DPPKBPMD Lansia Rentan dengan penyakit-penyakit yang muncul di usia lanjut. Kemudian menurunnya fungsi organ-organ tubuh membuat lansia sedikit terbatasi. Dengan keadaan tersebut tak jarang semangat lansia untuk melakukan aktivitas sehari-hari menurun. Menyikapi hal tersebut perlu adanya upaya untuk meningkatkan semangat hidup dan semangat juang lansia. PERAWATAN PALIATIF Pengertian Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002). Perawatan paliatif dikhususkan pada penderita Kanker Stadium akhir.
Namun pada praktiknya bisa di aplikasikan
kepada lansia yang memiliki penyakit yang belum sembuh/ penyakit karena berkurangnya fungsi organ tubuh yang membuat lansia terbatasi Pelayanan Paliatif Meliputi • rawat jalan • rawat inap (konsultatif) • rawat rumah • day care Prinsip Perawatan Paliatif • Menghargai setiap kehidupan. • Menganggap kematian sebagai proses yang normal. • Tidak mempercepat atau menunda kematian. • Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan. • Menghilangkan nyeri dan keluhan yang menganggu. • Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga. • Menghindari tindakan medis yang sia-sia. • Memberikan dukungan agar pasien tetap aktif sampai akhir hayat. • Memberikan dukungan kepada keluarga. Tempat untuk Melakukan Perawatan Paliatif • Rumah sakit • Puskesmas • Rumah singgah/panti (hospis) • Rumah pasien SEJARAH Luar Negeri Indonesia Perawatan paliatif mulai 1992 Perawatan paliatif dikenalkan pada tahun 60- pertama oleh RS Dr. Soetomo an di Inggris oleh Cicely (Surabaya) Saunders ada sekitar 220 2007 Poli klinik paliatif di panti perawatan paliatif Puskesmas Balongsari (Hospice) di Inggris dan Surabaya bagi pasien kanker lebih dari 8.000 di seluruh stadium lanjut di daerah dunia. Tandes dan sekitarnya yang sudah tidak akan memperoleh tindakan kuratif di rumah sakit atau memiliki kesulitan untuk berangkat ke rumah sakit TUJUAN 1) Mengurangi penderitaan yang dialami oleh penderita 2) Memperpanjang umurnya 3) Meningkatkan kualitas hidupnya 4) Memberikan support kepada keluarganya 5) Menyiapkan mental penderitas secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya, meski pada akhirnya harus meninggal. 6) Bukan untuk menyembuhkan penyakit! 7) Menyadarkan pasien bahwa hidupnya begitu indah dan sama sekali tak perlu menyesali diri maupun menyia-nyiakan hidupnya. 8) Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan pasien. 9) Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat. 10) Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan setelah kematian. KEUNTUNGAN • Penderita merasa nyaman. • Penderita merasa bebas. • Penderita merasa lebih dekat dengan keluarga. • Penderita merasa lebih aman. • Penderita merasa memiliki otonomi. • Memberi kesempatan bagi anggota keluarga untuk ikut terlibat dalam perawatan. RELAWAN PALIATIF Seseorang yang bukan ahli dalam perawatan kesehatan seperti dokter dan tenaga kesehatan, tetapi mau membantu mengurangi beban yang ditanggung oleh penderita dan keluarganya yang tergerak untuk berkorban dan berbagi kasih sayang dengan penderita dan keluarganya. JENIS KEGIATAN 1. Penatalaksanaan nyeri. 2. Penatalaksanaan keluhan fisik lain. 3. Asuhan keperawatan. 4. Dukungan psikologis. 5. Dukungan sosial. 6. Dukungan spiritual. 7. Dukungan persiapan dan selama masa duka cita (Bereavement). Dukungan Spiritual Menurut Carpenito (2006) salah satu masalah yang sering muncul pada pasien paliatif adalah distress spiritual. Distres spiritual dapat terjadi karena diagnose penyakit kronis, nyeri, gejala fisik, isolasi dalam menjalani pengobatan serta ketidakmampuan pasien dalam melakukan ritual keagamaan yang mana biasanya dapat dilakukan secara mandiri. lanjutan Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain, seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang lebih besr dari dirinya (Hamid, 2008). Bentuk Real Dukungan Spiritual - Home visit kerumah lansia - Memberikan motivasi spiritual - Berkolaborasi dengan keluarga lansia untuk ikut memberikan motivasi dan semangat - mengajak lansia untuk ikut di kegiatan keagamaan Terimakasih