2. Implementasi Strategi
Menggerakkan pegawai dan manajer untuk menempatkan rumusan strategi ke dalam suatu tindakan yang
mendukung
strategi yang telah dirumuskan. Sering dianggap sebagai tahapan paling sulit dalam manajemen strategi. Syarat
utama
keberhasilan implementasi strategi adalah kemampuan interpersonal
Terdiri dari kegiatan:
1. Mengembangkan budaya yang mendukung strategi yang telah direncanakan tersebut.
2. Membuat struktur organisasi yang efektif
3. Mengarahkan usaha dalam pemasaran
4. Mempersiapkan anggaran
3. Evaluasi Strategi
Fungsi pokok agar manajer dapat mengetahui informasi tentang keberhasilan strategi yang
telah dilaksanakan
Kegiatan Pokok
1. Mereview faktor eksternal dan internal dari strategi yang dilaksanakan
2. Mengukur kinerja
3. Mengambil tindakan korektif
Penggabungan Intuisi dan Analisis
Berdasarkan pengalaman masa lalu, pertimbangan dan keyakinan, sebagian besar orang
mengakui bahwa intuisi perlu dalam pengambilan keputusan tentang strategi. Intuisi berguna
bila:
1. Dalam situasi tidak pasti
2. Terdapat banyak variabel yang berhubungan
3. Membuat keputusan dalam situasi
4. Ketidakpastian yang besar atau sedikit yang masuk akal
Visi adalah sebuah pernyataan yang akan menjawab pertanyaan “What we want to
become?” atau “Akan jadi seperti apakah kita nantinya?”. Mengembangkan sebuah visi
merupakan langkah pertama dalam perencanaan stratejik.
Misi adalah pernyataan tujuan yang membedakan bisnis suatu perusahaan dengan
perusahaan sejenis. Sebuah pernyataan misi mengidentifikasi lingkup operasi perusahaan
terkait dengan produk dan pasar. Pernyataan misi menjawab pertanyaan dasar yang
dihadapi oleh setiap strategist yaitu “What is our business?” Sebuah pernyataan misi yang
jelas menggambarkan nilai-nilai dan prioritas-prioritas suatu organisasi.
Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktifitas yang dapat dikendalikan suatu organisasi yang dilakukan
secara baik atau buruk. Mengidentifikasi dan mengevaluasi suatu kekuatan dan kelemahan organisasi dalam
fungsional suatu bisnis merupakan kegiatan manajemen stratejik yang sangat penting. Organisasi berusaha
untuk mengejar strategi yang memanfaatkan kekuatan internal dan menghilangkan kelemahan internal.
Kekuatan dan kelemahan ditentukan secara relatif terhadap pesaing. Relative deficiency atau superioritas
merupakan informasi yang penting. Selain itu, kekuatan dan kelemahan dapat juga ditentukan dari unsur-unsur
yang bukan kinerja.
Policies / Kebijakan
Kebijakan adalah sarana dalam mencapai tujuan tahunan. Kebijakan mencakup pedoman, aturan, dan
prosedur untuk mendukung upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kebijakan adalah panduan
untuk pengambilan keputusan dan mengatasi situasi yang berulang.
MODEL MANAJEMEN STRATEJIK
Kerangka ilustrasi diatas telah diterima secara umum, model komprehensif dari proses manajemen statejik.
Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi metode ini mencerminkan pendekatan yang jelas dan mudah
dilaksanakan untuk merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi. Berikut adalah tiga pertanyaan
penting untuk dijawab dalam
mengembangkan rencana strategis:
Dimana kita sekarang?
Kemana kita akan pergi?
Bagaimana cara kita mencapainya?
Manajemen stratejik menjadikan organisasi lebih proaktif dari pada reaktif dalam membentuk masa depannya,
manajemen stratejik menjadikan organisasi untuk memulai dan mempengaruhi aktivitas (dari pada hanya merespon) dan
pada akhirnya dapat menggunakannya untuk mengontrol secara penuh jalan hidupnya. Berdasarkan sejarah, manfaat
utama dari manajemen stratejik adalah membantu organisasi merumuskan strategi yang lebih baik melalui penggunaan
yang lebih pada pendekatan yang sistematis, logis, dan rasional pada pilihan strategi. Pemahaman mungkin saja adalah
keuntungan yang paling penting dari manajemen stratejik, diikuti dengan komitken. Manajer dan pekerja secara
mengejutkan menjadi inovatif dan kreatif ketika mereka memahami dan mendukung misi, tujuan, dan strategi perusahaan.
Semakin bertambahnya perusahaan dan lembaga yang menggunakan manajemen stratejik untuk membuat keputusan yang
efektif. Akan tetapi, manajemen stratejik tidak menjamin keberhasilan, dapat menggangu jika dilakukan secara
serampangan.
Keuntungan Finansial
Penelitian mengindikasikan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen stratejik lebih menguntungkan dan
berhasil dari pada yang tidak. Perusahaan yang menggunakan konsep manajemen stratejik menunjukkan peningkatan
signifikan dalam penjualan, keuntungan, dan produktivitas daripada perusahaan yang tidak menggunakan aktivitas
perencanaan sistematik
Keuntungan Nonfinansial
Selain membantu perusahaan menghindari kematian financial, manajemen stratejik menawarkan keuntungan nyata lainnya,
seperti penguatan kesadaran akan ancaman luar, pemahaman yang meningkat terhadap strategi pesaing, peningkatan
produksi pekerja, pengurangan perlawanan untuk berubah, dan pemahaman yang jelas akan hubungan performa dengan
upah
Greenly menyatakan bahwa manajemen strategik menawarkan keuntungan sebagai berikut:
Manajemen strategis tidak boleh menjadi sebuah mekanisme birokrasi untuk memperjuangkan dan
melanggengkan kepentingan pribadi. Manajemen strategis harus menjadi sebuah proses yang membuat manajer dan
karyawan di dalam organisasi lebih familiar dengan isu-isu strategis dan solusi alternatif yang masuk akal untuk
menyelesaikan beragam persoalan tersebut. Manajemen strategis tidak boleh menjadi ritualistic, tak terjangkau, terpaku,
terlalu formal, dapat diprediksi, dan kaku.
Sebuah pedoman penting untuk manajemen strategis yang efektif adalah keterbukaan. Kemauan dan keinginan
untuk mempertimbangkan informasi baru , sudut pandang baru , ide-ide baru , dan gagasan baru adalah hal yang penting.
Semua anggota organisasi harus memiliki semangat untuk mencari dan belajar.
a. Para penyusun strategi seperti chief executive officer (CEO), presiden, pemilik bisnis kecil, dan kepala lembaga
pemerintah harus bersedia mendengarkan dan memahami posisi manajer untuk dapat menata kembali posisi-posisi
yang ada sesuai yang diinginkan manajer.
b. Manajer dan karyawan di seluruh perusahaan harus dapat menggambarkan posisi para penyusun strategi sesuai
yang mereka harapkan.
17 Pedoman untuk Manajemen Strategis yang Efektif, yaitu :