.Sosiologi Industri A 2020 (Autosaved)
.Sosiologi Industri A 2020 (Autosaved)
Dr. Ir. Chairil N. Siregar, M.S
Mengapa Sosiologi Penting?
Perkembangan industri yang mempengaruhi kehidupan sosial
Kondisi sosial yang mempengaruhi perkembangan industri
Perilaku masyarakat yang beranekaragam
Masyarakat memiliki budaya yang berbeda
Perkembangan teknologi yang begitu cepat
Tuntutan masyarakat terhadap kuantitas dan kualitas produk yang
begitu tinggi.
Masyarakat membutuhkan lapangan pekerjaan.
Definisi Sosiologi
socius : “bersekutu”
ology : “studi mengenai”
Auguste Comte
1838 ”
Definisi Sosiologi
Sosiologi adalah :
Studi ilmiah mengenai perilaku sosial manusia,
hubungan antara manusia, institusi sosial, dan
organisasi/struktur sosial
Konsep Sosiologi
Interaksi Sosial
Stratifikasi Sosial
Mobilisasi Sosial
Tindakan Sosial
Pertukaran Sosial
Pranata Sosial
Budaya
Struktur Sosial
Perubahan Sosial
Konflik Sosial
Capital Social
Norma-norma Sosial
Masalah Yang Didasari dari Sosiologi
Urbanisasi
Industrialisasi
Kemisikinan
Ketidaksamarataan
Perpecahan Keluarga
Kriminalitas/ perilaku menyimpang
Minoritas Ras/Etnis
Konflik Sosial
Lapangan kerja
Sub bidang disiplin dari sosiologi
Klinis Agama
Komparatif Desain penelitian dan
Metodologi
Edukasi
Pedesaan
Lingkungan
Sosio Biologi
Industri Sosio Linguistik
Perundang-undangan Sosiologi Seni
Kesehatan dan medis Sosiologi Sains
Politik Psikologi Sosial
Perkotaan
Sejarah Sosiologi Industri
Karl Marx : pembagian kerja memproduksi konflik
sosial dan merupakan kausa prima
ketidaksederajatan sosial dan alienasi.
Emile Durkheim : pembagian kerja dan
differensiasi fungsional dari peran-peran individu
menciptakan integrasi sosial di dalam masyarakat
modern
Max Weber : Menekankan pentingnya “organisasi”
dan “birokrasi”
Definisi Sosiologi Industri
Sosiologi industri adalah studi tentang hubungan
sosial yang arahnya pada sistem interaksi dalam
perusahaan. Studi tentang kegiatan sosial, ekonomi,
dengan latar belakang sosio kultural.
Tugas Sosiologi Industri
1. Sebagai aplied science (ilmu terapan).
2. Untuk kesejahteraan sosial/masyarakat.
Manfaat Sosiologi Industri
1. Melihat lebih jelas bagaimana hubungan
masyarakat dengan industri.
2. Mengkaji lebih jelas pekembangan industri.
3. Melihat lebih jelas bagaimana masyarakat
mempengaruhi industri dan sebaliknya.
Ruang Lingkup Sosiologi Industri
Secara Internal, Analisis tingkah laku manusia dalam
hubungan kerja diperusahaan atau industri.
Secara Eksternal, Analisis kegiatan manusia dengan
latar belakang sosial ekonomi dan kultural yang
berbeda-beda.
Ruang Lingkup Internal
Hubungan kerja dalam industri
Organisasi industri
Manajemen industri
Leadership dalam industri
Ruang Lingkup Eksternal
Tipologi masyarakat industri
Perkembangan masyarakat industri
Birokrasi (kaitan birokrasi dengan industri) -
Analisis dampak lingkungan
CSR (Coorporate Sosial Responsibility)
Cakupan Sosiologi Industri
Relasi dalam bisnis: bos dengan pekerjanya,
pemilik dengan manajer, antara
manajer/pemilik/pekerja.
Pekerja Industri : situasi kerja, kondisi mental,
hubungan antar pekerja.
Kondisi yang mempengaruhi industri: politik,
kehukuman, regulasi, performa ekonomi nasional.
Pendekatan Sosiologi Industri
Pendekatan Makro :
Pendekatan yang berkaitan dengan struktur lembaga-
lembaga kemasyarakatan, pola yang sudah mapan dari
tingkah lakunya dan hubungan-hubungan serta
kepentingannya yang sudah stabil
Pendekatan Mikro :
Membahas tentang berbagai kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari sdan sebenarnya merupakan
kritik dari sosiologi makro serta
Pendekatan Makro
Secara umum pendekatan makro membahas tentang:
i. Sistem produksi yang dipilih, pola-pola hak pemilihan,
kekayaan, pendapatan anggota masyarakat (industri).
ii. Distribusi kekuasaan dan kedudukan dalam rangka
mengejar tujuan serta gaya hidup.
iii. Karakter hirarki sosialnya, dan kaitannya dengan hirarki
dalam organisasi industri dengan berbagai konsekuensinya.
iv. Pengaruh teknologi terhadap masyarakat, bentuk hubungan
yang terjadi dalam organisasi industri.
v. Konflik antar kelompok-kelompok dalam organisasi
industri.
Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro membahas tentang berbagai
macam interaksi yang membentuk pribadi individu
dan pengalaman subjektif dalam dunia kerja seperti:
i. Pola bentuk kehidupan dunia kerja
ii. Karakter berbagai interaksi antar induividu
iii. Permainan dalam organisasi
iv. Keterlibatan, dll
Aplikasi dari Sosiologi Industri
Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagaihubungan industri.
Dapat digunakan untuk pengembangan sosial yang memerlukan
sosio-politik dan perubahan ekonomi.
Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai hubungan dagang.
Sosiologi terlatih dapat menciptakan dan membantu dalam
melakukan berbagai macam riset dan pelatihan.
Dapat digunakan sebagai sumber tenaga terlatih untuk berbeagai
institusi sosial.
Dapat membantu untuk menjelaskan dan menentukan berbagai
hubungan dalam dan luar negeri yang memungkinkan.
Contoh Kasus Sosiologi
Industri
Konflik antara buruh dengan perusahaannya
terkait upah kerja minimum
Bulan lalu ribuan buruh menutup pintu tol di Tangerang
Penutupan dilakukan dalam aksi yang digelar untuk menolak
upah minimum Rp 2,7 juta yang telah ditetapkan pemerintah
daerah setempat. Mereka menuntut upah minimum sebesar Rp
3,2 juta
Baru-baru ini pada 9 Desember 2014 nanti di Provinsi Banten
para buruh mengancam akan menggelar mogok kerja bersama.
Ancaman itu dilayangkan untuk pemerintah daerah di
kabupaten/kota jika tidak juga merevisi nilai Upah Minimum
Kota (UMK) sesuai tuntutan mereka
Contoh Kasus Sosiologi Industri
Konflik antara buruh dengan perusahaannya
terkait upah kerja minimum
Penyelesaian masalah perburuhan cukup melalui Bipatrit perlu
dipikirkan, dimana pengusaha dan pekerja duduk bersama untuk
menghitung berapa besar biaya produksi, rugi ataupun laba,
selain itu pemerintah juga harus bersikap netral. Lalu ditentukan
besaran persentase dari laba yang menjadi hak buruh. Konsep
seperti ini dilakukan di negara Jepang dan berhasil cukup baik.
Solusi lainnya mungkin kita semua dan terutama negara sudah
saatnya mempertimbangkan untuk meyambut kehadiran Partai
Buruh di parlemen, sehingga aspirasi buruh dapat disuarakan
melalui partainya dan sebaliknya.
Budaya Kerja
Arti Definisi / Pengertian Budaya Kerja
memberikan kebebasan kepada karyawan. Hal ini dilakukan
semata untuk meningkatkan kepercayaan diri karyawan dan
tanggung jawab yang lebih tinggi. jika karyawan dibebaskan
untuk berekspresi dan berimajinasi secara luas, bukan tidak
mungkin ada hasil lebih yang bisa ia berikan. Meskipun begitu,
sebagai pemilik perusahaan anda tetap memiliki hak untuk
mengontrol atau mengawasi setiap hasil kerja yang dilakukan
karyawan. Bukan hanya soal pembebasan dalam berfikir saja,
namun perusahaan sebesar Google ternyata juga membesaskan
para karyawannya dalam berpenampilan. Perusahaan ini sangat
identik dengan budaya kerja yang mengedepankan lingkungan
kerja yang lebih casual dan terkesan santai dari pada harus
serius setiap hari.
3. Memberikan Fasilitas Penunjang Untuk Karyawan
Fasilitas sangat penting demi menunjang kerja seorang
karyawan. Perusahaan yang baik tidak hanya akan
menuntuk hasil, namun juga memeprhatika proses dan
menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh
karyawan. Misalnya saja seperti menyediakan makan di
kantor, kendaraan selama dikantor, alat cepat atau printer,
dan masih banyak lainnya
4. Memberikan Hiburan
Menghadapi berbagai pekerjaan setiap hari memang membuat
seorang pekerja akan merasa jenuh pada waktu-waktu tertentu. Hal
inilah yang juga menjadi perhatian para pemilik perusahaan. Tidak
hanya menuntut hasil dari pekerjaan karyawannya, namun
perusahaan juga harus memperhatikan kebutuhan psikis para
karyawannya. Memberikan suatu kegiatan untuk merefresh otak juga
sangat perlu dilakukan. Misalnya saja, sebulan sekali melakukan
kegiatan outbond atau pergi rekreasi bersama-sama. Itulah sedikit
informasi mengenai budaya kerja yang baik. Jika perusahaan milik
anda atau perusahaan anda tempat anda bekerja telah memiliki
budaya seperti diatas, maka manfaatkan budaya tersebut secara
maksimal. Jangan sampai anda hanya memanfaatkan karyawan saja,
dan bagi anda karyawan jangan sampai dengan kemudahan yang
diberikan akan lupa dengan tanggung jawab pekerjaan. Semoga
informasi ini bermanfaat, dan semoga dapat menginspirasi bagi anda
yang berniat membangun budaya kerja yang lebih baik lagi.
6 Komponen Budaya Kerja Dapat Tingkatkan
Produktivitas
Apakah budaya kerja di perusahaan Anda sudah ideal? Apakah Anda
merasa ada yang perlu diubah dari lingkungan kerja di kantor? Jika
ya, Anda harus memahami dulu landasan budaya kerja itu sendiri.
Berikut enam komponen budaya kerja seperti disarikan dari Hbr.org.
1. Visi
Budaya yang hebat dimulai dengan sebuah pernyataan visi atau misi.
Visi adalah frase sederhana yang membuat perusahaan jadi punya
tujuan dan memandu nilai perusahaan. Pada gilirannya, visi akan
mengarahkan setiap keputusan yang dibuat karyawan. Visi
perusahaan yang benar-benar otentik akan tampak menonjol
dibandingkan organisasi lain. Visi yang baik bahkan dapat membantu
mengarahkan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan
lainnya.
2. Nilai
Tentu saja, visi tidak akan tercapai, dan nilai tidak akan
menjadi penting kecuali dilaksanakan oleh semua karyawan
di kantor. Jika sebuah organisasi menyatakan, “orang adalah
aset terbesar kita,” maka mereka harus siap berinvestasi pada
sumber daya manusia.
Mengapa Pixar memiliki atrium terbuka yang besar sebagai tempat para
karyawan bertemu satu sama lain dan berinteraksi secara informal?
Mengapa perusahaan teknologi berkerumun di Silicon Valley dan
perusahaan keuangan kebanyakan berdiri di London dan New York? Salah
satu jawabannya adalah mereka memilih tempat untuk membentuk
budaya. Arsitektur terbuka lebih kondusif untuk perusahaan yang
mengutamakan kolaborasi. Kota dan negara tertentu memiliki budaya
lokal yang dapat memperkuat budaya kerja perusahaan. Tempat yang
memiliki desain geografi, arsitektur, atau estetika tertentu memengaruhi
nilai dan perilaku orang di tempat kerja.
Enam komponen ini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk membentuk
budaya organisasi baru. Anda bisa mengidentifikasi dan memahaminya
secara lebih lengkap, kemudian menerapkannya dalam organisasi. Hal ini
bisa menjadi langkah awal untuk merevitalisasi atau membentuk kembali
budaya di perusahaan.
ETOS KERJA
Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sesuatu
yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi
terhadap nilai bekerja. Sedangkan Etos Kerja Muslim
dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang
diyakini seorang muslim bahwa bekerja tidak hanya
bertujuan memuliakan diri, tetapi juga sebagai suatu
manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai
ibadah yang luhur. Sehingga melahirkan Semangat
kerja yang memiliki nilai produktif.
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter,
cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan
moral seseorang serta pandangan dunia mereka,
yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan
yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan
kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap
mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang
direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8)
dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk
berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja
merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam
keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan
terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang
militan menjadi salah satu dampak keberhasilan
perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya
dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap
orang memiliki internal being yang merumuskan siapa
dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau
reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being
terhadap tuntutan external dunia kerja menetapkan etos
kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu
direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke
depan agar lebih baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu
merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan
efektivitas bekerja.
c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa
pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus
dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan
hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu
bermanfaat untuk kedepan.
e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan
yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah
kreativitas diri.
