Anda di halaman 1dari 116

Bab V

Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication


Bab V Plain Bearing

5.1 Pendahuluan
1. Aplikasi
 Kompresor, pompa, motor berkapasitas
besar
 Turbine
 Generator
 dll.
2. Jenis-jenis
 Journal/Radial Bearing  beban radial poros
 Thrust Bearing  beban aksial poros
 Guide/Slipper Bearing  pengarah gerak

Training on Bearing and Lubrication 2


Bab V Plain Bearing

3. Prinsip Kerja
 Sliding Murni  tanpa ada cairan/gas
pelumas (contoh: Teflon, Nylon, Graphite)
 Hydrodynamic  terdapat lapisan batas
antar permukaan
 Hydrostatic  terdapat pelumas bertekanan
yang memisahkan kedua permukaan
 Kombinasi Hydrodynamic dan Hydrostatic

Training on Bearing and Lubrication 3


Bab V Plain Bearing

4. Perbandingan Umum vs Roller Bearing


 Kelebihan:
 Bentuk yang kompak
 Operasi lebih halus
 Lebih murah untuk produksi massal
 Lebih kaku
 Umur relatif tidak dibatasi fatigue
 Kekurangan:
 Gesekan besar untuk start awal
 Memerlukan pelumas kualitas tinggi
 Rentan terhadap lingkungan buruk (partikel asing dll.)

Training on Bearing and Lubrication 4


Bab V Plain Bearing

5.2 Sliding Bearing


1. Requirement Material untuk sliding:
 Fatigue resistance

Kemampuan material untuk menahan beban


berulang tanpa mengalami keretakan/kegagalan
 Embeddability
Kemampuan material untuk menyerap partikel asing
dalam pelumas sehingga scoring/aus dapat
dihindari

Training on Bearing and Lubrication 5


Bab V Plain Bearing

 Anti-scoring tendency
Kemampuan material untuk menahan galling atau
seizing pada kontak metal-metal saat start-up
 Conformability
Kemampuan material untuk mengalami creep atau
perubahan bentuk menyesuaikan kontour
permukaan maupung pembebanan yang tidak
uniform saat running (misal: misalignment)
 High thermal conductivity
Kemampuan material untuk mengeluarkan panas
yang timbul dari gesekan sehingga temperatur
stabil

Training on Bearing and Lubrication 6


Bab V Plain Bearing

 Wear resistance
Ketahanan material terhadap aus, berhubungan dengan umur
 Corrosion resistance
Ketahanan material terhadap zat korosif yang kadang
terkandung/terbentuk dalam pelumas
 Load capacity
Kemampuan material untuk menahan beban tekan
 Thermal Expansion coef.
Untuk menghindari pemuaian dan thermal stress yang
berlebih
 Lain-lain
costs, availability, machinability

Training on Bearing and Lubrication 7


Bab V Plain Bearing

2. Jenis Material
 Logam
 Aluminium
 Babits (tin alloys)
 Copper alloys
 Zinc
 Iron
 Non-logam
 Plastics
 Carbon/graphites
 Cemented carbides
 Self-lubricated materials

Training on Bearing and Lubrication 8


Bab V Plain Bearing

3. Perbandingan Material Sliding

Training on Bearing and Lubrication 9


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 10


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 11


Bab V Plain Bearing

5.3 Hydrodynamic Bearing


1. Mekanisme Kerja
 Komponen:
 Journal / Poros
 Bushing / Bantalan
 Pelumas
 Pressure Distribution &
Pemodelan

Training on Bearing and Lubrication 12


Bab V Plain Bearing

2. Mode Operasi
 Kondisi pelumasan yang terjadi pada sistem
hydrodynamic bearing
 Tergantung dari pelumas, rancangan
bantalan dan kecepatan putar poros
 Terdiri dari:
 Full-film
 Boundary Lubrication
 Mixed

Training on Bearing and Lubrication 13


Bab V Plain Bearing

 Full-film
 Pelumas mampu memisahkan secara sempurna
kedua permukaan gesek
 Koefisien gesek rendah ( = 0.001 – 0.005)
 Keausan rendah
 Parameter yang harus dipenuhi meliputi:
 Pemilihan pelumas yang tepat untuk kondisi operasi
 Aliran pelumasan yang terpelihara baik
 Perancangan dan pemilihan bantalan yang tepat
 Kecepatan relatif kedua permukaan terjaga sekira 25
feet/min

