Anda di halaman 1dari 55

SOSIOLOGI INDUSTRI


Dr. Ir. Chairil N. Siregar, M.S
Mengapa Sosiologi Penting?



Perkembangan industri yang mempengaruhi kehidupan sosial
Kondisi sosial yang mempengaruhi perkembangan industri
 Perilaku masyarakat yang beranekaragam
 Masyarakat memiliki budaya yang berbeda
 Perkembangan teknologi yang begitu cepat
 Tuntutan masyarakat terhadap kuantitas dan kualitas produk yang
begitu tinggi.
 Masyarakat membutuhkan lapangan pekerjaan.
Definisi Sosiologi


socius : “bersekutu”
ology : “studi mengenai”

logos : “kata” “pengetahuan”

Auguste Comte
1838 ”
Definisi Sosiologi

Sosiologi adalah :
Studi ilmiah mengenai perilaku sosial manusia,
hubungan antara manusia, institusi sosial, dan
organisasi/struktur sosial
Konsep Sosiologi

 Interaksi Sosial
 Stratifikasi Sosial
 Mobilisasi Sosial
 Tindakan Sosial
 Pertukaran Sosial
 Pranata Sosial
 Budaya
 Struktur Sosial
 Perubahan Sosial
 Konflik Sosial
 Capital Social
 Norma-norma Sosial
Masalah Yang Didasari dari Sosiologi

 Urbanisasi
 Industrialisasi
 Kemisikinan
 Ketidaksamarataan
 Perpecahan Keluarga
 Kriminalitas/ perilaku menyimpang
 Minoritas Ras/Etnis
 Konflik Sosial
 Lapangan kerja
Sub bidang disiplin dari sosiologi

 Klinis  Agama
 Komparatif  Desain penelitian dan
Metodologi
 Edukasi
 Pedesaan
 Lingkungan
 Sosio Biologi
 Industri  Sosio Linguistik
 Perundang-undangan  Sosiologi Seni
 Kesehatan dan medis  Sosiologi Sains
 Politik  Psikologi Sosial
 Perkotaan
Sejarah Sosiologi Industri

 Karl Marx : pembagian kerja memproduksi konflik
sosial dan merupakan kausa prima
ketidaksederajatan sosial dan alienasi.
 Emile Durkheim : pembagian kerja dan
differensiasi fungsional dari peran-peran individu
menciptakan integrasi sosial di dalam masyarakat
modern
 Max Weber : Menekankan pentingnya “organisasi”
dan “birokrasi”
Definisi Sosiologi Industri

 Sosiologi industri adalah studi tentang hubungan
sosial yang arahnya pada sistem interaksi dalam
perusahaan. Studi tentang kegiatan sosial, ekonomi,
dengan latar belakang sosio kultural.
Tugas Sosiologi Industri

1. Sebagai aplied science (ilmu terapan).
2. Untuk kesejahteraan sosial/masyarakat.
Manfaat Sosiologi Industri

1. Melihat lebih jelas bagaimana hubungan
masyarakat dengan industri.
2. Mengkaji lebih jelas pekembangan industri.
3. Melihat lebih jelas bagaimana masyarakat
mempengaruhi industri dan sebaliknya.
Ruang Lingkup Sosiologi Industri

 Secara Internal, Analisis tingkah laku manusia dalam
hubungan kerja diperusahaan atau industri.
 Secara Eksternal, Analisis kegiatan manusia dengan
latar belakang sosial ekonomi dan kultural yang
berbeda-beda.
Ruang Lingkup Internal

 Hubungan kerja dalam industri
 Organisasi industri
 Manajemen industri
 Leadership dalam industri
Ruang Lingkup Eksternal

 Tipologi masyarakat industri
 Perkembangan masyarakat industri
 Birokrasi (kaitan birokrasi dengan industri) -
Analisis dampak lingkungan
 CSR (Coorporate Sosial Responsibility)
Cakupan Sosiologi Industri

 Relasi dalam bisnis: bos dengan pekerjanya,
pemilik dengan manajer, antara
manajer/pemilik/pekerja.
 Pekerja Industri : situasi kerja, kondisi mental,
hubungan antar pekerja.
 Kondisi yang mempengaruhi industri: politik,
kehukuman, regulasi, performa ekonomi nasional.
Pendekatan Sosiologi Industri

 Pendekatan Makro :
Pendekatan yang berkaitan dengan struktur lembaga-
lembaga kemasyarakatan, pola yang sudah mapan dari
tingkah lakunya dan hubungan-hubungan serta
kepentingannya yang sudah stabil
 Pendekatan Mikro :
Membahas tentang berbagai kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari sdan sebenarnya merupakan
kritik dari sosiologi makro serta
Pendekatan Makro

Secara umum pendekatan makro membahas tentang:
i. Sistem produksi yang dipilih, pola-pola hak pemilihan,
kekayaan, pendapatan anggota masyarakat (industri).
ii. Distribusi kekuasaan dan kedudukan dalam rangka
mengejar tujuan serta gaya hidup.
iii. Karakter hirarki sosialnya, dan kaitannya dengan hirarki
dalam organisasi industri dengan berbagai konsekuensinya.
iv. Pengaruh teknologi terhadap masyarakat, bentuk hubungan
yang terjadi dalam organisasi industri.
v. Konflik antar kelompok-kelompok dalam organisasi
industri.
Pendekatan Mikro

Pendekatan mikro membahas tentang berbagai
macam interaksi yang membentuk pribadi individu
dan pengalaman subjektif dalam dunia kerja seperti:
i. Pola bentuk kehidupan dunia kerja
ii. Karakter berbagai interaksi antar induividu
iii. Permainan dalam organisasi
iv. Keterlibatan, dll
Aplikasi dari Sosiologi Industri

 Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagaihubungan industri.
 Dapat digunakan untuk pengembangan sosial yang memerlukan
sosio-politik dan perubahan ekonomi.
 Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai hubungan dagang.
 Sosiologi terlatih dapat menciptakan dan membantu dalam
melakukan berbagai macam riset dan pelatihan.
 Dapat digunakan sebagai sumber tenaga terlatih untuk berbeagai
institusi sosial.
 Dapat membantu untuk menjelaskan dan menentukan berbagai
hubungan dalam dan luar negeri yang memungkinkan.
Contoh Kasus Sosiologi
Industri

Konflik antara buruh dengan perusahaannya
terkait upah kerja minimum
 Bulan lalu ribuan buruh menutup pintu tol di Tangerang
Penutupan dilakukan dalam aksi yang digelar untuk menolak
upah minimum Rp 2,7 juta yang telah ditetapkan pemerintah
daerah setempat. Mereka menuntut upah minimum sebesar Rp
3,2 juta
 Baru-baru ini pada 9 Desember 2014 nanti di Provinsi Banten
para buruh mengancam akan menggelar mogok kerja bersama.
Ancaman itu dilayangkan untuk pemerintah daerah di
kabupaten/kota jika tidak juga merevisi nilai Upah Minimum
Kota (UMK) sesuai tuntutan mereka
Contoh Kasus Sosiologi Industri

Konflik antara buruh dengan perusahaannya
terkait upah kerja minimum
 Penyelesaian masalah perburuhan cukup melalui Bipatrit perlu
dipikirkan, dimana pengusaha dan pekerja duduk bersama untuk
menghitung berapa besar biaya produksi, rugi ataupun laba,
selain itu pemerintah juga harus bersikap netral. Lalu ditentukan
besaran persentase dari laba yang menjadi hak buruh. Konsep
seperti ini dilakukan di negara Jepang dan berhasil cukup baik.
 Solusi lainnya mungkin kita semua dan terutama negara sudah
saatnya mempertimbangkan untuk meyambut kehadiran Partai
Buruh di parlemen, sehingga aspirasi buruh dapat disuarakan
melalui partainya dan sebaliknya.
Budaya Kerja


 Arti Definisi / Pengertian Budaya Kerja

 Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup


sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong
yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap
menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang
terwujud sebagai kerja. (Sumber : Drs. Gering Supriyadi,MM dan
Drs. Tri Guno, LLM )

