Anda di halaman 1dari 47

MINYAK BUMI

NURUL QUMARIYAH
SMAN 1 JEMBER
MINYAK BUMI
Mendefinisikan minyak bumi
Menyebutkan komposisi minyak bumi
Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi
Menjelaskan eksplorasi minyak bumi
Menjelaskan eksploitasi minyak bumi
Menjelaskan teknik pemisahan fraksi minyak bumi
Menyebutkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan kenaikan
titik didih
Menjelaskan penggunaan fraksi-fraksi minyak bumi dalam
kehidupan sehari-hari
PENGERTIAN MINYAK BUMI
 Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, bahasa
Latin: petrus–karang dan oleum–minyak, dijuluki
juga sebagai emas hitam) merupakan suatu cairan
kental berwarna coklat sampai hitam atau
kehijauan di lapisan kerak bumi.
 Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas
alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas
alam disebut minyak mentah (crude oil).
Komposisi Minyak Bumi
Komposisi Minyak Bumi
 Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah
(crude oil) yang kental dan hitam.
 Crude oil ini terdiri dari campuran hidrokarbon yaitu
 Alkana
Senyawa alkana yang paling banyak adalah n-oktana dan
isooktana (2,2,4-trimetil pentana)
 Hidrokarbon aromatis (etil benzene)
 Sikloalkana Antara ( siklopentana dan etil sikloheksana )
 Belerang (0,01-0,7%)
 Nitrogen (0,01-0,9%)
 Oksigen (0,06-0,4%)
 Karbon dioksida [CO2]
 Hidrogen sulfida [H2S]
Proses Pembentukan Minyak Bumi
 Teori Duplex
 Menggabungkan Teori Biogenetik dan Anorganik, minyak bumi dan

gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan
maupun tumbuhan.
 Pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan lumpur

berubah menjadi batuan sedimen.


 Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-

bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock).


 Minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan

lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang


disebut dengan perangkap (Trap).
 Suatu perangkap (Trap) dapat mengandung
 (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Karena

perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di


tengah, dan air di bagian bawah.
Proses Pembentukan Minyak Bumi
 Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik
lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150
juta tahun yang lalu.
 Ada kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam
bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat
pada makhluk hidup.
 Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut,
kemudian ditutupi oleh lumpur yang lambat laun
mengeras karena tekanan lapisan diatasnya
sehingga berubah menjadi batuan.
 bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa organisme
itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas yang
terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi.
 Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini
membutuhkan waktu yang sangat lama.
 Bahkan sepanjang umur kita pun belum

cukup untuk membuat minyak bumi dan gas.


 Jadi kita harus melakukan penghematan dan

berusaha mencari sumber energi alternatif.


 EKSPLORASI MINYAK BUMI
 Langkah awal untuk mendapatkan minyak bumi adalah

eksplorasi, yaitu upaya mencari daerah yang


mengandung minyak bumi dan prakiraan cadangan
minyaknya.
 EKSPLOITASI MINYAK BUMI
 Setelah lokasi yang mengandung minyak bumi diketahui,

langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan


eksploitasi, yaitu rangkaian kegiatan untuk mengambil
minyak bumi yang akan diolah. Kegiatan utama
eksploitasi adalah pengeboran. Pengeboran dapat
dilakukan di lepas pantai dan di tengah laut, bergantung
pada lokasi sumber cadangan minyak
Proses Pengolahan Minyak Bumi
 Pengolahan Tahap Pertama (primary processing)
 Untuk memisahkan campuran minyak mentah menjadi komponen-
komponennya dilakukan proses pemisahan berdasarkan titik didihnya
yang disebut distilasi bertingkat (penyulingan bertingkat). Menara
distilasi bertingkat (fractionating column) seperti pada gambar berikut
ini.

FRAKSI 1 ; LPG

FRAKSI 2 ; NAFTA ( BENSIN


BERAT)
FRAKSI 3 : KEROSIN
FRAKSI 4 : SOLAR
FRAKSI 5 : RESIDU
Menara Destilasi
Proses Destilasi
 Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan perbedaan titik didihnya.
 Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-
mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa
dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C.
 Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut
kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada
bagian flash chamber (biasanya berada pada
sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi).
 Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).
 Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke
bagian atas kolom dan terkondensasi pada suhu yang berbeda-
beda.

 Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa


cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-
sungkup yang disebut sungkup gelembung.

 Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi


tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang
titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.

 Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak


adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen
yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan
dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).
Pengolahan Tahap Kedua (secondary processing)
Proses konversi penyusunan ulang struktur molekul
hidrokarbon, yang bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi
dengan kuantitas dan kualitas ynga diinginkan atau sesuai
permintaan pasar).

1. Perengkahan (cracking) adalah penguraian (pemecahan)


molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar ( yang
memiliki jumlah karbon terbanyak ) menjadi molekul-
molekul senyawa yang lebih kecil, melalui cara panas
(thermal cracking) atau cara katalis (catalytic cracking)
2. Penyusunan ulang (reforming) adalah pengubahan bentuk
molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon
lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang).
3. Pembersihan kontaminasi (treating) adalah proses
permurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya.
 proses treating antara lain:
 copper sweetening (proses penghilangan pengotor
yang dapat menimbulkan bau tidak sedap)
 acid treatment (proses penghilangan lumpur dan
perbaikan warna
 desulfurizing (proses penghilangan unsur belerang)
 penambahan NaOH, tanah liat atau proses
hidrogenasi.

4. Penambahan bahan-bahan aditif (blending) untuk


meningkatkan kualitas produk, seperti manaikkan
angka oktan, pewarnaan, dan lainnya.
Proses CRACKING

 Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa


hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa
hidrokarbon yang kecil.
 Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau
minyak tanah menjadi bensin.
 Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas
dan perolehan fraksi gasolin (bensin).
 Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock
(ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan.
 Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil
pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa,
dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang
mempunyai sifat anti knock yang buruk.
 Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran
isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh
beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses
cracking, yaitu :
 a. Cara panas (thermal cracking), yaitu
dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan
yang rendah.
 Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking

adalah sebagai berikut :


 b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu
dengan penggunaan katalis.
 Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau

Al2O3 bauksit.
 Reaksi dari perengkahan katalitik melalui

mekanisme perengkahan ion karbonium.


 Mula-mula katalis karena bersifat asam

menambahkna proton ke molekul olevin atau


menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
 c. Hidrocracking
 Hidrocracking merupakan kombinasi antara

perengkahan dan hidrogenasi untuk


menghasilkan senyawa yang jenuh.
 Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan

tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini


adalah bahwa belerang yang terkandung
dalam minyak diubah menjadi hidrogen
sulfida yang kemudian dipisahkan.
Proses Reforming
 Reforming adalah perubahan dari bentuk
molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang
bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
 Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul
yang sama bentuk strukturnya yang berbeda.
Oleh karena itu, proses ini juga disebut
isomerisasi. Reforming dilakukan dengan
menggunakan katalis dan pemanasan.
Proses Alkilasi
 Akilasi merupakan penambahan jumlah atom
dalam molekul menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang. Dalam proses ini
menggunakan katalis asam kuat seperti
H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis).
Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

 RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”
Proses Polimerisasi
 Polimerisasi adalah proses penggabungan
molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.
 Contoh polimerisasi yaitu penggabungan

senyawa isobutena dengan senyawa


isobutana menghasilkan bensin berkualitas
tinggi, yaitu isooktana.
Proses Treating
 Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara
proses treating adalah sebagai berikut
 Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses
penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau
yang tidak sedap.
 Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan
perbaikan warna.
 Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin)
dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas
untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour
point yang rendah.
 Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang
digunakan untuk minyak pelumas
 Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan
unsur belerang.
Proses Blending
 Proses blending adalah penambahan
bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak
bumi dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas produk tersebut.
 Bensin yang memiliki berbagai persyaratan

kualitas merupakan contoh hasil minyak


bumi yang paling banyak digunakan di
barbagai negara dengan berbagai variasi
cuaca.
 Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik,

terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang


dapat ditambanhkan pada proses
pengolahannya.
 Diantara bahan-bahan pencampur yang
terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL).
 TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan

bensin.
 agar diperoleh kualitas yang baik maka pada

proses pengolahan diperlukan penambahan


zat aditif.
 Penambahan TEL dapat meningkatkan

bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan


pencemaran udara.
STANDAR PENENTUAN KUALITAS BENSIN

Bensin merupakan fraksi minyak bumi terpenting ,


untuk bahan bakar mesin dan kendaraan bermotor.
Bensin (gasoline) terdiri dari campuran isomer-isomer
heptana (C7H16) dan oktana (C8H18).
 Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan
jumlah ketukan (knocking) yang
ditimbulkannya dan dinyatakan dengan
angka oktan atau bilangan oktan (octane
number). Makin sedikit ketukan makin baik
mutu bensin, makin tinggi nilai oktannya.
Ketukan (knocking) adalah keadaan bensin
dapat terbakar secara spontan.
Hal ini merupakan suatu hal yang kurang
baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran
yang terjadi terlalu dini sebelum piston
berada pada posisi yang tepat
 Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan
volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh
percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya
tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa
terbakar secara spontan sebelum percikan api dari
busi keluar.
 Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang

tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka


akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin.
 Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak,

sehingga sebisa mungkin harus kita hindari.


 Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat
ketukan (knocking) yang ditimbulkan bensin terhadap mesin
saat terjadi pembakaran.
 Nama oktan berasal dari oktana (C8H18), karena dari seluruh
molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat
kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai
volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak
seperti yang terjadi pada heptana (C7H16), yang dapat terbakar
spontan meskipun baru ditekan sedikit.
 Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa

sebagai pembanding yaitu isooktana (2,2,4-trimetil pentana)


dan n-heptana dengan ketentuan sebagai berikut:
 n-heptana mempunyai bilangan oktan = 0, mengakibatkan

knocking sangat tinggi


 isooktana mempunyai bilangan oktan = 100, tidak

mengakibatkan knocking
ZAT ANTIKNOCKING

 Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan


dengan cara menambah zat aditif antiketukan
(antiknocking) seperti TEL, MTBE, dan etanol.
Walaupun efektif menaikkan angka oktan
ternyata beberapa zat antiknocking
mempunyai dampak negatif.
 Tetra Ethyl Lead (TEL), Pb(C2H5)4

Methyl Tertiery Buthyl Ether (MTBE), C5H12O


BENSIN/GASOLIN
 Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika
Serikat dan Kanada adalah cairan campuran yang
berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin
tersusun dari hidrokarbon. Di banyak tempat di
Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak.
 Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok
masyarakat dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang
Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap
hari.
 Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya
bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya.
Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap
campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam
3 kelompok besar: campuran standar, disebut premium,
pertalet ,bensin super/ pertamax
Pembakaran bensin yang didinginkan
 Menghasilkan dorongan yang mulus terhadap
penurunan piston.
 Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran

agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi


maksimum.
 Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis

rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan


kualitas bensin.
 -Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana,

n-oktana, dan n­nonana sangat mudah terbakar.


 Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai

ketukan (knocking).
a. Bilangan Oktan

Bilangan oktan merupakan suatu bilangan


yang menyatakan kualitas bensin. Makin
besar bilangan oktan suatu bensin maka
kualitasnya semakin baik yang berarti
pembakaran di dalam mesin dapat
berlangsung sempurna.
Contoh mengubah n-oktana menjadi
isooktana

CH3 CHCH
3 3

n-oktana isooktana
Tabel Angka Oktan Beberapa Bahan Bakar

Senyawa Angka Senyawa Angka


Oktan
n-heptana 0 metilsikloheksana 104
2-metil heksana 41 benzena 108
3-metil heksana 56 metilbenzena 124
2,2-dimetil 89 1-heptana 68
pentana
2,3-dimetil 87 5-metil-1-heksena 96
pentana
2,4-dimetil 77 2-metil-2-heksena 129
pentana
3,3-dimetil 95 2,4-dimetil-1-1- pentena 142
pentana
5. Penggunaan Residu Minyak Bumi
Dalam Petrokimia
Petrokimia adalah bahan atau produk yang dibuat
dari minyak dan gas bumi.
Proses industri petrokimia melalui tiga tahap, yaitu:
 Mengubah minyak dan gas bumi menjadi
bahan dasar petrokimia.
 Mengubah bahan dasar menjadi produk
 Mengubah produk antara menjadi produk
jadi
Bahan Dasar Petrokimia
1. Olefin
Olefin adalah bahan dasar yang utama dalam
petrokimia dan yang terpenting adalah
etilena/etena, propena, butena, dan butadiena
2. Aromatika
Aromatika adalah benzena dan turunannya,
yang terpnting adalah benzena (C6H6), toluena
(C6H5CH3), dan (C6H4(CH3)2)
3. Gas Sintesis
Gas sintesis adalah campuran dari gas karbon
monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Gas sintsis
dibuat dari raksi gas bumi (LPG) melalui oksidasi
parsial.

2CH 4(g) + O 2(g) 2CO (g) + 4H 2(g)


Contoh petrokimia dari gas
sintesis :
 Amonia (NH3), digunakan untuk membuat
pupuk, misalnya urea, ZA, dan amonium
nitrat (NH4)2SO4

 Metanol/CH3OH, digunakan untuk membuat


serat dan bahan bakar

 Formaldehida (HCHO), digunakan untuk


mengawetkan preparat biologi
6. Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan

1. Sumber Bahan Pencemar


a. Pembakaran tidak sempurna
CxHy + O2 CO2(g) + H2O(l) + CO(g) + C(s)

b. Pengotor dalam bahan bakar


c. Bahan aditif dalam bahan bakar.
TEL (Pb(C2H5)4) pada pembakarannya akan
menghasilkan PbO
2. Dampak dari Bahan Pencemar
a. CO2
CO2 tergolong gas rumah kaca. Peningkatan
suhu karena meningkatnya kadar gas rumah kaca di
udara disebut pemanasan global
b. CO
Gas CO bersifat racun, dapat menimbulkan rasa
sakit pada mata, saluran pernapasan, dan paru-
paru. Gas CO dapat breaksi dengan hemoglobin
membentuk COHb (karbonksihemoglobin) :

CO(g) + Hb(aq) COHb(aq)


c. SO2 dan SO3
Gas tersebut bila bereaksi dapat membentuk
asam sulfit dan asam sulfat yan dapat merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit
Reaksinya :
SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)

d. NO dan NO2
Campuran gas NO dan NO2 dilambangkan
sebagai Nox yang dapat bereaksi dengan bahan
pencemar lain mnimbulkan asbut,(asap kabut)
atau smog yang menyebabkan iritasi pada mata
Reaksinya :

2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g)

Gas NO dan NO2 juga dapat menjadi katalis


pada penguraian ozon di stratosfer

Anda mungkin juga menyukai