Berpikir Kritis
Pada Proses
Diagnosa
Keperawatan
Ns. Dewi Murni, M.Kep
KELOMPO
K1
Marsi Sekar Ningrum 2011311034
Patrisia Dinda Ritesa 2011311001
Ghairu A’diyyah 2011311007
Wardah Dalilah 2011311010
Rahmi Aulia Adrul 2011311013
Muhammad Ashraf 2011311022
Verra Oktavia 2011311025
Ulia Desman 2011311028
Qadriatul Nursyi 2011311031
Zhafira Nisa Ulkhaira 2011311037
Putri Nabila Rahmi 2011311040
Sarmadani Khaira Putri 2011311046
Lieony Fibra Asha 2011311049
Pernyataan diagnosa
keperawatan
Analisis &
Perbedaan Diagnosa
Intepretasi Data
Keperawatan & Diagnosa
Medis
Kasus dan
pembahasan Kesalahan dalam proses
Diagnostik
Keperawatan
CAKUPAN PEMBAHASAN
01
KASUS&PEMBAHASAN
Pasien masuk IGD dengan keluhan demam sejak satu minggu lalu. Pasien datang bersama
keluarga dengan menggunakan kursi roda. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada nafsu
makan, makan sedikit, habis ¼ porsi, mual dan muntah. Muntah 50 ml dan muntah 3 kali dalam
sehari. Konjungtiva anemis, mata cekung, turgor kulit jelek, bibir pecah-pecah. Ketika
dilakukan pemeriksaan TTV, TD 90/60 mmHg, nadi 100, suhu 38 derjat celsius, nafas 32 kali
per menit
Data objektif
Data subjektif
Konjungtiva anemis
Tidak ada nafsu makan
Mata cekung
Makan sedikit
Turgor kulit jelek
Mual
Bibir pecah-pecah
Muntah
Makanan habis ¼ porsi
Demam
Muntah 3 kali dalam 1 hari
Volume muntah 50 mL
TD 90/60 mmHg
Nadi 100
Suhu 38 C
Nafas 32 kali per menit
ANALISA DATA
Data Kemugkinan Etiologi
Turgor kulit jelek, makanan habis ¼ porsi, tidak ada nafsu makan Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan
Konjungtiva anemis Konjungtiva yang pucat, merupakan salah satu gejala
anemia (Kurang darah)
Mata cekung, bibir pecah-pecah, turgor kulit jelek (Kulit kurang elastis) Adalah salah satu tanda dari dehidrasi
TTV
Demam
Suhu = 38 C (tinggi {Demam}, suhu normal adalah 36,5 C-37,2 C)
TD = 90/60 mmHg (tekanan darah rendah)
Nadi = 100 (Normal) nadi normal orang dewasa kisaran 60-100 kali per menit Hipertensi
Nafas = 32 kali per menit (Tidak normal, terlalu cepat) untuk orang dewasa,
nilai TTV normal untuk jumlah nafas adalah 12-16 kali per menit Nafas cepat
Muntah tiga kali sehari dengan volume 50 Ml Salah satu ciri dari hipoglikimea (gula darah rendah).
Diagnosa Hipoglikemia
Hipovolemia
No Nama Penyakit&Penjelasan Penyebab Gejala Pengobatan
1. Hipoglikemia Pola makan yang Muntah Pada pengidap sadar, diberikan makanan yang mengandung
Gula darah rendah atau tidak baik, seperti Jantung karbohidrat atau minuman yang mengandung gula berkalori
hipoglikemia makan terlalu berdebar-debar sebanyak 15–20 gram glukosa, misalnya satu sendok makan
adalah kondisi ketika kadar gu sedikit, kekurangan gula atau madu, permen, dan sebagainya.
la di dalam darah berada di karbohidrat Pada pengidap tidak sadar, segera dibawa ke fasilitas
bawah normal. Kondisi karena diet rendah kesehatan terdekat agar dapat diberikan larutan glukosa melalui
ini sering dialami oleh karbohidrat, atau infus.
penderita diabetes akibat menunda makan.
obat-obatan yang dikonsumsi. Kekurangan nutrisi,
misalnya akibat
penyakit anoreksia
nervosa
2. Hipovolemia Hipovolemia bisa Napas cepat Pemberian cairan infus untuk mengganti cairan tubuh yang
Hipovolemia adalah kondisi terjadi akibat dan dangkal, hilang
ketika jumlah darah dan kehilangan darah denyut nadi Transfusi darah untuk mengganti darah yang hilang dan
cairan di dalam tubuh atau cairan tubuh lemah atau memperbaiki sirkulasi darah
berkurang secara drastis. secara tiba-tiba dan cepat, dada Pemberian
Kondisi ini menyebabkan dalam jumlah besar, berdebar dan obat dopamine, dobutamine, epinephrine, atau norepinephrine u
jumlah oksigen dalam tubuh misalnya akibat luka denyut jantung ntuk meningkatkan tekanan darah dan menjaga kinerja pompa
berkurang dan membuat atau cedera berat. lebih cepat jantung agar sirkulasi darah di tubuh pasien berjalan lancar
fungsi organ terganggu. Jika
tidak segera ditangani,
hipovolemia dapat berakibat
fatal.
02
ANALIS&INTERPRETA
SI DATA
ANALIS DATA
Analisis data bertujuan untuk membuat kesimpulan dalam
menentukan masalah kesehatan pasien sehingga membantu
perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan. Dalam
analisis data perawat juga berpikir kritis untuk memeriksa
setiap informasi dari data-data yang telah di terkumpul.
KESALAHAN
Memberikan
DALAM steriotipe
DIAGNOSTIK
KEPERAWATAN
Menggunakan diagnosa medis
• Pernyataan salah: kurang mampu merawat diri yang berhubungan dengan stroke
• Pernyataan benar: kurang mampu merawat diri yang berhubungan dengan kerusakan neuromuscular.
Kurang spesifik
• Pernyataan salah: konstipasi yang berhubungan dengan masukan makanan
• Pernyataan benar: konstipasi yang berhubungan dengan masukan makanan berserat dan cairan yang tidak adekuat.