Anda di halaman 1dari 8

Sosio Antropologi Kesehatan

( Sistem Budaya dan Hubungannya


dengan Kesehatan)
Definisi

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyakkegiatansosial manusia
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
keiriudiandisebut sebagai superorganik.
*Superorganik :  kebudayaan diwariskan turun temurun dan satu generasi kegenerasi berikutnya
sehingga tetap hidup terus menerus secara berkesinambungan,meskipun orang-orang yangn
menjadi anggota masyarakat silih berganti karena adanya kelakuan dan kematian.
 Sistem Budaya merupakan bentuk abstrak dari kebudayaan.. Sistem budaya merupakan ide
dan gagasan manusia yang hidup bermasyarakat.  Ide manusia tersebut tidak terlepas melainkan
berkaitan satu dengan lainnya dalam sebuah sistem. Oleh karena itu sistem budaya adalah salah
satu bagian dari kebudayaan, yaitu adat istiadat yang didalamnya termasuk sistem norma, nilai
budaya, dan semua norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
Contoh yang akan dibahas

 Contoh sistem budaya yang akan saya bahas kali ini ialah
“ Kepercayaan masyarakat Sawang mengenai dukun bayi saat melahirkan diyakini
lebih efektif daripada petugas kesehatan” mengenai budaya pemeriksaan dan
persalinan di bagian pedesaan yang masih menggunakan jasa dukun, bahkan
kebanyakan mereka menolak untuk dibantu oleh seorang petugas kesehatan seperti
bidan dan lainnya.
Penjelasan kasus: Desa Sawang, Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara termasuk salah satu desa
yang telah mendapatkan sentuhan pembangunan di berbagai sektor, salah satunya adalah bantuan layanan
kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, berupa PUSTU
(Puskesmas Pembantu), Bidan dan lain-lain.
Namun ditemukan satu fenomena yang muncul di tengah-tengah masyarakat adalah masyarakat masih
banyak yang menggunakan pengobatan tradisional, salah satunya adalah penggunaan jasa dukun bayi
dalam persalinan.
Seperti diketahui pengetahuan yang bersumber dari kesehatan modern berupa konsultasi atau anjuran dari
dokter dan bidan, tidak sepenuhnya dapat diterima serta dipahami oleh masyarakat, sebagai bentuk
antisipasi selama masa kehamilan. Hal ini karena berbagai pertimbangan baik dari segi biaya ataupun
pengetahuan sosial budaya masyarakat.
Faktor inilah yang menyebabkan masih banyak masyarakat berorientasi pada pertolongan persalinan oleh
dukun dengan segala keterbatasannya. Pelayanan dukun yang dirasa lebih baik membuat masyarakat desa
Sawang cenderung meminta pertolongan pada dukun bayi..
Pengetahuan budaya yang berkembang di masyarakat selama ini juga mempengaruhi masa
kehamilan hingga persalinan cukup banyak seperti pantangan untuk melindungi ibu hamil yang
ternyata dibuat oleh dukun bayi maupun kerabat ibu hamil tersebut.
Di desa Sawang juga terdapat suatu pantangan, yaitu Ma’blien. Peran Ma’blien, begitu mereka
menyebutnya.
Perkembangan perhatian Antropologi terhadap masalah-masalah kesehatan dan penyakit
sebagian bermotivasi teoretis, karena kepercayaan dan praktek- praktek pengobatan merupakan
kategori utama dalam semua kebudayaan.

Sumber literasi: http://digilib.unimed.ac.id/17298/3/308322050%20Bab%20I.pdf


Pembahasan

 Pembahasan yang dapat saya sampaikan ialah bahwa sistem budaya yang
diterapkan oleh masyarakat pastinya akan mempengaruhi suatu kualitas
kesehatan dan gizi masyarakat. Seperti dalam contoh, jika masyarakat sampai
saat ini masih menggunakan jasa dukun bayi, maka dalam melahirkan seseorag
akan memiliki suatu peluang untuk mendapatkan pelayanan dibawah pelayanan
dari seorang bidan atau pegawai kesehatan lainnya. Padahal kualitas kesehatan
saat ini telah sangat maju dengan berbagai teknologi yang lebih menjamin.
Kesehatan ibu dan anak pun akan lebih terjamin kedepannya jika melahirkan
menggunakan pelayanan seorang bidan atau petrugas kesehatan lainnya. Namun
beberapa masyarakat primitif memang sulit untuk diajak meninggalkan tradisi
kebudayaanya dan hal itu pastinya akan berpengaruh pada kesehatan dan gizi
masyarakat tersebut. Layaknya kasus diatas bahwa tradisi Ma’blien akan
berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan anak.
Kesimpulan

 Dengan demikian, seharusnya kebudayaan dalam suatu masyarakat akan selalu


dinamis, karena system ide, pengetahuan, dan kepercayaan serta nilai-nilai
dalam suatu masyarakat dapat berubah sesuai kebutuhan tantangan zaman.
Kaitannya dengan permasalahan kesehatan, Sistem ide dan budaya yang mereka
miliki akan berpengaruh terhadap perilaku yang berbeda-beda dalam menjaga
suatu kesehatan, serta memiliki cara-cara yang berbeda dalam menanggapi sakit
dan penyakit.
 .

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai