Anda di halaman 1dari 39

Bab VII

Bearing Failures

Training on Bearing and Lubrication


Bab VII Bearing Failures

7.1 Mechanical Failures


1. Definition
Setiap perubahan ukuran, bentuk, sifat material dari suatu
struktur atau komponen mesin yang mengakibatkan tidak
berfungsinya struktur/komponen tsb seperti yang
diharapkan

Early Constant failure Wear out


Failure rate period failure rate
Period period

Effect of
Failure aggressive
Rate environtment

Bath-tub curve
Useful life time

Service Life

Training on Bearing and Lubrication 2


Bab VII Bearing Failures

2. Failure Modes
 Force and/or temperature-induced elastic deformation
 Yielding
 Brinelling:
 Beban statik krn kontak antar 2 permukaan lengkung 
cekungan permanen
 Contoh pada inner race ball bearing
 Ductile rupture/fracture
 Brittle rupture/fracture
 Fatigue
 Corrosion
 Wear (aus)
 Impact
 Fretting:
 Microcracks krn beban statik besar + beban siklik ringan

Training on Bearing and Lubrication 3


Bab VII Bearing Failures

 Creep
 Deformasi plastis yang terakumulasi lama
 Thermal/stres relaxation
 Krn creep berkepanjangan  penurunan performans
 Misal, penurunan pre-load dari baut
 Stress rupture
 Kombinasi beban tegangan, thermal dan waktu (creep).
 Thermal shock
 Galling & seizure
 Krn gabungan beban tekan, gesek, temperatur dan
lingkungan akibat permukaan bergesekan kurang
pelumasan. Konsekuensi lebih berat adalah terjadinya efek
pengelasan dan lengket (macet) dari permukaan gesek
tersebut
 Spalling
 Terlepasnya bagian permukaan struktur/material

Training on Bearing and Lubrication 4


Bab VII Bearing Failures

 Radiation damage
 Buckling
 Creep buckling
 Stress corrosion
 Akibat korosi, terjadi stress concentration  fracture
 Corrosion wear
 Akibat korosi biasanya mengahsilkan material yg keras dan
abrasif  mempercepat keausan
 Corrosion fatigue
 Korosi  stress concentration  menurunkan endurance
stregth  gagal krn fatigue
 Creep & Fatigue
 Gagal creep dan fatigue salaing berpengaruh

Training on Bearing and Lubrication 5


Bab VII Bearing Failures

3. Surface Failures
 Surface geometry
 Surface roughness, tergantung dari proses manufacturing
 Profil permukaan
 Parameter yang lebih umum: Ra  Rata-rata harga
absolut dari prodil dan kekasaran permukaan

Gerinda Freiss

Training on Bearing and Lubrication 6


Bab VII Bearing Failures

 Mating surfaces
 Geometri permukaan dapat diukur, tetapi luas permukaan
kontak sebenarnya tidak mudah

 Apliaksi ke tegangan:
F F
Ar  
SY 3SYC

Training on Bearing and Lubrication 7


Bab VII Bearing Failures

4. Failure Prediction & Analysis


 Failure Prediction
1. Perkirakan failure mode yang paling mungkin terjadi untuk
dianalisis
2. Tentukan jenis dari sifat material yang berhubungan
dengan failure mode tsb.
3. Tentukan pembebanan yang terjadi pada bagian kritis
tempat terjadinya failure
4. Tetapkan faktor keamanan rancangan, sesuai kebiasaan
5. Pilih teori kegagalan yang sesuai dengan failure mode
6. Tentukan faktor keamanan real
7. Bandingkan, jika SFreal < Sfrancangan  modifikasi rancangan

Training on Bearing and Lubrication 8


Bab VII Bearing Failures

 Failure Analysis
1. Background information: design, manufacturing,
operational sebelum dan saat terjadinya failure
2. Visual examination
3. Non-Destructive Examination
4. Fractographic examination
5. Destructive tests: identifikasi sifat material,
komposisi kimia, struktur mikro dll.
6. Overall examination  Conclusion

Training on Bearing and Lubrication 9


Bab VII Bearing Failures

7.2 Failures of Sliding Bearing


1. Failure Prevention
 Bearing Characteristic Number (Sommerfield
Number):  2  D  DL 
s  N
 2  W 
 Cd 
 D 2  N 
  
 2  P 
 Cd 
di mana D = Diameter Bearing
Cd = Diameter Clearance
L = Panjang Bearing
W = Beban bantalan
P = Bearing Load Unit
N = Putaran
 Koefisien gesek
Training on Bearing and Lubrication 10
Bab VII Bearing Failures

 Sommerfield number curve

 Untuk pemilihan sistem pelumasan, tebal film harus


lebih besar sampai beberapa kali dari kekasaran
permukaan
Training on Bearing and Lubrication 11
Bab VII Bearing Failures

2. Bearing Failure Anlysis


 Informasi ttg bearing design & operation
(beban, temperatur, kecepatan, pelumasan
dan lingkungan)  estimasi mode
pelumasan, dibandingkan dengan kekasaran
permukaan, dan Perbandingan dengan
pengalaman
 Visual inspection (3 - 50×)
 Metallography
 Analisis tegangan, umur dll.