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat
penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu
sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A.
Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar
kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat
lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk
Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak
dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji
dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan
usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.
(Siregar, 2000, p.24)
Etos Kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara
mengekspresikan, memandang, meyakini, dan
memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong
dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal
(high performance).
Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka
yang selalu obsesif atau ingin berbuat sesuatu yang penuh
manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah. Dan
cara pandang untuk melaksanakan sesuatu harus
didasarkan kepada tiga dimensi kesadaran, yaitu : dimensi
ma’rifat (aku tahu), dimensi hakikat (aku berharap), dan
dimensi syariat (aku berbuat).
Etos Kerja: Dimensi Ma’rifat (Aku Tahu)
Organisasi
Relasi Sosial dalam Industri
Formal
Perundang-
undangan
Individul
Internal
Informal
Kelompok
Formal- Sosio-
Informal fungsional
Faktor-faktor Relasi Industri yang
Mempengaruhi Perilaku Seseorang
Institusi : pemerintah, serikat buruh, pengadilan
tenaga kerja, dll.
Karakter : untuk mempelanjari peran serikat buruh
dan institusi lain.
Metode : fokus pada penawaran kolektif dan
partisipasi pekerja di dalam skema suatu relasi
industri.
Konten : gaji, jam kerja, pemecatan, kesehatan dan
keselamatan kerja, pindah.
Tujuan Relasi Industri
Untuk menjaga kepentingan tenaga kerja dan manajemen
Untuk menghindari konflik industrial
Untuk meningkatkan produktivitas
Untuk membangun demokrasi industri
Untuk menghilangkan pemogokan, larangan bekerja, dan
gheraos
Untuk mengatur kontrol dari pemerintah
Perbaikan kondisi ekonomi pekerja
Kontrol yang dilakukan oleh negara atas usaha industri
Sosialisasi atau rasionalisasi industri
Melindungi minat milik pekerja
Indikator Relasi Industri
Kekuatan dan Kestabilan Serikat
Kesalingpercayaan
Partisipasi buruh dalam manajemen
Akomodasi reksa
Implementasi tulus dalam suatu perjanjian
Kebijakan personalia
Peran pemerintah
Pandangan Progresif
Mengapa Relasi Industri Itu Penting?
Produksi Lancar (Uninterrupted production)
Gangguan Industri Berkurang (Reduction in
industrial disputes)
Moral Tinggi (High morale)
Revolusi Mental (Mental revolution)
Program Baru (New programs)
Berkurangnya hasil sampingan (Reduced wastage)
Pentingnya Perspektif Global
Kehidupan orang-orang di seluruh dunia yang
terhubung dan saling terkait.
Masalah satu negara adalah bagian dari situasi
global yang lebih besar.
Terbentuknya cara lokal yang didasarkan oleh
peristiwa yang terjadi di luar negeri.
Biografi individu dibentuk oleh peristiwa di
lokasi-lokasi asing.
SOSIOTEKNOLOGI
Adalah Proses kognitif, sikap, perilaku, etika manusia serta budaya dan
capital sosial yang dimiliki masyarakat dalam berinteraksi dengan
industri yang hasilnya memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan,
keselamatan, kenyamanan, dan keamanan masyarakat, serta
berdampak pada perkembangan industri dan masyarakat.
Sosioteknologi adalah membangun sinergi antara sosial dan teknologi.
AKTIVITAS SOIOTEKNOLOGI
Membangunan usaha Kecil dan menengah
Pembangunan masyarakat pulau terdepan dan perbatasan
Pembangunan masyarakat kampung perkotaan
Pengembangan manajemen pembangunan daerah
Pembangunan masyarakat sekitar industri berbasis
CSR
Keselamatan, kesehatan dan keamanan karyawan
Daftar Pustaka
Berry,David; 1983, Pokok-pokok Pikiran Dalam
Sosiologi, (“The Rules of Sociological Method” New
York: Free Press,1964 edition) disunting oleh
Drs.Paulus Wirutomo,M.Sc, Rajawali, Jakarta
http://ridhofkip.blogspot.com/2013/01/prinsip-
prinsip-dasar-sosiologi-industri.html