CHAPTER 17
PROGRAM PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN
1. Praktek Perekrutan
A. Tes Tertulis
Tes tertulis pada umumnya meliputi tes kecerdasan atau tes kemampuan
secara kognitif, tes kepribadian, tes integritas. Tes kemampuan intelektual,
spasial dan kemampuan mekanis, persepsi keakuratan, serta kemampuan
motorik telah lama terbukti sebagai alat prediksi yang valid bagi banyak
organisasi pekerjaan operasional yang terlatih, semi terlatih, dan tidak
terlatih.
Tes Simulasi Kinerja
Sampel Kerja
Tes sampel kerja merupakan simulasi langsung sebagian atau
seluruhnya pekerjaan yang harus dilakukan oleh pekerja dalam
pekerjaan secara rutin. digunakan dalam merekrut pekerja
terampil seperti tukang las, masinis, tukang kayu, dan tukang listrik.
Pusat Penilaian
Satu set tes simulasi kinerja yang lebih rumit, khususnya
dirancang untuk mengevaluasi potensi manajerial kandidat,
dikelola di pusat penilaian.
Tes Penilaian Situasional
Untuk mengurangi biaya simulasi pekerjaan, banyak organisasi
sudah mulai menggunakan tes penilaian situasional, yang
meminta pelamar bagaimana mereka akan tampil dalam
berbagai situasi pekerjaan dan kemudian membandingkannya
jawaban atas jawaban karyawan berkinerja tinggi.
Realistis Pratinjau Pekerjaan
Pengusaha semakin banyak menggunakan metode sampel
pekerjaan yang melampaui pengujian penilaian ke dalam bidang
pekerjaan aktual yang dilakukan dan dievaluasi. Kadang-kadang
dikenal sebagai pratinjau pekerjaan yang realistis atau uji coba
pekerjaan, dan mereka diberikan sebagai cara untuk menilai
bakat versus pengalaman.
C. Wawancara
Wawancara tidak terstruktur yang terkenal singkat, santai dan terdiri atas
pertanyaan-pertanyaan secara acak sama sekali bukan merupakan alat
bantu seleksi yang sangat efektif. Data yang dikumpulkan biasanya bias dan
sering kali hanya secara terkait dengan kinerja pekerjaan di masa mendatang.
Tes Seleksi Kontingen