Anda di halaman 1dari 7

PERANG MELAWAN

PENJAJAHAN KOLONIAL
BELANDA
Kelompok 5
Arviona Zahra Sophia
Meirizka Cyntia Putri
Rizka Amalia
a). Perang Tondano 1
 Terjadi pada masa pemerintahan VOC.
Perang Tondano
 Pada awalnya para pedagang Spanyol dan pedagang
Perang melawan Minahasa(Tondano) melakukan perdagangan tanpa
kolonialisme di tanah adanya monopoli.
Minahasa, perlawanan  Setelah VOC mengambil alih Ternate, VOC
rakyat terjadi sebanyak
mencoba untuk menganggu perdagangan antara
2 kali,
Minahasa dengan Spanyol.
 Gubernur Ternate( Simon Cos ) ditugaskan untuk
membebaskan Minahasa dari pengaruh Spanyol.
 Langkah yang diambil Gubernur Ternate yaitu menempatkan kapal-
kapal pengintai di sekitar Selat Lembeh. Dan akhirnya bangsa
Spanyol harus meninggalkan Nusantara menuju Filiphina.
 Kepergian Spanyol dimanfaatkan oleh VOC untuk memonopoli
perdagangan beras. Namun rakyat Minahasa menolak perintah dan
membuat VOC marah.
 VOC terpaksa membendung Sungai Temberan.
 Pembendungan tersebut mengakibatkan meluapnya air sungai dan
menggenangi tempat tinggal penduduk. Tapi rakyat tidak menyerah,
mereka berpindah ke Danau Tondani dan mendirikan rumab apung.
 Kegigihan rakyat Minahasa membuat Gubernur Simon Cos marah
dan mengeluarkan ultimatum yang berisi agar rakyat Minahasa
menyerah dengan isi bahwa rakyat Tondano harus menyerahkan para
pemberontak kepada VOC, membayar ganti rugi dengan
menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman
karena banjir Sungai Temberan.
 Namun rakyat tidak memperdulikan hal tersebut, dan membuat
Simon Cos jengkel sehingga mundur ke Manado.
 Akan tetapi dampak dari perginya Spanyol menjadikan rakyat
Tondano kesulitan menjual hasil panenya Sehingga lama kelamaan
mereka mulai menjualnya ke VOC. Perdagangan beras kepada VOC
membuat pengaruh VOC sudah masuk ke Minahasa. Dengan
demikian tujuan utama VOC untuk memonopoli beras telah
terlaksana.
b). Perang Tondano II
 Terjadi pada masa pemerintahan Daendels.
 Daendels yang membutuhkan pasukan besar untuk mempertahankan
Pulau Jawa dari Inggris berusaha merekrut penduduk pribumi dari orang
orang suku Madura, Batak, dan Minahasa yang memiliki keberanian
berperang. Dan mengutus Residen Manado Prediger untuk menjalankan
b). PERANG tugas tersebut.
TONDANO II  Langkah pertama yang diambil adalah mengumpulkan para
ukung( pemimpin suatu wilayah setingkat distrik ).
 Kebijkan tersebut mendapatkan tantangan dari penduduk Minahasa.
Banyak ukung yang melarikan diri dan berbalik menyerang kolonial
Belanda. Perlawanan itu didorong oleh keinginan penduduk untuk
menghapus monopoli beras.
 Salah satu pemimpinnya yaitu ukung Lonto. Perlawanan tersebut
dipusatkan di Tondano, Minawanua.
 Waktu Belanda yang sudah mulai menyempit membuat Residen
Prediger tak mempunyai pilihan lain selain melawan serangan
rakyat Minahasa di Tondano.
 Pemerintah Belanda kembali menggunakan strategi membendung
Sungai Temberan.
 Belanda juga membentuk dua pasukan tangguh yang akan
mengepung rakyat Minahasa dari dua arah, yakni dari Danau
Toba dan dari darat Minawanua.
 Pada 23 Oktober 1808 pertemuran mulai berkobar, pasukan
Belanda yang menyerang dari Danau Toba berhasil menerobos
pertahanan.
 Keesokannya pasukan Belanda di darat Minawanua berhasil
memborbardir desa sampai seperti desa mati.
 Rakyat Minahasa bangkit dan tetap menyerang sehingga
banyak pasukan Belanda yang tewas.
 Pertempuran antara rakyat Minahasa dan Belanda terjadi
sampai Agustus 1809.
 Pertempuran Tondano II berakhir setelah Benteng
Maroya dapat dihancurkan sehinga rakyat Minahasa
yang bertempur semuanya meninggal dunia.
 Mereka memilih lebih baik mati dari pada menyerah.

Anda mungkin juga menyukai