
• PRL (Prolactine)
• Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar susu
• Mengatur produksi progesteron
• MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)
• Mensintesis pigmen melanin pada kulit

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Hormon pertumbuhan

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Malfungsi hormon pertumbuhan
• Hiposekresi hormon GH pada masa anak-
anak akan menyebabkan dwarfisme (cebol)
sedangkan hipersekresi akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme).
• Hipersekresi GH
pada masa dewasa
akan menyebabkan
akromegali
(peningkatan
ukuran tulang-
tulang tertentu
seperti wajah, kaki
dan tangan)

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Tiroid (Gondok)
• Kelenjar tiroid mengandung sel folikel yang
menghasilkan tiroksin dan sel parafolikular
yang membentuk kalsitonin
• Tiroksin (tetraiodothyronine (T4/thyroxine)
dan tri-iodothyronine (T3)) berfungsi
meningkatkan laju metabolisme, dan
mengatur perkembangan tubuh dan mental
• Kalsitonin: memicu penyimpanan kalsium di
tulang dan mencegah proses resorbsi tulang

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar tiroid
Tulang hyoid
Folikel berisi
Kartilago tiroid Epiglotis
koloid Sel folikular

Arteri tiroid
Arteri karotis superior

Arteri tiroid Itshmus


inferior kelenjar tiroid

Trakea

Lobus kiri
kelenjar tiroid

Aorta
Sel parafolikular
Struktur kelenjar tiroid, tampak anterior Anatomi folikel pada kelenjar tiroid

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Pembentukan hormon tiroid

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Malfungsi kelenjar tiroid
• Hipotiroidisme dapat disebabkan rendahnya
produksi TRH, TSH, kelainan fungsi kelenjar
tiroid itu sendiri, kekurangan konsumsi iodium
atau akibat autoimun. Hipotiroidisme pada
anak-anak menyebabkan kretinisme (kerdil)
sedangkan pada dewasa menyebabkan
mixedema. Apabila mixedema terjadi akibat
kekurangan iodium, akan diikuti dengan
adanya pembengkakan kelenjar tiroid
(gondok).
• Hipertiroidisme disebabkan karena adanya
autoimun (Grave’s desease/ morbus
basedowi), ditandai dengan gejala
eksoftalmus yaitu pembengkakan pada mata

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Paratiroid (Anak gondok)
• Parathormon: berfungsi mengatur kandungan
ion fosfat dan meningkatkan kadar kalsium
dalam darah: mengambil cadangan kalsium,
meningkatkan absorbsi kalsium serta
mencegah hilangnya kalsium
• Kekurangan: tetanus, kejang otot, kesemutan
• Kelebihan: tulang keropos (osteoporosis), batu
ginjal

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar paratiroid

Faring

Kapiler

Sel paratiroid
Kelenjar (mensekresikan
tiroid hormon paratiroid
Kelenjar
paratiroid
Esofagus

Trakea

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar paratiroid
• Kondisi hipokalsemia (rendahnya kadar kalsium
dalam darah) akan memicu peningkatan sekresi
parathormon. Parathormon berfungsi
meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan
cara:
(1) meningkatkan aktivitas osteoklas untuk
memecah matriks tulang keras sehingga Ca2+
dan PO43- dilepaskan ke aliran darah
(2) peningkatan reabsorbsi Ca2+ di tubulus ginjal
sehingga tidak ada Ca2+ yang terbuang melalui
urine
(3) memicu aktivasi vitamin D oleh ginjal sehingga
akan terjadi peningkatan absorbsi Ca2+ dari
makanan di usus halus
• Akibat dari proses (1), (2) dan (3) akan terjadi
peningkatan kadar kalsium dalam darah
• Hormon parathormon bekerja secara antagonis
dengan hormon kalsitonin dari kelenjar tiroid
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Regulasi Kalsium di Darah

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Adrenal (Anak ginjal)
• Tersusun atas bagian korteks di bagian luar
dan medula di bagian dalam
• Korteks adrenal menghasilkan kortikosteroid
(aldosteron, kortisol dan androgen) melalui
tiga zona glomerulosa, fasciculata, dan
reticularis.
• Medulla adrenal menghasilkan hormon
adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
(norepinefrin)

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar adrenal
Korteks
adrenal Kapsul
Zona
glomerulosa
Medula
adrenal Zona
faskikulata
Kelenjar Korteks
adrenal

Zona
retikularis

Ginjal

Medula Medula
adrenal

Kelenjar adrenal & ginjal Struktur anatomi adrenal

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon adrenal
• Adrenalin (Epinefrin) & Noradrenalin
Berperan dalam mekanisme flight or fight saat
tubuh merasa tercekam: meningkatkan kerja
jantung, meningkatkan gula darah
• Glukokortikoid
Memicu pemecahan lemak dan protein menjadi
glukosa; meningkatkan sistem imunitas
• Mineralokortikoid (Aldosteron)
Memicu reabsorbsi Na+ dan sekresi K +,
meningkatkan volume dan tekanan darah

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar adrenal
Stress

Hipotalamus
Signal saraf
Sumsum tulang Hormon
pelepas
Sel saraf
Hipofisis anterior

Pembuluh darah
Medulla adrenal Sel saraf
melepaskan epinefrin
dan norepinefrin Korteks adrenal
melepaskan
ACTH mineralokortikoid dan
glukokortikoid.
Kelenjar
adrenal
Ginjal