Training on Bearing and Lubrication 14


Bab V Plain Bearing

 Boundary Lubrication
 Permukaan sliding saling bergesekan dengan
hanya dibatasi oleh lapisan pelumas yang sangat
tipis
 Cukup baik untuk peralatan dengan gerak osilasi
atau rotasi putaran rendah (< 10 feet/min)
 Koefisien gesek,  = 0.08 – 0.14
 Umumnya menggunakan pelumas grease atau oli
dengan maintenance regular

Training on Bearing and Lubrication 15


Bab V Plain Bearing

 Mixed Film-Boundary Lubrication


 Mode operasi terjadi antara mode full-film
maupun boundary, tergantung kondisi operasi
bearing
 Terjadi pemisahan sebagian antar permukaan
sliding
 Koefisien gesek,  = 0.02 – 0.08
 Rotasi putaran minimal 10 feet/min

Training on Bearing and Lubrication 16


Bab V Plain Bearing

 Perbandingan tiga mode operasi

Training on Bearing and Lubrication 17


Bab V Plain Bearing

 Dalam operasi, semua mode pelumasan


terjadi:
 Saat journal berhenti, terjadi kontak antar
permukaan sliding
 Saat start-up dan stop, terjadi mode boundary
lubrication
 Seiring bertambahnya kecepatan putar, terjadi
mixed film-boundary
 Pada kecepatan rancangan, terjadi full-film
lubrication

Training on Bearing and Lubrication 18


Bab V Plain Bearing

3. Journal Bearing
 Menahan beban radial
journal/poros
 Grooving:
 Untuk menjaga agar pelumas
tetap berada diantara journal
dan bantalan
 Juga berfunsgi sbg pendingin
pelumas
 Lokasi pemasukan pelumas ke
dalam bearing haruslah pada
daerah bertekanan rendah

Training on Bearing and Lubrication 19


Bab V Plain Bearing

 Konstruksi
 Circumferential grove
alur pada sekeliling bantalan
 Cylindrical overshoot
alur lebar untuk pendinginan bearing aplikasi
kecepatan tinggi
 Pressure
dengan tambahan alur setengah lingkaran untuk
mengatur tekanan pelumasan
 Multiple groove
beralur banyak untuk memperlancar aliran
pelumas

Training on Bearing and Lubrication 20


Bab V Plain Bearing

 Elliptical
Terdiri dari 2 bagian membentuk penampang ellips
 Elliptical overshoot
Model Ellips dengan alur melebar
 Three-lobe
Mirip elliptical tetapi dengan 3 rongga yang lebar
 Pivoted Shoe
Bearing dengan 3 atau lebih permukaan yang terpisah
dengan titik putar pada sumbu poros
 Nut-cracker
Bearing terdiri dari 2 bagian dengan bagian atas bisa
bergerak bebas dalam arah vertikal

Training on Bearing and Lubrication 21


Bab V Plain Bearing

 Parameter Performans Journal Bearing:


 Bearing load capacity
 Frictional losses
 Lubricant flow requirement
 Kenaikan temperatur

Training on Bearing and Lubrication 22


Bab V Plain Bearing

 Journal Bearing Notation

Training on Bearing and Lubrication 23


Bab V Plain Bearing
 Procedure for Lubrication Analysis

Training on Bearing and Lubrication 24


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 25


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 26


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 27


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 28


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 29


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 30


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 31


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 32


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 33


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 34


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 35


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 36


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 37


Bab V Plain Bearing

 Dari hasil penghitungan & Grafik, kondisi cd


yang dapat diterima:
 d ≤ 1” : cd min. 200 mikroinch
 1 ≤ d ≤ 4” : cd min. 500 mikroinch
 d ≥ 4” : cd min. 750 mikroinch
 cd ditentukan pada ∆T = 400 F dari kurva oil
temperature jika dalam manual tidak
terdapat persyaratan khusus
 Toleransi pembebanan dari manufacturer
bisa dimodifikasi asal masih dalam range h0
dan ∆T

Training on Bearing and Lubrication 38


Bab V Plain Bearing

 Contoh Soal

Training on Bearing and Lubrication 39


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 40


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 41


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 42


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 43


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 44


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 45


Bab V Plain Bearing

4. Thrust Bearing
 Fungsi:
 Menahan poros arah aksil
 Memposisikan poros pada arah aksial
 Konsep

Training on Bearing and Lubrication 46


Bab V Plain Bearing

 Klasifikasi berdasarkan
Geometri
1. Parallel/Flat
 Paling umum,
sederhana dan murah
 Aplikasi beban/energi
rendah
 Umum untuk
positioning devices
2. Step
 Sederhana, relatif
murah
 Sensitif terhadap
misalignment
 Dimensi kecil

