Nim : 02040301
Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi (STKA)
Semester : III (Tiga)
LATAR BELAKANG
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting
dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu
keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh
sebab itu isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan
kata lain pada saat ini keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi
sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomic. Dengan bekerja secara
ergonomis maka diperoleh rasa nyaman dalam bekerja, dihindari kelelahan, dihindari gerakan dan
upaya yang tidak perlu serta upaya melaksanakan pekerjaan menjadi sekeci-kecilnya dengan hasil yang
sebesar-besarnya. (Soedirman,1989).
Bahaya yang paling sering terjadi pada para pekerja di bengkel adalah : gangguan penglihatan,
terpeleset karna lantai licin, dan posisi ergonomi.
Waktu : 40 Menit
A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan para pekerja bengkel dapat mengetahui tentang cara
meminimalkan kecelakaan akibat kerja.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara meminimalkan kecelakaan akibat kerja , diharapkan para
pekerja di bengkel dapat:
C. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Peragaan
D. Media
1. leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
2.Memperkenalkan Mendengarkan
diri
Memberi
3.Kontrak waktu respon
2 25 menit Kegiatan inti Penjelasan : Mendengarkan
1. Menjelaskan Memperhatikan
Penting sarana dan
prasarana yang
harus ada di
bengkel
2. Menjelaskan
manfaat APD yang
harus dipakai para
pekerja bengkel
3. Menjelaskan
resiko yang akan
terjadi pada para
pekerja bengkel
4. Menjelaskan
gangguan yang
diakibatkan dalam
bekerja di bengkel
5. Menjelaskan
hal-hal yang harus
diperhatikan saat
bekerja
Bentuk : Lisan
Jenis pertanyaan:
Ø Fasilitas kesehatan
Di bengkel ini tidak mempunyai fasilitas kesehatan. Jika terjadi kecelakaan, maka pekerja tersebut
mengobati dirinya sendiri dengan membeli obat di apotik dan biaya pengobatan di tanggung oleh
pemilik bengkel.
Para pekerja biasanya mengalami kecelakaan kerja seperti, tidak segaja memukul tangannya pada saat
melakukan service motor.
Sebaiknya perlu ada fasilitas kesehatan meski usaha ini hanya bergerak di bidang sector informal.
Penyediaan kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) saat terjadi kecelakaan kerja saat bekerja
harusnya lebih diperhatikan oleh suatu pengusaha.
1. Helm Keselamatan
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan,
pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini juga
bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk
beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa menggunakan topi ataupun penutup
kepala sebagai pelindung
2. Sepatu Boot
Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun
permukaan licin. Bedanya dengan safety shoes umumnya adalah perlindungan yang lebih maksimal
karena modelnya yang tinggi dan melindungi hingga ke betis dan tulang kering.
3. Masker
Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring
vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas. Sehingga udara
yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai
jenis, seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam dan regulator, dan alat pembantu pernafasan.
4.Penutup telinga
Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff),
yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan.
5. Kacamata Pengaman
Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata
dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda panas,
ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya
yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis kacamata pengaman ini
bisa berupa spectacles atau googgles.
6. Sarung Tangan
Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin,
radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat
patogen seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka macam,
tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet dan sarung tangan
yang tahan terhadap bahan kimia.
9. Pelindung Wajah
Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda
kecil, panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya.
Terdiri dari tameng muka atau face shield, masker selam, atau full face masker.
APD atau Alat Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak atau tidak dapat
berfungsi dengan baik harus segera diganti. Beberapa APD juga memiliki masa pakai, sehingga
perawatannya harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa pemakaiannya.
3. Resiko yang kemungkinan terjadi pada para pekerja bengkel
1. Tangan terjepit
2. Kejatuhan gear
1. Terkena cipratan oli pada saat membersihkan karbulator , khususnya terkena cipratan pada mata
2. Asap menimbulkan polusi udara hasil pembakaran wadah plastic oli dapat.
PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis. Akut misalnya asma akibat
kerja. Sering didiagnosis sebagai tracheobronchitis akut atau karena virus. Kronis, missal: asbestosis.
Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Edema paru akut. Dapat disebabkan oleh
bahan kimia seperti nitrogenoksida.
b. Penyakit Kulit
Pada umumnya tidak spesifik, menyusahkan, tidak mengancam kehidupan, kadang sembuh
sendiri. Dermatitis kontak yang dilaporkan, 90% merupakan penyakit kulit yang berhubungan dengan
pekerjaan. Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab,
membuat peka atau karena faktor lain.
c. Kerusakan Pendengaran
Banyak kasus gangguan pendengaran menunjukan akibat pajanan kebisingan yang lama,
ada beberapa kasus bukan karena pekerjaan. Riwayat pekerjaan secara detail sebaiknya
didapatkan dari setiap orang dengan gangguan pendengaran. Dibuat rekomendasi tentang
pencegahan terjadinya hilangnya pendengaran.
Tidak ada tes atau prosedur yang dapat membedakan penyakit pada punggung yang
berhubungan dengan pekerjaan daripada yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Penentuan
kemungkinan bergantung pada riwayat pekerjaan. Artritis dan tenosynovitis disebabkan oleh gerakan
berulang yang tidak wajar.
e. Kanker
Adanya presentase yang signifikan menunjukan kasus Kanker yang disebabkan oleh
pajanan di tempat kerja. Bukti bahwa bahan di tempat kerja, karsinogen sering kali didapat dari
laporan klinis individu dari pada studi epidemiologi. Pada Kanker pajanan untuk terjadinya karsinogen
mulai > 20 tahun sebelum diagnosis.
Oleh karena stres atau Carbon Monoksida dan bahan kimia lain di tempat kerja.
1) Bekerjalah dengan tenang dan curahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan tersebut.
3) Jangan bercanda yang mungkin menyebabkan diri sendiri atau orang lain mengalami
kecelakaan.
4) Jangan menaruh benda tajam seperti obeng dalam saku Anda. Anda mungkin akan tertusuk
karenanya.
5) Yakinkan bahwa pakaian Anda sesuai untuk kerja. Pakaian yang kedodoran dan dasi dapat
tergulung kedalam mesin dan menyebabkan kecelakaan yang serius. Jangan memakai sandal atau
sepatu dengan jari terbuka. Pakai kulit dengan sol dan tumit karet agar tidak selip. Sepatu kerja dengan
perlindungan jari dari baja adalah yang terbaik.
6) Usaplah ceceran minyak atau gemuk dari tangan anda sehingga Anda dapat memegang alat atau
bagian mesin dengan aman.
7) Jika Anda menumpahkan minyak atau gemuk di lantai , keringkan segera agar tak seorangpun
tergelincir karenanya.
8) Tidak boleh menggunakan kompresor untuk membersihkan baju dan tidak boleh mengarahkan
moncong kompresor ke orang lain. Debu atau kotoran akan masuk ke mata.
9) Selalu menggunakan kacamata atau pelindung muka pada setiap pekerjaan dimana terdapat
bahaya oleh partikel yang berterbangan.
10) Waspadalah terhadap bunga api sewaktu Anda menggerinda atau mengelas. Bunga api bisa
membakar baju Anda.
11) Jika Anda memindahkan atau mengangkat benda berat mintalah bantuan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.co.id/2012/02/risiko-gangguan-fungsi-paru-pada.html
https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/
http://k3kesmasauinalauddin.blogspot.co.id/2012/04/k3-rifah-sakinah.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknik-pengerjaan-logam/859-
keselamatan-kerja-bengkel-kecil