Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan
pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir
individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun
dalam bentuk yang berbed (Yosep, 2010). Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya. Sejak lahir, mungkin individu sudah
mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk
yang berbeda. Setiap individu akan bereaksi terhadap kehilangan. Respons terakhir terhadap
kehilangan sangat dipengaruhi oleh individu terhadap kehilangan sebelumnya (Potter & Perry,
1997).
JENIS KEHILANGAN
1. Kehilangan objek eksternal (kecurian atau kehancuran akibat bencana alam).
2. Kehilangan lingkungan yang dikenal (berpindah rumah, dirawat di rumah sakit atau
perpindah pekerjaan.)
3. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti (pekerjaan, kepergian anggota keluarga
atau teman dekat, orang yang dipercaya atau binatang peliharaan).
4. Kehilangan suatu aspek diri (anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik)
5. Kehilangan hidup (kematian anggota keluarga, teman dekat atau diri sendiri ).
PENGERTIAN BERDUKA
Berduka adalah respons total dari pengalaman emosional dari kehilangan dan
dimanifestasikan dalam pikiran, perasaan dan tingkah laku (Kozier and Erb, 2007).
Berduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Hal ini diwujudkan dalam
berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman
pribadi, ekspektasi budaya dan keyakinan spiritual yang dianutnya. Sedangkan istilah
kehilangan (bereavement) mencakup berduka dan berkabung (mourning), yaitu perasaan
didalam dan reaksi keluar orang ditinggalkan. Berkabung adalah periode penerimaan
terhadap kehilangan dan berduka. Hal ini terjadi dalam masa kehilangan dan sering
dipengaruhi oleh kebudayaan dan kebiasaan.
JENIS BERDUKA
Berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilangan
(kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan menarik diri dari aktivitas untuk sementara).
Berduka antisipatif, Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau kematian
yang sesungguhnya terjadi.
Berduka yang rumit, dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu
tahap kedukaan normal. Masa berkabung seolah-olah tidak kunjung berakhir dan dapat
mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain.
Berduka tertutup, yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka,
(kehilangan pasangan karena AIDS, anak mengalami kematian orang tua, atau ibu yang
kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERDUKA
Model Survivor Dunia Perkembangan psikologis dan emosional merupakan dasar dari
perkembangan kehidupan mulai dari masa anak-anak (Clark, 1995 dalam oleh Satino,
2005).
Kepribadian Perilaku adalah hasil dari kombinasi pengaruh dari mental, emosional dan
kebutuhan fisik, dan beberapa di antaranya merupakan hasil belajar.
Peran Sosial Semua individu mempunyai peran sosial yang dipenuhinya. Di dalam
keluarga, semua orang mempunyai peran interdependen (saling terkait), dan menjadi
anggota yang tergantung pada lainnya untuk support, membimbing dan sosial
interaksi.
Persepsi tentang Pentingnya Kematian Persepsi seseorang tentang kematian adalah
tidak sama, misalnya: ada yang menganggap bahwa kematian suami adalah sama
dengan kehilangan pasangan seksual, kepala rumah tangga, pendengar, dll.
DEFINISI PENYAKIT KRONIS
PENGERTIAN