Anda di halaman 1dari 14

PROBLEMATIKA MASYARAKAT

MODERN
1. Masyarakat modern dan problematika
nya.
Masyarakat modern terdiri dari dua kata yaitu
masyarakat dan modern. Masyarakat ialah
pergaulan hidup manusia ( himpunan orang yang
hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-
ikatan tertentu ). Sedangkan modern ialah Terbaru.

Jadi, masyarkat modern ialah suatu himpunan yang


bersifat baru dan mutakhir di suatu tempat dengan
ikatan-ikatan aturan tertentu yang bersifat
mutakhir.
Deliar Noer menyebutkan ciri-ciri masyarakat
modern sebagai berikut :
 Bersifat rasional , yakni lebih mengutamakan
pendapat akal pikiran, daripada pendapat emosi.
 Menghargai waktu , yaitu selalu melihat waktu
adalah sesuatu yang sangat berharga dan perlu
dimanfaatkan dengan sebaiknya.
 Bersikap terbuka , yakni mau menerima
saran,masukkan,baik berupa kritik, gagasan dan
perbaikan diri
 Berpikir obyektif , melihat segala sesuatu dari
fungsi dan kegunaan bagi masyarakat.
2. Peranan tasawuf dalam Kehidupan
Modern
Peranan tasawuf dalam kehidupan modern ini sangat
penting dalam rangka mengembalikan manusia ke
dalam fitrahnya yang suci. Karena , masyarakat modern
yang cenderung meletakkan dunia sebagai tujuan
finalnya perlahan harus dikikis dan dihilangkan. Sebab
hal tersebut dapat menjerumuskan mereka pada
persoalan yang lebih fundamental,yaitu keringnya
spritiual dan gangguan kejiwaan yang akut.
Dari sikap mental yang seperti itu kehadiran iptek telah
melahirkan sejumlah problematika masyarakat modern,
sebagai berikut :
 Desintregasi ilmu pengetahuan. Banyak ilmu yang
berjalan sendiri tanpa adanya tali pengikat dan
penunjuk jalan yang menguasai semuanya.
 Kepribadian yang terpecah. Karena manusia modern
dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering
nilai-nilai spiritual, hilangnya kekayaan rohaniah karena
jauh dari ajaran agama.
 Penyalahgunaan Iptek. Berbagai iptek disalahgunakan
dengan segala efek negatifnya.
 Menghalalkan segala cara. Dangkalnya iman dan pola
hidup materialistik manusia dengan mudah
menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
 Stress dan frustasi. Manusia mengerahkan seluruh
pikiran, tenaga dan kemampuannya umtuk terus
bekerja tanpa mengenal batas dan kepuasaan.
 Kehilangan harga diri dan Masa Depannya. Mereka
menghabiskan masa mudanya dengan
memperturutkan hawa nafsu dan menghalalkan
segala cara.
Oleh karena itu tasawuf perlu dikembangkan dan
disosialisasikan kepada masyarakat dengan tujuan,
antara lain :
 Menyelamatkan manusia dari kebingungan dan
kegelisahan yang mereka rasakan akibat kurangnya
nilai-nilai spiritual.
 Memahami tentang aspek asoteris islam, baik
terhadap muslim dan non muslim
 Menegaskan kembali bahwa aspek asoteris islam
(tasawuf) adlah jantung ajaran islam.
Ajaran dalam tasawuf memberikan solusi bagi kita
umtuk menghadapi krisis-krisis dunia. Seperti
ajaran tawakkal pada Allah, menyebabkan manusia
memiliki pegangan yang kokoh, karena ia telah
mewakilkan dirinya sepenuh nya pada Allah.

Selanjutnya sikap frustasi dapat diatasi dengan sikap


ridha. Yaitu selalu pasrah dan menerima terhadap
segala keputusan Allah.

Sikap materialistik dapat diatasi dengan


menerapkan konsep zuhud.
Contoh :
Sebagai contoh yang dilakukan oleh al Ghazali ketika
membiarkan lalt menghisap tinta yang biasa
digunakannya untuk menulis hingga puas. Dalam
mimpinya , amal tersebut menambah catatan amal
baiknya secara signifikan, bahkan lebih besar dari amal-
amal sunnah lainnya.
Rasul juga menyampaikan jaminan betapa dekatnya
baginda dengan surga (sambil memberikan isyarat
dengan jari telunjuk dan jari tengah) dengan mukmin
yang mau menanggung hidup anak yatim.
3. Perilaku masyarakat modern
1. Memahami dan melaksankan konsep-
konsep pada masa modern.
2. Ditengah-tengah hiruk pikuk nya
masyarakat modern , dengan ditandai
munculnya gaya hidup hedonisme,
materialisme, konsumensme, tasawuf
harus menunjukkan kontribusinya ke
masyarakat agar masyarakat tidak
terjerumus dalam gaya hidup tersebut.
Kontribusi tersebut berupa
penguatan aktifitas hidup
seseorang untuk di niatkan
sebagai ibadah pada Allah.
Artinya, dunia harus menjadikan
alat untuk menggapai ridha
Allah.
Misalkan, mencari harta di dunia ini
dapat menjadi ibadah apabila kita
sandarkan pada hadist Rasulullah
Saw. “mencari harta yang halal itu di
wajibkan atas setiap muslim” (H.R.
Ibnu mas’ud).
Dengan memahami substansi hadist
ini, seorang sufi akan berhati-hati
dalam mencari harta sekaligus
menggunakan hartanya. Mereka
paasti akan meninggalkan sesuatu
yang syubhat dan haram.

Anda mungkin juga menyukai