Peluang Riset Akuntansi Keperilakuan Pada Lingkungan Akuntansi
Bidang Pemeriksaan Akuntansi Atau Auditing
Selama tahun 1990-1991 tinjauan artikel riset akuntansi keperilakuan menunjukkan penekanan yang berorientasi pada pembuatan keputusan dalam audit dan telah memfokuskan riset terakhir pada penilaian dan pembuatan keputusan auditor, seperti perbedaan penggunaan laporan audit dan meningkatnya perkembangan yang berorientasi kognitif. Libby dan Frederick (1990) menjelaskan pentingnya pemahaman mengenai bagaimana variabel-variabel psikologi, seperti pemahaman, pengetahuan factual dan procedural, serta pengaruh memori dalam pembuatan keputusan. Pencerminan dari riset trakhir dan riset mendatang merupakan fokus terhadap: 1. Karakteristik pengetahuan dengan pengalaman 2. Pengujian atas bagaimana pengetahuan berinteraksi dengan variabel lingkungan 3. Pengujian pengaruh kinerja terhadap pengetahuan yang berbeda Pengalaman berperan penting dalam orientasi kognitif riset akuntansi keperilakuan dnegan dua alasan sebagai berikut: 1. Pengalaman merupakan ekspektasi yang berhubungan dengan keahlian kinerja 2. Manipulasi sebagai suatu variabel independen telah menjadi efektif dalam mengidentifikasi domain karakteristik dari pengetahuan spesifik Riset audit menyarankan suatu hubungan yang kompleks antara pengalaman dan kinerja yang belum dipahami. Hal ini berarti dalam riset tersebut terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan pemahaman dan evaluasi hasil keputusan audit. Namun ada salah satu kesulitan dengan riset tersebut yaitu kurangnya kriteria variabel yang dapat diamati terhadap kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atas konsensus penilaian dan konsistensi. Bidang Akuntansi Keuangan Beberapa alasan riset akuntansi keperilakuan dalam bidang keuangan sebagai berikut: 1. Riset pasar modal saat ini adalah konsistensi dengan beberapa komponen pasar modal dengan ekspektasi naif 2. Berpotensi memberikan kontribusi yang lebih besar berhubungan dengan keuntungan dari riset akuntansi keperilakuan dalam bidang audit. Keunggulan riset bidang akuntansi keuangan yang melebihi riset akuntansi keperilakua dalam audit, karena: 1. Terdapat sejumlah tugas dari informasi akuntansi keuangan yang merupakan input langsung untuk keputusan pinjaman bank, negosiasi kontrak tenaga kerja, prediksi laba, dan rekomendasi saham. Konsekuensinya, akuntansi keuangan mempertimbangkan lingkup pengujian kemampuan generalisasi dari pengaruh variabel perilaku. 2. Keuntungan meliputi beberapa tugas seperti prediksi laba yang didefinisikan dengan baik dan mempunyai sifat berulang. Hal ini merupakan kerugian yang relatif dalam audit, karena tugas-tugas audit jarang dilakukan auditor dapat menimbulkan kesulitan untuk mempelajari hubungan antara pengalaman audit dan kinerja.
Bidang Akuntansi Manajemen
Riset akuntansi keperilakuan dalam akuntansi manajemen melakukan investigasi atas seluruh variabel lingkungan dan organisasi yang telah diidentifikasi sebelumnya dan riset mendatang diharapkan akan meningkatkan perluasan pengetahuan yang mendasari hubungan pengujian dalam konteks yang baru. Riset ini hanya merupakan subbidang akuntansi yang telah memperluas pengujian dari pengaruh fungsi akuntansi terhadap perilaku. Riset ini menguji fungsi akuntansi, seperti anggaran dan standar memengaruhi motivasi, umpan balik, dan kinerja. Misalnya saat ini riset menemukan hubungan yang signifikan antara ketidakpastian tugas, partisipasi anggaran, penekanan anggaran, dan kinerja serta antara gaya evaluasi kinerja atasan dengan bawahan. Riset ini juga mempunyai implikasi terhadap audit yang secara luas telah difokuskan pada tingkat organisasi perusahaan atau tingkat tugas individu.
Bidang Sistem Informasi Akuntansi
Keterbatasan riset akuntansi keperilakuan bidang sistem informasi akuntansi adalah membuat generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun. Karena sistem akan mempengaruhi pengguna informasi, sedangkan informasi akan mendorong penggunaan keunggulan teknologi, seperti pencitraan data (data imagin), jaringan (networks), dan akses data dinamis melalui sistem pengoperasian sehingga hal ini menyarankan pertimbangan atas peluang riset ini. Dengan semakin luasnya penggunaan jaringan komputer untuk komunikasi interpersonal, interaksi kelompok dan pengiriman informasi mengusulkan bahwa terdapat dua bidang riset akuntansi keperilakuan dalam sistem informasi akuntansi yang relevan terhadap subbidang akuntansi lain, seperti analisis alternatif dari bentuk informasi adalah komunikasi yang efektif dan efisien dari studi Davis (1989) yang mendukung bukti awal bahwa format presentasi seperti tabel dan diagram balok yang diberikan secara berbeda, serta format presentasi yang dipelajari dalam hubungannya dengan variabel persepsi dan kepribadian, variabel psikologi, khusunya pengalaman dan pengetahuan menunjukkan peluang riset saat ini. Maka informasi tersebut tidak hanya meningkatkan pilihan format, tetapi juga menjadi lebih penting bagi peran aktif pemakain informasi dalam pengambilan keputusan dan pilihan pemakai terhadap format sistem informasi menunjukkan hasil bidang ini untuk riset akuntansi keperilakuan. Potensi riset lainnya yaitu, peran dari sistem pendukng kelompok (group support system) dalam memfasilitasi proses kelompok. Bidang Perpajakan Riset akuntansi keperilakuan bidang perpajakan memfokuskan diri pada kepatuhan pajak (tax compliance) dengan melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan. Alma (1991) menyebutkan pengujian teori alternatif dari perilaku kepatuhan pajak menghasilkan kegagalan atas ekspektasi teori utilitas untuk menjelaskan keputusan kepatuhan secara lengkap. Interdependensi hubungan antara otoritas perpajakan dan kontribusi wajib pajak pada kompleksitas perilaku digambarkan oleh Colins dan Plumlee (1991). Potensi riset lainnya yaitu riset bidang perpajakan dan audit yang merupakan studi perilaku yang jarang dilakukan. Audit oleh kantor pajak jarang dilakukan untuk wajib pajak, tidak seperti audit atas kesalahan laporan keuangan oleh auditor. Konsekuensinya, banyak literator psikologi yang mempunyai implikasi terhadap perilaku berdasarkan pada kejadian umum yang tidak dapat diterapkan dalam konteks audit dan perpajakan. Oleh karena itu, terdapat pengecualian bahwa berbagai literator psikologi tersebut tidak ditujukan untuk riset akuntansi keperilakuan khusus pada bidang perpajakan atau audit.