Anisa (18100055)
Astri Ambarani ( 1810
0031)
Dika Anugrah P
(1910070P)
ASUHAN KEPERAWATAN Evi Yanuar (18100049)
Ferlen Faliany ( 1810
0053)
Isabela (18100066)
KOMUNITAS POPULASI RENTAN: Leony Paradillah
( 18100047)
Merry Agustin (18100
032)
Panji Romadhon
PENYAKIT MENTAL, KECACATAN, Riski Febri
(18100045)
(18100046)
Seli Weliyani (1810
0057)
DAN POPULASI TERLANTAR Wulan Silvani (1810
Yulianda Sari (18100
0037)
034)
Ada beberapa faktor sosial budaya yang menagkibatkan seseorang menjadi gelandangan dan pengemis.
Antara lain:
Rendahnya harga diri.
Sikap pasrah pada nasib.
Kebebasan dan kesenangan hidup mengelandang.
Keluarga
Faktor Lingkungan
Letak Geografis
Lemahnya penangan masalah gelandangan dan pengemis
Asuhan keperawatan
pada agregat populasi
mental
KASUS
Seorang perempuan, usia 30 tahun,dengan dua orang anak
pulang dari rumah sakit setelah 20 hari dirawat di rumah
sakit, perempuan tersebut dirawat karena marah-marah,
tertawa, berbicara sendiri, merusak alat rumah tangga dan
curiga dengan suaminya. Diagnosa medis skizofrenia. Suami
perempuan tersebut bekerja sebagai buruh di kota dan
pulang seminggu sekali. Perempuan tersebut sudah 2 kali
dirawat di rumah sakit. Dirumah ia hanya tinggal dengan
kedua anaknya, 1 minggu setelah pulang kader melaporkan
keperawat puskesmas bahwa perempuan tersebut mulai
marah-marah, bicara dan tertawa sediri lagi dan tidak mau
minum obat
Pengkajian
Satu minggu setelah pulang dari rumah sakit perempuan tersebut marah-marah, bicara sendiri, tertawa sendiri, merusak alat
rumah tangga, dan curiga dengan suaminya. Selama satu minggu terakhir perempuan tersebut tidak minum obat.
Diagnosa keperawatan
Individu :
Dx : Halusinasi
Resiko perilaku kekerasan
Penatalaksanaan regimen terapeutik inefekti
Keluarga : Kurang pengetahuan
Perencanaan : Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang
Individu
- Halusinasi berkurang atau hilang
- Perilaku mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan dapat di cegah
- Patuh dalam penatalaksanaan regimen terapeutik
Keluarga
Merawat pasien dengan halusinasi, resiko perilaku kekerasan dan penatalaksanaan
Tujuan jangka pendek
regimen terapeutik inefektif
Individu
Mengenal masalah dan mengontrol halusinasi dengan 4 cara : menghardik,
bercakap- cakap, kegiatan terjaduan dan patuh minum obat
Mengontrol prilaku kekerasan dengan cara : fisik, sosial, spiritual, deescalasi dan
patuh obat
Memahami manfaat 6 benar obat dan dampak bila putus obat
Keluarga
Mengenal masalah halusinasi, resiko perilaku kekerasan dan penatalaksanaan
regimen terapeutik
Memutuskan cara merawat perempuan tersebut
Memodivikasi lingkungan
Melakukan follow-up dan rujukan
Tindakan
Individu
Melatih mengontrol halusinasi dengan 4 cara : menghardik, bercakap-cakap, kegiatan terjadual dan patuh
minum obat
Melatih mengontrol prilaku kekerasan dengan cara: fisik, sosial, spiritual, deescalasi dan patuh obat
Mendiskusikan tentang manfaat obat
Keluarga
Melatih mengenal masalah
Melatih keluarga mengambil keputusan
Melatih keluarga cara memodivikasi lingkungan
Melatih keluarga cara merawat ODGJ dengan halusinasi, resiko perilaku kekerasan dan ketidak efektifan
penatalaksanaan regimen terapeutik
Evaluasi
Individu
Halusinasi terkontrol atau hilang
Tidak menciderai diri, orang lain dan lingkungsn
Patuh minum obat
Keluarga
Pencegahan
Pengetahuan keluarga meningkat
Mampu merawat perempuan tersebut Primer : pendidikan kesehatan dan melatih cara
manajemen setres untuk suami dan anak-anak
pasien tersebut
Sekunder : monitor kepatuhan minum obat dan
memberikan perawatan
Tersier : meningkatkan kemampuan koping dan
mengembangkan sistem pendukung
THANKS!
Do you have any questions?