Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI

KEUANGAN
SYARIAH
MATERI :
WAKAF
Nama : Rahmania Arunita TUGAS INDIVIDU
NIM : 1901036135
A. Pengertian Wakaf
Wakaf berasal dari bahasa Arab “waqafa” yang artinya berhenti atau menahan, sedangkan secara istilah fikih
adalah sejenis pemberian yang pelaksanaannya dilakukan dengan jalan menahan kepemilikan barang yang
diwakafkan tersebut untuk dimanfaatkan lebih lanjut oleh khalayak umum.
Secara umum Wakaf adalah perbuatan hukum wakif (orang Wakaf) untuk memisahkan dan / atau menyerahkan
sebagian hartanya baik secara permanen atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya untuk
tujuan keagamaan dan / atau kesejahteraan umum sesuai syariah.
B. Pengertian Wakaf Menurut
Para Ulama Fikih
Berikut Ini Merupakan Pengertian Wakaf Menurut Para Ulama Fikih :
1. Hanafiyah
Hanafiyah mengartikan wakaf sebagai menahan materi benda (al-‘ain) milik Wakif dan
menyedekahkan atau mewakafkan manfaatnya kepada siapapun yang diinginkan untuk tujuan kebajikan
(Ibnu al-Humam: 6/203). Definisi wakaf tersebut menjelaskan bahawa kedudukan harta wakaf masih tetap
tertahan atau terhenti di tangan Wakif itu sendiri. Dengan artian, Wakif masih menjadi pemilik harta yang
diwakafkannya, manakala perwakafan hanya terjadi ke atas manfaat harta tersebut, bukan termasuk aset
hartanya.
2. Malikiyah
Malikiyah berpendapat, wakaf adalah menjadikan manfaat suatu harta yang dimiliki (walaupun
pemilikannya dengan cara sewa) untuk diberikan kepada orang yang berhak dengan satu akad (shighat)
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan Wakif (al-Dasuqi: 2/187). Definisi wakaf tersebut
hanya menentukan pemberian wakaf kepada orang atau tempat yang berhak saja.
C. Dasar Hukum
Disyariatkannya Wakaf
1. Surat Ali Imran Ayat ke 92
ٌ‫ل َنتَنَال ُواْال ْ ِب َّر َحتَّىتُن ِفقُوا ْ ِم َّماتُ ِحبُّون َ َو َماتُن ِفقُوا ْ ِمن َش ْي ٍء َف ِإن َّالل ّ َه ِب ِه َعلِيم‬
Artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan
(yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian
harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
D. Unsur-Unsur Wakaf
Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Wakaf ada enam unsur, yaitu
Wakif (menyumbangkan kekayaan), Nazhir (manajer properti wakaf), properti wakaf,
peruntukan, hibah abadi dan kontrak. Wakif atau pihak dapat menyumbangkan dari
perseorangan, perusahaan, atau organisasi. Jika seorang, hal itu mungkin tidak Muslim karena
disyariatkannya tujuan wakaf adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan non-Muslim
tidak dilarang berbuat baik. Istilah untuk wakif adalah pubertas dan pemahaman.
E. Objek Wakaf
Objek wakaf yang dapat diwakafkan adalah benda bergerak atau tidak bergerak yang dimiliki
secaratidak dapat bergerak dalam bentuk tanah, hak milik atas rumah, atau hak milik atas rumah
susun. Benda amal objek bergerak dapat uang. Terminologi Wakaf berasal dari kata Arab tidak
“waqafa” berniat untuk berhenti, menengah dan memegang. Dalam kasus istilah, wakaf telah
memberikan beberapa definisi seperti :
1. Syed Sabiq (Fiqh al-Sunnah) – Wakaf adalah menahan harta dan memberikan manfaat di jalan
Allah.
2. Sahiban Abu Hanifah ; Abu Yusuf dan Muhammad bin Hassan – Wakaf adalah menahan
‘mawquf ain (benda) sebagai milik Tuhan atau hukum-hukum Allah dan manfaat mensedekahkan
menuju kebajikan dari awal sampai akhir.
3. Dr Mohammad Al-Ahmad Abu Al-Nur, mantan Menteri Wakaf Mesir – Wakaf adalah properti
atau Hartanah ditahan oleh pemilik banyak tentang dapat mencegah penggunaannya oleh dijual
atau dibeli atau diberikan sebagai hadiah pada negara belanja faedahnya atau keuntungan atau
hasil mahsulnya dengan yang ditentukan oleh pewakaf.
F. Syarat dan Rukun Wakaf
Syarat wakaf menjadi kebutuhan utama bagi keabsahan kontrak dapat wakaf adalah pemilik wakif matang,
masuk akal, tidak mampu membuat tindakan hukum, dan penuh dan berlaku dari properti diwakafkan. Wakaf Akad
diadopsi harus disaksikan oleh dua orang saksi dan pejabat akta wakaf. Kontrak Wakaf diselenggarakan oleh janji
wakif berjanji untuk menyerahkan properti milik secara hukum untuk dikelola oleh nadzir (orang-orang yang
menjaga properti wakaf) demi ibadah dan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan rukunnya ialah :
1) Orang yang berwakaf (wakif), syaratnya :
a. Kehendak sendiri
b. Berhak berbuat baik walaupun non Islam
2) Sesuatu (harta) yang diwakafkan (mauquf), syartanya :
a. Barang yang dimilki dapat dipindahkan dan tetap zaknya, berfaedah saat diberikan maupun dikemudian hari
b. Milki sendiri walaupun hanya sebagian yang diwakafkan atau musya (bercampur dan tidak dapat dipindahkan
dengan bagian yang lain
3) Tempat berwakaf (yang berhaka menerima hasil wakaf itu), yakni orang yang memilki sesuatu, anak dalam
kandungan tidak syah.
4) Akad, misalnya : “Saya wakafkan ini kepada masjid, sekolah orang yang tidak mampu dan sebagainya” tidak perlu
qabul (jawab) kecuali yang bersifat pribadi (bukan bersifat umum).
G. Macam – Macam Wakaf
Ulama fikih seperti yang dinyatakan oleh Abdul Aziz Dahlan dalam Encyclopedia of Hukum
Islam (2006: 1906) wakaf dibagi ke dua bentuk :
1. Wakaf khairi
Wakaf sejak awalnya ditujukan untuk kepentingan atau kepentingan umum, bahkan dalam
jangka waktu tertentu, seperti menyumbangkan tanah untuk membangun masjid, sekolah, dan
rumah sakit.
2. Ahli wakaf atau zurri
Wakaf sejak ditakdirkan untuk individu tertentu atau khusus atau bahkan akhirnya untuk
kepentingan kepentingan publik, seolah-olah itu adalah penerima wakaf amal telah meninggal,
harus diwarisi oleh ahli waris yang menerima wakaf.
H. Keistimewaan Wakaf
Properti wakaf dalam pengembangan pemangkin ekonomi dioperasikan sebagai Muslim karena
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Wakaf keunikan konsep pemisahan antara kepemilikan dan menggunakan berhasil. Pewakafan
menyebabkan properti listrik akan kehilangan kepemilikan hartanya dari harta karun itu. Wakaf pada
prinsipnya adalah kontrak pewakaf Berkelanjutan dan seharusnya tidak lagi memiliki properti apapun
Namun meskipun, kecuali penjaga sebagai properti wakaf. Dalam majazinya adalah milik wakaf milik
Allah.
2. Wakaf adalah amal yang mencari tidak hanya memungkinkan pencarian wakif reward, namun penerima
mendapat quest berhasil. Dengan orang-orang yang bergantung wakaf harus menetapkan desain dengan
lembaga keuangan yang mengesankan untuk jangka panjang. Selain itu, para pihak tidak perlu khawatir
pewakaf mungkin berlaku sabotaj seperti mengubah status wakaf tanah oleh pemerintah karena kaedah
fiqh menyatakan : “Syarat pewakaf seperti nas Syara .'”
Penggunaan properti wakaf adalah untuk kebajikan dan kasus yang diperlukan oleh Syara ‘. Dengan
tidak diperlukan untuk menentukan kelas penerima hibah yang memadai dan berkata : “Saya wakafkan
harta ini karena Allah.” Karakteristik ini memungkinkan pengembangan properti wakaf untuk berbagai
bentuk selagimana modern yang ia terus wakaf objektif.
I. Hikmah Dari Persyariatan
Wakaf
1. Melaksanakan perintah Allah SWT untuk selalu berbuat baik.
2. Memanfaatkan harta atau barang tempo yang tidak terbatas.
3. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Adapun manfaat wakaf bagi orang yang menerima atau masyarakat adalah dapat
menghilangkan kebodohan, dapat menghilangkan atau mengurangi kemiskinan, dapat
menghilangkan atau mengurangi kesenjangan sosial serta dapat memajukan atau
menyejahterakan umat.

Anda mungkin juga menyukai