 C. Tujuan Atau Manfaat Budaya Kerja

 Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga


perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja
untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
 Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
 1. meningkatkan jiwa gotong royong
 2. meningkatkan kebersamaan

 3. saling terbuka satu sama lain
 4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
 5. meningkatkan rasa kekeluargaan
 6. membangun komunikasi yang lebih baik
 7. meningkatkan produktivitas kerja
 8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Contoh Budaya Kerja
 1. Produktif

 Produktif menjadi salah satu budaya kerja yang
paling utama harus diterapkan dan dimiliki oleh
setiap karyawan. Produktif disini mengandung
beberapa komponen, seperti misalnya memahami
substansi dasar mengenai makna bekerja, sikap
terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan,
perilaku ketika bekerja, etos kerja, sikap terhadap
waktu , serta berbagai peralatan penunjang
pekerjaan. Berbegai komponen tersebut sangat perlu
diperhatikan supaya dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan tidak sesuatu yang menghambat.
 2. Membebaskan Karyawan Berekspresi
 Ketika karyawan telah terbukti memiliki beberapa komponen
sebelumnya atau bekerja sangat produktif, maka sangat penting


memberikan kebebasan kepada karyawan. Hal ini dilakukan
semata untuk meningkatkan kepercayaan diri karyawan dan
tanggung jawab yang lebih tinggi. jika karyawan dibebaskan
untuk berekspresi dan berimajinasi secara luas, bukan tidak
mungkin ada hasil lebih yang bisa ia berikan. Meskipun begitu,
sebagai pemilik perusahaan anda tetap memiliki hak untuk
mengontrol atau mengawasi setiap hasil kerja yang dilakukan
karyawan. Bukan hanya soal pembebasan dalam berfikir saja,
namun perusahaan sebesar Google ternyata juga membesaskan
para karyawannya dalam berpenampilan. Perusahaan ini sangat
identik dengan budaya kerja yang mengedepankan lingkungan
kerja yang lebih casual dan terkesan santai dari pada harus
serius setiap hari.
 3. Memberikan Fasilitas Penunjang Untuk Karyawan
 Fasilitas sangat penting demi menunjang kerja seorang
karyawan. Perusahaan yang baik tidak hanya akan

menuntuk hasil, namun juga memeprhatika proses dan
menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh
karyawan. Misalnya saja seperti menyediakan makan di
kantor, kendaraan selama dikantor, alat cepat atau printer,
dan masih banyak lainnya
 4. Memberikan Hiburan
 Menghadapi berbagai pekerjaan setiap hari memang membuat
seorang pekerja akan merasa jenuh pada waktu-waktu tertentu. Hal


inilah yang juga menjadi perhatian para pemilik perusahaan. Tidak
hanya menuntut hasil dari pekerjaan karyawannya, namun
perusahaan juga harus memperhatikan kebutuhan psikis para
karyawannya. Memberikan suatu kegiatan untuk merefresh otak juga
sangat perlu dilakukan. Misalnya saja, sebulan sekali melakukan
kegiatan outbond atau pergi rekreasi bersama-sama. Itulah sedikit
informasi mengenai budaya kerja yang baik. Jika perusahaan milik
anda atau perusahaan anda tempat anda bekerja telah memiliki
budaya seperti diatas, maka manfaatkan budaya tersebut secara
maksimal. Jangan sampai anda hanya memanfaatkan karyawan saja,
dan bagi anda karyawan jangan sampai dengan kemudahan yang
diberikan akan lupa dengan tanggung jawab pekerjaan. Semoga
informasi ini bermanfaat, dan semoga dapat menginspirasi bagi anda
yang berniat membangun budaya kerja yang lebih baik lagi.
6 Komponen Budaya Kerja Dapat Tingkatkan
Produktivitas


