Anda di halaman 1dari 10

ANALISA JURNAL

 
PENGARUH ELEVASI POSISI KEPALA PADA KLIEN STROKE
HEMORAGIK TERHADAD TEKANAN RATA-RATA ARTERIAL,
TEKANAN DARAH DAN TEKANAN INTRA KRANIAL DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RSUD TELUK KUANTAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I 

ZUL HENDRI, S.Kep


BALDIATUL ANISAH, S.Kep
YENITA, S.Kep
RUJI ASTUTI, S.Kep
PANTI PRIHATININGSIH, S.Kep
ABDUL AZIZ, S.Kep
PENDAHULUAN

• Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak


berupa kelumpuhan saraf akibat terhambatnya aliran darah
ke otak. Secara sederhana stroke akut didefenisikan sebagai
penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena
sumbatan (stroke iskemik) atau pendarahan (stroke
hemoragik) (Irfan,2010).

• Beberapa intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah


penurunan tekanan darah adalah mengatur posisi kepala
elevasi 15- 30 derajat.
SKENARIO

• Seorang perempuan inisial Ny.R berumur 52 thn datang ke IGD


RSUD Teluk Kuantan pada tanggal 23 Juli 2021 pada pukul 09.00
wib bersama keluarga dengan keluhan utama tangan sebelah kiri
lemah. Dari rangkaian data pengkajian di atas penulis menemukan
data-data sebagai berikut: tangan sebelah kiri pasien tiba-tiba lemah
, susah untuk digerakkan, pasien mempunyai riwayat hipertensi dan
pernah di rawat sebelumnya. kekuatan otot tangan kiri 2, kesadaran
composmentis, badan teraba hangat. Berdasarkan hasil
pemeriksaan dokter didapatkan diagnose Stroke. TD: 180/100
mmhg, N 96 x/menit, Rr 20 x/menit, suhu 36,4 0C BB:52 kg, TB:152
cm. Dengan yaitu IVFD Asering 20 Tpm, Drip nicardipin 6 amp
dalam 300 cc Nacl 0,9 % 20 Tpm (mikro), Manitol 200 – 150 - 150,
Ranitidine 1 amp / 12 jam, Citicoline 1 amp / 12 jam, Irbesartan
1x300 mg Hasil pemeriksaan labor: Hemoglobin:11,2 gr/dl,
Hematokrit:35%, Leukosit:3,670 ribu/mmk, Trombosit:338.000
ribu/mmk, Erytrosit: 4,8 juta/mmk.
RUMUSAN

P I C O

Peningkatatan Elevasi posisi Terapi musik Penurunan tekanan


Tekanan darah kepala instrumental classic darah

Rumusan masalah “Apakah elevasi posisi kepala efektif menurunkan tekanan


darah dibandingkan dengan terapi musik instrumental classic untuk pasien stroke?”

Key word: Elevasi posisi kepala, Terapi musik instrumental classic, Stroke.
METODE PENELUSURAN BUKTI

• Supadi. Pengaruh elevasi posisi kepala pada klien stroke


hemoragik terhadad tekanan rata-rata arterial, tekanan
darah dan tekanan intra kranial di rumah sakit margono
soekarjo purwokerto tahun 2011.

• Ahmad Afandi. Terapi musik instrumental classic:


penurunan tekanan darah pada pasien stroke.
HASIL PENELUSURAN / TELAAH JURNAL

NO JURNAL VALIDITY IMPORTANCE APPLICABILITY


(RESULT) (CONCLUSION)
1 Supadi. Pengaruh elevasi Rancangan penelitian yang dari 42 orang responden Supadi. Pengaruh elevasi
posisi kepala pada klien digunakan adalah kuasi kelompok intervensi dan posisi kepala pada klien
stroke hemoragik terhadad eksperimen (pre - post test with kelompok kontrol yang stroke hemoragik terhadad
tekanan rata-rata arterial, control design).. Populasi dalam dilakukan penelitian tekanan rata-rata arterial,
tekanan darah dan tekanan penelitian ini adalah semua didapatkan bahwa rata- tekanan darah dan tekanan
intra kranial di rumah sakit pasien stroke hemoragik rata tekanan darah intra kranial di rumah sakit
margono soekarjo sedangkan Pengambilan sampel sistolik kelompok margono soekarjo
purwokerto tahun 2011. dilakukan dengan metode non intervensi lebih tinggi purwokerto tahun 2011.
probability sampling melalui yaitu 151,81 mmHg,
purposive samplig.. Jumlah dibandingkan dengan
sampel ada 42 sampel dengan tekanan darah sistolik
pembagian responden 21 untuk kelompok kontrol yaitu
kelompok intervensi dan 21 167,86 mmHg.
responden untuk kontrol Sedangkan rata-rata
tekanan darah diastolik
kelompok intervensi
lebih tinggi yaitu 97,95
mmHg dibandingkan
dengan kelompok kontrol
yaitu 89,90 mmHg. Rata–
rata tekanan arterial pada
kelompok kontrol lebih
tinggi 117,04
dibandingkan dengan
kelompok intervensi
116,59.
Ahmad
2 Afandi. Terapi Desain penelitian Quasy- Pengukuran tekanan darah Data dianalisis
musik instrumental classic: experimental, dengan yang dilakukan selama 1 dengan uji willcoxon
penurunan tekanan darah menggunakan Accidental minggu pada kelompok Mann Whitney
pada pasien stroke sampling dalam pengambilan perlakuan menunjukkan hasil untuk variabel
respondennya, 9 responden bahwa sebagian besar pasien penurunan tekanan
untuk kelompok perlakuan stroke sebanyak 8 responden darah dengan nilai
dan 9 responden untuk memiliki tekanan darah kemaknaan α ≤ 0,05.
kelompok kontrol dengan kriteria sedang dan setelah dilakukan
yang terkecil sebanyak 1 terapi musik
responden memiliki tekanan instrumental classic,
darah sedang, pada kelompok dengan ρ= 0,004
kontrol menunjukkan hasil yang berarti ada
bahwa sebagian besar pasien pengaruh terapi
stroke sebanyak 6 responden musik instrumental
memiliki tekanan darah classic terhadap
dengan kriteria sedang dan penurunan tekanan
yang terkecil sebanyak 3 darah.
responden memiliki darah
berat
DISKUSI

• Kelebihan perlunya pengaturan posisi elevasi kepala


30° untuk menyokong perbaikan aliran darah arteri
pada pasien dengan stroke hemoragik untuk
menurunkan tekanan darah.
• Kelebihan Terapi musik instrumental classic yaitu
cara alternative sebagai terapi pendamping obat
dengan menggunakan terapi musik instrumental
classic untuk menurunkan tekanan darah pasien
stroke.
KESIMPULAN

• Berdasarkan hasil penelusuran jurnal Pengaruh elevasi


posisi kepala pada klien stroke hemoragik terhadap
tekanan rata-rata arterial, tekanan darah dan tekanan
intra kranial sama efektif dengan Terapi musik
instrumental classic: penurunan tekanan darah pada
pasien stroke.

Anda mungkin juga menyukai