Anda di halaman 1dari 15

MATRIKS DAN

OPERASINYA
DAFTAR IS
• DEFINISI MATRIKS
• OPERASI MATRIKS
• SIFAT-SIFAT OPERASI MATRIKS
Definisi:
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari
bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan dalam
susunan tersebut dinamakan entri matriks.

 a11 a12  a1n 


a a  a2n 
A =  21 22 
    
a a  amn
 m1 m2
dimana :
 aij adalah entri matriks baris ke-i kolom ke-j
 mxn adalah orde (ukuran) dari matriks A
m adalah banyaknya baris
n adalah banyaknya kolom

Dua matriks dikatakan sama jika kedua


matriks tersebut berukuran sama dan entri
entri yang bersesuaian adalah sama.
• A = a11 a12, B = b11 b12 
a a  b b 
 21 22  21 22
• Jika A = B maka a11 = b11 ,
a12 = b12, a21 = b21, a22 = b22

• Definisi:
Jika A dan B adalah sebarang dua matriks yamg berukuran
sama, maka jumlah A + B adalah matriks yang diperoleh
dengan dengan menambahkan bersama-sama entri yang
bersesuaian dalam kedua matriks tersebut. Matriks-matriks
yang ukurannya berbeda tidak dapat dijumlahkan
Contoh:
A = a11 ; a12 B = b11 b12 
a a  b b 
 21 22  21 22
C = c11 c12 c13
c c c 
 21 22 23
Maka A + B = a11b11 a12b12
a b a b 
 21 21 22 22
Sedangkan A + C dan B + C tidak
didefinisikan
Definisi:
Jika A adalah suatu matriks dan c adalah suatu
skalar, maka hasil kali (product) cA adalah
matriks yang diperoleh dengan mengalikan
masing-masing entri dari A oleh c.
•Contoh: 1 2 
2 6
Jika diketahui matriks A =  
 4 0 

3 6 1 2
maka 3A =  6 18 (-1)A= 2 6
   
12 0  4 0 
Definisi:

Jika A adalah matriks mxr dan B adalah matriks


rxn, maka hasil kali AB adalah matriks yang
entri-entrinya ditentukan sebagai berikut.
Untuk mencari entri dalam baris ke-i dan kolom
ke-j dari AB, pilihlah baris i dari matriks A dan
kolom j dari matriks B.
Kalikanlah entri-entri yang bersesuaian dari baris
dan kolom tersebut bersama-sama dan
kemudian jumlahkan hasilnya.
Contoh: halaman 25
Perkalian dua matriks mengharuskan bahwa
banyaknya kolom dari matriks pertama harus sama
dengan banyaknya baris dari matriks ke-dua.

•Definisi:
Jika A adalah sebarang matriks mxn, maka transpos A
dinyatakan oleh At adalah matriks nxm yang kolom
pertamanya adalah baris pertama dari A, dan kolom
keduanya adalah baris ke-dua dari A, dan seterusnya.
Contoh:
1 2
2 1 2 4 
• A = 6 , maka A =
t
  2 6 0
 4 0   

b11 b12  b11 b21


• B = b b  , maka B =
t
b b 
 21 22  12 22
ATURAN ILMU HITUNG MATRIKS
Teorema:
Dengan menganggap bahwa operasi-operasi yang ditunjukkan terdefinisi,
maka aturan ilmu hitung matriks berikut berlaku.
– A+B=B+A
– A + (B + C) = (A + B) + C
– A(BC) = (AB)C
– A(B + C) = AB + AC
– (B + C)A = BA + CA
– a(B+ C) = aB + aC
– (a + b)C = aC + bC
– (ab)C = a(bC)
– a(BC) = (aB)C = B(aC)

•Matriks nol (zero matrix) adalah matriks yang semua entrinya sama dengan
nol dan dinyatakan dengan O.
Teorema:
Dengan menganggap bahwa operasi-operasi yang
ditunjukkan terdefinisi, maka aturan ilmu hitung
matriks berikut berlaku.
A+O=O+A=A
A–A=O
O – A = -A
AO =O ; OA = O

•Matriks satuan (identity matrix) adalah matriks


kuadrat dimana entri pada diagonal utama sama
dengan 1 dan lainnya sama dengan 0 dan dinyatakan
dengan In.
Contoh:
1 0 0 
1 0 0 1 0 
I2 = 0 1  ; I3 =  

0 0 1 

• Definisi:
Jika A adalah matriks kuadrat, dan jika kita
dapat mencari matriks B sehingga AB = BA = I,
maka A dikatakan dapat dibalik (invertible)
dan B dinamakan invers (inverse) dari A.
Teorema:
Jika B dan C adalah invers matriks A, maka
B = C. (Bukti hal. 35)

Jika A dan B adalah matriks-matriks yang


dapat dibalik yang berukuran sama, maka
AB dapat dibalik
Sebuah hasil kali matriks yang dapat dibalik selalu dapat
dibalik, dan invers hasil kali tersebut adalah hasil kali
invers dalam urutan terbalik.
(AB)-1 = B-1 A-1
Definisi:
• Jika A adalah sebuah matriks kuadrat, maka
kita medefinisikan pangkat-pangkat bilangan
bulat taknegatif A menjadi
A n  AA ... A ( n  0 )
n faktor
• Jika A dapat dibalik, maka

A  n  ( A  1 ) n  A 1A  1 ...
 A 1

n faktor

Anda mungkin juga menyukai