 Apakah budaya kerja di perusahaan Anda sudah ideal? Apakah Anda
merasa ada yang perlu diubah dari lingkungan kerja di kantor? Jika
ya, Anda harus memahami dulu landasan budaya kerja itu sendiri.
 Berikut enam komponen budaya kerja seperti disarikan dari Hbr.org.
 1. Visi
 Budaya yang hebat dimulai dengan sebuah pernyataan visi atau misi.
Visi adalah frase sederhana yang membuat perusahaan jadi punya
tujuan dan memandu nilai perusahaan. Pada gilirannya, visi akan
mengarahkan setiap keputusan yang dibuat karyawan. Visi
perusahaan yang benar-benar otentik akan tampak menonjol
dibandingkan organisasi lain. Visi yang baik bahkan dapat membantu
mengarahkan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan
lainnya.
 2. Nilai

 Jika visi merupakan artikulasi dari tujuan perusahaan.



Sedangkan nilai merupakan seperangkat pedoman tentang
perilaku dan pola pikir yang dibutuhkan untuk mencapai
visi tersebut. Karyawan McKinsey & Company, misalnya,
yang diminta bekerja berdasarkan nilai-nilai melayani
klien, memerlakukan rekan dengan baik, dan menjunjung
tinggi standar profesionalisme. Sementara Google
mananamkan nilai pada karyawannya agar “jangan menjadi
jahat.”
 3. Praktik

 Tentu saja, visi tidak akan tercapai, dan nilai tidak akan

menjadi penting kecuali dilaksanakan oleh semua karyawan
di kantor. Jika sebuah organisasi menyatakan, “orang adalah
aset terbesar kita,” maka mereka harus siap berinvestasi pada
sumber daya manusia.

 Jika sebuah organisasi menghargai hierarki “datar”, maka


pimpinan perusahaan sampai manajer harus mendorong agar
lebih banyak anggota tim junior yang boleh berbeda
pendapat. Karyawan muda tidak akan takut mengungkapkan
gagasan dlam sebuah diskusi. Apa pun nilai dalam sebuah
organisasi, harus diperkuat dalam prinsip kerja sehari-hari di
perusahaan.
 4. Karyawan

 Perusahaan tidak bisa membangun budaya kerja yang baik



tanpa dukungan karyawannya. Pegawai tidak hanya
berkompeten menjalankan tugasnya, tetapi juga harus bisa
memahami dan merangkul nilai-nilai perusahaan. Itulah
mengapa perusahaan-perusahaan besar di dunia memiliki
kebijakan rekrutmen yang ketat. Jadi, meskipun seorang
kandidat dengan keahlian hebat, tapi tidak setuju pada visi
perusahaan dan sulit menjalankan nilai yang diterapkan,
maka tidak akan diterima.
 5. Narasi

 Cerita sejarah perusahaan, kehebatan pendiri bisa



memerkuat budaya kerja. Misalnya, ada cerita bagaimana
Steve Jobs terpesona dengan bentuk kaligrafi. Hal ini
menanamkan budaya berorientasi estetika di Apple.
Mungkin juga ada cerita di perusahaan lain tentang pendiri
perusahaan yang jatuh bangun dalam membangun
bisnisnya, sehingga menanamkan budaya kerja keras. Kisah
sukses yang diceritakan turun-temurun bisa mendukung
budaya perusahaan.
 6. Tempat

 Mengapa Pixar memiliki atrium terbuka yang besar sebagai tempat para


karyawan bertemu satu sama lain dan berinteraksi secara informal?
Mengapa perusahaan teknologi berkerumun di Silicon Valley dan
perusahaan keuangan kebanyakan berdiri di London dan New York? Salah
satu jawabannya adalah mereka memilih tempat untuk membentuk
budaya. Arsitektur terbuka lebih kondusif untuk perusahaan yang
mengutamakan kolaborasi. Kota dan negara tertentu memiliki budaya
lokal yang dapat memperkuat budaya kerja perusahaan. Tempat yang
memiliki desain geografi, arsitektur, atau estetika tertentu memengaruhi
nilai dan perilaku orang di tempat kerja.

 Enam komponen ini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk membentuk
budaya organisasi baru. Anda bisa mengidentifikasi dan memahaminya
secara lebih lengkap, kemudian menerapkannya dalam organisasi. Hal ini
bisa menjadi langkah awal untuk merevitalisasi atau membentuk kembali
budaya di perusahaan.
ETOS KERJA


 Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sesuatu
yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi
terhadap nilai bekerja. Sedangkan Etos Kerja Muslim
dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang
diyakini seorang muslim bahwa bekerja tidak hanya
bertujuan memuliakan diri, tetapi juga sebagai suatu
manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai
ibadah yang luhur. Sehingga melahirkan Semangat
kerja yang memiliki nilai produktif.
 Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter,
cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan
moral seseorang serta pandangan dunia mereka,

yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan
yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan
kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap
mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang
direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8)

 .Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang


kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh
seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan
benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja
mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).
 Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara
yang dewasa ini menjadi negara maju, dan terus berpacu
dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya


dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk
berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja
merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam
keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan
terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang
militan menjadi salah satu dampak keberhasilan
perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya
dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap
orang memiliki internal being yang merumuskan siapa
dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau
reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being
terhadap tuntutan external dunia kerja menetapkan etos
kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
 Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
 a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu
direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke


depan agar lebih baik dari kemarin.
 b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu
merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan
efektivitas bekerja.
 c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa
pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus
dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
 d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan
hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu
bermanfaat untuk kedepan.
 e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan
yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah
kreativitas diri.
 Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat
penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu
sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A.

Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
 (a) pendorang timbulnya perbuatan
 (b) penggairah dalam aktivitas
 (c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar
kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat
lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
 1. Menumbuhkan sikap optimis :


 - Mengembangkan semangat dalam diri
 - Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
 - Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
 2. Jadilah diri anda sendiri :
 - Lepaskan impian
 - Raihlah cita-cita yang anda harapkan
 3. Keberanian untuk memulai :
 - Jangan buang waktu dengan bermimpi
 - Jangan takut untuk gagal
 - Merubah kegagalan menjadi sukses
 4. Kerja dan waktu :
 - Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
 - Jangan cepat merasa puas
 5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
 - Latihan berkonsentrasi
 - Perlunya beristirahat
 6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
 Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk
Meningkatkan Etos Kerja :


 1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
 2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
 3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak
dalam bekerja.
 4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji
dalam bekerja).
 5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
 6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
 7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan
usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
 8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.
(Siregar, 2000, p.24)
 Etos Kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara
mengekspresikan, memandang, meyakini, dan
memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong

dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal
(high performance).
 Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka
yang selalu obsesif atau ingin berbuat sesuatu yang penuh
manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah. Dan
cara pandang untuk melaksanakan sesuatu harus
didasarkan kepada tiga dimensi kesadaran, yaitu : dimensi
ma’rifat (aku tahu), dimensi hakikat (aku berharap), dan
dimensi syariat (aku berbuat).
Etos Kerja: Dimensi Ma’rifat (Aku Tahu)

 Tahu siapa aku, apa kekuatan dan kelemahanku,



 Tahu apa pekerjaanku,
 Tahu siapa pesaingku dan siapa kawanku,
 Tahu produk yang akan aku hasilkan,
 Tahu apa bidang usahaku dan tujuanku,
 Tahu siapa relasiku,
 Tahu pesan-pesan yang akan kusampaikan
 Etos Kerja: Dimensi Hakikat (Aku berharap)

 Sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan kemana
arah tindakan dilangkahkan. Setiap pribadi muslim
meyakini bahwa niat atau dorongan untuk
menetapkan cita-cita merupakan ciri bahwa dirinya
hidup.

 Etos Kerja: Dimensi Syariat (Aku Berbuat)


 Pengetahuan tentang peran dan potensi diri, tujuan
serta harapan-harapan hendaklah mempunyai arti
kecuali bila dipraktikkan dalam bentuk tindakan
nyata yang telah diyakini kebenarannya.
Relasi Industri

 Relasi Industri : hubungan antara organisasi dengan
pekerjanya di dalam suatu manufaktur atau industri
“service”.
 Relasi industri terbagi dua yaitu: satu arah dan dua
arah.
Relasi Industri

 Menurut Yoders, Dale
 Adalah elemen keseluruhan dari suatu hubungan
yang muncul karena adanya kepentingan kolaborasi
antara laki-laki dan perempuan di proses
kepegawaian dalam suatu industri.
4 Elemen Dasar dalam Relasi Industri

 Organisasi pekerja dan manajemennya.
 Negara
 Manajemen pekerja
 Pekerja
Pemerintah,
Pelanggan, dll
Eksternal
Perusahaan,
masyarakat, dll.