Training on Bearing and Lubrication 47


Bab V Plain Bearing

3. Tapered-land
 Kapasitas besar
 Performance bagus
untuk dimensi besar
 Perlu alignment
yang bagus
 Relatif mahal
4. Tilting pad
 Kapasitas besar
 Relatif mahal
 Mampu
mengakomodasi
misalignment

Training on Bearing and Lubrication 48


Bab V Plain Bearing

 Load range applications

Training on Bearing and Lubrication 49


Bab V Plain Bearing

 Thrust Bearing Notation


a = radial width to pad, inches
b = circumferential length of pad at pitch line,
inches
b2 = pad step length
B = circumference of pitch circle inches
c = specific heat of oil, Btu/gal/oF
D = diameter, inches
e = depth of step, inch
f = coefficient of friction
g = depth of 45o chamfer, inches
h = film thickness, inch
i = number of pads
J = power loss coefficien

Training on Bearing and Lubrication 50


Bab V Plain Bearing

K = film thickness factor


Kg = fraction of circumference occupied by the pads;
usually, 0.8
l = length of chamfer, inches
M = horsepower per square inch
N = revolutions per minute
O = operating number
p = bearing unit load, psi
ps = oil-supply pressure, psi
Pf = friction horsepower
Q = total flow, gpm
Qc = required flow per chamfer, gpm
Qc0 = uncourrected required flow per chamfer, gpm
QF = film flow, gpm

Training on Bearing and Lubrication 51


Bab V Plain Bearing

s = oil-groove width
t = temperature rise, oF
U = velocity, feet per minute
V = effective width-to-length ratio for one pad
W = applied load, pounds
YG = oil-flow factor
YL = leakage factor
YS = shape factor
Z = viscosity, centipoises
α = dimensionless film-thickness factor
 = taper
 = kinetic energy correction factor

Note : In the following, subscript 1 denotes inside diameter and subscript


2 denotes outside diameter. Subscript i denotes inlet and subscript o
denotes outlet.

Training on Bearing and Lubrication 52


Bab V Plain Bearing

 Procedure for Thrust Bearing Lubrication Analysis


1. Flat Plat Bearing

Training on Bearing and Lubrication 53


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 54


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 55


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 56


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 57


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 58


Bab V Plain Bearing

2. Step Bearing

Training on Bearing and Lubrication 59


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 60


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 61


Bab V Plain Bearing

3. Tapered

Training on Bearing and Lubrication 62


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 63


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 64


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 65


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 66


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 67


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 68


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 69


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 70


Bab V Plain Bearing

4. Tilting Pad

Training on Bearing and Lubrication 71


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 72


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 73


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 74


Bab V Plain Bearing

5.4 Hydrostatic Bearing


 Pada Hydrodynamic bearing, perlu kecepatan relatif
permukaan yang tinggi untuk membentuk film
pelumas yang bertekanan
 Jika bearing dengan beban besar tetapi dengan
kecepatan relatif permukaan rendah, maka perlu
tekanan eksternal agar tidak terjadi kontak
langsung antar permukaan gesek
 Khususnya pada saat start up atau shut down,
aplikasi Hydrostatic diperlukan, yaitu dengan
menambahkan tekanan eksternal pada bearing

Training on Bearing and Lubrication 75


Bab V Plain Bearing

Mekanisme
pembentukan film
pada hydrostatic
bearing

Training on Bearing and Lubrication 76


Bab V Plain Bearing

 Kelebihan
 Koefisien gesek sangat rendah
 Dapat menerima beban yang sangat tinggi, tidak
tergantung kecepatan
 Akurasi tinggi pada kecepatan tinggi, beban
rendah
 Kekakuan bearing tinggi
 Kekurangan
Memerlukan pompa tekanan dan kecepatan alir
tinggi

Training on Bearing and Lubrication 77


Bab V Plain Bearing

 Aplikasi
 Teleskop besar, radar tracking unit
 Beban sangat besar
 Kecepatan sangat rendah
 Machine tools dan giroskop
 Beban rendah
 Kecepatan sangat tinggi

Training on Bearing and Lubrication 78


Bab V Plain Bearing

Gas-lubricated hydrostatic bearing

Training on Bearing and Lubrication 79


Bab V Plain Bearing

 Kelebihan
 Gesekan dan viscous resistance yang sangat
rendah
 Pelumas gas/udara, sehingga sederhana dan
bersih
 Tidak ada kontaminasi pelumas terhadap
permukaan
 Pelumas dapat bekerja baik range temperatur
yang sangat besar
 Tidak terjadi fenomena kavitasi

Training on Bearing and Lubrication 80


Bab V Plain Bearing

 Kekurangan
 Kapasitas beban rendah
 Pengerjaan permukaan harus halus
 Alignment harus sangat baik
 Dimensi dan clearance harus sangat akurat
 Stabilitas relatif rendah
 Aplikasi
 Gas-cycled machinery
 Gyroscope
 Food-processing
 Textile processing

Training on Bearing and Lubrication 81


Bab V Plain Bearing

5.5 Ringkasan Plain Bearing


1. Perbandingan
Bearing Type
General
Condition Self-acting Externally
Comments Hydrodynamic Hydrostatic
Gas Presurised
High Attention to Attention to oxidation lubricant Excellent Excellent
temperature differential is necessary resistance of
expansions Excellent
and their effect
on axial
clearance is
necessary
Low Attention to Lubricant may Lubricant may Exellent: thorough drying of gas
temperature differential impose impose is necessary
expansions limitations; limitations
and starting consideration
torque is of starting
necessary torque is

Training on Bearing and Lubrication 82


Bab V Plain Bearing

Bearing Type
General
Condition Self-acting Externally
Comments Hydrodynamic Hydrostatic
Gas Presurised
External Attention to Statisfactory Excellent Normally Excellent
vibration possibility of satisfactory
fretting damage
is necessary
(exepts for
hydrostatic
bearings)
Space - Small radial extent but total space Small radial Small radial
requirements requirement depends on lubricant extent total space
feed system requirement
depends on
gas feed system

Dirt of dust - Statisfactory; filtration on lubricant Sealing is Satisfactory


is important important

Training on Bearing and Lubrication 83


Bab V Plain Bearing

Bearing Type
General
Condition Self-acting Externally
Comments Hydrodynamic Hydrostatic
Gas Presurised
Vacuum - Lubricant may impose limitations Not normally Not applicable
applicable when vacuum
has to be
maintained
Wetness and Attention to Satisfactory Satisfactory Satisfactory
humidity posibility of
metallic corrosions
is necessary
Radiation - Lubricant may impose limitations Excellent
Low starting - Satisfactory Excellent Excellent Excellent
torque
High starting - Satisfactory Satisfactory Excellent Excellent
torque
Accuracy of - Good Excellent Good Excellent
radial
location

Training on Bearing and Lubrication 84


Bab V Plain Bearing

Bearing Type
General
Condition Self-acting Externally
Comments Hydrodynamic Hydrostatic
Gas Presurised
Life - Theoretically Theoretically Theoritically Theoretically
infinite but infinite infinite but infinite
affected by affected
filtration and by number of
number of start
start- stops
- stops
Combination - A journal bearing surface must be provided to carry radial
of axial and loads and thrust face to carry axial loads
radial
load capacity

Silent running - Excellent Excellent except Excellent Excellent except


for possible for possible
compresor
pump noise
noise

Training on Bearing and Lubrication 85


Bab V Plain Bearing

Bearing Type
General
Condition Self-acting Externally
Comments Hydrodynamic Hydrostatic
Gas Presurised
Simplicity of - Self-contained Auxiliary high Excellent Pressurized
lubrication assemblies can pressure is supply
be used with necessary of dry, clean
certain limits of gas is
load,speed and necessary
diameter;
beyond this, oil
circulation is
necessary
Availability of - Good Poor Good Poor
standard parts
Prevention of - Normally statisfactory,but attention Excellent Excellent
contamination to sealing is necessary, exept
of product and where process liquid can be used
surroundings as lubricant
Tolerance to - Poor Satisfactory Poor Satisfactory
manufacturing
and assembly
inaccuracies

Training on Bearing and Lubrication 86


Bab V Plain Bearing

Bearing Type
General
Condition Self-acting Externally
Comments Hydrodynamic Hydrostatic
Gas Presurised
Type of motion        
Frequent - Good     Exellent
Start-stops -        
Unidirectional - Suitable Suitable Suitable Suitable
Bidirectional - Some types are Some types are Suitable
suitable suitable
Oscillatory - Unsuitable Suitable Unsuitable Suitable

Running costs - Depends on complexity

Training on Bearing and Lubrication 87


Bab V Plain Bearing 2. Aplikasi Praktis
 Panduan Pemilihan Bearing dalam Grafik

Training on Bearing and Lubrication 88


Bab V Plain Bearing

 Keterangan

Training on Bearing and Lubrication 89


Bab V Plain Bearing

 Pemilihan Plain Bearing menurut operasi

Training on Bearing and Lubrication 90


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 91


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 92



Bab V Plain Bearing Panduan Pemilihan Thrust Bearing

Training on Bearing and Lubrication 93


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 94


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 95


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 96


Bab V Plain Bearing

 Panduan Pemilihan Material

Training on Bearing and Lubrication 97


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 98


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 99


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 100


Bab V Plain Bearing

5.6 Metode Pemasangan


 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan:
 Keseragaman tebal dinding bantalan
 Kontak yang baik dan luas dengan housing,
untuk perpindahan panas
 Perubahan bentuk bearing akibat kenaikan
temperatur

Training on Bearing and Lubrication 101


Bab V Plain Bearing

 Beberapa Metode
 Press / Shrink-fit
 Keys: Set screws,
Woodwurf keys,
bolted, threaded
bearing, dowel
pins, housing caps

Training on Bearing and Lubrication 102


Bab V Plain Bearing

5.7 Pelumasan
1. Metode Pelumasan
 Pressure/pompa
 Pelumas bertekanan diinjeksikan ke arah
permukaan kontak melalui alur atau lubang
 Tekanan umumnya pada 50 psi
 Untuk mode film-lubrication, perpindahan panas
cukup baik dan kemampuan pembersihan
kotoran yg baik

Training on Bearing and Lubrication 103


Bab V Plain Bearing

 Splash-fed
 Pelumas dipercikkan ke bearing
 Biasanya digunakan untuk pelumasan
bearing/bushing yang berselang (tidak terus
menerus)
 Praktis untuk kondisi housing yang sempit dan
bagian bergerak tidak dapat terendam pelumas
 Oil-bath
 Bushing/bearing terendam pelumas
 Kehandalan setinggi pressure lubrication
 Housing memungkinkan
 Putaran bagian berputar tidak terlalu tinggi

Training on Bearing and Lubrication 104


Bab V Plain Bearing

 Oil-ring
 Pelumas disuplai ke bantalan melalui ring yang
berkontak dengan bagian berputar
 Rentang kecepatan tangensial 200 – 2000
feet/min.
 Wick-pack
 Pelumas disuplai ke bantalan dengan prinsip
kapiler melalui sumbu (wick)
 Jumlah pelumas yang dialirkan proporsional
dengan ukuran sumbu

Training on Bearing and Lubrication 105


Bab V Plain Bearing

 Grease pack
 Menggunakan grease dan bantalan berpori
 Pelumasan “permanen”, tetapi hydrodynamic
sulit tercapai
 Biasanya sampai mode boundary lubrication

Training on Bearing and Lubrication 106


Bab V Plain Bearing

2. Pelumas
 Nilai pelumasan untuk sliding bearing
terutama tergantung pada kapasitas
pembentukan lapisan film pelumas antar
permukaan sliding
 Karakteristik terbentuknya film pelumas
tergantung terutama pada viskositas
 Idealnya: pelumas dengan viskositas
(kekentalan) rendah sehingga rugi gesek
rendah tetapi tidak pecah pada film
 Kenyataannya  kompromi

Training on Bearing and Lubrication 107


Bab V Plain Bearing

 Satuan Viskositas

Training on Bearing and Lubrication 108


Bab V Plain Bearing

 Pengaruh
Temperatur
terhadap viskositas

Training on Bearing and Lubrication 109


Bab V Plain Bearing

 Faktor-faktor dalam pemilihan pelumas


 Mode operasi yang diharapkan
 Kecepatan relatif permukaan gesek
 Beban yang bekerja
 Misal: Bantalan dengan beban ringan,
diharapkan terjadi mode full-film pada putaran
2000 rpm, maka pelumas yang cocok adalah:
SAE 5

Training on Bearing and Lubrication 110


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 111


Bab V Plain Bearing

3. Grease
 Kondisi Operasi:
 Putaran rendah dan beban besar
 Boundary lubrication
 Koefisien gesek: 0,08 – 0,18 (rata-rata 0,12)
 Kelebihan
 Periode pelumasan yang panjang
 Terhindar dari kontaminasi akibat kebocoran oli
 Efektif untuk lingkungan yang relatif kurang
bersih

Training on Bearing and Lubrication 112


Bab V Plain Bearing

4. Solid Lubricant
 Material dengan tahanan geser yang rendah
 Untuk peralatan yang bekerja pada
temperatur tinggi
 Sifat pelumasan berubah drastis jika
mendekati titik cair:
 Koefisien gesek bisa meningkat 5 – 10 kali
 Laju metal transfer meningkat 1000 kali

Training on Bearing and Lubrication 113


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 114


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 115


Bab V Plain Bearing

Training on Bearing and Lubrication 116

Anda mungkin juga menyukai