(a) Respon jangka pendek (b) Respon jangka panjang


Efek epinefrin dan norepinefrin Efek mineralokortikoid: Efek glukokortikoid:
1. Glikogen dipecah menjadi glukosa, 1. Penyimpanan ion 1. Protein dan lemak
meningkatkan kadar gula dalam darah sodium dan air oleh dipecah dan
2. Meningkatkan tekanan darah ginjal dikonversi menjadi
3. Meningkatkan alun napas 2. Peningkatan volume glukosa, terjadi
4. Meningkatkan laju metabolisme dan tekanan darah peningkatan kadar
5. Mengubah pola aliran darah, meningkatkan gula dalam darah
kewaspadaan dan mengurangi aktivitas
2. Sistem pertahanan
pencernaan dan aktivitas ginjal.
tubuh menurun

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Malfungsi hormon kortikoid
• Cushing’s syndrome disebabkan karena
kelebihan hormon glukokortikoid,
misalkan diakibatkan adanya tumor atau
konsumsi obat-obatan kortikosteroid
yang berlebihan. Cushing’s syndrome
ditandai dengan tingginya kadar gula
darah, penyusutan massa otot, tulang
keropos, hipertensi dan edema
(pembengkakan) pada bagian tubuh
tertentu, kemampuan penyembuhan
luka menjadi rendah, dan terjadi
penumpukan lemak pada bagian
belakang leher dan perut.
• Addison’s desease disebabkan karena kurangnya sekresi hormon glukokortikoid. Ditandai
dengan berkurangnya berat badan, rendahnya kadar glukosa dalam darah, dan
peningkatan kadar potasium dalam darah. Gejala umumnya adalah dehidrasi dan
hipotensi, terkadang juga ditandai dengan menggelapnya warna kulit. Penderita penyakit
ini akan memiliki daya tahan yang rendah dalam menghadapi stress.
Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI
Pankreas
• Bagian pulau langerhans mensekresikan sepasang
hormon yang bekerja secara antagonis dalam
pengaturan kadar glukosa darah:
• Insulin (dihasilkan sel beta)
• Berfungsi memicu pengubahan glukosa menjadi glikogen.
Kekurangan insulin menyebabkan diabetes mellitus.
• Glukagon (dihasilkan sel alfa)
• Berfungsi memicu pengubahan glikogen menjadi glukosa.
Kekurangan glukagon menyebabkan kondisi hipoglikemia

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Pankreas

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon Insulin
Sel tubuh
menyerap glukosa Insulin

Sel beta
pankreas
mensekresikan
insulin
Hati menyerap
glukosa dan
disimpan dalam
bentuk glikogen
STIMULUS:
Kadar gula darah Peningkatan kadar
menurun glukosa (setelah
makan)

HOMEOSTASIS:
Kadar gula darah 70-
110 mg/100 ml

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Hormon glukagon
HOMEOSTASIS:
Kadar gula darah 70-
110 mg/100 ml

STIMULUS:
Kadar gula darah Penurunan kadar
meningkat glukosa
(setelah aktivitas)

Sel alfa pankreas


melepaskan
glukagon
Hati memecah
glikogen dan
melepaskan Glukagon
glukosa ke darah

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Ovarium
• Estrogen (estradiol)
• Dihasilkan oleh folikel de graaff, dirangsang oleh
FSH
• Memicu ciri sekunder wanita, merangsang
penebalan endometrium
• Progesteron
• Dihasilkan oleh korpus luteum (badan kuning),
dirangsang oleh LH
• Memelihara kehamilan, pertumbuhan kelenjar
susu

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Testis
• Testosteron (Androgen)
• Dihasilkan oleh sel leydig (sel interstitial),
dirangsang oleh LH
• Merangsang ciri kelamin sekunder pria

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Pineal
• Terdapat di bagian otak tengah
• Melatonin
• Berfungsi untuk mengatur ritme harian (irama
sikardian) dan kematangan seksual
• Memicu keinginan untuk tidur
• Keberadaan cahaya akan mengurangi produksi
melatonin

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Kelenjar sekunder
• Jantung – hasilkan atrial natriuretic peptide  yang
mengatur reabsorbsi sodium di ginjal
• Ginjal – hasilkan eritropoietin untuk memicu
pembentukan sel darah merah di sumsum tulang
• Organ pencernaan – hasilkan hormon yang
mengatur sistem pencernaan
• Hati – melepaskan hormon insulin-like growth factors
(IGF's) yang memicu pertumbuhan jaringan
• Kulit – hasilkan kolekalsiferol (provitamin D) yang ikut
serta mengatur kadar kalsium darah

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


Malfungsi Endokrin
Hormon Hiposekresi Hipersekresi
ADH - Diabetes insipidus
Somatotropin (GH) Anak-anak :Dwarfisme Anak-anak: gigantisme
(cebol) (pertumbuhan raksasa)
Dewasa: akromegali
Tiroid Anak-anak: Kretinisme Peningkatan metabolisme;
Dewasa: mixedema gugup; gondok; grave’s
desease (morbus basedowi)
Paratiroid Gangguan saraf; tetanus Osteoporosis; batu ginjal
Insulin Diabetes mellitus Hipoglikemia
Korteks adrenal Addison ‘s desease Cushing’s desease

Bimbingan dan Konsultasi Belajar NURUL FIKRI


,, Siapa yang menempuh jalan untuk ,,
mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju
(HR. Muslim
surga. no, No.
2699)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai