Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA”

DI DESA PELANGI

Disusun Oleh :

MARSI SEKAR NINGRUM

WARDAH DALILAH

QADRIATUL NURSYI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Keselamatan dan Kesehatan Kerja


2. Sub topik : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Sasaran : Pekerja Konveksi
4. Hari/tanggal : Jumat, 9 April 2021
5. Jam : 13.40 WIB - Selesai
6. Waktu : ± 30 menit
7. Tempat : Desa Pelangi, Kota XX, Prov XX

I. Tujuan intruksional umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, para pekerja
mampu memahami keselamatan dan kesehatan kerja

II. Tujuan intruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para pekerja mampu :

a. Mengetahui pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja


b. Mengetahui Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Mengetahui langkah-langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipraktek
menjahit

III. Materi pengajaran


a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Langkah-langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipraktek menjahit

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet (Ukuran Kertas pada Leaflet. Ukuran leaflet sebelum dilipat
biasanya menggunakan ukuran A4 standard, yaitu 21×29,7cm)
2. Lembar balik/Flip chart (Ukuran kertas A3. 70 x 100 cm. Minimal
terdiri dari 6 lembar, diluar halaman judul & penutup. Tulisan mudah
dibaca. Gambar sesuai dengan topik.)

VI. Kegiatan Penyuluhan


Waktu Tahap Kegiatan
Penyuluh Sasaran
Kegiatan
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
dengan dan mendengarkan
mengucapkan salam perkenalan.
dan perkenalan 2. Mendengarkan
2. Menyampaikan penyampaian topik
topik dan tujuan dan tujuan
Penyuluhan kepada 3. Menyetujui
sasaran kesepakatan
3. Kontrak waktu pelaksanaan
untuk kesepakatan Penkes
penyuluhan dengan
sasaran
15 Menit Kegiatan Inti 1. Menjelaskan 1. Menyampaikan
pengertian tujuan yang
Keselamatan dan didapat.
Kesehatan Kerja 2. Menanyakan hal –
2. Menjelaskan Tujuan hal yang belum
Keselamatan dan dipahami.
Kesehatan Kerja
3. Menjelaskan
langkah-langkah
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4. Menjelaskan
penerapan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dipraktek menjahit
10 Menit Evaluasi / 1. Memberikan 1. Menjawab
penutup pertanyaan kepada pertanyaan
sasaran tentang 2. Mendengarkan
materi yang telah kesimpulan
disampaikan oleh 3. Menjawab salam.
penyuluh
2. Menyimpulkan
materi
3. Menutup acara
dengan
mengucapkan salam

VII. Rencana Evaluasi


A. TIK
1. Jelaskan pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Jelaskan Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Jelaskan langkah-langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Jelaskan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipraktek
menjahit
B. Sasaran
Pekerja Konveksi

C. Jenis Evaluasi
Tanya Jawab.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan atau keamanan dan kesejahteraan manusia
yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan dari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja juga
melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah :
a. Melindungi pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang
mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja.
b. Memelihara kesehatan pekerja untuk memperolah hasil pekerjaan
yang optimal.
c. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
d. Mencegah timbulnya penyakit menular atau penyakit-penyakit lain
yang diakibatkan oleh sesama pekerja.
e. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
f. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
g. Mencegah dan mengurangi kerugian atau kerusakan yang diderita
semua pihak karena terjadinya kecelakaan atau kebakaran.
h. Pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) sebagai
langkah pemberian pertolongan awal dalam penanggulangan
kecelakaan yang terjadi di laboratorium atau bengkel kerja.

3. Langkah-langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Langkah-langkah keselamatan dan kesehatan kerja adalah:
a. Setiap pekerja berhak mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.
Tempat kerja atau laboratorium atau bengkel kerja wajib menyediakan
alat-alat atau fasilitas yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan
kerja, misalnya : (1) Tersedianya alat pemadam kebakaran, (2)
Tersedianya Kotak PPPK (P3K) lengkap beserta isinya, (3) Ada petugas
yang melayani kesehatan kerja. (4) Alat-alat praktek dalam keadaan aman
atau mudah digunakan dan tidak menimbulkan bahaya.
b. Setiap pekerja wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat pelindung
diri pada waktu bekerja atau melakukan praktikum, seperti, baju kerja atau
celemek, kacamata, sarung tangan dan sebagainya.
c. Setiap pekerja harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, antara lain: Bekerja sesuai
prosedur atau langkah kerja tertentu. Menggunakan alat yang tepat sesuai
dengan fungsinya. Melakukan perawatan terhadap kebersihan dan
keindahan tempat kerja. Setiap pekerja harus memahami situasi
laboratorium atau bengkel kerja dalam kaitannya tindakan menyelamatan
jika terjadi kecelakaan.

4. Jenis-jenis kecelakaan kerja


Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian sendiri, ini terjadi
karena bekerja dengan terburu-buru, kurang memahami kecelakaan yang dapat
ditimbulkan dari pekerjaan yang dilakukannya, kerusakan alat ataupun hal
lain. Dalam pekerjaan atau praktek menjahit beberapa kemungkinan
kecelakaan yang dapat terjadi dan upaya pencegahannya antara lain :
a. Tertusuk Jarum tangan
Pencegahan : Konsentrasi saat menjahit, Pakailah bidal atau tudung jari
atau pelindung jari.
b. Tertusuk jarum mesin jahit
Pencegahan : Konsentrasi saat menjahit, Tidak meletakkan kaki saat
memasang atau melepas jarum mesin, Matikan mesin saat memasang atau
melepas jarum.
c. Terkena gunting
Pencegahan : Tidak meletakkan gunting di atas meja mesin atau
dipangkuan saat menjahit. Letakkan gunting di laci mesin, atau kantong
alat yang tersedia di mesin.
d. Terpeleset
Pencegahan : Tidak terburu-buru saat berjalan. Hindarkan air, minyak,
atau benda yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Usahakan
lantai tempat bekerja dalam keadaan kering.
e. Tersandung
Pencegahan : Tidak terburu-buru saat berjalan. Tidak meletakkan benda
yang menghalangi jalan. Hindari pemasangan kabel yang mengganggu
jalan.
f. Terkena strum listrik
Pencegahan : Mengunakan alas kaki saat menjahit. Menggunakan kabel
sesuai kebutuhan. Memastikan kabel yang digunakan dalam keadaan baik.

5. Fokus pencegahan tertusuk jarum dalam keselamatan dan kesehatan


kerja
a. Sikap waktu bekerja ; Sikap tenang dan tidak terburu-buru.
b. Tidak memasukan jarum pentul pada waktu mengepas atau menjahit,sebab
kemungkinan jarum pentul itu dapat tetelan kedalam mulut.
c. Cara memasukan bahan kemesin. Bila sedang menjahit jangn memeasukan
bahan kemesin dengan tangan terlalu kedepan karena ada kemungkinan
jarum akan mengenai tangan kita.
d. Menjaga keseriusan bila seseorang menggunakan mesin jahit jangan
bermain-main, karena semua mesin jahit berbahaya. Akibatnya orang
tersebut akan mengalami kecelakaan misalnya tepotong atau terjahit
tangannya.
e. Tidak meletakkan kaki saat memasang atau melepas jarum mesin, Matikan
mesin saat memasang atau melepas jarum.
f. Penggunaan cicin jahit (bidal) agar jari tidak tertusuk jarum waktu
menjahit dengan tangan , biasakan memeakai cicin jahit . Bekas tusukan
jarum yang berkarat dapat meninbulkan infeksi yang mengandung kuman
tetasnus, dan dapat berakibat fatal bagi jiwa kita.(cincin jahit Bidal dipakai
dijari tangan tengah)

6. Prosedur penatalaksanaan tertusuk jarum


a. Jangan panik. Pastikan lukanya kecil atau besar
b. Segera cuci bagian yang terpapar dengan sabun antiseptik dan air mengalir
c. Tutup luka dengan kassa steril, antiseptik dan balut dengan kain kassa.
Jika tidak ada, pakai kain bersih untuk menghentikan perdarahan
d. Jika luka besar atau dalam mintalah pertolongan dokter atau segera bawa
ke Instalansi Gawat Darurat (IGD)

Anda mungkin juga menyukai