Training on Bearing and Lubrication 12


Bab VII Bearing Failures

 Informasi untuk failure analysis:


 Identifikasi mesin/komponen
 Kecepatan operasi: range, kecepatan maksimum dan
kecepatan saat failure
 Beban: jenis (gaya, torsi, bending), lokasi dan arah, sifat
(konstan, bervariasi)
 Allignment: sejarah allignment bearing
 Temperatur: sejarah temperatur sebelum failure
 Pengaruh korosi: lingkungan
 Mechanical connections
 Umur: estimasi, dan aktual
 Maintenance: sejarah preventive/corrective maintenance
 Pelumas: nama, grade

Training on Bearing and Lubrication 13


Bab VII Bearing Failures

 Kondisi Pelumas:
 Warna, misal: gelap  oksidasi, putih/kuning  air,
lembab udara
 Level kotoran, diketahui dari filter
 Jenis partikel solid
 Viskositas
 Analisis pelumas

Training on Bearing and Lubrication 14


Bab VII Bearing Failures

 Visual Inspection
 Kondisi umum bearing
 Kondisi spesifik, lokasi failure
 Klasifikasi failure mode dan mekanisme
 Dimensi fisik
 Lokasi terjadi perubahan warna
 Kualitas material
 Bukti terjadi ‘excessive temperature’

Training on Bearing and Lubrication 15


Bab VII Bearing Failures

 Metallography (Destructive)
 Evaluasi struktur mikro
 Microcracks, cacat-2 lain

 Korosi, aus, oksidasi, overheat

 Penetrasi partikel asing

 Kondisi bounding

 Awal retakan, melting point dll.

 Embedded Particle
 Pada permukaan permukaan sliding, yang tidak
terbebani: oli, kotoran, geram
 Untuk mengetahui level kekotoran

Training on Bearing and Lubrication 16


Bab VII Bearing Failures

3. Mekanisme kegagalan
Failure mode pada sliding bearing umumnya:
fatigue, wear, corrosion, corrosion fatigue,
fretting dan cavitation
 Fatigue:
 Frekuensi dan beban > perancangan
 Fatigue bisa berawal dari stress concentration
akibat benda asing
 Umur

Training on Bearing and Lubrication 17


Bab VII Bearing Failures

 Worm-hole pattern
(bimetal)

 Flaking (trimetal)

Training on Bearing and Lubrication 18


Bab VII Bearing Failures

 Aus
 Trimetal: sebagian lapisan babbit terlepas, intermediate layer
mengalami dwell

 Hydrodynamic: terutama saat start up, shut down, speed too


low
 Hydrostatic: hampir tidak pernah terjadi
 Electrical wear: spark melalui film pelumas menimbulkan
microcospic pits, terjadi pada film tertipis

Training on Bearing and Lubrication 19


Bab VII Bearing Failures

 Fretting
 Terjadi pada kontak antara permukaan luar bearing
dengan housing
 Terdapat gerak relatif kecil (siklik) disamping beban berat
press-fit dan radial
 Karena ketidaksempurnaan saat pemasangan

Training on Bearing and Lubrication 20


Bab VII Bearing Failures

 Korosi
 Material korosif bisa terkandung dalam pelumas
 Material korosif: air, larutan anti beku, senyawa
yang terbentuk hasil oksidasi
 Korosi bisa menlemahkan struktur,
menghilangkan liner, menjadi awal crack
 Pelumas yang lama tidak diganti dapat
membentuk senyawa korosif: alkohol, aldehid,
keton dll.
 Sebagai awal failure mode lain: corrosion wear,
corrosion fatigue

Training on Bearing and Lubrication 21


Bab VII Bearing Failures

Mekanisme failure:
1. Corrosion pitting 
stress concentration
dan initial crack
2. Beban bolak-balik
menyebabkan
perambatan retak
3. Fail

Corrosion Fatigue SS spherical bearing

Training on Bearing and Lubrication 22


Bab VII Bearing Failures

 Kavitasi
 Krn pecahnya gelembung pelumas  merusak permukaan
logam terdekat
 Terjadi pada lokasi dengan tekanan yang rendah, i.e. daerah
tanpa beban
 Jarang terjadi, tetapi sulit diprediksi

Training on Bearing and Lubrication 23


Bab VII Bearing Failures

 Partikel Asing
 Paling umum terjadi
 Partikel dari lingkungan:
debu, pasir halus
 Partikel dari struktur itu
sendiri, misal setelah
pembersihan mesin baru:
iron chip, steel chip shot, grit
dll.
 Partikel yg tidak melekat
menjadi abrasif
 Terlalu banyak partikel 
merusak film  suhu tinggi
 strength menurun

Training on Bearing and Lubrication 24


Bab VII Bearing Failures

 Pelumasan
 Kerusakan umum: oil film pecah  kontak antar
metal  panas, aus, deformasi, wiping, koefisien
gesek meningkat
 Penyebab:
 Dry start
 Clearance kurang besar
 Umur oli terlalu panjang
 Overheat
 Kontaminasi

Training on Bearing and Lubrication 25


Bab VII Bearing Failures

 Temperatur Operasi
 Kerusakan umum: Hot shortness:
Beberapa paduan dari bantalan memiliki titik cair yang
lebih rendah  pada temperatur operasi tinggi 
material menjadi getas  hot shortness

Training on Bearing and Lubrication 26


Bab VII Bearing Failures

 Overload
 Steady overload:
 Rotor, puli, roda gigi yang terlalu berat
 Misallignment pada poros
 Belt/rantai terlalu tegang
 cap bergeser
 Centrifugal loading:
 Pola kerusakan/aus pada pada seluruh permukaan
kontak bearing, aus lokal pada poros
 Penyebab: defleksi rotor, chipped, unbalanced,
mislaignent
 Cyclic loading:
 Pada crankshaft/crankpin

Training on Bearing and Lubrication 27


Bab VII Bearing Failures

 Improper Assembly
 Jenis kesalahan: capshift, loose bearing,
misallignment, bending pada con-rod, shaft
distortion, dll.
 Menyebabkan: incomplete contact, excessive
vibration, fatigue failure

Training on Bearing and Lubrication 28


Bab VII Bearing Failures

 Material Discontinuities
 Sub-surface: inklusi, porositas
 Surface: mark, scratch, paetikel asing
 Shaft Design & Manufacture
 Surface finish
 Bentuk journal

Training on Bearing and Lubrication 29


Bab VII Bearing Failures

 Shaft Design & Manufacture (cotd.)


 Material compatibility
 Thermal expansion compatibility
 Bearing Housing
 Stiffness
 Heat disspation
 Thermal expansion
 Distortion

Training on Bearing and Lubrication 30


Bab VII Bearing Failures

7.3 Failures in Rolling Bearing


1. Failure Analysis
 Informasi desain dan operasi
 Visual inspection
 Analisis pelumas
 Metallography pada bagian yg rusak

Training on Bearing and Lubrication 31


Bab VII Bearing Failures

Visual Inspection

Training on Bearing and Lubrication 32


Bab VII Bearing Failures

2. Failure Modes
 Brinelling, karena overload, impact, partikel asing 
deformasi plastis pada bantalan
 Pitting, terjadinya pengelupasan material (removal material)
pada bagian permukaan
 Electrical Pitting, pitting akibat aliran listrik secara kontinu
dialami bearing
 Flaking, pitting yang terjadi akibat fatigue, terjadi
pengelupasan yg mengahsilkan material seperti geram
 Fluting, jenis pitting yang membentuk suatu pola tertentu
(grooves or flutes)
 Identation, deformasi yang terjadi pada bagian bantalan
akibat beban tekan
 Rotational creep, karena gerak relatif poros dan inner ring
atau housing dengan outter ring
 Scuffing, kontak antar logam krn kurangnya pelumas

Training on Bearing and Lubrication 33


Bab VII Bearing Failures

2. Failure Modes (cotd.)


 Smearing, Material yg terkelupas menempel pada salah satu
permukaan atau pada kedua permukaan
 Softening, karena temperatur operasi yang cukup tinggi,
material bearing mengalami tempering  lebih lunak
 Wear, terjadi sliding (gesekan bukan rolling) antara rolling
dengan rece  aus
 Fretting, kontak yang tidak sempurna antara ring dengan
housing/poros  gerak relatif kecil
 Corrosion, akibat senyawa-2 korosif
 Cracks/Fractures, akibat pemasangan terlalu sempit,
kekasaran permukaan
 Rolling contact fatigue, kegagalan inheren akibat beban
bolak-balik karena roller melewati race  kerusakan kumulatif
dan merambat

Training on Bearing and Lubrication 34


Bab VII Bearing Failures

3. Failure Prevention
 Umur bantalan tergantung:
 Perancangan bantalan dan housing Akurasi saat
manufacturing
 Kebersihan lingkungan saat assembly
 Pemasangan yang benar
 Good Mounting Design:
 Press-fit
 Tolerance: ANSI, AFBMA

Training on Bearing and Lubrication 35


Bab VII Bearing Failures

 Pemasangan yang benar

Training on Bearing and Lubrication 36


Bab VII Bearing Failures

 Minimum misallignment

Jenis-jenis Misalignment

Training on Bearing and Lubrication 37


Bab VII Bearing Failures

 Heat-treatment yang benar


 Lubrication yang sesuai pada temperatur
operasi:
 Membentuk lapisan film, mencegah kontak antar
metal
 Fungsi pendinginan
 Membuang material geram yang terjadi akibat
gesekan atau juga partikel lain yg mengganggu

Training on Bearing and Lubrication 38


Bab VII Bearing Failures

Training on Bearing and Lubrication 39

Anda mungkin juga menyukai