Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengisian Personil, Koordinasi,
Pengawasan, dan Pengendalian
1
SUMBER DAYA :
Tenaga Kerja (Man Power)
Modal/Uang (Money)
Bahan (Material)
Peralatan (Machines)
Metoda (Method)
2
PERENCANAAN :
Merencanakan langkah-langkah, metode dan cara bagaimana
sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.
PENGORGANISASIAN :
Pembuatan wadah yang mampu menjalankan kegiatan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
PENGISIAN PERSONIL :
Mengisi posisi dalam organisasi dengan personil yang sesuai
kompetensi dan tepat waktu penempatannya.
KOORDINASI :
Merupakan pengaturan berbagai usaha secara tertib dalam rangka
menciptakan kesatuan tindakan dalam mencapai tujuan
bersama. 3
PENGAWASAN :
4
LINGKUP MANAJEMEN PROYEK
5
PROSES
PENGADAAN
PEKERJAAN
KONTRUKSI
KETENTUAN
1.UU No.18 Tahun 1999
2.PP No.29 Tahun 2000
3.Perpres No.70 Tahun 2012
4.Permen PU No.......
5.Peraturan LKPP 14/2012
6.Peraturan LKPP 15/2012
PENYEDIA PEKERJAAN
7.SE Menteri PU 07/2012
KONSTRUKSI YANG KOMPETEN,
8.SE Menteri PU 10/2012
MAMPU, DENGAN PENAWARAN
9.SE Dirjen BM 17/SE/Db/2012
YANG DAPAT DIPERTANGGUNG 9
JAWABKAN
PERSYARATAN PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Website : www.pu.go.id
9
1. PELELANGAN
Pelelangan Umum
Pelelangan Terbatas
Pemilihan Langsung
2. PENUNJUKAN LANGSUNG
3. PENGADAAN LANGSUNG
11
KUALIFIKASI
1. PASCAKUALIFIKASI
2. PRAKUALIFIKASI
15
1. Harus memiliki :
a. Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan klasifikasi dan kualifikasi
yang sesuai
b. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dari pemerintah
kabupaten/kota domisili perusahaan
c. Sertifikat Keahlian (SKA)/Sertifikat Keterampilan (SKT) bagi
Tenaga Ahli/Tenaga Kerja-nya.
Persyaratan Administrasi
• Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan dipenuhi
• Surat Penawaran memenuhi ketentuan
• Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan
• Surat Kuasa (apabila dikuasakan)
Persyaratan TEKNIS
• Persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi meliputi
metode pelaksanaan, jadwal waktu pelaksanaan, jenis
kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal,
spesifikasi teknis, personil inti, bagian pekerjaan yang 17
Persyaratan Kualifikasi
• Memenuhi semua persyaratan dalam formulir isian
kualifikasi
• Dapat membuktikan keaslian dan kebenaran dokumen 18
yang diisikan dalam formulir isian kualifikasi
DOKUMEN PENGADAAN
1. Dokumen Kualifikasi
2. Dokumen Pemilihan
19
2. Dokumen Pemilihan
Pengumuman
Instruksi Kepada Peserta Pemilihan (IKP)
Lembar Data Pemilihan (LDP)
Bentuk Dokumen Penawaran
(Surat Penawaran, Dokumen Penawaran Teknis, Jaminan
Penawaran)
Bentuk Surat Perjanjian
Syarat-Syarat Umum Kontrak
Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Spesifikasi Teknis, Gambar
Daftar Kuantitas dan Harga
Bentuk Dokumen Lain
(Jaminan-Jaminan, ATSP, AHSP, Pra RK3K)
Bentuk-Bentuk Jaminan 20
Contoh-Contoh Formulir
1. Persyaratan Administrasi
a) Syarat-Syarat Substansial Dokumen Penawaran
1. Surat Penawaran
2. Jaminan Penawaran Asli
3. Daftar Kuantitas dan Harga
4. Surat Kuasa (apabila dikuasakan)
5. Surat Perjanjian Kemitraan (apabila ada)
6. Dokumen Penawaran Teknis :
• Metode Pelaksanaan
• Jadwal Waktu Pelaksanaan
• Jenis, kapasitasm komposisi dan jumlah peralatan
• Spesifikasi Teknis
• Daftar Personil Inti
• Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
7. Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN
Formulir RK3K 21
Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi, khusus
untuk peserta yang tidak menyampaikan formulir
TKDN, maka penawarannya tidak digugurkan dan
nilai TKDN nya dianggap 0 (nol);
25
3. PERSYARATAN KEWAJARAN HARGA
•Komposisi bahan
•Kesesuaian harga bahan dengan harga pasar
•Kesesuaian upah tenaga kerja
•Kesesuaian penggunaan peralatan yang ditawarkan
dengan perhitungan biaya peralatan yang digunakan
dalam AHSP
Lanjutan …
29
j. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan
dari bank paling kurang 10% dari nilai total
HPS
k. Dalam hal peserta melakukan kemitraan,
peserta wajib mempunyai perjanjian kemitraan
l. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) ≥ nilai total
HPS
m. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP)
30
Pembuktian Kualifikasi
a. Dalam hal peserta tidak dapat menyampaikan
dokumen asli atau salinan yang telah dilegalisir
(kontrak, ijazah, SKA, dll), maka dianggap
memalsukan data, dan penawaran dinyatakan
gugur evaluasi kualifikasi;
HASIL KUALIFIKASI
SANGGAHAN UNDANGAN
PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI
PENUNJUKAN
PEMBUKAAN DAN EVALUASI
ADMINISTRI DAN TEKNIS
KLARIFIKASI DAN
PENETAPAN PERINGKAT TEKNIS NEGOSIASI
SANGGAHAN
PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENETAPAN PEMENANG
HARGA 33
PERSYARATAN TEKNIS KUALIFIKASI
34
CALON DAFTAR PENDEK
38
Cara Perhitungan Kombinasi
39
PENANDATANGANAN KONTRAK
● PPK menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) :
a. 6 hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang, jika
tidak ada sanggahan
b. 2 hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang
setelah semua sangahan di jawab
40
Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi
Menurut Peraturan Presiden No. 54/2010
. Addendum Surat Perjanjian
Surat Perjanjian;
Surat Penawaran beserta daftar kuantitas dan harga;
Syarat – syarat Khusus Kontrak;
Syarat – syarat Umum Kontrak;
Spesifikasi Khusus;
Spesifikasi Umum;
Gambar - gambar;
Dokumentain : Jaminan – jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP. 41
Isi Kontrak Kerja Konstruksi
Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18
Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, kontrak kerja
konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian
mengenai:
Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci
tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu
pelaksanaan;
Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat
tentang jangka waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan
yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa;
Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi
dan kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi;
42
Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk
memperoleh hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk
memenuhi ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa
untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya
melaksanakan pekerjaan konstruksi;
Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban
pengguna jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan
konstruksi;
Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam
hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
diperjanjikan;
Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata
cara penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan
tentang pemutusan kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat tidak
dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
43
Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat
ketentuan tentang kejadian yang timbul di luar kemauan
dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan
kerugian bagi salah satu pihak;
Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang
kewajiban penyedia jasa dan/atau pengguna jasa atas
kegagalan bangunan;
Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang
kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja;
Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak
dalam pemenuhan ketentuan tentang lingkungan.
44
JENIS-JENIS
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
45
• Menurut Pembebanan Tahun Anggaran :
1. Kontrak Tahun Tunggal
2. Kontrak Tahun Jamak
46
Performance Based Contract (PBC/KBK)
• Merupakan kontrak terintegrasi yang
menggabungkan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan pemeliharaan yang
keluarannya (output) selalu terukur
memenuhi Indikator Kinerja yang telah
ditetapkan.
Retakan :
i)Tidak boleh ada retakan yang lebih lebar dari 3 mm untuk
permukaan aspal/fleksibel.
b ii)Tidak boleh ada retakan yang lebih lebar dari 5 mm untuk Harus selesai ditutup dalam waktu
permukaan perkerasan kaku. maksimum 7 (tujuh) hari.
iii)Luas retakan tidak boleh lebih besar10% setiap 100 m
panjang jalan.
Amblas :
Tidak boleh ada bagian yangamblas lebih dari 3Cm dengan
c Harus selesai ditutup dalam waktu
luasan permukaan yang amblas lebih besar 5% setiap 100
maksimum 5 (lima) hari.
meter jalur jalan.
Pelepasan Butir :
d Tidak boleh ada bagian permukaan jalan yang mengalami Harus selesai ditutup dalam waktu
pelepasan butir 7 (tujuh) hari.
Kebersihan :
e Permukaan jalan harus bersih dan bebas dari tanah, lapukan, Pembersihan paling lambat 1
sampah dan benda lainnya yang membahayakan lalu lintas. (satu) hari.
49
Kontrak Lump Sum
● Kontrak penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu sebagaimana ketentuan kontrak, dengan
ketentuan :
a. Jumlah harga pasti dan tetap
b. Semua Resiko ditanggung penyedia jasa
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk sesuai
ketentuan kontrak
d. Total harga bersifat mengikat
e. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang
50
Kontrak Harga Satuan
• Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak
pekerjaaan konstruksi yang berdasarkan harga satuan
setiap jenis pekerjaan yang dilelangkan.
• Pada sistem kontrak harga satuan ini, yang mengikat
sebagai harga kontrak adalah harga satuan masing-masing
mata pembayaran untuk sejumlah volume yang dimuat
dalam daftar kuantitas dan harga.
• Sedangkan nilai total kontrak untuk seluruh pekerjaan yang
merupakan penjumlahan semua hasil perkalian volume dan
harga satuan masing-masing mata pembayaran adalah
merupakan nilai yang “belum pasti” dan bukan merupakan
nilai yang akan dibayarkan pada akhir kontrak apabila
seluruh pekerjaan telah terselesaikan.
51
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Satker :
Paket :
Lokasi :
HARGA JUMLAH
PERKIRAAN
NO. KOMPONEN SATUAN SATUAN HARGA
KUANTITAS
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1. Pekerja (LO1) Jam
2. Mandor (LO3) Jam
Jumlah Harga
B. BAHAN
1. Agregat Kasar (M03) M³
2. Agregat Halus (M04) M³
3. Filler (M05) Kg
4. Aspal (M10) Kg
Jumlah Harga
C. PERALATAN
1. Wheel Loader (E15) Jam
2. AMP (E01) Jam
3. Genset (E12) Jam
4. Dump Truck 8 ton (E09) Jam
5. Asp. Finisher (E02) Jam
6. Tandem Roller (E17) Jam
7. P. Tyre Roller (E18) Jam
8. Alat Bantu Ls
Jumlah Harga
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A+B+C)
E. OVERHEAD & PROFIT 53
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E)
Volume masing-masing jenis mata pembayaran yang ada di
dalam daftar kuantitas dan harga merupakan volume perkiraan
sementara untuk menyelesaikan pekerjaan proyek dan
merupakan volume yang berlaku untuk setiap harga satuan
yang ditawarkan oleh penyedia jasa dalam penawarannya.
Karena harga satuan mengikat dalam kontrak, maka nilai harga
satuan masing-masing mata pembayaran tidak dapat diubah
kecuali apabila terjadi perubahan volume mata pembayaran
dari volume awal melebihi nilai tertentu, misalnya 10%.
Sistem kontrak harga satuan ini umumnya diterapkan pada
jenis-jenis pekerjaan yang volumenya tidak dapat dihitung
secara pasti sehubungan dengan sifat perencanaannya sendiri
masih harus disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga
akan mempengaruhi nilai volume awal yang disiapkan
pengguna jasa.
54
KONTRAK GABUNGAN LUMP SUM DAN
HARGA SATUAN
Kontrak yang merupakan gabungan Lump Sum dan
Harga Satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.
KONTRAK PROSENTASE
Merupakan Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa
Lainnya, dengan ketentuan :
a.Penyedia menerima imbalan berdasarkan prosentase
dari nilai pekerjaan tertentu.
b.Pembayaran didasarkan pada tahap produk yang
dihasilkan sesuai isi Kontrak.
55
KONTRAK TERIMA JADI (TURNKEY)
58
MOBILISASI KONSULTAN SUPERVISI
•Dalam manajemen pengelolaan pekerjaan, PPK dibantu
Konsultan Supervisi sebagai wakil Direksi Pekerjaan, yang
mendapatkan pendelegasian tugas dari PPK untuk :
a.Pengawasan kualitas pekerjaan.
b.Pengendalian kuantitas pekerjaan.
c.Pengawasan metoda pelaksanaan.
d.Sertifikasi hasil pelaksanaan pekerjaan.
DIREKSI PEKERJAAN
(ENGINEER)
KONTRAKTOR UTAMA
(MAIN CONTRACTOR)
GENERAL SITE
SUPERINTENDENT ENGINEER
63
RAPAT PRA PELAKSANAAN (PCM)
65
PRE CONSTRUCTION MEETING
(Rapat Pra Pelaksanaan)
A. ORGANISASI KERJA
Struktur Organisasi Kerja dan Daftar Personil :
PPK, Penyedia Pekerjaan Konstruksi, Penyedia Jasa Konsultansi,
disampaikan dan di bahas.
