Anda di halaman 1dari 17

‫ِ‬

‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َوَر ْح َمةُ اهلل َوَب َرَكاتُهُ‬


‫َّ‬
Loading…Please wait..

‫أَهال و سهال‬
‫علم البالغة‬
OLEH
IMAS CUCUN, S.Pd
‫مقدمة‬
• Latar belakang munculnya ilmu balâghah
Meningkatnya peran sosial, politik, ekonomi, dan
kebudayaan bahasa Arab,
munculnya asimilasi dengan budaya-budaya
sekitarnya serta tidak dapat
dielakkan adanya kontaminasi terhadap bahasa Arab
murni. Kondisi inilah yang
mendorong para ulama untuk mengembangkan
ilmu-ilmu kebahasaaraban termasuk
balâghah.
. Tokoh-tokoh ilmu balâghah dan karya-karyanya
• Tokoh pertama yang mengarang buku dalam
bidang ilmu bayân adalah Abû
Ubaidah dengan kitabnya Majâz Alquran. Beliau
adalah murid al-Khalil. Dalam
bidang ilmu ma’âni, kitab I’jâz Alquran yang
dikarang oleh al-Jâhizh merupakan
kitab pertama yang membahas masalah ini.
Sedangkan kitab pertama dalam ilmu
badî’ adalah karangan Ibn al-Mu’taz dan
Qudâmah bin Ja’far.
• Pada fase berikutnya, munculah seorang ahli
balâghah yang termashur, beliau
• adalah Abd al-Qâhir al-Jurzâni yang
mengarang kitab Dalâil al-I‘jâz dalam ilmu
• ma’âni dan Asrâr al-Balâghah dalam ilmu
bayân. Setelah itu muncullah Sakkâki
• yang mengarang kitab Miftah al-Ulûm yang
mencakup segala masalah dalam ilmu
balâghah.
Pengertian balâghah
• Balâghah secara leksikal bermakna sampai.
Sedangkan secara terminologis,
balâghah adalah kesesuaian suatu kalâm
dengan situasi dan kondisi disertai
kefasihan yang tinggi serta terbebas dari
dha’fu al-ta’lîf, dan tidak ta’qîd maknawi
wa al-lafzhi.
Aspek-aspek balâghah
• Fasâhah al-balâghah tergantung pada dua
aspek, yaitu balâghah al-kalâm dan
balâghah al-mutakallim.
Bidang kajian ilmu balâghah.
• Ilmu balâghah mempunyai tiga bidang kajian,
yaitu ilmu bayân, ilmu ma’âni, dan
ilmu badî’.
BIDANG KAJIAN ILMU BALAGHOH
Ilmu balaghoh adalah sebuah disiplin ilmu yang
berkaitan dengan masalah kalimat, yaitu
mengenai maknanya, susunannya, pengaruh
jiwa terhadapnya, serta keindahan dan
kejelian pemilihan kata yang sesuai dengan
tuntutan. Untuk sampai pada sasaran tersebut
ada tiga sub ilmu yaitu:
1. Ilmu bayan : Ilmu yang mengungkapkan suatu
makna dengan berbagai uslub. Ilmu ini objek
pembahasannya adalah berupa uslub-uslub yang
berbeda untuk mengungkapkan suatu ide yang
sama.
2. Ilmu ma’ani adalah ilmu yang mempelajari cara
mengungkapkan suatu ide atau perasaan ke dalam
sebuah kalimat yang sesuai dengan keadaan
3. Ilmu badi’ membahas cara memperindah suatu
ungkapan baik pada aspek lafazh maupun pada
aspek makna.
• Ilmu Balaghah dalam Bahasa Arab
Definisi:
• Bahasa yang sesuai dengan SIKON (situasi dan kondisi) dan fasih.
• Pemilihan kata, dan penguasaan situasi dan kondisi memiliki arti yang penting
dalam ilmu Balaghah. Oleh karena itu, memahami audien adalah memahami latar
belakang dan psikologi mereka secara komperehensif.
• Jadi ilmu balaghah bukan hanya menilai tingginya sebuah bahasa. Karena bisa jadi,
saking tingginya bahasa yang dipakai seseorang, sampai orang yang mendengarnya,
yang pengetahuannya rendah malah tidak paham dan justru misi dari ucapan itu
gagal.

• Kemudian fasih dalam bahasa Arab berarti: kejelasan maksud dan sesuai dengan
gramatik Bahasa Arab.
• Maksudnya, kata kata yang susah untuk dipahami orang lain, akan membuat
maksud si pembicara menjadi tidak jelas. Begitu juga, bila kata kata tidak sesuai
dengan kaedah bahasa Arab, yaitu kaedah Nahwu dan Sharaf, maka kata kata itu
tidak fasih dan orang yang mengatakannya bukan orang yang fasih
•  Nabighah adz Dzubyani
• Ziyad bin Mu’awiyah bin Dzubab Nabighah
adz-Dzubyani al-Ghathfani al-Mudhari, dijuluki
dengan Abu Umamah. Dia adalah penyair
generasi pertama dan termasuk warga Hijaz.
Lanjutan
• Di pasar Ukaz, dibuat satu kubah yang terbuat
dari kulit merah untuknya sehingga para
penyair datang kepadanya untuk
menunjukkan syair-syair karya mereka. Al-
A’sya dan Hisan serta Khansa’ adalah termasuk
orang-orang yang menunjukkan hasil karya
syair mereka kepadanya. Sedangkan Abu Amer
bi Ala’ melebihkannya di atas para penyair
lainnya.
Lanjutan
• Pada masa jahiliyah, Nabighah termasuk orang
yang terhormat. Dia mendapatkan bagian jatah
dari Nu’man bin Mundzir sebelum akhirnya dia
membuat satu qasidah yang menyinggung istri
Nu’man yang bersifat keremaja-remajan. Lalu
Nu’man tersinggung. Nabighah pun meninggalkan
Nu’man dan pergi kepada raja Ghassan di Syam.
Selama satu masa dia menghilang hingga akhirnya
Nu’man memintanya kembali ke tempatnya.
Lanjutan
• Syair Nabighah berjumlah sangat banyak.
Sebagian syairnya telah dibukukan dalam satu
diwan kecil. Dia juga merupakan penyair Arab
terbaik dalam memberikan pengantar dan
tidak ada kesan memaksakan diri dalam
syairnya. Dia juga seorang penyair yang
berusia panjang.

Anda mungkin juga menyukai