Anda di halaman 1dari 23

KONSEP KEBUTUHAN SEKSUAL DAN

KONSEP KEBUTUHAN RASA


AMAN
DAN NYAMAN
NAMA KELOMPOK 8
1.Martha Frediranti Agustina Dida
(P07120120059)
2.Ni Kadek Ema Parwati (P07120120070)
3.Sang Ayu Made Sipik
(P07120120071)
4.Putu Ela Wati (P07120120072)
5.Ni Kadek Sri Desi Gandawati
(P07120120082)
PENGERTIAN KONSEP KEBUTUHAN SEKSUAL

Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar


manusia berupa ekspresi perasaan dua orang
individu secara pribadi yang saling menghargai,
memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi
hubungan timbal balik (feed back) antara kedua
individu tersebut.
PERKEMBANGAN SEKSUAL

A. Masa pranatal dan bayi


Masa ini komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang. berkembangnya organ seksual
maupun merespons rangsangan, seperti adanya ereksi penis pada laki-laki dan adanya pelumas
bagian pada wanita
B. Fase Kanak-kanak
Pada masa kanak-kanak perkembangan seksual bagi menjadi dua, yaitu :
- Tahap oedipal atau falik terjadi pada usia 3-5 tahun
Rangsangan terjadi pada otoerotis yaitu meraba-raba bagian erogenya, mulai menyukai lawan jenis.
Anak laki-laki cendrung suka pada ibunya dari pada bapaknyadan sebaliknya pada anak perempuan
serta mulai megenal jenis kelamin yang di milikinya serta mulai interaksi dengan figur orang
tuanya.
- Tahap laten terjadi pada usia 5-13 tahun pada masa ini mulai memasuki masa pubertas dan
berhadapan langsung padatuntutan social
C. Masa Pubertas
Masa ini sudah mencapai kematangan fisik dan aspek sosial, dan akan terjadi kematangan
psikologis. Terjadi perubahan ditandai denga adanya citra tubuh, perhatian yang sengat besar
terhadap perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang perilaku, kondisi sosial.

D. Masa dewasa muda dan pertengahan umur


Pada tahap ini perkembangan fisik sudah cukup dan ciri seks sekunder mencapai puncaknya
yaitu pada usia 18-30 tahun pada masa ini terjadi perubahan hormonal pada wanita ditandai
dengan penurunan estrogen, pengecilan payudara dan vagina penurunan cairan vagina
selanjutnya akan terjadi penurunan reaksi ereksi, pada pria ditandai dengan penurunan ukuran
penis dan semen.
Gonorrhea
Gonorrhea biasa disbut “GO’’ disebabkan oleh
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Neisseria Gonorrhoeae. Masa inkubasi pada pria 3-
30 hari, sedangkan pada wanita 3 sampai waktu
Penyakit menular seksual (PMS) yang tidak dapat ditentukan.
juga diartikan sebagai penyakit 2. Syipillis
kelamin atau infeksi yang ditularkan Syipillis disebabkan oleh spirochete treponema
melalui hubungan seksual. Harus pallidum yang masuk kedalam tubuh melalui
diperhatikan PMS menyerang sekitar membran mukosa atau kulit selama melakukan
alat kelamin tapi gejalanya dapat hubungan seksual.
muncul dan menyerang mata, mulut, 3. Herpes Genetalis
saluran pencernaan, hati, otak, dan Herpes genetalis disebabkan karena terinfeksi oleh
organ tubuh lainnya. herpes virus hominis tipe 2 (HVH-2).
Terdapat beberapa cotoh peyakit 4. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom)
menular seksual yaitu : AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus) ditandai
dengan sindroma menurunnya sistem kekebalan
tubuh. HIV dapat ditransmisimelalui kontak seksual,
darah atau produk darah dari ibu kepada bayinya.
PENGERTIAN KEHILANGAN

Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan
pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir
individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun
dalam bentuk yang berbed (Yosep, 2010). Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya. Sejak lahir, mungkin individu sudah
mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk
yang berbeda. Setiap individu akan bereaksi terhadap kehilangan. Respons terakhir terhadap
kehilangan sangat dipengaruhi oleh individu terhadap kehilangan sebelumnya (Potter & Perry,
1997).
 