67
68
DIAGRAM PEMENUHAN KONDISI PELAYANAN JALAN
REKAYASA LAPANGAN DAN REVIEW DESIGN
Perubahan-perubahan Kontrak
84
12. Melaksanakan pekerjaan pilar dan abutment.
13. Melaksanakan pekerjaan pemasangan balok
girder, misalnya untuk jembatan diatas
tumpuan konstruksi landasan antara abutment
dan pilar, pilar dan pilar, atau abutment dan
abutment.
14. Menyiapkan As Built Drawing atau Gambar
Pelaksanaan yang terjadi dilapangan
15. Menghitung Eskalasi sesuai dengan fluktuasi
harga untuk pay-item / komponen pekerjaan
mayor.
16. Mengajukan usulan PHO (provisional Hand
Over)
85
Kegiatan selama warranty period
86
5.2. Kewajiban Konsultan
Pada Construction Period
melakukan pengendalian atas pelaksanaan civil
works yang dilakukan oleh kontraktor, agar tepat
mutu, tepat biaya, dan tepat waktu. Rujukan :
dokumen kontrak
mendorong kontraktor untuk memenuhi
kewajibannya dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang
tercantum di dalam dokumen kontrak.
Pada Warranty Period
Mengawasi seluruh pekerjaan konstruksi yang
telah di-PHO-kan
87
Kegiatan Persiapan Pengawasan Konstruksi
Pengertian Umum
Spesifikasi adalah suatu uraian atau ketentuan-
ketentuan yang disusun secara lengkap dan jelas
mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir
pekerjaan yang dapat dibeli, dibangun atau
dikembangkan oleh pihak lain sedemikian sehingga
dapat memenuhi keinginan semua pihak yang
terkait.
Spesifikasi adalah suatu tatanan teknik yang dapat
membantu semua pihak yang terkait dengan proyek
untuk sependapat dalam pemahaman sesuatu hal
teknis tertentu yang terjadi dalam suatu pekerjaan.
94
Posisi Spesifikasi Dalam Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak nasional (NCB) sesuai urutan
kekuatan hukumnya terdiri atas sebagai berikut :
95
Dokumen kontrak internasional (ICB)
sesuai urutan kekuatan hukumnya terdiri
atas sebagai berikut :
1. the Contract Agreement (if completed);
2. the Letter of Acceptance;
3. the Bid and the Appendix to Bid;
4. the Conditions of Contract, Part II;
5. the Conditions of Contract, Part I;
6. the Specifications;
7. the Drawings;
8. the priced Bill of Quantities; and
9. other Documents, as listed in The Appendix to
Bid.
96
Jenis-jenis Spesifikasi
97
Process Specification (Spesifikasi Proses Kerja), yaitu
jenis Spesifikasi dimana yang diatur adalah semua
ketentuan yang harus dilaksanakan selama proses
pelaksanaan pekerjaan, dengan sasaran pencapaian hasil
kerja yang akan diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.
Proses adalah upaya mencapai produk akhir yang diatur
sesuai dengan ketentuan yang ada pay item di maksud.
98
Multi Step and Method Specification,
yaitu jenis Spesifikasi yang mengatur
semua langkah, material, metode kerja
dan hasil kerja yang diharapkan.
99
Spesifikasi untuk prasarana jalan / jembatan lebih
condong kepada jenis Multi Step and Method
Specification, karena jenis spesifikasi ini memberikan
bimbingan cara pelaksanaan langkah demi langkah agar
diperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Cakupan Pengawasan
Pengawasan mutu hasil pekerjaan.
Pengendalian kuantitas pekerjaan
Pengawaan metode pelaksanaan konstruksi.
110
Contoh :
penghamparan CTB,
Seksi 6.1
115
116
117
Tebal Lapisan Beraspal Panas
Tebal Aktual :
Tebal rata-rata
dari semua
benda uji inti
Segmen : yang diambil
Panjang hamparan dalam segmen
yang dilapis dalam ini.
satu hari produksi.
Tebal Individu
118
Tebal
Rancangan
AC - WC 5 cm Jenis
AC - WC AC - BC
Tebal
AC - BC 7 cm
Individu ≥ (5 - 0,3) ≥ (7 - 0,4)
Perkerasan Aktual ≥ 5 ≥ 7
Eksisting
124
3) Kegiatan Penyiapan Laporan
Ketidaksesuaian
Laporan ketidak sesuaian adalah laporan
atau catatan yang dibuat oleh Konsultan
Pengawas dan staff Pemberi Tugas
lapangan kepada Pemberi Tugas mengenai
ketidaksesuaian suatu item pekerjaan di
lapangan baik mengenai mutu / kwalitas,
volume / kwantitas, maupun penampilan /
tampilan
125
CACAT MUTU
127
PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN
Kontraktor
Setiap akhir bulan Kontraktor menyampaikan MC
dan back up data kepada konsultan pengawas.
Konsultan Pengawas
Setelah 7(tujuh) hari diterima, Konsultan
Pengawas menyimpulkan hasil pemeriksaan
Monthly Certificate.
Jika Monthly Certificate kurang betul/ lengkap
Konsultan Pengawas mengadakan perubahan,
memberitahukan Kontraktor secara tertulis dan
detail alasan atau mengembalikan untuk
perbaikan dan untuk dikembalikan lagi.
131
Hasil pemeriksaan yang telah disetujui,
diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk
persetujuan.
Konsultan mengevaluasi/memeriksa
kuantitas dan data pendukung secara
keseluruhan.
Dan bersama staf Pemberi Tugas mencek
kelengkapan administrasi untuk persetujuan
Monthly Certificate.
Pemberi Tugas menerbitkan / mengajukan
Surat Perintah Membayar (SPM).
Bendaharawan memproses Administrasi
Keuangan dan pembayaran 132
Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran,
maka penyedia pekerjaan konstruksi berhak
mendapatkan ganti rugi sebesar bunga bank
terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat itu menurut ketetapan BI
133
Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
138
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
139
Pembayaran Saat PHO
140
MASA PEMELIHARAAN
141
6.2. Pengendalian Pemeliharaan Pekerjaan
pada ”Warranty Period”
Perbaikan Selama Masa Jaminan Pemeliharaan
6.2.1. Kegiatan Pemeliharaan Pekerjaan yang sudah Di-
PHO-kan
Masa pemeliharaan adalah masa dimulainya pemeliharaan
hasil pekerjaan yang dihitung dari mulai tanggal perkiraan
pekerjaan 100 % berdasarkan rekomendasi Konsultan
Pengawas sampai dengan berakhirnya kontrak pekerjaan
yang sudah disetujui.
Memberikan waktu kepada kontraktor untuk memperbaiki,
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum dapat diterima
atau memuaskan Tim Panitia Penilai Serah Terima pada
waktu Provisional Hand Over, mengenai kualitas atau
kuantitas
Memberikan waktu kepada kontraktor untuk menyelesaikan
pekerjaan minor yang belum selesai dan lain-lain.
142
Prosedur:
Setelah berakhir waktu perbaikan atau penyempurnaan,
Kontraktor memberitahukan kepada Pemberi Tugas.
Tim Panitia Penilai serah terima yang sudah ditunjuk
oleh Pemberi Tugas mengadakan pemeriksaan ulang.
Apabila menurut Tim Panitia Penilai serah terima tidak
ada kekurangan atau cacat lagi, maka Panitia Penilai
membuat Berita Acara pemeriksa hasil pekerjaan yang
disampaikan pada Pemberi Tugas.
150
Pengaturan Lalu Lintas Di Lingkungan
Kegiatan Konstruksi
1. Perlindungan pekerjaan Terhadap Kerusakan Oleh
Lalu Lintas
2. Memastikan Jalan Alih Darurat (Detour)
3. Memastikan bahwa semua pekerja telah mengetahui
fungsi masing-masing peralatan yang akan digunakan
untuk pengaturan rambu-rambu lalu lintas
4. Penyediaan Rambu, Kerucut lalu Lintas (Traffic Cone),
Tiang Penghalang, Barikade (Penghalang) dan Lampu
Lalu Lintas
5. Mengarahkan dan mengatur Bendera oleh Petugas
Bendera
6. Penempatan Rambu dan Tanda-tanda lalu Lintas
7. Pelaksanaan Pengaturan
151
Bab 8 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
8.1. Peraturan tentang K3 di Indonesia
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-
01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-
05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja
dan Menteri Pekerjaan Umum masing-masing
Nomor Kep.174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Tempat Kegiatan Konstruksi
152
8.2. Ketentuan Administrasi
a. Kewajiban Umum
Mencakup kewajiban kontraktor berkaitan tempat
kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara
kerja
b. Organisasi K3
Mengelola pekerjaan dengan memperkerjakan
pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau
kondisi dari sifat proyek memang memerlukan,
diwajibkan membentuk unit Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Laporan Kecelakaan
Meliputi statistik yang akan menunjukkan catatan
kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja
masing-masing clan dan menunjukkan gambaran
kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya. 153
d. Keselamatan kerja dan pertolongan pertama
pada kecelakaan
Tenaga Kerja harus diperiksa kesehatannya.
Tenaga Kerja di bawah umur 18 tahun harus
mendapat pengawasan kesehatan khusus.
Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau
penyakit yang tiba-tiba, harus dilakukan oleh dokter,
Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam
pertolongan pertama pada kecelakaan (P.P.P.K.).
Alat-alat P.P.P.K. atau kotak obat-obatan yang
memadai, harus disediakan di tempat kerja.
Dan lain-lain yang terkait dengan keselamatan kerja
dan p3k.
154
e. Pembiayaan K3
Biaya operasional kegiatan K3 harus sudah
diantisipasi sejak dini yaitu pada saat pengguna
jasa mempersiapkan pembuatan desain dan
perkiraan biaya suatu proyek jalan dan jembatan.
Idealnya pada saat pelelangan K3 menjadi salah
satu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian
dalam evaluasi penetapan pemenang lelang.
Selanjutnya penyedia jasa (kontraktor) harus
melaksanakan prinsip-prinsip kegiatan K3 termasuk
penyediaan prasarana, sumberdaya manusia dan
pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya
yang wajar.
155
8.3. Ketentuan Teknis
Mencakup substansi-substansi berikut :
a. Tempat kerja dan peralatan
b. Pencegahan terhadap kebakaran dan alat
pemadam kebakaran
c. Alat Pemanas (heating appliances)
d. Bahan-bahan yang mudah terbakar
e. Cairan yang mudah terbakar
f. Inspeksi dan pengawasan
g. Perlengkapan peringatan
h. Perlindungan terhadap benda-benda jatuh
dan bagian bangunan yang roboh
156
i. Terali pengaman dan pinggir pengaman
j. Lantai terbuka, lubang pada lantai
k. Lubang pada dinding
l. Tempat-tempat kerja yang tinggi
m. Pencegahan terhadap bahaya jatu ke dalam
air
n. Kebisingan dan getaran (vibrasi)
o. Penghindaran terhadap orang yang tidak
berwenang
p. Struktur bangunan dan peralatan konstruksi
bangunan.
q. Pemeriksaaan dan pengujian pemeliharaan
157
8.4. Perlengkapan Keselamatan Kerja
a. Jenis perlengkapan keselamatan kerja
Safety hat
Safety shoes
Kaca mata keselamatan
Masker
Sarung tangan
Alat pelindung telinga
b. Masalah Umum
Adanya perlengkapan keselamatan kerja yang tidak melalui
pengujian laboratorium
Pekerja merasa tidak nyaman dan kadang-kadang pemakai
merasa terganggu
Terdapat kemungkinan menimbulkan bahaya baru atas
penggunaan perlengkapan keselamatan kerja
Pengawasan terhadap keharusan penggunaan perlengkapan
keselamatan kerja sangat lemah
Kewajiban untuk memelihara perlengkapan keselamatan kerja
yang menjadi tanggung jawab perusahaan sering dialihkan 158
kepada pekerja.
c. Masalah pemakaian perlengkapan
keselamatan kerja secara umum
e. Pemadam kebakaran
Timbulnya kebakaran
Menjelaskan kemungkinan penyebab terjadinya kebakaran
Klasifikasi kebakaran
Kelas A, kelas B, kelas C dan kelas D
Menghadapi bahaya kebakaran
Sikap dan upaya mencegah kebakaran secara umum
termasuk mencegah kebakaran pada peralatan.
Peralatan pemadam kebakaran
Lihat gambar pada slide berikutnya. 160
Alat Pemadam
Api Busa
Alat Pemadam
Api Dry Chemical
Alat Pemadam
Api CO2 Alat Pemadam
Api Jenis BHF
161
f. Penerapan K3
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keselamatan
dan kesehatan kerja
Manusia merupakan unsur yang paling penting dan paling
menentukan dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
Peralatan/mesin juga perlu mendapatkan perhatian dalam
pengoperasiannny agar terhindar kecelakaan kerja yang
tidak diharapkan
Lingkungan tempat kerja harus memenuhi syarat lokasi,
lingkungan dan ruang tempat kerja.
164