Anda di halaman 1dari 60

Bab IV Rolling-Element Bearing

BAB IV
ROLLING-ELEMENT
BEARING

Training on Bearing and Lubrication 1


Bab IV Rolling-Element Bearing

4.1 PENDAHULUAN
Istilah lain :
rolling-contact bearing, anti-friction bearing, rolling bearing

Fungsi bantalan :
Menumpu beban antara bagian yang bergerak/berputar relatif
satu dengan lainnya dengan menjaga gesekan yang sekecil
mungkin. Contoh : antara poros dan dudukannya.

Konsep dasar :
Gaya diteruskan antara dua bagian yang bergerak relatif
melalui kontak antara rolling element (ball/roller) dengan
sliding member (inner ring dan outer ring).

Training on Bearing and Lubrication 2


Bab IV Rolling-Element Bearing

Nomenklatur ball bearing

Training on Bearing and Lubrication 3


Bab IV Rolling-Element Bearing

4.2. TIPE BANTALAN GELINDING

• Bantalan Bola (Ball Bearing)


– Rolling element : ball (bola)
– Aplikasi : beban radial (primary) dan beban aksial

• Bantalan Rol (Roller Bearing)


– Rolling element : roller (rol)
– Aplikasi : beban radial dan beban aksial
– Kapasitas beban lebih besar dari ball bearing

Training on Bearing and Lubrication 4


Bab IV Rolling-Element Bearing

1. Ball Bearing
Tabel 4.1 Karakteristik beberapa tipe ball bearing

Training on Bearing and Lubrication 5


Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.2 Karakteristik beberapa tipe angular-contact ball bearing

Training on Bearing and Lubrication 6


Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.3 Karakteristik beberapa tipe thrust ball bearing

Training on Bearing and Lubrication 7


Bab IV Rolling-Element Bearing

Karakteristik ball bearing:

• Conrad (deep groove) bearing, memiliki jumlah bola


terbatas sehingga kapasitas radialnya kecil.
• Filled-notch (maximum capacity) bearing , memiliki
jumlah bola maksimum, sehingga kapasitas radialnya
lebih besar
• Self-aligning internal bearing, memiliki ball race yang
melengkung sehingga mampu menerima misalignment.
• Self-aligning external, memiliki outer ring yang terdiri
dari dua bagian. Kemampuan menerima misalignment-
nya lebih besar dibandingkan tipe internal

Training on Bearing and Lubrication 8


Bab IV Rolling-Element Bearing

Karakteristik ball bearing:

• Angular-contact bearing, memiliki kemampuan menerima


beban aksial yang lebih besar. Besarnya sudut kontak
bervariasi antara 15o - 40o. Bantalan jenis ini umumnya
dipasangkan secara duplex untuk mendapatkan
kapasitas yang lebih besar.
• Split-ring bearing, memiliki kelebihan dalam akurasinya
pada arah aksial, karena bentuk groove yang dibuat
khusus.
• Ball trust bearing, digunakan untuk menerima beban
aksial dan umumnya dipasangkan pada poros yang
berorientasi vertikal
Training on Bearing and Lubrication 9
Bab IV Rolling-Element Bearing

2. Roller Bearing
Tabel 4.4 Karakteristik beberapa tipe cylindrical roller bearing

Training on Bearing and Lubrication 10


Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.5 Karakteristik beberapa tipe cylindrical roller bearing

Training on Bearing and Lubrication 11


Bab IV Rolling-Element Bearing

Karakteristik roller bearing:

• Cylindrical roller bearing, umumnya untuk beban radial


Tipe N atau U : mengijinkan gerakan bebas pada arah
aksial poros relatif terhadap rumah bantalan untuk
mengatasi ekspansi termal.
Tipe F atau J mampu menerima gaya aksial hanya dalam
satu arah saja.
Tipe T dapat menerima gaya aksial dalam dua arah.
• Spherical roller bearing, memiliki kemampuan radial yang
sangat besar dan kemampuan aksial yang cukup serta
toleransi yang tinggi terhadap misalignment.
Jenis bantalan ini umumnya digunakan pada mesin yang
menerima beban yang besar.
Training on Bearing and Lubrication 12
Bab IV Rolling-Element Bearing

4.3. BEARING GEOMETRY

• Karakteristik operasi dari rolling-element bearing


sangat tergantung pada diametral clearancenya.
• Informasi tersebut menjadi vital dalam
pembahasan tegangan, defleksi, load-carrying
capacity, dan umur bantalan.
• Walaupun pada umumnya bantalan jarang
beroperasi tanpa beban, tetapi pemahaman
tentang bearing geometry akan sangat
membantu proses pemahaman selanjutnya

Training on Bearing and Lubrication 13


Bab IV Rolling-Element Bearing

Ball Bearing Geometry


do  di
Pitch diameter : de  (4.1)
2

Diametral clearance :
c d  d o  d i  2d (4.2)

Race conformity :
r
Rr  (4.3)
d

Race conformity range : 0.51  R r  0.54

Most common value of race conformity range : R r  0.52


Training on Bearing and Lubrication 14
Bab IV Rolling-Element Bearing

Dari kedua gambar di sebelah kanan dapat


diturunkan hubungan berikut

cd c c
 d  d r ori  x atau x r ori  d  d
4 4 2

d r oc r ri atau c r r ori  d (4.4)


Initial position
cd
Sehingga diperoleh : x c r 
2
Dari pers. (4.3) dan pers. (4-4) diperoleh

c r  Bd (4.5)
dengan : B  R ro  R ri  1 (4.6)

Shift position
B : total conformity ratio
Training on Bearing and Lubrication 15
Bab IV Rolling-Element Bearing

cd
Free contact angle, f  cos f 1 (4.7)
2c r

Dengan bantuan pers. (4-2) dan pers. (4-4), maka


pers. (4-7) dapat dituliskan:

 do  di 
 r o r i  
f  cos 1  2 (4.8)

 ro r id 
Shift position  
Pers. (4.8) menunjukkan bahwa :
Jika diameter bola diperbesar dan paraneter lainnya tetap, maka free contact
angle akan mengecil atau jika diameter bola diperkecil, maka free contact
angle akan membesar.

Diametral clearance dapat dituliskan : c d  2c r (1  cos  f ) (4.9)

Training on Bearing and Lubrication 16


Bab IV Rolling-Element Bearing

Endplay, ce adalah gerakan aksil maksimum dari inner race terhadap outer race
saat kedua ring coaxially centered dan tidak ada gaya yang bekerja.
Besarnya dapat dituliskan sebagai:

c e  2c r sin f (4.10)

Kurva pada gambar di halaman berikut ditunjukkan variasi free contact angle
dan endplay terhadap diametral clearance ratio.
Dengan mengeliminasi free contact angle dalam pers. (4-9) dan (4-10)
diperoleh hubungan antara free endplay dan diametral clearance sebagai
berikut :
 
1

c d  2c r  (2c r )  c 2 2
e
2

ce  4c r c d  c d2
Training on Bearing and Lubrication 17
Bab IV Rolling-Element Bearing

Free contact angle and


endplay as a function of
cd/2d for four values of
total conformity ratio.

Training on Bearing and Lubrication 18


Bab IV Rolling-Element Bearing

Roller Bearing Geometry


Persamaan untuk pitch diameter dan diametral clearance pada ball bearing
tetap berlaku untuk kasus roller bearing.

Crowning, berguna untuk


mengurangi tegangan yang
tinggi di sekitar tepi roller
dan juga untuk mlindungi
bearing dari misalignment
yang kecil. Roller efective
length dituliskan sebagai

Cylindrical roller
Spherical roller
(fully crowned)   t  2rc
(partially crowned)

Untuk cylindrical roller, rr/d  100 dan untuk spherical bearing, rr/d  4.
Training on Bearing and Lubrication 19
Bab IV Rolling-Element Bearing

r
Race conformity : Rr 
2r r

Dalam pers. di atas jika diberikan indeks i


atau o berarti masing-masing untuk inner
atau outer race.

Contact angle,

 cd  

  cos 1  1
 cos  d 
 2ro  

Free endplay,

c e  2ro  sin   sin  d   c d sin  d

Training on Bearing and Lubrication 20


Bab IV Rolling-Element Bearing

4.4 SEPARATORS (RETAINERS)


 Walaupun tidak menerima beban, separator sangat
berpengaruh terhadap efisiensi bantalan.
 Fungsi utama separator adalah untuk jarak antara rolling-
element dan menjamin distribusi beban yang merata.
 Kebanyakan trouble pada separator muncul akibat improper
mounting, misaligned bearing, improper clearance in rolling-
element pocket.
 Persyaratan material separator: ringan, kuat dan non-galling,
serta tahan temperatur tinggi.
 Ball-bearing : carbon steel, ribbon separator
Roller bearing : reinforced phenolic and bronze, silver-
plated ferrous alloy, reinforced cotton-based phenolic.

Training on Bearing and Lubrication 21


Bab IV Rolling-Element Bearing

4.5 STATIC LOAD RATING


Static Load Rating, Co

Static load rating merepresentasikan keadaan beban, di mana beban


terbesar yang diterima oleh rolling element sama dengan beban yang
diijinkan sebelum terjadi deformsi plastis dan dapat dituliskan sbb.
dengan:
C 0  S 0P0 (4.11) S0 = Static safety factor
P0 = Equiv. static bearing load

Static safety factor untuk berbagai kondisi operasi


Kondisi operasi Static safety factor (S0)
Smooth and shock free 0,5
Normal 1,0
Shock and vibration 1,5

Training on Bearing and Lubrication 22


Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.6 Single-row, deep-groove ball bearing

Training on Bearing and Lubrication 23


Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.7 Single-row, cylindrical roller bearing

Training on Bearing and Lubrication 24


Bab IV Rolling-Element Bearing

Equivalent Static Load, P0

Sebuah beban P bekerja pada rolling-element bearing


membentuk sudut p seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Komponen radial dan komponen aksial dari gaya
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

Pr  P cos  p dan Pa  P sin  p (4.12)

Kombinasi kedua komponen gaya tersebut


menghasilkan gaya ekuivalen statik sebagai berikut :

P0  X 0Pr Y 0Pa (4.13)


yang mana
X0 = radial factor (tabel 4.8)
Y0 = thrust factors (tabel 4.8)
Note:
Komponen beban radial dan aksial juga dapat diperoleh
dari gaya reaksi tumpuan pada beraing.
Training on Bearing and Lubrication 25
Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.8 Radial and thrust factor untuk beban statik

Training on Bearing and Lubrication 26


Bab IV Rolling-Element Bearing

Preloading • Preloading pada bantalan


duplex pairs dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya
skiding khususnya pada beban
rendah.
• Preloading diberikan sesuai
dengan rekomendasi
manufaktur, misalnya dengan
memanfaatkan adanya stickout
yang diberikan oleh pabrik
pembuat bantalan.
• Level preloading yang sesuai
untuk suatu jenis bantalan
diberikan oleh pabrik
pembuatnya.
Training on Bearing and Lubrication 27
Bab IV Rolling-Element Bearing

4.6 DYNAMIC LOAD RATING


Bearing Life, L10

• Umur bantalan didefiniskan sebagai jumlah putaran total atau


jumlah jam pada putaran konstan yang menyebabkan bantalan
rusak.
• Oleh AFBMA (Anti-Friction Bearing Manufacturers Association)
dan oleh kebanyakan pembuat bantalan dipakai Rating life
(distandardkan).
• Rating life dari sekelompok rolling-element bearing yang
identik adalah jumlah putaran atau jumlah jam pada putaran
konstan di mana 90% dari bantalan tersebut belum mengalami
mengalami kegagalan (10% yang mengalami kegagalan).
• Rating life = bearing life = minimum life atau L10.
Training on Bearing and Lubrication 28
Bab IV Rolling-Element Bearing

Bearing Reliability, R

• Didefinisikan sebagai kemungkinan/probabilitas dari


bantalan untuk mencapai umur tertentu.
• Reliability bantalan yang memiliki Rating life, L10 adalah
90% atau dapat dituliskan R=0.9.
• Rumus yang menghubungkan reliability, umur bantalan
yang diinginkan dan umur minimum pada katalog adalah.

  L  
1.17

R  exp     (4.14)
  6.84 L10  

Training on Bearing and Lubrication 29


Bab IV Rolling-Element Bearing

Contoh soal :
Dibutuhkan sebuah bantalan yang mampu bertahan selama 1800
jam dengan R=99% . Berapakah L10 dari bantalan tersebut?
Jawab :
  1800 1.17 
0.99  exp    
  6.84 L10  
18001.17 678.66
 0.010050   
6.84 (L10 )
1.17 1.17
(L10 )1.17
 678,66 
L10  1.17    L10  13420 jam
 0,010050 

Artinya, agar bantalan mampu bertahan sampai dengan 1800


jam dengan reliability 99% dalam operasinya, maka rating life
bantalan yang dipilih, dalam katalog, adalah 13420 jam.
Training on Bearing and Lubrication 30
Bab IV Rolling-Element Bearing

Dynamic Load Rating, C

Menurut AFBMA, didefinisikan sebagai beban radial yang konstan


di mana satu kelompok bantalan yang identik dapat bertahan
untuk rating life selama 1 juta putaran ring sebelah dalam (beban
dan ring sebelah luar dalam keadaan diam).
Equivalent Dynamic Load, P

P  X Pr Y Pa (4.15)

yang mana
X = radial factor (tabel 4.9) Pr = radial load component
Y = thrust factors (tabel 4.9) Pa = thrust load component

Training on Bearing and Lubrication 31


Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.9 Radial


and axial factor for
dynamic load

Training on Bearing and Lubrication 32


Bab IV Rolling-Element Bearing

Tabel 4.9 Radial and axial factor for dynamic load (sambungan)

Training on Bearing and Lubrication 33


Bab IV Rolling-Element Bearing

Hubungan Rating Life, Dynamic Load Rating, dan


Equivalent Dynamic Load

a a  3 untuk ball bearing


C  di mana
L10    (4.16) a  10 untuk roller bearing
P  3

Umur minimum di atas diperoleh dalam cycle. Jika umur ingin


dinyatakan dalam jam operasi, maka dapat dituliskan sbb.

6 a
10 C  di mana nb  putaran operasi [rpm]
L10    (4.17)
60n b P 

Perhitungan di atas didasarkan atas reliability bantalan


sama dengan 90%.
Training on Bearing and Lubrication 34
Bab IV Rolling-Element Bearing

Contoh soal :
Sebuah bantalan tipe deep-groove 6304 ball bearing memiliki dynamic load rating
sebesar 15900 N. Bantalan menerima beban radial sebesar 4000 N dan beban
aksial sebesar 2000 N. Putaran operasi adalah 3000 rpm. Hitunglah umur bantalan
dengan reliability bantalan sebesar 90%?
Jawab :
Dari tabel 4.6 untuk bantalan 6304 diperoleh C0 = 7800 N. Sehingga diperoleh

Pa 2000 Pa 2000
  0.256 dan   0.5
C 0 7800 Pr 4000

Dari tabel 4.9 diperoleh e = 0.37, dan karena (Pa/Pr) = 0.5 > 0.37 maka
diperoleh nilai X=0.56 dan nilai Y=1.2 ; sehingga equivalent dynamic load
menjadi :

P  0.56(4000)  1.2(2000)  4640N


a 3
Umur bantalan diperoleh : 10 6 C  10 6  15900 
L10        223.5 jam
60n b P
  60(3000 )  4640 
Training on Bearing and Lubrication 35
Bab IV Rolling-Element Bearing

Perhitungan Dynamic Load Rating Menurut Timken


Engineering Journal (TEJ)
1

 LD  n D  1 
a

 1 

CR  P       (4.16)
 LR  n R  6.84    ln R  
1
 1 1.17 a


di mana

C  basic load rating untuk umur L  L


R 10 R
P  equivalent dynamic load
L  umur L yang diinginkan
D 10 Catatan :
n  putaran operasi yang diinginkan [rpm]
D TEJ melakukan pengujian
L  umur L dari katalog
R 10 bantalannya untuk umur
n  putaran operasi dari katalog [rpm] LR = 3000 jam pd putaran
R
R  reliabilit y nR = 500 rpm.

Training on Bearing and Lubrication 36


Bab IV Rolling-Element Bearing

Contoh soal :
Hitunglah dynamic load rating menurut TEJ dari bantalan pada contoh sebelum-
nya bila diinginkan bantalan tersebut mempunyai umur L10 = 1200 jam pada
putaran 600 rpm dan reliability sebesar 99%!

Jawab :
Dengan menggunakan pers. (4.16), maka diperoleh :

 1200  600  1  3 
 1 

CR  4640      
 3000  500  6.84    
1

 ln 1
0.99
1.17 ( 3 )


C R  4640 0.07018  3.70834N
1
3

C R  4640(1.52962)N
C R  7097.5N

Training on Bearing and Lubrication 37


Bab IV Rolling-Element Bearing

4.7 SELECTION OF ROLLING-ELEMENT BEARING

Lima faktor penting yang mempengaruhi


pemilihan rolling-element bearing adalah :

 Performance
 Application
 Geometry
 Safety
 Environment

Training on Bearing and Lubrication 38


Bab IV Rolling-Element Bearing

Factor affecting Bearing Selection (Machine-Based)

Performance Geometry Environment

Application Safety
Speed Space Temperature
Available
Machine Service Life
Applied Type Humidity
Loads Tolerances Running hrs/day
required
Pollution
Accessibillity
Shock Maintenance
Misaligment Foreign Mater

Acceptable
Failure
Vibration
Frequency

Training on Bearing and Lubrication 39


Bab IV Rolling-Element Bearing

Factor affecting Bearing Selection (Catalogue-Based)

Application Performance Geometry Commercial

Fitting Capacity Bearing Price Range


Dimensions

Availability
Lubrication Friction
Required Recommended
Fits
Standardization
Reliability

Manner of
Failure

Training on Bearing and Lubrication 40


Bab IV Rolling-Element Bearing

4.8 ROLLING BEARING INSTALLATION


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi
rolling bearing :

 Bearing race harus dipasangkan pada poros dan rumah poros


secara tepat untuk menjamin terjadi gerakan relatif hanya terjadi
dalam bantalan.
 Press-fitting mungkin dapat mendatangkan persoalan dalam
asembling dan disasembling.
 Pada umumnya katalog bantalan memberikan juga rekomendasi
berkaitan dengan bearing installation, misalnya shaft shoulder
diameter, maximum allowable fillet radii, etc.
 Taper-roller bearing biasanya dipasangkan secara berpasangan
untuk menghindari lepasnya cone dan cup dari bantalan tersebut.

Training on Bearing and Lubrication 41


Bab IV Rolling-Element Bearing

1. Shaft and Housing Design


Rigidity
 Check the shaft slope at the bearing position due to load deflection, unless aligning-
type bearing are to be used.
 Check that the housing gives adequate support to the bearing, and that housing
distortion under load will not cause distortion of the bearing outer ring.
 Design the housing so that the resultant bearing slope is subtractive, see figure below.

Incorrect – slope adding Correct – slope subtracting


Training on Bearing and Lubrication 42
Bab IV Rolling-Element Bearing

Alignment
 For rigid-type bearing, calculate the shaft and housing slope due to load
deflection.
 Determine the errors of housing misalignment due to tolerance build-up.
 Ensure that the total misalignment does not exceed the following values

Approximate maximum misalignments for rigid bearing

Rigid bearing type Permitted alignment

Radial ball bearing 1.0 mrad

Angular contact ball bearing 0.4 mrad

Radial roller bearing 0.4 mrad

Needle roller bearing 0.1 mrad

Training on Bearing and Lubrication 43


Bab IV Rolling-Element Bearing

Seatings
 The following fits should be used to avoid load-induced creep of the bearing rings on
their seatings.
 Bearing taking purely axial loads may be made a sliding fit on both rings as there is
no applied creep-inducing load.

Selection of seating fit


Rotating member Radial load Shaft seating Housing seating

Shaft Constant direction Interference fit Sliding or transition fit

Shaft Rotating Clearance fit Interference fit

Shaft or housing Combined constant Interference fit Interference fit


direction and rotating
Housing Constant direction Clearance fit Interference fit

Housing Rotating Interference fit Sliding or transition fit

Training on Bearing and Lubrication 44


Bab IV Rolling-Element Bearing

Seatings (cont’d)
1. Check that the seating radius is small enough to clear the bearing, see
figure.
2. Values for maximum fillet radii are given in the bearing manufacturers’
catalogues.

Incorrect Correct

Training on Bearing and Lubrication 45


Bab IV Rolling-Element Bearing

2. Bearing Mounting
a. Two deep groove radial ball bearings

Training on Bearing and Lubrication 46


Bab IV Rolling-Element Bearing

b. Two deep groove radial ball bearings

Training on Bearing and Lubrication 47


Bab IV Rolling-Element Bearing

c. Two lip-locating roller bearings

Training on Bearing and Lubrication 48


Bab IV Rolling-Element Bearing

d. Two roller bearings with ‘loc’ location pattern ball bearing which
has reduced OD so that it does not take radial loads

Training on Bearing and Lubrication 49


Bab IV Rolling-Element Bearing

e. Two angular contact ball bearings

Training on Bearing and Lubrication 50


Bab IV Rolling-Element Bearing

f. Matched angular contact ball bearings unit with roller bearing

Training on Bearing and Lubrication 51


Bab IV Rolling-Element Bearing

g. Vertical mounting for 2 roller bearings and one duplex location pattern
bearing, which has reduced OD so that it does not take radial loads.

Training on Bearing and Lubrication 52


Bab IV Rolling-Element Bearing

h. Vertical mounting for 2 matched angular contact unit


with baffle spacer.

For high speeds use a


stationary baffle where
two bearings are used
close together. This will
minimize the danger of
all the grease slumping
into the lower bearing.

Training on Bearing and Lubrication 53


Bab IV Rolling-Element Bearing

i. Several fixing methods.


Type of fixing Description

Training on Bearing and Lubrication 54


Bab IV Rolling-Element Bearing

Type of fixing Description

Training on Bearing and Lubrication 55


Bab IV Rolling-Element Bearing

j. Sealing arrangements.
Sealing arrangement Description

Training on Bearing and Lubrication 56


Bab IV Rolling-Element Bearing

Sealing arrangement Description

Training on Bearing and Lubrication 57


Bab IV Rolling-Element Bearing

3. Bearing Fitting
a. Ensure cleanliness of all components and working areas in order to avoid
contamination of the bearing and damage to the highly finished tracks and rolling
elements.
b. Check that the bearing seating are to the design specification, and that the correct
bearings and grades of clearance are used.
c. Never impose axial load through the rolling elements when pressing a bearing on to
its seating- apply pressure through the race that is being fitted, see figure. The same
principle apply when extracting bearing from its seating.

Incorrect - load applied through Correct - load applied through


outer ring when fitting inner ring ring being fitted
Training on Bearing and Lubrication 58
Bab IV Rolling-Element Bearing

d. When shrink-fitting bearing on their seatings, never heat the bearing above
120oC and always ensure the bearing firmly against its abutment when it has
cooled down.
e. Where bearing adjustment has to be carried out, ensure that the bearing are
not excessively preloaded against each other. Ideally, angular contact bearing
should have just a small amount of preload in the operating conditions, so it is
sometimes necessary to start off with a degree of end float to allow for relative
thermal expansion.
f. Ensure that the bearing are correctly lubricated. Too much lubricant causes
churning, overheating and rapid oxidation and loss of lubrication effectiveness.
Too little lubricant in the bearing will cause premature failure due to dryness.

Training on Bearing and Lubrication 59


Bab IV Rolling-Element Bearing

References
1) J.E. Shigley, C.R. Mischke, “Mechanical Engineering Design”, McGraw-Hill, 5 th
edition, 1989.
2) R.C. Juvinall, K.M. Marshek, “Fundementals of Machine Component Design”,
John Wiley & Sons, 2nd edition, 1991.
3) Bharat Bhusan, B.K. Gupta, “Handbook of Tribology”, McGraw-Hill, 1 st edition,
1991.
4) M.J. Neale, “Bearing: A Tribology Handbook”, Butterorth-Heinemann, 1995.

Training on Bearing and Lubrication 60

Anda mungkin juga menyukai