JENIS KEHILANGAN
1. Kehilangan objek eksternal (kecurian atau kehancuran akibat bencana alam).
2. Kehilangan lingkungan yang dikenal (berpindah rumah, dirawat di rumah sakit atau
perpindah pekerjaan.)
3. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti (pekerjaan, kepergian anggota keluarga
atau teman dekat, orang yang dipercaya atau binatang peliharaan).
4. Kehilangan suatu aspek diri (anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik)
5. Kehilangan hidup (kematian anggota keluarga, teman dekat atau diri sendiri ).
PENGERTIAN BERDUKA

Berduka adalah respons total dari pengalaman emosional dari kehilangan dan
dimanifestasikan dalam pikiran, perasaan dan tingkah laku (Kozier and Erb, 2007).
Berduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Hal ini diwujudkan dalam
berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman
pribadi, ekspektasi budaya dan keyakinan spiritual yang dianutnya. Sedangkan istilah
kehilangan (bereavement) mencakup berduka dan berkabung (mourning), yaitu perasaan
didalam dan reaksi keluar orang ditinggalkan. Berkabung adalah periode penerimaan
terhadap kehilangan dan berduka. Hal ini terjadi dalam masa kehilangan dan sering
dipengaruhi oleh kebudayaan dan kebiasaan.
JENIS BERDUKA
 Berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilangan
(kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan menarik diri dari aktivitas untuk sementara).
 Berduka antisipatif, Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau kematian
yang sesungguhnya terjadi.
 Berduka yang rumit, dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu
tahap kedukaan normal. Masa berkabung seolah-olah tidak kunjung berakhir dan dapat
mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain.
 Berduka tertutup, yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka,
(kehilangan pasangan karena AIDS, anak mengalami kematian orang tua, atau ibu yang
kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERDUKA
 Model Survivor Dunia Perkembangan psikologis dan emosional merupakan dasar dari
perkembangan kehidupan mulai dari masa anak-anak (Clark, 1995 dalam oleh Satino,
2005).
 Kepribadian Perilaku adalah hasil dari kombinasi pengaruh dari mental, emosional dan
kebutuhan fisik, dan beberapa di antaranya merupakan hasil belajar.
 Peran Sosial Semua individu mempunyai peran sosial yang dipenuhinya. Di dalam
keluarga, semua orang mempunyai peran interdependen (saling terkait), dan menjadi
anggota yang tergantung pada lainnya untuk support, membimbing dan sosial
interaksi.
 Persepsi tentang Pentingnya Kematian Persepsi seseorang tentang kematian adalah
tidak sama, misalnya: ada yang menganggap bahwa kematian suami adalah sama
dengan kehilangan pasangan seksual, kepala rumah tangga, pendengar, dll.
DEFINISI PENYAKIT KRONIS

Penyakit kronis merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau


bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan. Orang
yang menderita penyakit kronis cenderung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi
dan cenderung mengembangkan perasaan hopelessness dan helplessness karena
berbagai macam pengobatan tidak dapat membantunya sembuh dari penyakit kronis
(Sarafino, 2006). Rasa sakit yang diderita akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari,
tujuan dalam hidup, dan kualitas tidurnya (Affleck et al. dalam Sarafino, 2006).
FASE PENYAKIT KRONIS
● Menurut Smeltzer & Bare (2010), ada sembilan fase dalam penyakit kronis, yaitu sebagai berikut :
 Fase pra-trajectory adalah risiko terhadap penyakit kronis karena faktor-faktor genetik atau perilaku yang meningkatkan
ketahanan seseorang terhadap penyakit kronis.
 Fase trajectory adalah adanya gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis. Fase ini sering tidak jelas karena sedang
dievaluasi dan sering dilakukan pemeriksaan diagnostik.
 Fase stabil adalah tahap yang terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol.
 Fase tidak stabil adalah periode ketidakmampuan untuk menjaga gejala tetap terkontrol atau reaktivasi penyakit. Terdapat
gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
 Fase akut adalah fase 28 yang ditandai dengan gejala-gejala yang berat dan tidak dapat pulih atau komplikasi yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk penanganannya.
 Fase krisis merupakan fase yang ditandai dengan situasi kritis atau mengancam jiwa yang membutuhkan pengobatan atau
perawatan kedaruratan.
 Fase pulih adalah keadaan pulih kembali pada cara hidup yang diterima dalam batasan yang dibebani oleh penyakit
kronis.
 Fase penurunan adalah kejadian yang terjadi ketika perjalanan penyakit berkembang disertai dengan peningkatan
ketidakmampuan dan kesulitan dalam mengatasi gejala-gejala.
● Fase kematian adalah tahap terakhir yang ditandai dengan penurunan bertahap atau cepat fungsi tubuh dan penghentian
hubungan individual.
KONSEP PASIEN TERMINAL
A. DEFINISI PASIEN TERMINAL
Keadaan terminal adalah suatu keadaan sakit dimana seorang individu yang sakit tidak memiliki harapan untuk
sembuh. Keadaan sakit yang dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau kecelakaan. Sedangkan kematian
adalah suatu pengalaman dimana individu akan mengalami/menghadapi kematian seorang diri, tidak dapat
dihindari dan menjadi kehilang bagi orang lain.
B. TAHAP MENUJU KEMATIAN Kubler-Rosa (1969), membagi dying moment menjadi 5 tahap :
1) Menolak atau denial
Fase dimana seseorang tidak siap menerima keadaan yang terjadi dan menunjukkan reaksi penolakan
sehingga menimbulkan pemikiran: “Seharusnya tidak terjadi dengan diriku, tidak salahkah keadaan ini?”.
2) Marah atau anger
Fase dimana seseorang akan bereaksi dengan menunjukkan kemarahan.
Fase dimana ketika kemarahan telah mereda dan individu tersebut sudah dapat menerima kondisi yang terjadi
dalam dirinya
4) Kemurungan atau depresi
Fase dimana individu tidak banyak bicara dan banyak menangis. Dalam fase ini, peran
perawat sangat dibutuhkan bagi pasien untuk dapat melalui masa sedihnya sebelum
meninggal.
5) Menerima/pasrah/acceptance
Fase dimana individu dan keluarga sudah menerima secara sadar tentang hal yang akan
terjadi, yaitu kematian.
KONSEP KECEMASAN
Sigmund Freud (dalam Jess Feist dan Gregory J. Feist 2008) tentang kecemasan, Sigmund Freud
berpendapat bahwa kecemasan adalah kondisi yang tidak menyenangkan, bersifat emosional dan
sangat terasa kekuatannya, disertai sebuah sensasi fisik yang memperingatkan seseorang terhadap
bahaya yang sedang mendekat.
Menurut Freud (2002) membagi kecemasan menjadi 3 yaitu :
 Kecemasan Realitas atau Objektif (Reality or Objective Anxiety) yaitu suatu kecemasan yang
bersumber dari adanya ketakutan terhadap bahaya yang mengancam di dunia nyata.
 Kecemasan Neurosis (Neurotic Anxiety). Kecemasan ini mempunyai dasar pada masa kecil, pada
konflik antara pemuasan insting dan realitas.
 Kecemasan Moral (Moral Anxiety). Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara id dan
superego.
GEJALA KECEMASAN PENYEBAB KECEMASAN

Rochman (2010) mengemukakan


(Rochman, 2010) mengemukakan beberapa
beberapa penyebab dari kecemasan
gejala-gejala dari kecemasan antara lain
yaitu rasa cemas yang timbul akibat
menimbulkan rasa takut, suka marah, sering
melihat adanya bahaya yang
dalam keadaan exited (heboh) yang
mengancam dirinya, cemas karena
memuncak, sangat irritable, akan tetapi
merasa berdosa atau bersalah, karena
sering juga dihinggapi depresi, diikuti oleh
melakukan hal-hal yang berlawanan
bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan
dengan keyakinan atau hati nurani,
delusion of persecution (delusi yang dikejar-
kecemasan yang berupa penyakit dan
kejar), sering merasa mual dan muntah-
terlihat dalam beberapa bentuk.
muntah, badan terasa sangat lelah, banyak
Kecemasan ini disebabkan oleh hal
berkeringat, gemetar, dan seringkali
yang tidak jelas dan tidak berhubungan
menderita diare dan muncul ketegangan dan
dengan apapun yang terkadang disertai
ketakutan yang kronis yang menyebabkan
dengan perasaan takut yang
tekanan jantung menjadi sangat cepat atau
mempengaruhi keseluruhan
tekanan darah tinggi.
kepribadian penderitanya.
TUJUAN TERAPI

PENGERTIAN

Menurunkan ketegangan otot,


kecemasan, nyeri leher dan
punggung, tekanan darah tinggi,
Relaksasi progresif adalah memusatkan suatu
frekuensi jantung, dan laju
perhatian pada suatu aktivitas otot dengan
metabolik.
mengidentifikasi otot yang tegang kemudian
menurunkan ketegangan dengan melakukan
teknik relasai, untuk mendapat perasaan
relaksasi
TAHAP KERJA
1) Meminta kepada klien untuk melonggarkan pakaian, ikat pinggang membuka sepatu dan
kaos kaki.
2) Meminta klien untuk memejamkan matanya dengan lembut
3) Meminta klien untuk menarik nafas dalam dan menghembuskan nafas dengan Panjang
4) Meminta kepada pasien untuk menarik nafas dalam dan menghembuskan dengan panjang
5) Meminta pasien mengerutkan dahi, mengedipkan mata, membuka mulut lebar-lebar,
menekan lidah pada langit-langitmulut, mengatupkan rahang kuat-kuat, bibir dimonyongkan
kedepan dan tetaplah tegang selama 5 detik, hembuskan nafas perlahan dan kendurkan
secara perlahan katakan dalam hati : “rileks dan pergi”
6) Meminta pasien menekan kepala kebelakang, anggukkan kepala kearah dada
7) Meminta pasien untuk memutar kepala kebahu kanan, dan putar kepala kebahu kiri
8) Mengangkan kedua bahu seolah ingin menyentuh telinga, mengangkat bahu kanan seolah-
olah ingin menyentuh telinga, dan mengangkat bahu kiri seolah-olah ingin menyentuh telinga
1) Menahan lengan dan tangan mengepal, kemudian mengepalkan tangan
bengkokkan lengan pada siku, mengencangkan lengan sambil tetap mengepalkan
tangan, tahan 5 detik, hembuskan nafas perlahan sambil mengendurkan dan
katakan dalam hati “rileks dan pergi”
2) Menarik nafas dalam dan mengencangkan otot-otot dada dan tahan 5 detik,
hembuskan nafas dan kendurkan secara perlahan, sambil katakan dalam hati :
“relaks dan pergi”
3) Mengencangkan perut, menekan keluar dan tarik kedalam, tahan 5 detik, hembuskan nafas
dankendurkan perlahan sambil katakan dalam hati “rileks dan pergi”
4) Meminta melengkungkan punggung ke belakang sambil menarik nafas dalam dan tekan
lambung keluar, tahan 5 detik, hembuskan nafas dan kendurkan secara perlahan, katakan :
“rileks dan pergi”
5) Meminta mengencangkan pinggang, tekan tumit kaki ke lantai, kencangkan otot kaki
dibawah lutut, tekuk jari kaki kebawah seolah –olah menyentuh telapak kaki, angkat jari
kaki keatas seolah –olah hendak menyentuh lutut, tahan 5 detik, hembuskan nafas dan
kendurkan secara perlahan, katakan : “rileks dan pergi”
PROSEDUR
 Tahap Prainteraksi
PELAKSANAAN
● Mengecek program terapi
● Mencuci tangan
 Tahap Orientasi:
● Memberikan salam dan menyapa nama pasien
● Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
● Menanyakan persetujuan atau kesiapan pasien
 Tahap Kerja:
● Menjaga privasi pasien
● Mempersiapkan pasien
● Meminta pasien memita meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
● Melatih pasien melakukan nafas perut ( menarik nafas dalam melalui hidung dengan 3 hitungan, jaga mulut tetap
tertutup
● Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen( cegah lengkung pada punggung)
● Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
● Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan ( lewat mulut, bibir seperti meniup)
● Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
● Merapikan pasien
 Tahap Kerja SOP G
● Jaga privasi klien UIDE
IMAG
● Cuci tangan
● Atur posisi klien senyaman mungkin(duduk)
ERY
● Anjurkan klien menutup mata dengan lembut
● Anjurkan klien fokus pada pernapasan perut
● Anjurkan klien menariknapas dalam dan perlahan Anjurkan klien melanjutkan pernapasan
denganbiarkan sedikit lebih dalam dan lama
● Anjurkan klien tetap fokus pada pernapasan dan pikirkan bahwa tubuh semakinsantai dan lebih santai
● Anjurkan klien memikirkanbahwa seolah-olah pergi ke sebuah pegunungan yang begitu sejuk dan
merasa senang ditempat tersebut
● Anjurkan klien napas pelan dan dalam untuk menghirup kesejukan pegunungannya
● Anjurkan klien menikmati beradaditempattersebut
● Jika sudah selesai, maka anjurkan klien untuk membuka mata
● Posisikan pasien senyaman mungkin.
● Setelah 1 menit ukur skala nyeri menggunakanNumerical Rating Scale(NRS)
SOP LATIHAN FISIK (ROM)
 Tahap Kerja
● Leher
● tekuk kepala kebawah dan keatas lalu menoleh kesamping kanan dan kiri
● Lengan/pundak
● Angkat tangan keatas lalu kembaliuke bawah, setelah itu ke saming dan ke bawah lagi
● Siku
● Dengan menekuk lengan, gerakan lengan ke atas dan kebawah.
● Pergelangan tangan
● tekuk pergelangan tangan kedalam dan keluar lalu samping kiri dan kanan
● Jari Tangan
● Tekuk keempat jari tangan ke arah dalam lalu regangkan kembali. Kepalkan seluruh jari lalu buka. Tekuk tiap jari satu
persatu.
● Lutut
● Agkat kaki keatas lalu lutut ditekuk kemudian diturunkan lagi. Gerakan kaki ke sampinG kanan dan kiri lalu putar kearah
dalam dan luar.
● Pergelangan kaki
● Tekukpergelangan kaki keatas lalu luruskan. Tekuk jari kaki ke atas dan kebawah.
● Jika mampu berdiri lakukan gerakan badan membungkuk kemudian putar pinggang ke samping kanan dan kiri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai