Anda di halaman 1dari 39

Bab VI

Bearing Maintenance
(A. Plain Bearing)

Training on Bearing and Lubrication


Bab VI Bearing Maintenance

6.1 Umum
 Plain Bearing adalah komponen mesin yang
cukup sederhana dalam desainnya, tetapi
memerlukan teknologi tinggi dalam
pembuatannya
 Sistem pelumasan hydrodynamic menjamin
‘terangkatnya’ journal dari bantalannya
 Gesekan dan keausan dapat diminimalkan

Training on Bearing and Lubrication 2


Bab VI Bearing Maintenance

6.2 Design & Installation


1. Konstruksi

Flange

Bearing

Training on Bearing and Lubrication 3


Bab VI Bearing Maintenance

 Location & Retention

Free spread diameter


yang lebih besar
dibandingkan diameter
housing bore sehingga
saat terpasang terjadi
tekanan merata di
seluruh bantalan

Crush mencegah
bantalan ikut berrotasi
selama operasi

Training on Bearing and Lubrication 4


Bab VI Bearing Maintenance

2. Material
 Hal-hal yang dipenuhi material pembentuk plain
bearing:
 Fatigue resistance
 Embeddability
 Anti-scoring tendency
 Conformity
 Thermal conductivity
 Wear resistance
 Corrosion resistance
 Load capacity
 Thermal expansion coeff.
 Lain-lain

Training on Bearing and Lubrication 5


Bab VI Bearing Maintenance

 Dari kebutuhan untuk plain bearing,


umumnya metal digunakan sebagai bahan
dasar, dan memakai konstruksi: monometal,
bimetal, atau trimetal
 Bimetal:
 Terbuat dari aluminium tube atau bronze alloy
 Agar memiliki kekakuan yang dekat dengan
journal dari baja, biasanya dirancang memiliki
ketebalan tinggi
 Untuk aplikasi beban tinggi

Training on Bearing and Lubrication 6


Bab VI Bearing Maintenance

 Bimetal:
 Memiliki load capacity, embeddability, dan
conformibility yang baik, tetapi fatigue resistance
yang kurang
 Material utama adalah baja dengan lapisan tipis
(liner) Babbit, copper-lead, atau aluminium
 Trimetal:
 Untuk aplikasi beban besar
 Lapisan tipis (0,001 in) material lunak dilapis
dengan lapisan bimetal copper-lead/aluminium
melalui electroplated
 Lapisan lunak cukup tipis sehingga fatigue
resistance dipengaruhi juga oleh lapisan antara

Training on Bearing and Lubrication 7


Bab VI Bearing Maintenance

6.3 Preventive Maintenance


1. Lubricant Supply
 Pelumasan berpengaruh besar pada umur
bearing
 Tekanan pelumasan harus sesuai dengan
manual
 Excessive pressure menandakan adanya
hambatan dalam sistem dan harus segera
diinvestigasi
 Level pelumas harus selalu dicek untuk
menghindari kavitasi

Training on Bearing and Lubrication 8


Bab VI Bearing Maintenance

2. Kebersihan
 Sangat tipisnya lapisan film menjadikannya
sangat rentan akan benda asing pada
pelumas
 Penggantian filter harus sesuai jadwal yang
dianjurkan
 Jika sistem bekerja pada lingkungan yang
relatif kotor, penggantian filter dianjurkan
lebih sering
 Tindakan sederhana seperti menutup sistem
yang terbuka cukup mampu
memperpanjang umur bearing

Training on Bearing and Lubrication 9


Bab VI Bearing Maintenance

3. Jenis Pelumas
 Pemilihan pelumas harus sesuai dengan
anjuran manufacturer
 Viskositas sebagai parameter penting dalam
pemilihan pelumas, viskositas yang terlalu
rendah misalnya, akan mengurangi tebal
lapisan film berakibat meningkatnya laju
keausan
 Penggunaan additif dianjurkan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, penipisan
dan pembentukan sludge

Training on Bearing and Lubrication 10


Bab VI Bearing Maintenance

3. Reconditioning
(studi kasus otomotif)
 Shaft
 Dilakukan
pengukuran
crank-pin journal,
out-of-round dan
taper, untuk
mengetahui
apakah masih
dalam batas
toleransi

Training on Bearing and Lubrication 11


Bab VI Bearing Maintenance

 Connecting rod
 Pengukuran empty rod bores
 Pengecekan parallelism dan twist

Training on Bearing and Lubrication 12


Bab VI Bearing Maintenance

 Crankcase
 Pengukuran empty bores seperti pada
connecting rod, memakai toleransi yang sama
pula
 Pengecekan allignment
 Reassembly
 Main bearing diberi lapisan tipis coating oil dan
assembly clearance dengan material Plastigage
 Connecting rod diberi pelumas sebelum dipasang
 Cek clearance pada putaran crankshaft
 Setelah semua terpasang, gunakan prelubricator
untuk mencegah terjadinya dry-start.

Training on Bearing and Lubrication 13


Bab VI
Bearing Maintenance
(B. Roller Bearing)

Training on Bearing and Lubrication


Bab VI Bearing Maintenance

6.4 Design & Installation


 Penyebab Kegagalan Roller Bearing
 Kesalahan perkiraan beban
 Seal atau mounting yang tidak efektif
 Pelumasan buruk
 Kontaminasi
 Kesalahan pemasangan dan penanganan
 Umur

Training on Bearing and Lubrication 15


Bab VI Bearing Maintenance

1. Load rating
 Load rating adalah beban sesuai rancangan
yang akan memberikan umur (basic rating
life) rancangan tertentu
 Basic Rating Life adalah umur yang dicapai
oleh 90% dari sebuah populasi bearing yang
diuji dengan pembebanan yang identik
sebelum terjadi kegagalan

Training on Bearing and Lubrication 16


Bab VI Bearing Maintenance

2. Shaft & Housing Fits


 Biasanya bearing
dipasang dengan
suaian paksa
(interference fit)
 ISO fit tolerance:
 Huruf kapital  housing
 Huruf kecil  shaft

Training on Bearing and Lubrication 17


Bab VI Bearing Maintenance

3. Bearing Mounting
 Ball-bearing assembly dengan
mounting berseberangan

Training on Bearing and Lubrication 18


Bab VI Bearing Maintenance

 Direct & Indirect arrangement

Training on Bearing and Lubrication 19


Bab VI Bearing Maintenance

Training on Bearing and Lubrication 20


Bab VI Bearing Maintenance

Training on Bearing and Lubrication 21


Bab VI Bearing Maintenance

 Angular contact mounting arrangement

Training on Bearing and Lubrication 22


Bab VI Bearing Maintenance

6.5 Maintenance
1. Mounting
 Cold mounting:
 Diterapkan pada bantalan kecil (lubang
beriameter 4 in. atau kurang)
 Gaya diterapkan pada poros atau housing secara
bersamaan, seragam pada sekeliling bantalan

Training on Bearing and Lubrication 23


Bab VI Bearing Maintenance

 Flat Plate
 Arbor Press

Training on Bearing and Lubrication 24


Bab VI Bearing Maintenance

 Temperature Mounting
 Bantalan dipanaskan pada hot plate
 Bantalan dipanaskan pada temperature-
controlled oven
 Pemanasan bantalan dengan induksi
 Pemanasan bantalan dengan hot oil-bath
 CATATAN: Kerusakan metalurgi bantalan bisa
terjadi pada sekira 1500 C

Training on Bearing and Lubrication 25


Bab VI Bearing Maintenance

 Pemasangan Tapered-bore bearing


 Dengan metode ini, clearance bantalan dapat dikontrol
 Internal clearance perlu diukur sebelum bantalan
terpasang

Training on Bearing and Lubrication 26


Bab VI Bearing Maintenance

Training on Bearing and Lubrication 27


Bab VI Bearing Maintenance

 Impact-type spanner wrench


 Hydraulic pressure

Training on Bearing and Lubrication 28


Bab VI Bearing Maintenance

2. Dismounting
 Untuk bantalan kecil, puller, arbor press
atau hammer dapat dipakai

Bearing pullers

Hammer
Training on Bearing and Lubrication 29
Bab VI Bearing Maintenance

 Hydraulic removal

Training on Bearing and Lubrication 30


Bab VI Bearing Maintenance

 Sleeve

Training on Bearing and Lubrication 31


Bab VI Bearing Maintenance

3. Lubrication
 Tujuan utama pelumasan adalah mencegah
kontak antar metal
 Pada kenyataannya, masih terdapat kontak
antar metal
 Jenis pelumas yang biasa dipakai untuk
aplikasi roller bearing:
 Oil
 Grease

Training on Bearing and Lubrication 32


Bab VI Bearing Maintenance

 Oil lubrication
 Torsi gesek yang terjadi tergantung dari:
 Desain bantalan
 Beban dan kecepatan putar poros
 Viskositas dan kuantitas pelumas
 Energy loss pada bantalan, proporsional
terhadap torsi gesek dan kecepatan putar
 Maka, kompromi antara …
 Untuk mengurangi gesekan dengan kuantitas oli yang
minimum dan viskositas yang serendah mungkin
 Untuk pelumasan yang aman, kuantitas oli haruslah
besar dan viskositas yang tinggi
 Sifat material oli haruslah bebas kontaminasi,
resistansi tinggi terhadap oksidasi, gumming dan
deteriosasi

Training on Bearing and Lubrication 33


Bab VI Bearing Maintenance

 Grease lubrication
 Grease merupakan perpaduan antara pelumas oli dan
soap
 Salah satu karakteristik menarik dari grease adalah
drop point, yaitu temperatur saat terjadi perubahan
fasa grease dari semi-padat ke cair

Calcium +14 ± 140°F


Sodium -22 ± 176°F
Lithium -22 ± 230°F
Bentone -22 ± 266°F
Silicone -22 ± 266°F
Calcium complex -4 ± 266°F
Alumunium complex -22 ± 230°F

Training on Bearing and Lubrication 34


Bab VI Bearing Maintenance

 Tidak dianjurkan mencampur grease yang


tidak cocok, akan menyebabkan campuran
menjadi lunak
 Bantalan sebaiknya terisi penuh oleh grease,
namun untuk clearance pada housing,
sebaiknya terisi 30 – 50 %
 Penentuan kuantitas grease:
Gq = 0,114 × D × B (ounces)
D = diameter luar bantalan (in.)
B = lebar total bantalan (in.)

Training on Bearing and Lubrication 35


Bab VI Bearing Maintenance

 Pemilihan pelumas

Use Greases When Use Oil When

1. The temperature is not over 200°F


1. Temperatures are high
(93°C)

2. The speed is low 2.Speeds are high

3. Unusual protection is required from


3. Oiltight seals are readily employed
the entrance of foreign matter

4. Bearing type is not suitable for grease


4. Simple bearing enclosures are desired
lubrication
5. The bearing is lubricated from a
5. Operation for long periods without
central supply which is also used for
attention is desired
other machine parts

Training on Bearing and Lubrication 36


Bab VI Bearing Maintenance

 Grafik pemilihan
viskositas
berdasarkan
geometri bantalan
dan kecepatan
putar

Training on Bearing and Lubrication 37


Bab VI Bearing Maintenance

Grafik perubahan
harga viskositas
pelumas terhadap
temperatur operasi
bantalan

Training on Bearing and Lubrication 38


Bab VI Bearing Maintenance

Training on Bearing and Lubrication 39

Anda mungkin juga menyukai