Organisasi
Relasi Sosial dalam Industri
Formal
Perundang-
undangan

Individul
Internal
Informal

Kelompok

Formal- Sosio-
Informal fungsional
Faktor-faktor Relasi Industri yang
Mempengaruhi Perilaku Seseorang

 Institusi : pemerintah, serikat buruh, pengadilan
tenaga kerja, dll.
 Karakter : untuk mempelanjari peran serikat buruh
dan institusi lain.
 Metode : fokus pada penawaran kolektif dan
partisipasi pekerja di dalam skema suatu relasi
industri.
 Konten : gaji, jam kerja, pemecatan, kesehatan dan
keselamatan kerja, pindah.
Tujuan Relasi Industri

 Untuk menjaga kepentingan tenaga kerja dan manajemen
 Untuk menghindari konflik industrial
 Untuk meningkatkan produktivitas
 Untuk membangun demokrasi industri
 Untuk menghilangkan pemogokan, larangan bekerja, dan
gheraos
 Untuk mengatur kontrol dari pemerintah
 Perbaikan kondisi ekonomi pekerja
 Kontrol yang dilakukan oleh negara atas usaha industri
 Sosialisasi atau rasionalisasi industri
 Melindungi minat milik pekerja
Indikator Relasi Industri

 Kekuatan dan Kestabilan Serikat
 Kesalingpercayaan
 Partisipasi buruh dalam manajemen
 Akomodasi reksa
 Implementasi tulus dalam suatu perjanjian
 Kebijakan personalia
 Peran pemerintah
 Pandangan Progresif
Mengapa Relasi Industri Itu Penting?

 Produksi Lancar (Uninterrupted production)
 Gangguan Industri Berkurang (Reduction in
industrial disputes)
 Moral Tinggi (High morale)
 Revolusi Mental (Mental revolution)
 Program Baru (New programs)
 Berkurangnya hasil sampingan (Reduced wastage)
Pentingnya Perspektif Global

 Kehidupan orang-orang di seluruh dunia yang
terhubung dan saling terkait.
 Masalah satu negara adalah bagian dari situasi
global yang lebih besar.
 Terbentuknya cara lokal yang didasarkan oleh
peristiwa yang terjadi di luar negeri.
 Biografi individu dibentuk oleh peristiwa di
lokasi-lokasi asing.
SOSIOTEKNOLOGI


Adalah Proses kognitif, sikap, perilaku, etika manusia serta budaya dan
capital sosial yang dimiliki masyarakat dalam berinteraksi dengan
industri yang hasilnya memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan,
keselamatan, kenyamanan, dan keamanan masyarakat, serta
berdampak pada perkembangan industri dan masyarakat.
Sosioteknologi adalah membangun sinergi antara sosial dan teknologi.
AKTIVITAS SOIOTEKNOLOGI


 Membangunan usaha Kecil dan menengah
 Pembangunan masyarakat pulau terdepan dan perbatasan
 Pembangunan masyarakat kampung perkotaan
 Pengembangan manajemen pembangunan daerah
 Pembangunan masyarakat sekitar industri berbasis
CSR
 Keselamatan, kesehatan dan keamanan karyawan
Daftar Pustaka

 Berry,David; 1983, Pokok-pokok Pikiran Dalam
Sosiologi, (“The Rules of Sociological Method” New
York: Free Press,1964 edition) disunting oleh
Drs.Paulus Wirutomo,M.Sc, Rajawali, Jakarta
 http://ridhofkip.blogspot.com/2013/01/prinsip-
prinsip-dasar-sosiologi-industri.html

Anda mungkin juga menyukai