Anda di halaman 1dari 21

Dorongan dan Perilaku

Seksual Pria dan Wanita


Meri Susanti,S.Psi,M.Psi,Psikolog
PENDAHULUAN
• Defenisi
• Seks: Pembedaan manusia berdasakan pada karakteristik biologis, kromoson dan
hormon.
• Ex: laki-laki : Penis, XY, Testosteron
Wanita : Vagina, XX, Progesteron,
• Seksual : Berkaitan dengan pengalaman tubuh
• Ex:: mimpi basah, masturbasi, berpegangan tangan, berciuman sampai
dengan berhubungan seksual
• Seksualitas : Aspek kehidupan yang menyeluruh mencangkup
seks, gender, orientasi seksual, erotisme, kesenangan (pleasure),
keintiman dan reproduksi
• jadi seksualitas merupakan suatu konsep, kontruksi sosial
terhadap nilai, orientasi, dan perilaku yang berkaitan dengan
seks.
• kesehatan seksual  menurut WHO sebagai “pengintegrasian
aspek somatik, emosional, intelektual, dengan cara yang positif,
memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi, dan
cinta”.
Tinjauan seksual dari beberapa aspek
• Aspek biologis
Pandangan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, kemampuan organ
seks dan adanya hormonal serta sistem syaraf yg berfungsi atau
berhubungan dgn kebutuhan seksual
• Aspek psikologis
Pandangan terhadap identitas jenis kelamin, sebuah perasaan dari diri
sendiri terhadap kesadaran identitasnya serta memandang gambaran
seksual
• Aspek sosial budaya
Merupakan pandangan budaya atau keyakinan yg berlaku di masyarakat
terhadap kebutuhan seksual serta perilakunya di masyarakat

• Aspek Moral yang meliputi pertanyaan benar atau salah, harus atau tidak
harus, serta boleh atau tidak boleh suatu perilaku seseorang.
Dorongan Seksual
• Libido
• Sudah ada sejak manusia lahir
• Berbeda pada masa anak-anak dan dewasa
Perilaku Seksual
• Menurut Sarwono (2011: 174)
mendefinisikan perilaku seksual adalah
segala tingkah laku yang di dorong oleh
hasrat seksual baik dengan lawan jenis
maupun sesama jenis
Perilaku Seksual
• Respon seksual merupakan pengalaman psikofisiologis yang
sesungguhnya.
• Perkembangan psikoseksual, sikap psikologis terhadap
seksualitas
• Sikap terhadap pasangan seksual
• Mempengaruhi respon seksual manusia
Faktor Psikoseksual
1. Identitas Seksual
2. Identitas Jenis Kelamin
3. Orientasi Seksual
4. Perilaku Seksual
Identitas Seksual
• Karakteristik seksual biologis seseorang seperti: kromosom, genetalia
eksternal, genetalia internal, komposisi hormonal, gonad dan karakteristik
seks sekunder.
• Identitas jenis kelamin (gender) adalah rasa seseorang tentang kelaki-
lakian atau kewanitaannya (maskulinitas dan feminimitas)
Identitas Jenis Kelamin

• pengalaman berinteraksi dengan orang lain, orang tua,


keluarga teman dan fenomena kultural
• Kesesuaian identitas jenis kelamin dan peranan jenis
kelamin  sehat
Orientasi Seksual
• Objek impuls seksual seseorang
• Heteroseksual
• Homoseksual
• Biseksual
Perilaku Seksual
• Respon seksual merupakan pengalaman psikofisiologis yang
sesungguhnya.
• Perkembangan psikoseksual, sikap psikologis terhadap seksualitas
• Sikap terhadap pasangan seksual
• Mempengaruhi respon seksual manusia
DSM IV-TR
Menggambarkan empat fase siklus respon seksual manusia secara umum
yang diidentifikasi yaitu:
o Fase 1 : Hasrat/Nafsu, Keinginan (Appetitive)  motivasi, dorongan,
dan kepribadian
o Fase 2 : Perangsangan/ Kegairahan ( Excitement), disebabkan oleh
stimulasi psikologis (khayalan atau adanya objek cinta) atau stimulasi
fisiologis seperti membelai atau mencium atau kombinasi keduanya. Fase
ini mengandung perasaan kenikmatan subjektif.
oFase 3 : Orgasme  Puncak kenikmatan seksual, dengan
pelepasan ketegangan seksual dan kontraksi ritmik pada
otot-otot perineal dan organ reproduktif pelvis.
oFase 4: Resolusi  terdiri dari pengaliran darah dari
genitalia (detumescense) membawa tubuh ke keadaan
relaksasi atau istirahatnya.
Gangguan Identitas Gender

• Merupakan keyakinan yang terus menerus dalam diri


individu bahwa struktur seksual anatomiknya dan rasa
kedirian psikologisnya sebagai laki-laki atau
perempuan tidak sama.
PARAFILIA

• Pencitraan dan tindakan yang tidak wajar bersifat


menetap dan penting bagi kegairahan atau
kepuasan seksual
Tipe-tipe penting Parafilia
• Fetishisme  Ketergantungan pada benda-benda mati untuk dapat
mengalami gairah seksual: transvestisme (fetishisme transvestik) : tindakan
memakai pakaian lawan jenis untuk mendapatkan gairah seksual tanpa
adanya kebingungan identitas gender
• Pedofilia : berhubungan seks dengan anak kecil
• Incest : berhubungan seks dengan anggota keluarganya sendiri
• Voyeurisme : lebih menyukai untuk mengintip orang lain yang sedang tanpa
busana, atau berhubungan seksual
• Eksibisionisme : Medapatkan kepuasan seksual dengan
memamerkan alat kelamin pada orang lain yang tidak dikenal yang
tidak meinginkannya.
• Froteurisme mendapatkan kontak seksual dengan menggosokkan
kelaminnya ke seseorang perempuan atau memegang bagian tubuh
perempuan di tempat umum
• Sadisme seksual : ketergantungan pada tindakan untuk menyakiti
dan mempermalukan orang lain untuk mendapatkan atau
meningkatkan kepuasan seksual
• Masokisme seksual : mendapatkan atau meningkatkan kepauasan
seksual dengan membiarkan dirinya disakiti, biasanya oleh sesorang
sadistic.
Disfungsi Seksual
• DSM Mengkategorikan gangguan ini menjadi:
• 1. Gangguan Nafsu Seksual : Hipoaktif
• 2. Gangguan Gairah Seksual : frigiditas dan impotensi
• 3. Gangguan Orgasme : Ejakulasi dini
• 4. Gangguan Nyeri Seksual : dyspareunia dan vaginismus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai