Anda di halaman 1dari 18

Terapi Kognitif & Perilaku

Dalam Keperawatan Jiwa


PENDAHULUA
N
 Merupakan bagian dari terapi Modalitas
 Dlm pemberian Askep Jiwa, perawat harus
memiliki dasar Ilmu Kep Jiwa Yi:
Komunikasi Terapeutik dan Terapi Modalitas
 Terapi Modalitas adalah suatu kegiatan
dalam memberikan asuhan keperawatan yang
bermanfaat bagi keswa dan berdampak
terapeutik
JENIS TERAPI MODALITAS
1. Terapi Individual 5. Terapi Keluarga
2. Terapi Lingkungan 6. Terapi Kelompok
(milieu therapy)
7. Terapi Perilaku
3. Terapi Biologi
8. Terapi Bermain
4. Terapi Kognitif
TERAPI KOGNITIF
 Strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yg
mempengaruhi perasaan dan perilaku klien
 Kognisi : suatu proses untuk
memahami
 Terapi kognitif menjelaskan bahwa bukan
suatu peristiwa yang menyebabkan kecemasan dan
tanggapan maladaptif melaikan harapan, penilaian
dan interpretasi dari setiap peristiwa tersebut disebut
distorsi kognitif
1. Overgeneralization Menyimpulkan secara menyeluruh tentang
segala sesuatu berdasarkan kejadian tunggal.Cth:Seseorang
mahasiswa yang gagal dalam satu ujian mengatakan : “kayaknya
saya enggak akan lulus dalam setiap ujian”.
2. Personalization Menghubungkan kejadian diluar terhadap
dirinya meskipun hal tersebut tidak beralasan. cth“ atasan saya
mengatakan produktivitas perusahaan sedang menurun tahun ini,
saya yakin kalau pernyataan ini ditujukan pada diri saya”.
3. Dichotomus thinking Berfikir ekstrim, menganggap segala
sesuatunya selalu sangat bagus atau buruk. cth“ Bila suami saya
meninggalkan saya, saya pikir saya lebih baik mati”.
4. Catastrophizing Berfikir sangat buruk tentang orang dan
kejadian. cth“saya lebih baik tidak mengisi formulir promosi
jabatan itu, sebab saya tidak menginginkan dan tidak akan nyaman
dengan jabatan itu”.
5. Selective abstraction Berfokus pada detail, tetapi tidak relavan dengan
informasi yang lain. Cth “Seorang istri percaya bahwa suaminya tidak
mencintainya sebab ia datang terlambat dari pekerjaannya, tetapi ia
mengabaikan perasaannya, hadiah dari suaminya tetap diterima dan libur
bersama tetap direncanakan”.
6. Arbitary inference Menggambarkan kesimpulan yang salah tanpa
didukung data. Cth “Teman saya tidak pernah menyukai saya sebab ia tidak
mau diajak pergi”.
7. Mind reading Percaya bahwa seseorang mengetahui pemikiran orang lain
tanpa mengecek kebenarannya. Cth “Mereka pasti berfikir bahwa dirinya
terlalu kurus atau terlalu gemuk”.
8. Magnification Melebih-lebihkan pentingnya suatu kegiatan. Cth” Saya
telah meninggalkan makan malam saya, hal ini menunjukkan betapa tidak
kompetennya saya”.
9. Externalization of self worth Menentukan tata nilai sendiri untuk
diterapkan pada orang lain. Cth”Saya sudah berusaha untuk kelihatan baik
setiap waktu tetapi teman-teman saya yang tidak menginginkan saya berada
di sampingnya”.
Tujuan Terapi Kognitif

Langsung :
 Memperbaiki (menghentikan,
mengganti/mengubah) atau proses pikir
Tidak Langsung :
 Mengurangi sampai dengan menghilangkan
perilaku yang menyimpang
 Meningkatkan perilaku yang produktif
 Meningkatkan kepuasan serta penerimaan diri
Indikasi Terapi Kognitif

1. Kecemasan
2. Depresi
3. Skizofrenia
4. Gangguan kepribadian
5. Ketergantungan zat
6. Gangguan makan
7. Gangguan fobia
Tehnik Terapi Kognitif
1. Penangkapan pikiran (thought catching) :
mengidentifikasi distorsi kognitif, baik pola, proses
maupun isis pikiran.
Prosesnya:
a. Jelaskan terlebih dahulu kepada klien kaitan
antara pikiran/perasaan dengan perilaku(khususnya
perilaku negatif)
b. Minta klien menjelaskan bagaimana kaitan
dengan pikiran/perasaan dirinya
c. Bantu klien mengenali distorsi kognitifnya
d. Catat pada lembar yang tersedia
e. Sepakati distorsi kognitif yang akan diintervensi
Tehnik Terapi Kognitif
2. Uji Realitas: menguji distorsi kognitif yang telah
diperoleh pada tahap pertama
Prosesnya:
a. Validasi distorsi kognitif yang telah disepakati
b. Tanyakan bukti-bukti yang mendukung distorsi
kognifnya dan atau keuntungan apa yang
diperolehnya
c. Hadirkan atau tanyakan bukti-bukti yang
melemahkan/ kerugian yang didapatkannya. Catat
pada lembar yang tersedia
d. Minta respon klien, seberapa besar keyakinan
yang dimilikinya
Tehnik Terapi Kognitif
3. Menghentikan pikiran: membantu klien
menghentikan pikiran negatifnya
Prosesnya:
a. Letakan tubuh dan semua anggota badan
termasuk kepala (bersandar) pada kursi senyaman
mungkin
b. Tutup mata, ambil napas melalui hidung
(secukupnya) tahan sebentar, keluarkan melalui
mulut perlahan-lahan
c. Membimbing pasien untuk menghadirkan
pikiran-pikiran yang tidak menyenangkan (yang
telah disepakati untuk dihentikan)
Tehnik Terapi Kognitif
4. Menganti pikiran: membantu klien menghentikan pikiran
negatifnya
Prosesnya:
a. Duduk dikursi dengan nyaman, menyarankan klien
menulis pada kertas pikiran-pikiran yang dapat membuat
tenang dan nyaman
b. Tutup mata, ambil napas melalui hidung (secukupnya)
tahan sebentar, keluarkan melalui mulut perlahan-lahan
c. Membimbing pasien untuk menghadirkan pikiran-
pikiran yang tidak menyenangkan (memikirkan akibat
negatif dari pikiran negatif
d. Mmembimbing klien untuk mengalihkan pikiran pada
hal-hal yang menyenangkan yang telah disepakati. Buka
mata
TERAPI PERILAKU
 Definisi: terapi yang menekankan
pentingnya peranan pikiran dalam kaitanya
dengan perilaku yang dialami klien
 Teknik dasar terapi perilaku :
1. role model
2. kondisioning operan
3. desensitisasi sistematis
4. pengendalian diri
5. terapi aversi (refleks kondisi)
Role Model
 Perawat memberi contoh perilaku
adaptif
 Klien mempelajari melalui praktik
dan meniru
 Sering digunakan dg kondisioning
dan desensitisasi
Kondisioning operan
 Disebut juga penguatan positif
 Terapis memberi penghargaan kpd
klien utk perubahan perilaku yg positif
 Klien akan berubah perilaku seiring dg
penghargaan & umpan balik positif
thdp perilaku
 P’laku akan dip’tahank & ditingkatk
Desensitisasi sistematis
 Untuk klien fobia
 Klien diperkenalkan pd stimulus yg
m’bulkan fobia sementara klien dlm
keadaan rileks
 Stimulus ditingkatkan sementara klien
mengatasi kecemasan dan ketakutan yg
timbul
Pengendalian diri
 Klien dilatih belajar mengubah kata2
negatif sampai dpt mengendalikan diri
Hasil : penurunan tingkat distres
mereka
Terapi aversi
 Penguatan negatif
 Perilaku abnormal dirusak dg
pengalaman ketidaknyamanan
 Klien belajar utk tdk mengulang
perilaku demi menghindari
konsekuensi negatif perilaku

Anda mungkin juga menyukai