• Identitas Simplisia
o Pemerian: makroskopis dan organoleptik
o Mikroskopis
o Reaksi Identifikasi
• Pola Kromatografi
• Susut pengeringan
• Abu total
• Abu tidak larut asam
• Sari larut air
• Sari larut etanol
• Kandungan Kimia Simplisia
• Basahi serbuk atau irisan sampel pada slide dengan sedikit volume
floroglusin LP dan biarkan selama sekitar 2 menit atau sampai hampir
kering. Tambahkan 1 tetes asam klorida P dan gunakan kaca penutup;
dinding sel berlignin bernoda merah muda sampai merah ceri.
• Pada bahan yang diperiksa di atas kaca obyek, tambahkan beberapa tetes
Sudan III LP. Bahan dapat dijernihkan lebih dahulu dengan kloral hidrat
LP, kecuali jika bahan mengandung minyak atsiri. Biarkan selama 30
menit sampai 48 jam dalam bejana tertutup yang di dalamnya terdapat
cawan berisi etanol (90%) P. Bagian bahan yang mengandung suberin,
kutin, minyak lemak atau minyak atsiri berwarna jingga.
• Sudan III LP: Buat larutan stok jenuh dari Sudan III dalam 99%
isopropanol. Encerkan 6 ml larutan stok dengan 4 ml air. Inkubasi selama
5-10 menit lalu saring larutannya. Filtrat dapat digunakan selama beberapa
jam.
• Sudan III adalah pewarna diazo lysochrome (larut dalam lemak). Sudan III
terkait secara struktural dengan azobenzene.
• Nama IUPAC: 1-(4-(Phenyldiazenyl)phenyl)azonaphthalen-2-ol
• Penggunaan: Sudan III digunakan untuk mewarnai zat nonpolar seperti
minyak, lemak, lilin, minyak, berbagai produk hidrokarbon, dan emulsi
akrilik.
• Sudan III adalah pewarna merah yang larut dalam lemak yang digunakan
dalam identifikasi keberadaan lipid, trigliserida dan lipoprotein.
• Reaksi: Sudan III bereaksi dengan lipid atau trigliserida menjadi bernoda
merah. Tes ini dilakukan untuk menguji keberadaan lipid dalam larutan.
• Pada bahan yang diperiksa di atas kaca obyek tambahkan Iodium LP: pati berwarna biru,
aleuron berwarna kuning coklat sampai coklat
• Pati atau amilum adalah karbohidrat polimer yang terdiri dari sejumlah besar unit
glukosa bergabung dengan ikatan glikosidik.
• Aleuron adalah lapisan sel terluar yang kaya gizi dari endospermium, sementara perikarp
adalah bagian terdalam dari sekam. Bekatul padi dapat dilihat pada beras yang diperoleh
dari penumbukan.
• Aleuron berarti butir-butir protein dalam sitoplasma yang dipakai sebagai cadangan
makanan
• Iodium LP: Larutkan lebih kurang 14 g iodum P dalam larutan 35 g kalium iodida P dalam
100 ml air, tambahkan 3 tetes asam klorida P, encerkan dengan air hingga 1000 mL
• Tanin (zat samak) merupakan zat cair campuran dari beberapa macam zat,
terutama asam gallat dan glukosida.
• Fungsi tanin utamanya adalah mencegah infeksi atau pembusukan pada sel dan
jaringan tanaman, di samping sebagai pelindung dari gangguan hewan herbivora.
• Tanin biasanya terdapat pada batang, akar, yang tua sehingga menjadikan organ
ini berwarna lebih gelap dibanding bagian yang lebih muda.
• Selain itu tanin juga dapat ditemukan pada di dalam sel-sel khusus yang
mempunyai tempat penyimpanan khusus yang disebut tanin sac (kantong tanin).
Jika berada di dalam protoplasma, zat tanin terdapat dalam vakoula berbentuk
tetesan-tetesan kecil sehingga lazim disebut vakoula tanin.
1. Pada hasil mikrosublimasi, tambahkan fosfomolibdat asam sufat LP; terjadi warna biru.
2. Pada hasil mikrosublimasi, tambahkan asam diazobenzensulfonat LP; terjadi warna
jingga sampai merah.
Fosfomolibdat asam sulfat LP: Larutkan dengan pemanasan 4 g natrium fosfomolibdat P
dalam 40 mL air, setelah dingin tambahkan hati-hati 60 mL asam sulfat P.
Asam diazobenzensulfonat LP: Larutkan 900 mg asam sulfanilat P dan 10 mL asam klorida
P dalam air secukupnyan hingga 100 mL. Pada 3 mL larutan ini tambahkan 3 mL larutan
natrium nitrit P 5 % b/v, dinginkan dalam es selama 5 menit, kemudian tambahkan 12 mL
larutan natrium nitrit 5 % P , dinginkan dalam es, encerkan dengan air secukupnya sapai
100 mL, pertahankan agar tetap dingin. Lautan dibuat segar dan digunakan dalam waktu 15
menit setelah pembuatan.
Tambahkan 1-2 tetes zink klorida beriodium LP dan diamkan selama beberapa menit;
sebagai alternatif, tambahkan 1 tetes iodium (0,1 mol/L) LV, diamkan selama 1
menit, hilangkan reagen berlebih dengan secarik kertas saring dan tambahkan 1 tetes
asam sulfat (~ 1160 g/L) LP; dinding selulosa berwarna biru-violet. Pada
penambahan 1-2 tetes cuoxam LP, dinding sel selulosa akan membengkak dan
perlahan larut.
Basahi serbuk atau irisan sampel pada slide dengan sedikit volume
phloroglucinol LP dan biarkan selama sekitar 2 menit atau sampai
hampir kering. Tambahkan 1 tetes asam klorida (~ 420 g/L) LP dan
gunakan kaca penutup; dinding sel berlignin bernoda merah muda
sampai merah ceri.
Phloroglucinol LP.
Prosedur. Larutkan 1 g phloroglucinol P dalam 100 ml etanol (~ 750
g/L) LP.
Tambahkan 1-2 tetes sudan merah LP dan biarkan selama beberapa menit atau hangatkan
dengan lembut; Dinding sel yang berkutikula atau bergabus cenderung bernoda oranye-
merah atau merah.
Sudan merah LP
Prosedur. Larutkan 0,5 g sudan merah G P dalam 100 ml asam asetat glasial P.
Sudan merah G P. 1- (4-Phenylazophenylazo) -2-naftol; sudan III; pelarut merah 23; C.I.
26100; C22H16N4O.
Deskripsi: Serbuk coklat kemerahan.
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; larut dalam kloroform P.
Pereaksi ini tersedia di perdagangan.
Tambahkan 1-2 tetes sudan red LP dan biarkan selama beberapa menit
atau panaskan dengan lembut, jika perlu. Zat lemak bernoda oranye-
merah sampai merah. Irigasi sediaan dengan ethanol (~ 750 g/L) LP
dan panaskan dengan lembut; minyak atsiri dan resin larut dalam
pelarut, sedangkan lemak dan minyak lemak (kecuali minyak jarak)
tetap utuh.
Tambahkan sedikit volume iodium (0,02 mol/L) LV; warna biru atau
kemerahan dihasilkan.
Tambahkan 1 tetes besi klorida (50 g/L) LP; larutan berubah menjadi
hitam kebiru-biruan atau hitam kehijauan.